Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

KASUS
DEMAM TIFOID

Nanda Wibowo 201706010150


Erwin Yantho
Jessica Maybella

KEPANITERAAN KLINIK ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA
JAYA JAKARTA – PUSKESMAS
KELURAHAN PENJARINGAN I
30 AGUSTUS 2019
IDENTITAS
 Nama : An. J
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 10 tahun
 Alamat : Luar Batang RT 04/RW 09
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Pendidikan : SD IV
 Tanggal Pemeriksaan : 26 Agustus 2019
 Kedatangan yang pertama
 Tidak dirujuk
 Datang sendiri

 Telah mencari pengobatan sebelumnya : sudah, dengan


membeli obat Paracetamol di warung. Diminum ½ tablet
 Alergi obat : tidak ada
 Sistem pembayaran pelayanan kesehatan : BPJS
ANAMNESIS (Dilakukan secara auto
dan alloanamnesis kepada ibu pasien)

Keluhan Utama

• Demam sejak 4 hari SMRS

Keluhan Tambahan

• Mual sejak 4 hari SMRS


• Penurunan nafsu makan sejak 3 hari SMRS
• BAB cair sejak 1 hari SMRS
• Muntah sejak 1 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang

4 hari SMRS 3 hari SMRS

• Demam (tidak diukur • Demam  hingga


dengan thermometer, malam hari.
hanya dengan perabaan • Demam turun setelah
tangan), Mual (+),
Menggigil (+). mengonsumsi obat
• Batuk (-), Muntah (-), penurun panas  naik
Pegal-pegal (-), Bibir kembali (dengan
kering (-), Nyeri perut (-), perabaan).
BAB cair (-), Nyeri • Penurunan nafsu
berkemih (-), Nyeri kepala makan  makan 3 kali
(-), Kejang (-), Bintik sehari, setiap makan
merah (-), Mimisan (-), hanya 2-3 sendok
Gusi berdarah (-)
makan.
Riwayat Penyakit Sekarang

2 hari SMRS 1 hari SMRS MRS


• Demam tetap • BAB cair • Puskesmas
dirasakan kuning ampas Kamal Muara
sepanjang (+), darah (-) dengan
hari. • Mual (+), keluhan
muntah (+) tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat keluhan serupa : disangkal


 Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
 Riwayat kejang : disangkal
 Riwayat rawat inap : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluhan serupa : disangkal
• Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
Riwayat Kebiasaan

 Pasiensering makan goreng-gorengan dan jarang


makan sayur dan buah di rumah.
 Pasien sering jajan di sekitar rumah.
 Pasien memiliki pola makan 3 kali sehari.
Riwayat Persalinan
 Penolong kelahiran : bidan
 Cara persalinan : spontan per vaginam
 Masa gestasi : 38 minggu
 Ketuban berwarna jernih
 Saat lahir bayi menangis kuat, tonus otot kuat, gerakan
aktif
 Tidak ada jaundice
 Keadaan bayi:
 BBL: 2800 gram
 PBL: 49 cm
 LK: tidak diketahui
 LD: tidak diketahui
Riwayat Makanan
0 - 6 bulan : ASI eksklusif
6 – 12 bulan minggu : ASI + bubur lunak
 >12 bulan : ASI + makanan keluarga
Riwayat Imunisasi
Anamnesis Pengalaman Sakit
Pengalaman Sakit Pasien
1) Pikiran : pasien menganggap sakitnya sangat mengganggu
pikiran dan aktivitas sehari-harinya.
2) Perasaan : pasien mengatakan merasa takut terhadap
penyakit yang dideritanya karena merasa bertambah parah
dan tidak membaik walau telah diobati.
3) Efek pada fungsi : pasien menjadi tidak seperti biasanya,
pasien merasa lebih mudah lelah dan cenderung untuk
berbaring/beristirahat.
4) Harapan : pasien berharap agar penyakitnya dapat segera
disembuhkan.
Silsilah Keluarga

Bapak (SK: Sehat) Ibu (SK: Sehat)


Usia 47 tahun Usia 45 tahun
Karyawan swasta Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

An. R (L) (SK: Sehat) An. J (P)


Usia 19 tahun Usia 10 tahun
Mahasiswa Siswi 4 SD
Data Keluarga
Data keluarga inti dan tinggal di 1 rumah:
1)1 orang suami
2)1 orang istri
3)1 orang anak laki-laki
4)1 orang anak perempuan
Denah Rumah

Kamar
mandi J
e
Ruang Tamu

gan air
penampun
Tempat
m Kamar Tidur
u
r
a
Tangga n Tangga

Luas rumah 7,5 x 2,4 m2


Lantai 2
Lingkungan dan Rumah Pasien

 Kepemilikan: milik sendiri


 Kondisi rumah: di dalam gang
 Daerah tempat tinggal: padat penduduk
 Luas rumah: 3 m x 7 m, dua lantai
 Terdapat 4 orang dalam 1 rumah
 Atap rumah: seng
 Lantai rumah: semen, keramik
 Dinding rumah: semen, tembok
 Lantai bawah: warung jajanan
 Penerangan: cukup
 Hanya ruang tamu yang mendapat sinar matahari langsung.
 Kamar mandi dan kamar tidur tidak mendapat sinar matahari langsung.
 Jendela
 Terdapat 3 jendela (1 di lantai bawah, 2 di lantai atas, menghadap ke luar
rumah).
 Ventilasi
 Kamar tidak memiliki jendela, hanya terdapat pintu yang menghadap lorong
rumah, kipas angin (+), AC (1 buah di kamar lantai atas)
 Terdapat balkon dengan jemuran yang penuh dan pintu terbuka pada lantai
atas rumah.
 Kebersihan
 Kurang, rumah cenderung berdebu.
 Sumber air
 Airminum, masak, cuci perlengkapan makan, mandi, dan cuci
pakaian: air PAM, dibeli per jerigen, selalu dimasak terlebih
dahulu hingga mendidih sebelum dipakai.
 Kamar mandi keluarga
1 buah.
 Jamban
 Ada, jongkok, cukup bersih.
 Limbah dan sampah
 Limbah dialirkan ke selokan.
 Terdapat tempat sampah di luar rumah.
 Kebersihan lingkungan tempat tinggal: cukup.
INDIKATOR PHBS Ya Tidak

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan ✓

Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan ✓

Menimbang berat badan balita setiap bulan ✓

Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan ✓

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun ✓

Menggunakan jamban sehat ✓

Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungannya ✓


sekali seminggu

Mengkonsumsi sayuran dan/ buah setiap hari ✓

Melakukan aktivitas fisik atau olahraga ✓

Tidak merokok dalam rumah ✓

Nilai Indeks = 5/10 x 100% = 50% → Pra sehat


Pemeriksaan Fisik

• BB : 25,5 kg
Antropometr • TB : 129 cm
i • LK : 50 cm

WFA : 77,2%

HFA : 93,4%

WFH : 94,4%

HcFA : (0) - (-2) SD

Kesimpulan : status gizi cukup menurut CDC


Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : tampak sakit sedang


 Kesadaran : CM (GCS E4M6V5)
 Tanda-tanda vital
 BP : 100/70 mmHg (100 -120/60-75 mmHg)
 HR : 100 kali/menit , teratur, kuat, penuh (N : 60 - 100 x/m)
 RR : 20 kali/menit, reguler (N : 14 - 22 x/m)
T : 38,1 ºC
Pemeriksaan Fisik

Kepala : normosefali, deformitas (-)


Wajah : Simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, pupil
isokor 3 mm/3mm, Rangsang Cahaya Langsung +/+,
Rangsang Cahaya Tidak Langsung +/+, mata cekung - / -
Telinga : sekret -/-, hiperemis -/-, terlihat serumen.
Hidung : septum nasi tidak ada deviasi, sekret -/-, nasal
flaring -/-,
Mulut : mukosa oral kering, coated tongue +
Leher : retraksi (-), KGB tidak teraba
Pemeriksaan Fisik (Thoraks)

 Paru
I : gerak napas simetris tidak ada bagian yang tertinggal, retraksi
(-), payudara belum berkembang, lesi (-)
P : gerak napas teraba simetris, nyeri tekan (-) Fremitus taktil +/+
P : Sonor pada kedua lapang paru
A : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
 Jantung
 I : Ictus cordis tidak terlihat
 P : Ictus cordis teraba di midclavicularis ics 5
 P : Ictus cordis di midclavicularis ics 5
 A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

 Abdomen
I : Tampak datar, warna kulit sama dengan kulit sekitar,
rash (-), lesi (-),
A : bising usus (+) 5 – 6 x / menit
P : Timpani pada seluruh regio abdomen
P : Supel, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali(-), turgor
kulit baik

Ekstremitas : akral hangat, CRT <2S, edema -/-/-/-


Kulit : rash (-), petekiae (-)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12.8 12-18 mg/dL

Leukosit 5900 5000-10.000 /mm2


Eritrosit 5.11 juta 4.0-5.5 juta/mm2
Trombosit 345.000 150.000-400.000/mm2
Hematokrit 38 36-52%
Tes Widal
Salmonella typhi O 1/320 Neg
Salmonella paratyphi AO Neg Neg
Salmonella paratyphi BO 1/320 Neg
Salmonella paratyphi CO Neg Neg
Salmonella typhi H 1/320 Neg
Salmonella paratyphi AH Neg Neg
Salmonella paratyphi BH Neg Neg
Salmonella paratyphi CH Neg Neg
Diagnostik Holistik

Dalam menetapkan
masalah serta faktor
yang mempengaruhi
digunakan konsep
Mandala of Health

34
Aspek Personal (Subjektif)
 Alasan kedatangan
Demam dan muntah yang mengkhawatirkan ibu pasien.

 Kekhawatiran
Aktivitas berkurang, nafsu makan menurun, tidak sembuh-sembuh.

 Harapan
Keluhan membaik, mendapat pertolongan dari fasilitas kesehatan untuk
mengatasi penyakit (sembuh), dan tidak berulang.

 Persepsi
Dokter dapat memberikan obat yang menghilangkan gejala dan menyembuhkan
35
penyakit.
Aspek Klinis

An. J, perempuan, 10 tahun, BB 25,5 kg, TB 129


cm, dengan :
 Demam tifoid
 Status gizi cukup menurut CDC
 Status imunisasi lengkap sesuai kemenkes

Diagnosis ICD 10: A01.0 Typhoid fever

36
Diagnosis Holistik – Faktor Risiko Internal
 Genetik
Tidak ada riwayat penyakit di keluarga pasien yang berkaitan dengan
permasalahan kesehatannya

 Kondisi biologis
Tidak ada kondisi biologis pada pasien yang dapat menjadi faktor resiko
timbulnya masalah kesehatan saat ini

 Perilaku/ Gaya Hidup


Kebiasaan pasien memakan jajanan di sekitar rumah yang tidak higienis

 Kondisi Psikologis
Tidak ada

37
Diagnosis Holistik – Faktor Risiko Eksternal
 Ekonomi
Pada anamnesa diketahui bahwa pekerjaan ayah pasien hanya sebagai buruh
pabrik dengan penghasilan yang serba pas-pasan. Sehingga karena status
ekonominya tersebut, maka kebutuhan pangan untuk menyediakan makanan
yang bergizi untuk pasien tidak selalu tersedia yang membuat pasien menjadi
mudah sakit.

 Lingkungan Sosial
Tetangga atau orang sekitar pasien terutama anak-anak sering membeli jajanan
di lingkungan tempat tinggal mereka, sehingga pasien juga mengikuti hal
tersebut.

 Lingkungan Budaya
Tidak ada budaya tertentu yang menghalangi pasien untuk mendapatkan
pengobatan.

38
Diagnosis Holistik – Faktor Risiko Eksternal
 Lingkungan Fisik
Tingkat kebersihan rumah pasien masih kurang

 Lingkungan Kimia
Terdapat paparan kimia berupa asap rokok dari ayah pasien dan
tetangga sekitar.

 Lingkungan Biologi
Agen biologis penyebab penyakit dari lingkungan pada pasien ini
terdapat makanan yang tidak higienis.

39
Aspek Fungsional

Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam Skor Keterangan


kehidupan
Mampu melakukan pekerjaan seperti 1 Mandiri dalam perawatan diri, bekerja
sebelum sakit dalam dan di luar rumah
Mampu melakukan pekerjaan ringan 2 Mulai mengurangi aktivitas kerja
sehari-hari di dalam dan di luar rumah kantor
Mampu melakukan perawatan diri, tapi 3 Mandiri dalam perawatan diri, tidak
tidak mempu melakukan pekerjaan ringan mampu bekerja ringan
Dalam keadaan tertentu masih mampu 4 Tidak melakukan aktivitas kerja,
merawat diri, tapi sebagian besar aktivitas tergantung pada keluarga
hanya duduk dan berbaring
Perawatan diri oleh orang lain, hanya 5 Tergantung pada pelaku rawat
berbaring pasif

40
TATALAKSANA aspek personal dan
faktor risiko internal dan eksternal

 Edukasi mengenai faktor risiko, penyebab,


penatalaksanaan awal, dan pencegahan komplikasi
(tampak tanda-tanda dehidrasi berat, seperti
lesu/tidak sadar, mata cekung, malas minum, saat
kulit dicubit tidak langsung kembali (sangat lambat))
demam tifoid, serta kapan harus mencari pertolongan
tenaga kesehatan
 Edukasi untuk perbaikan kebiasaan PHBS terutama
kebiasaan makan makanan yang tidak higienis dan
makan makananan yang bergizi seimbang
 Menekankan aspek promotif dan preventif penyakit
demam tifoid agar keluhan tidak berulang
41
Tatalaksana aspek klinis

 Rujuk untuk perawatan inap


Tatalaksana awal
 Sefiksim 2x200 mg selama 10 hari
 Paracetamol 3x250 mg
 Oralit setiap kali BAB cair dan muntah
 Zinc 1x20 mg selama 10 hari
 Edukasi untuk tirah baring, cairan yang adekuat,
menjaga kebersihan, dan hindari jajan
sembarangan.
Analisa ANAMNESIS

 Pasien kurang memahami penyakit demam tifoid terutama


mengenai pencegahannya  sering memakan makanan yang
tidak higienis
 Lingkungan padat penduduk dan rumah cukup padat,
banyak yang menjual makanan yang tidak bersih dan tidak
sehat, serta kebersihan kurang terjaga
 Fasilitas kesehatan terjangkau dari aspek jarak dan biaya
Analisa Diagnosis

 Higiene makanan dan minuman merupakan faktor


paling penting pada penularan tifoid. Pada pasien ini
dididapatkan bahwa pasien memiliki kebiasaan jajan
di lingkungan rumah yang tidak bersih.
 Kumpulan gejala-gejala klinis tifoid disebut sindrom
tifoid. Beberapa gejala klinis pada demam tifoid
adalah:
 Demam
 Gangguan saluran pencernaan
 Gangguan kesadaran
 hepatosplenomegali
Edukasi

 Tidak jajan di sembarang tempat


 Memperbaiki perilaku hidup sehat
terutama untuk makanan
 Menjaga kebersihan tempat tinggal
 Mencuci tangan sebelum makan

45
FAKTOR PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT
 Faktor Pendukung
 Kesadaran dan rasa ingin tahu pasien untuk mencari
pertolongan dan penjelasan mengenai penyakitnya
 Faktor Penghambat
 Kebersihan lingkungan dan rumah yang kurang baik
 Kebiasaan tetangga yang sama yaitu membeli
makanan di lingkungan sekitar rumah yang tidak
higienis
 Status ekonomi yang rendah sehingga sulit
menerapkan pola hidup sehat dan bersih
Prognosis

 Quo ad vitam: bonam


 Quo ad fungsionam: bonam
 Quo ad sanationam: dubia ad bonam

47
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai