KASUS
DEMAM TIFOID
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Kamar
mandi J
e
Ruang Tamu
gan air
penampun
Tempat
m Kamar Tidur
u
r
a
Tangga n Tangga
• BB : 25,5 kg
Antropometr • TB : 129 cm
i • LK : 50 cm
WFA : 77,2%
HFA : 93,4%
WFH : 94,4%
Paru
I : gerak napas simetris tidak ada bagian yang tertinggal, retraksi
(-), payudara belum berkembang, lesi (-)
P : gerak napas teraba simetris, nyeri tekan (-) Fremitus taktil +/+
P : Sonor pada kedua lapang paru
A : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba di midclavicularis ics 5
P : Ictus cordis di midclavicularis ics 5
A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
I : Tampak datar, warna kulit sama dengan kulit sekitar,
rash (-), lesi (-),
A : bising usus (+) 5 – 6 x / menit
P : Timpani pada seluruh regio abdomen
P : Supel, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali(-), turgor
kulit baik
Dalam menetapkan
masalah serta faktor
yang mempengaruhi
digunakan konsep
Mandala of Health
34
Aspek Personal (Subjektif)
Alasan kedatangan
Demam dan muntah yang mengkhawatirkan ibu pasien.
Kekhawatiran
Aktivitas berkurang, nafsu makan menurun, tidak sembuh-sembuh.
Harapan
Keluhan membaik, mendapat pertolongan dari fasilitas kesehatan untuk
mengatasi penyakit (sembuh), dan tidak berulang.
Persepsi
Dokter dapat memberikan obat yang menghilangkan gejala dan menyembuhkan
35
penyakit.
Aspek Klinis
36
Diagnosis Holistik – Faktor Risiko Internal
Genetik
Tidak ada riwayat penyakit di keluarga pasien yang berkaitan dengan
permasalahan kesehatannya
Kondisi biologis
Tidak ada kondisi biologis pada pasien yang dapat menjadi faktor resiko
timbulnya masalah kesehatan saat ini
Kondisi Psikologis
Tidak ada
37
Diagnosis Holistik – Faktor Risiko Eksternal
Ekonomi
Pada anamnesa diketahui bahwa pekerjaan ayah pasien hanya sebagai buruh
pabrik dengan penghasilan yang serba pas-pasan. Sehingga karena status
ekonominya tersebut, maka kebutuhan pangan untuk menyediakan makanan
yang bergizi untuk pasien tidak selalu tersedia yang membuat pasien menjadi
mudah sakit.
Lingkungan Sosial
Tetangga atau orang sekitar pasien terutama anak-anak sering membeli jajanan
di lingkungan tempat tinggal mereka, sehingga pasien juga mengikuti hal
tersebut.
Lingkungan Budaya
Tidak ada budaya tertentu yang menghalangi pasien untuk mendapatkan
pengobatan.
38
Diagnosis Holistik – Faktor Risiko Eksternal
Lingkungan Fisik
Tingkat kebersihan rumah pasien masih kurang
Lingkungan Kimia
Terdapat paparan kimia berupa asap rokok dari ayah pasien dan
tetangga sekitar.
Lingkungan Biologi
Agen biologis penyebab penyakit dari lingkungan pada pasien ini
terdapat makanan yang tidak higienis.
39
Aspek Fungsional
40
TATALAKSANA aspek personal dan
faktor risiko internal dan eksternal
45
FAKTOR PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT
Faktor Pendukung
Kesadaran dan rasa ingin tahu pasien untuk mencari
pertolongan dan penjelasan mengenai penyakitnya
Faktor Penghambat
Kebersihan lingkungan dan rumah yang kurang baik
Kebiasaan tetangga yang sama yaitu membeli
makanan di lingkungan sekitar rumah yang tidak
higienis
Status ekonomi yang rendah sehingga sulit
menerapkan pola hidup sehat dan bersih
Prognosis
47
TERIMA KASIH