Anda di halaman 1dari 126

Kompilasi Latihan Soal

UKMPPD Anak Batch 2


Paket 2
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

An. A, 7 bulan datang dengan keluhan diare sering, tidak ada riwayat
muntah, awalnya demam. Anak minum ASI esklusif. Berat badan anak
tidak naik-naik. Makan tidak mau meski sudah diberi makanan enak oleh
ibunya. Keadaan umum baik. Minum banyak, turgor kulit kembali cepat,
ubun-ubun datar, anus merah. Terapi yang diberikan adalah?
A. Oralit plan A, stop ASI, zink 10 mg selama 5-10 hari
B. Oralit plan B, ASI teruskan, zink 10-20 mg selama 7-10 hari
C. Oralit, ASI teruskan, zink 10-20 mg selama 7-10 hari
D. Oralit plan A, ASI teruskan, Zink 20 mg selama 10-14 hari
E. Oralit plan B, stop ASI, zink 10 mg selama 7-10 hari

1
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

An. Rogue, 12 tahun datang ke IGD RS karena demam sejak 7 hari dan nyeri
pada otot serta kulit tampak kekuningan sejak 3 hari terakhir. Nafsu makan
menurun. Pasien seorang pelajar dan seringkali membeli makanan jajan di
pinggir jalan. Pasien pertama kali mengalami sakit seperti ini.
Pemeriksaan fisik: HR 98x/menit, suhu 38.5°C, RR 20x/menit. Sklera ikterik
(+/+), hepatomegali (+). Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar SGOT:
700 IU/L, SGPT: 850 IU/L. Pemeriksaan penunjang yang akan paling
mungkin mendukung diagnosis pasien pada kasus ini adalah?
A. IgM Anti-HAV
B. IgG Anti-HAV
C. HBsAg
D. HBeAg
E. HBcAg
2
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Anak perempuan usia 7 bulan dibawa orang tuanya ke IGD RS dengan


keluhan buang air besar berlendir dan berdarah sejak 1 hari yang lalu,
frekuensi 3x/hari. Anak saat ini mendapat bubur susu 2x/hari dan susu
formula sejak usia 6 bulan. Riwayat ganti susu formula tidak ada, riwayat
bising usus saat usia 1 bulan. Pemeriksaan fisik normal, status gizi baik, mata
tidak cekung, turgor kulit baik. Perut tampak lemas dengan bising usus
normal, tidak ditemukan perdarahan di tempat lain. Apa diagnosis yang
tepat?
A. Disentri basiler
B. Disentri amoeba
C. Alergi susu sapi
D. Invaginasi
E. Hirschsprung
3
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

An. Kobe, 6 tahun dibawa dengan keluhan BAB cair berlendir yang telah
dirasakan selama 1 bulan yang lalu. Pasien sering kali menangis sambil
memegangi perutnya dan sangat sulit ditenangkan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan distensi abdomen dan teraba massa pada RUQ. Pada rectal
toucher ditemukan tonus sfingter ani melemah, dan perabaan struktur
portio-like. Saat inspeksi jari post-RT, ditemukan feses berlendir berwarna
kemerahan seperti selai. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien
ini?
A. Intususepsi
B. Disentri basiler
C. Alergi susu sapi
D. Hernia inkarserata
E. Divertikulum Meckel
4
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

An. Doberman, 8 tahun dibawa orangtuanya karena BAB lebih dari 8 kali
sehari dengan warna pucat seperti cucian beras. Dari pemeriksaan tanda vital
ditemukan TD 90/60 mmHg, HR 144x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 37,8°C.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kedua mata pasien cekung dengan mukosa
kering, washer woman’s hands (+), turgor kulit lambat. Pada pemeriksaan
feses ditemukan bakteri Gram negatif berbentuk koma.
Apa etiologi yang paling sesuai pada kasus?
A. Vibrio cholera
B. ETEC
C. Salmonella thypi
D. Shigella sp.
E. Leptospira interrogans
5
An. Doberman GastroHepato
• Anak, 8 tahun
• BAB >8 kali/hari → diare
• Warna feses cucian beras → ricewater stool
• mata cekung, mukosa kering, washerwoman’s hands
(+), turgor kulit lambat → tanda dehidrasi
• TD 90/60 mmHg, HR 144x/menit, RR 30x/menit →
pikirkan syok hipovolemi
• Analisis feses: bakteri Gram (-) bentuk koma
DIAGNOSIS >> CHOLERA
A. Vibrio cholera

• Definisi: penyakit diare sekretorik akut yang


disebabkan oleh toksin yang dihasilkan
kuman
Vibrio cholera
• Transmisi: air dan makanan
• Masa inkubasi: 1-2 hari
Manifestasi Klinis
• Diare → sekretorik, seperti air cucian beras
(ricewater stool), bau amis (+), nyeri perut (-),
tenesmus (-)
• Muntah cair
• Dehidrasi → mata cekung, mukosa oral kering,
akral dingin, turgor kulit melambat, letargi, washer
woman’s hands
Rice water stool pada kolera
• Asidosis metabolik → pernafasan Kussmaul
• Keram otot → akibat kekurangan K+

Pemeriksaan Penunjang
• Kultur feses → gold standard
• Rapid test
• Mikroskopi lapang gelap → visualisasi V. cholera pada feses
B. ETEC → menyebabkan diare sekretorik, traveller’s diarrhea, sering pada anak <5 tahun,
disebabkan oleh E. coli yang merupakan bakteri batang Gram (-), tidak berbentuk koma
C. Salmonella thypi → menyebabkan demam tifoid, diare disertai nyeri perut, tidak ada gambaran
rice water stool, bakteri batang gram (-)
D. Shigella sp. → gambaran klinis berupa diare lendir dengan darah (disentri), bakteri batang
gram (-) fakultatif anaerob
E. Leptospira interrogans → menyebabkan leptospirosis, ditandai dengan demam, nyeri pada
betis, dapat menjadi ikterik, bakteri spiral Gram (-)
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

An. P, 12 tahun datang ke IGD dibawa ibunya dengan keluhan diare cair
selama 1 minggu yang lalu. BAB 8-10x/hari disertai dengan lendir dan
darah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tugor kulit melambat disertai
dengan peningkatan bising usus. Tidak ditemukan distensi abdomen. Pada
PP feses ditemukan bakteri Gram (-), non-motil dan menghasilkan toksin.
Apakah terapi antibiotik utama pada kasus ini?
A. Ciprofloxacin 2 x 15 mg/kg/hari PO
B. Ceftriaxone 50 - 100 mg/kg/hari IM
C. Azithromisin 10 mg/kg/hari PO
D. Levofloxacin 500 mg/kg/hari PO
E. Moxifloxacin 400 mg/kg/hari PO

6
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. Terrier, usia 2 hari dibawa ibunya ke IGD karena muntah terus menerus.
Pada pemeriksaan ditemukan perut semakin membuncit.
Pada pemeriksaan baby gram diperoleh gambaran berikut:
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Atresia esofagus
B. Hipertrofi stenosis pilorus
C. Atresia duodenum
D. Atresia jejunum
E. Atresia ani

7
By. Ny Terrier GIT
• Bayi, 2 minggu
• Muntah terus menerus
• Perut semakin membuncit
• Babygram: double bubble appearance
DIAGNOSIS ??
C. Atresia Duodenum
Atresia Duodenum
• Obstruksi komplet duodenum

Stenosis duodenum
• Obstruksi parsial duodenum (pada gambaran foto polos
dapat ditemukan udara di distal duodenum)

Diagnosis
• Adanya double bubble pada foto polos
• Embriologi • Manifestasi Klinis
• Duodeum berasal dari foregut • Distensi gaster (bubble pertama)
dan midgut • Muntah bilier → berwarna kehijauan
• Down syndrome → ditemukan pada 30%
• Pada usia janin 6 dan 7
kasus atresia
minggu, sering terjadi duodenum
obstruksi usus akibat proliferasi • Ikterik
epitel • Volvulus → sering ditemukan pada pasien
• Pada usia 8-10 minggu, terjadi dengan atresia
kanalisasi sehingga duodenum
obstruksi menghilang dan usus • Diagnosis
menjadi paten • Prenatal → double bubble pada USG,
polihidramnion
kembali
• Post-natal → double bubble pada foto polos
• Patofisiologi → gagalnya abdomen
rekanalisasi pada (penunjang untuk konfirmasi diagnosis),
usia janin 8-10 minggu pneumoperitoneum bila perforasi
1

2 1

Double bubble sign pada Double bubble sign pada


USG Prenatal Babygram
1 → distensi abdomen 1 → distensi abdomen
2 → distensi duodenum proksimal 2 → distensi duodenum proksimal
A. Atresia esofagus → gambaran coiled NGT
B. Hipertrofi stenosis pilorus → gambaran single
bubble appearance
D. Atresia jejunum → gambaran triple bubble
appearance
E. Atresia ani → tidak terbentuk lubang anus
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. Edison, usia 2 minggu dibawa oleh kedua orangtuanya ke IGD RS Unch
karena tidak bisa BAB. Menurut ibu pasien, BAB pertama dan yang terakhir
adalah saat pasien berusia 2 hari, setelah saat itu pasien tidak BAB lagi.
Pada pemeriksaan fisik didapati abdomen distensi, bising usus (+), dan
hipertimpani. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan colok dubur dan
didapati tinja menyemprot.
Apakah kelainan yang mendasari dari kondisi yang dialami pasien
tersebut?
A. Tidak terdapat pembentukan ganglion pada rektum
B. Tumbuhnya tumor pada rektum
C. Malformasi anorektal
D. Malrotasi saluran cerna
E. Defek penutupan dinding abdomen 8
• Bayi, usia 2 minggu
• Tidak bisa BAB selama 12 hari • Nama lain: Congenital Aganglionic
• Awalnya bisa BAB saat usia 2 hari Megacolon
• PF: abdomen distensi, bising usus +, • Definisi: Penyakit obstruksi usus besar yang
hipertimpani diakibatkan oleh hilangnya persarafan daerah
• Colok dubur: tinja menyemprot tersebut
DIAGNOSIS >> HIRSCHSPRUNG • Lebih sering pada bayi laki laki (♂:♀ = 3,5:1)
DISEASE • Angka kejadian 1:5.000-8.000
A. Tidak terdapat pembentukan
ganglion pada rektum

• Manifestasi
• Mekonium terlambat keluar (> 24 jam)
• Tanda-tanda obstruksi
• Distensi abdomen
• BAB sangat sedikit / tidak ada sama sekali
• Muntah berisi empedu (bilious vomiting):
berwarna
kehijauan
• Muntah menyemprot
• Komplikasi
• Enterocolitis
• Perforasi usus
• Pemeriksaan penunjang
• Rontgen abdomen – menunjukkan dilatasi usus bagian proksimal
• Fluoroskopi dengan Barium Enema – menunjukkan adanya zona transisi
dan saw tooth appearance
• Full thickness biopsy – merupakan pemeriksaan penunjang definitif
(baku emas) untuk membuktikan tidak adanya sel ganglion
• Tata laksana
• Definitif: Operasi Swenson, Duhamel, Soave
• Nothing per oral 6-8 jam sebelum operasi
• Pemasangan NGT sementara untuk mengurangi distensi
abdomen

B. Tumbuhnya tumor pada rektum → teraba massa, tumor pada


neonatus sangat jarang
C. Malformasi anorektal → biasanya dalam bentuk atresia ani,
pasien tidak dapat BAB sama sekali
D. Malrotasi saluran cerna → volvulus, gambaran coffee bean
pada foto polos abdomen
E. Defek penutupan dinding abdomen → pada kasus hernia
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Seorang bayi laki-laki usia 5 hari dibawa oleh ibunya dengan keluhan
kuning sejak hari pertama lahir dan belum hilang hingga sekarang. Bayi
lahir usia 36 minggu, spontan dengan BB lahir 2450 gram. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan bilirubin indirek 17,5 dan bilirubin
direk 3. Apakah penanganan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Transfusi tukar
B. Fototerapi
C. Terapi medikamentosa
D. Antibiotik
E. Antiviral

9
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. Z, usia 2 minggu dibawa ibunya ke IGD dengan


keluhan BAB berdarah 3x berwarna merah terang
dalam 1 hari terakhir. Pasien sejak lahir diberi susu
formula karena ASI tidak keluar. Riwayat lahir
prematur dengan BBL 2000 gram. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan takikardia. Pada PF ditemukan
distensi abdomen. Dokter kemudian melakukan
pemeriksaan foto polos dengan hasil berikut. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
A. Kolitis pseudomembran
B. Peritonitis
C. Sepsis neonatal
D. Enterokolitis nekrotikans
E. Gastroenteritis 10
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Seorang bayi lahir di Puskesmas, secara spontan dengan presentasi


belakang kepala dan usia kehamilan cukup bulan. Ternyata setelah
kelahiran didapatkan tidak bernapas, tonus otot lunglai, dan tidak ada
detak jantung. Setelah dilakukan ventilasi tekanan positif, kompresi dada,
pemberian cairan, dan obat-obatan selama 15 menit tetap tidak ada
respons. Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat?
A. Menghentikan resusitasi
B. Mengulang resusitasi dari awal
C. Memperbaiki langkah resusitasi
D. Melanjutkan resusitasi hingga 15 menit
E. Merujuk setelah resusitasi

11
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Seorang bayi laki-laki usia 2 hari, sejak lahir di RS tampak lemah dan kesulitan
bernafas. Riwayat selama hamil dan melahirkan diketahui bahwa ibu demam
selama persalinan dan mengeluh nyeri di Rahim. APGAR skor menit pertama 3,
dilakukan resusitasi menit kelima APGAR skor 8. Pada PF ditemukan berat lahir
3000 gram, kesadaran letargi, malas menghisap, icterus kremer II, suhu 35oC,
RR 60x/menit, terlihat lekukan dada yang dalam. Pemeriksaan laboratorium si
ibu menunjukan peningkatan leukosit dan ibu telah mendapatkan profilaksis
antimikroba intrapartum. Pemeriksaan lab Hb 13gr/dL, leukosit 35.000/mm3,
berdasarkan ISCD, keadaan apakah yang dialami bayi di atas?
A. Sepsis neonatorum ringan awitan dini
B. Sepsis neonatorum berat awitan dini
C. Korioamnionitis
D. Asfiksia berat
E. SIRS 12
INI ERROR YA BUKUNYA, ENTAH KENAPA DITULIS PILIHAN E TAPI
PENJELASAN MENGARAH KE YANG A
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Bayi Ny. Amy, dibawa ke IGD RS karena mengalami sesak napas sejak lahir
1 jam lalu. Ny. Amy melahirkan di bidan desa dalam usia kehamilan 42
minggu. Ketika melahirkan, air ketuban tampak berwarna hijau keruh dan
berbau busuk. Pada pemeriksaan bayi didapatkan HR 160x/menit, RR
55x/menit, suhu 37,0°C. Pada PF tampak retraksi subkostal dan terdengar
ronkhi basah kasar bilateral. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus
ini adalah
A. Hyaline membrane disease
B. Transient tachypnea of newborn
C. Respiratory distress syndrome
D. Sepsis neonatorum
E. Meconium aspiration syndrome
13
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. A, usia 13 hari, dibawa oleh orangtuanya ke puskesmas karena mengalami


demam tinggi disertai kejang dan mulut mencucu seperti ikan sejak 20 menit
yang lalu. Ibu pasien diketahui melakukan persalinan di dukun beranak sekitar
rumahnya. Saat diselidiki lebih lanjut, dukun beranak tersebut menggunakan
silet yang hanya dipanasi dengan kompor. Riwayat penyakit ibu pada saat
hamil disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak
sakit berat dengan kesadaran apatis, suhu 38,3°C, HR 120x/menit, UUB tidak
membonjol serta tonus otot ekstremitas meningkat. Apakah diagnosis,
etiologi, dan antibiotik yang dapat digunakan pada kasus diatas?
A. Sepsis neonatorum, Campylobacter jejuni, ampicilin-sulbactam
B. Tetanus neonatorum, Campylobacter tetani, metronidazole
C. Tetanus neonatorum, Clostridium tetani, metronidazole
D. Sepsis neonatorum, Clostridium tetani, vancomycin
E. Tetanus neonatorum, Campylobacter jejuni, ceftriaxone 14
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Bayi lahir pada usia kehamilan 30 minggu. BB 1250 gram, lahir dengan SC
atas indikasi perdarahan antepartum. Saat lahir langsung menangis. 10
menit kemudian bayi menjadi sesak. Retraksi interkostal (+), pernafasan
cuping hidung (+), tonus otot tidak aktif. Ekstremitas kebiruan, tangisan
merintih. Apa tatalaksana kasus tersebut?
A. Antibiotik
B. Kortikosteroid
C. Antibiotik dan surfaktan
D. Surfaktan dan kortikosteroid
E. Antibiotik dan kortikosteroid

15
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. Huang, 1 hari, dirujuk ke RS oleh karena kulit menguning beberapa jam
setelah lahir di Puskesmas. Berdasarkan anamnesis diperoleh bahwa bayi
menangis segera setelah lahir, mekonium keluar segera setelah lahir, dan ibu
By. Huang melakukan kontrol rutin selama kehamilan.
Dari PF didapatkan bahwa bayi menangis kuat dengan ikterus kramer 3, suhu
36,7°C, HR 170x/menit dan RR 70x/menit. Pemeriksaan golongan darah
menunjukkan bahwa ibu memiliki golongan darah O dan By. Huang golongan
darah B. Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat untuk menegakkan
diagnosis di atas?
A. Darah rutin
B. Fungsi hepar
C. Kadar bilirubin
D. Coomb Test
E. Apusan Darah Tepi 16
By. Huang neonatus
D. Coombs Test
JAWABAN
KEYWORDS
• Bayi 1 hari
• Rujuk ke RS karena kulit menguning beberapa jam setelah lahir
• Bayi menangis segera setelah lahir
• Mekonium keluar segera setelah lahir
• Menangis kuat
• Ikterus kramer 3

Hemolytic Disease of The Newborn

Anemia hemolitik
• Secara umum ditandai dengan anemia normositik normokromik
• Retikulosit meningkat
• Dibagi menjadi: anemia hemolitik non-imun dan anemia hemolitik imun

Hemolytic Disease of The Newborn


• Kondisi rusaknya RBC oleh karena IgG yang dihasilkan oleh ibu
• Dapat berupa inkompatibilitas Rh, inkompatibilitas ABO, atau inkompatibilitas lainnya.
Inkompatibilitas Rh Inkompatibilitas Rh
• Terjadi pada kasus ibu dengan Rh • Pada kehamilan selanjutnya, ketika janin
(-) dan janin dengan Rh (+). yang dikandung juga memiliki antigen Rh
• Secara natural ibu dengan Rh (-) (+), maka antibodi anti Rh ini (IgG) dapat
tidak memiliki antibodi terhadap Rh. menyebrang plasenta.
• Pada kehamilan pertama, • Adanya IgG yang berikatan dengan
terutama pada saat persalinan akan permukaan RBC akan menandai RBC untuk
ada darah janin Rh (+) yang didestruksi pada sistem retikuloendotelial.
masuk ke sirkulasi maternal dengan • RBC yang terdestruksi akan melepaskan
demikian menimbulkan sensitisasi heme dan globin, di mana heme akan
dan produksi antibodi anti-Rh diubah menjadi bilirubin tidak terkonjugasi
• Tipe antibodi yang dihasilkan (manifetasi jaundice)
adalah IgG, yang mampu • Pada keadaan yang lebih parah dapat
menyebrang plasenta. terjadi kernicterus (ensefalopati akibat
hiperbilirubinemia)
Inkompatibilitas ABO
• PERLU DIPERHATIKAN
• Goldar A→ Antigen A dan secara natural memiliki antibodi B
• Goldar B→ Antigen B dan secara natural memiliki antibodi A
• Goldar AB → Antigen A dan Antigen B, tidak memiliki antibodi A dan antibodi B
• Goldar O → Tidak memiliki antigen A dan B, secara natural memiliki antibodi A dan antibodi B
• Tipe antibodi yang ada adalah IgM (tidak dapat menyebrang plasenta)

Inkompatibilitas ABO
• Pada beberapa kasus di mana antibodi yang terbentuk adalah IgG, maka antibodi tersebut dapat
menyebrang plasenta dan mengakibatkan hemolisis (paling sering melibatkan ibu dengan golongan
darah O oleh karena kemungkinan terbentuk antibodi IgG lebih tinggi daripada golongan darah
lainnya)
Contoh:
• Ibu Golongan darah O (memiliki antibodi A dan antibodi B – umumnya IgM namun pada kasus ini
terbentuk IgG)
• Maka ketika ibu tersebut mengandung janin goldar A (punya antigen A), maka IgG anti A akan
menyebrang plasenta dan mengakibatkan hemolisis RBC janin.
Manifestasi Klinis HDN
• Jaundice
• Anemia
• Hidrops fetalis (ascites, efusi pleura, efusi perikardium)
• Bayi juga dapat mengalami
• Asfiksia
• Hipertensi pulmonal
• Pallor
• Edema
• Distres respirasi
• Koagulopati
• Jaundice
• Kernicterus
• Hipoglikemia
Direct Coombs Test
• Untuk AIHA
• Untuk kasus Hemolytic Disease of The
Newborn
Indirect Coombs Test
• Untuk mengecek kecocokan darah pendonor
dan resipien
Tata Laksana
• Ibu:
• Plasma Exchange
• IVIg
• Neonatus
• Fototerapi
• Transfusi Tukar

Pilihan jawaban lain


A. Darah rutin
• Hanya melihat anemia namun tidak dapat
membedakan jenis
B. Fungsi hepar
• Tidak untuk mendiagnosis ABO incompatibility
C. Bilirubin
• Untuk melihat hiperbilirubinemia tetapi tidak
memperlihatkan etiologi
E. Apusan Darah Tepi
• Tidak tepat untuk menegakkan diagnosis
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. Alpha, usia 4 hari dibawa ke IGD karena tidak berhenti menangis. Ibu
pasien mengatakan bahwa sisa tali pusat bayi berubah menjadi kehitaman
serta mengeluarkan cairan berbau. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
Nadi 180x/menit, RR 48x/menit, suhu 38°C. Pada pemeriksaan fisik, pasien
menangis apabila bagian perut ditekan. Gambaran tali pusat terlihat sebagai
berikut:
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Omphalocele
B. Gastoschizis
C. Omphalitis
D. Persistent urachus
E. Granuloma umbilikalis

17
By. Alpha Neonatus
• Bayi, usia 4 hari
• Tali pusat kehitaman
• Cairan berbau dari tali pusat
• Suhu 38C
• Menangis bila perut ditekan → Nyeri tekan (+)
DIAGNOSIS ??
C. Omphalitis

• Faktor predisposisi
Definisi: peradangan pada sisa tali pusat
• Kolonisasi bakteri pada sisa tali pusat
• Etiologi → polimikroba
beberapa saat setelah lahir
• S. aureus
• Jaringan pada sisa tali pusat merupakan
• Streptococcus grup A
medium perkembangan untuk bakteri
• Escherichia coli
• Pembuluh darah pada sisa tali pusat
• Klebsiella pneumoniae
merupakan port d’entrée ke sistem sirkulasi bayi
• Proteus mirabilis
• Berhubungan dengan kurangnya perawatan
tali pusat
Manifestasi Klinis
• Pus dari sisa umbilikus
• Eritem pada dasar sisa umbilikus
• Perdarahan dari sisa umbilikus
• Bayi rewel dan menangis terutama saat ditekan
perutnya
• Demam → tanda bayi berisiko sepsis/meningitis

Tata laksana
• Bersihkan tali pusat dengan larutan antiseptik
8x/hari hingga tidak ada nanah A. Omphalocele → defek dinding abdomen,
• Oles salep antibiotik 3-4 kali sehari terdapat selaput pembungkus
• Pengobatan sistemik B. Gastoschizis → defek dinding abdomen,
• Kloksasilin oral selama 5 hari tidak terdapat selaput sehingga isi usus keluar
• Tanda sepsis + → beta lactam dan D. Persistent urachus → urin keluar melalui sisa
aminoglikosida umbilikus
• Tidak ada perbaikan → pikirkan MRSA, terapi E. Granuloma umbilikalis → massa umbilikalis
dengan vancomycin yang mudah berdarah
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Bayi Ny. Smith, usia 10 hari, dirawat di NICU dengan diagnosis Hyaline
Membrane Disease. Sebelumnya bayi Ny. Smith lahir secara spontan
pervaginam di RS pada usia kehamilan 30 minggu, dengan berat badan lahir
1700 gram. Pasien sempat mendapatkan terapi oksigen dan VTP.
Pada pemeriksaan hari ini didapatkan keadaan umum sesak, berat badan 1550
gram, RR 55x/min, suhu afebris, napas cuping hidung (+), retraksi intercostal
(+). Pada pemeriksaan rontgen toraks pasien didapatkan gambaran atelektasis
serta hiperinflasi difus. Kemungkinan diagnosis pasien ini adalah...
A. Transient tachypnea of newborn
B. Sepsis neonatorum
C. Displasia bronko-pulmonal
D. Sindrom aspirasi mekonium
E. Bronkiolitis neonatorum
18
By. Ny. Smith Neonatus
KEYWORDS
• Neonatus, 10 hari
• Riwayat HMD, terapi oksigen, dan VTP
• RR 55x/min, BB 1.550 g (turun 150 g), napas cuping hidung, retraksi
intercostal
• Ro : gambaran atelektasis dan hiperinflasi difus
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. Displasia bronkopulmonal

• Merupakan suatu penyakit paru kronik yang terjadi pada neonatus (seringkali
prematur) dengan riwayat terapi atau suplementasi oksigen dan ventilasi mekanik
• Pada bayi prematur, perkembangan alveolus belum sempurna → terapi oksigen dan
ventilasi mekanik dapat menyebabkan damage pada alveoli → fibrosis alveoli
difus → jumlah alveoli menurun drastis
• Gejala :
– Takipnea
– Takikardi
– Napas cuping hidung
– BB turun dalam 10
hari pertama
Xray: penurunan volume paru, daerah
atelektasis (alveoli kolaps) dan hiperinflasi
(mekanisme kompensasi), edema dan
emfisema paru

A. Transient tachypneu of newborn → takipnea 24-72 jam postpartum,


riwayat SC, cukup bulan
B. Sepsis neonatorum → demam, takipnea, riwayat infeksi intrauterin
D. Sindroma aspirasi mekonium → kelahiran post matur, ketuban hijau
E. Bronkiolitis neonatorum → anak < 2 tahun, demam, takipneu, wheezing
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

By. Ny. Simpsons, usia 2 hari, muntah setiap kali diberi ASI. Muntah
warnanya sama dengan ASI yang diminum oleh bayi. Pasien tampak selalu
berliur. Berat lahir pasien 2200 gram, waktu ibu hamil dikatakan air ketuban
lebih banyak dari normal. Saat pemeriksaan didapatkan tanda vital dalam
batas normal. Dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan foto rontgen.
Apakah kemungkinan gambaran radiologi dan diagnosis yang ditemukan
pada pasien ini?
A. Coiled NGT, atresia esofagus
B. Herring bone, atresia ani
C. Boot shaped heart, tetralogy of Fallot
D. Double bubble, atresia duodenum
E. Triple bubble, atresia jejunum
19
• Bayi, usia 2 hari
• Muntah tiap diberi ASI dan berliur
• Air ketuban lebih banyak dari normal → polihidramnion
DIAGNOSIS >> ATRESIA ESOFAGUS
A. Coiled NGT, atresia esofagus

Definisi: tidak terbentuknya esofagus secara sempurna sehingga esofagus tidak


terhubung ke gaster. Dapat disertai fistula trakeoesofagus.

Manifestasi Klinis
• Polihidramnion saat kehamilan (skor AFI >25)
• Kesulitan menyusu → batuk, tersedak, sesak
• Air liur tidak bisa ditelan → drooling
• Sianosis
• Selang NGT tidak masuk gaster → coiled NGT
Atresia Esofagus
• Tanda terdapat fistula esophagus
• Tanda distress pernafasan (kenaikan RR,
sianosis, retraksi napas)
• Abdomen bayi terdistensi (pada tipe C
dan D)
• Udara sub-diafragma (pada tipe C dan D) B. Herring bone, atresia ani → polihidramnion
→ pada rontgen abdomen (sebaliknya bila dengan drooling lebih mengarah ke atresia
tidak ada udara sub-diafragma, maka tidak esofagus
C. Boot shaped heart, tetralogy of Fallot →
ada fistula)
tidak ada manifestasi klinis jantung pada
• Pemeriksaan Penunjang kasus ini
• Rontgen thorax D. Double bubble, atresia duodenum →
• NGT tidak dapat masuk lebih dari 10 cm, polihidramnion dengan drooling lebih
bahkan terpuntir (coiled NGT) → mengarah ke atresia esofagus
diagnosis definitif E. Triple bubble, atresia jejunum →
• radiolusensi pada daerah leher bawah → polihidramnion dengan drooling lebih
mengarah ke atresia esofagus
dilatasi esofagus
• Udara sub-diafragma jika fistula (+)
Kompilasi Soal Anak UKMPPD Batch 2

Ny. A, 31 tahun, P4A0 baru saja menjalani


persalinan pasca induksi atas indikasi
preeklampsia berat. Usia gestasi sebelum
persalinan adalah 36 minggu. Pasien
belum pernah di USG sebelumnya. Janin
lahir dengan berat 1600 g. APGAR skor
menit-1 : 7 dan menit-5 : 9. Pada PF
ditemukan gambaran sebagai berikut.
Apakah diagnosis pada janin di kasus ini?
A. IUGR simetris
B. IUGR asimetris
C. Small for gestational age
D. Insufisiensi plasenta
E. Bayi prematur 20

Anda mungkin juga menyukai