Anda di halaman 1dari 21

MEC 303

KESEHATAN MENTAL DAN PERILAKU

Buku Skills Lab Mahasiswa

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jakarta
2019
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Buku Skills Lab Mahasiswa Blok Kesehatan Mental dan Perilaku


(MEC 303) ini telah disahkan oleh :

Jakarta, 11 Oktober 2019

i
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

DAFTAR ISI

Pernyataan Persetujuan ......................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii

Skills Lab 1. Wawancara Psikiatri ..................................................................... 1


Skills Lab 2. Pemeriksaan Status Mental ........................................................... 7
Skills Lab 3. Wawancara Adiksi ...................................................................... 12

Fasilitas .............................................................................................................. 16

ii
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Skills Lab 1
Wawancara Psikiatri

Basic Review
Membina Rapport/Sambung rasa & empati:
1. Sikap ramah, sopan, bersahabat selama komunikasi
2. Perkenalkan diri, persilakan duduk, tanyakan identitas pasien
3. Perlakukan pasien sebagai subyek, bukan obyek ( setara/ sederajat)
4. Jaga emosi, sabar hadapi lawan bicara (marah, sok tau, membosankan)
5. Tidak terpancing untuk berdebat
6. Suasana percakapan atau komunikasi dua arah (umpan balik)
7. Tidak terlalu cepat membuat kesimpulan

Menanyakan Identitas Pasien:


1. Nama 3. Status Pernikahan 5. Umur
2. Pendidikan 4. Pekerjaan 6. Alamat

Keluhan utama (alasan datang berobat) & onsetnya:


1. Alasan datang berobat: sulit tidur, gelisah, tidak mau makan atau mandi, tertawa atau
bicara sendiri, melamun sepanjang hari, pakaian berlapis-lapis,dll)
2. Onsetnya (berapa hari, minggu, bulan)
3. Apakah pernah seperti ini sebelumnya? Kapan onsetnya?

Menggali riwayat gangguan mental sebelumnya


Ada/tidaknya riwayat gangguan mental sebelumnya: gejala klinis, onsetnya, stresor

Menggali riwayat gangguan mental di dalam keluarga:


Ada/ tidaknya gangguan mental dalam keluarga: gejala, diagnosis, siapa?

Menggali stresor psikososial gangguan jiwanya:


Tanya faktor penyebab/ pencetus gangguan mental: faktor (keluarga, lingkungan, ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, pernikahan)

1
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Tanda & gejala (syndroma) dari gangguan jiwa


1. Gangguan depresi yaitu Sindroma depresi
a. Mood (depresi, murung, hypotym, irritable, disforik), perasaan (bersalah, berdosa,
kesepian, tidak berguna, tidak ada harapan)
b. Motivasi ( menurun, anhedonia, malas)
c. Motorik ( hipopaktif, cepat lelah, low energy)
d. Miskin ide pikir
e. Pembicaraan (kurang spontan dan terbatas)
f. Makan/minum, tidur, seksual menurun.
g. Berlangsung setiap hari terus menerus dengan onset 2 minggu, distress dan disfungsi
 Episode tunggal atau episode berulang gangguan depresi dengan/ tanpa gejala
psikotik dan atau ide/usaha bunuh diri (menurut kriteria diagnostik
ICD10/PPDGJ III)
 Dengan riwayat adanya episode manik sebelumnya (Gangguan afektif bipolar
episode kini manik dengan/ tanpa gejala psikotik) dan episode hipomanik
sebelumnya (Gangguan afektif bipolar episode kini hipomanik dengan/ tanpa
gejala psikotik) (menurut kriteria diagnostik ICD10/PPDGJ III)

2. Gangguan Manik yaitu Sindroma Manik


a. Mood (euphoria, hipertym, elasi, irritable, disforik, impulsive)
b. Motivasi (meningkat, banyak keinginan)
c. Motorik ( hiperaktif, high energy, tidak pernah lelah)
d. Produktivitas pikiran (meningkat/ flight of idea)
e. Pembicaraan (spontan, banyak/ logoroe)
f. Makan/minum, tidur, seksual: meningkat.
g. Berlangsung setiap hari terus menerus dengan onset 1minggu, distress dan
disfungsi
 Episode tunggal atau berulang manik (menurut kriteria diagnostik ICD-10)
 Dalam riwayat apabila ada episode depresi sebelumnya (Gangguan afektif
bipolar episode kini depresi dengan/ tanpa gejala psikotik dan atau ide/usaha
bunuh diri) atau episode manik berulang (Gangguan afektif bipolar episode kini
manik dengan/ tanpa gejala psikotik) (menurut kriteria diagnostik ICD-10)

3. Gangguan Cemas yaitu sindroma cemas


a. Ketegangan motorik {kedutan otot, tic, gemetar atau tremor, otot (tegang, kaku,
pegal, nyeri), mudah lelah, tidak bisa rileks, sakit kepala / pusing/ mingren, tension
headache, dll}
b. Hiperaktif Otonom {nafas pendek atau terasa berat/ tercekik, jantung berdebar/
palpitasi, telapak tangan basah & dingin, pusing, melayang, mual, panas dingin, sesak
nafas, mual, kembung, diare, poliuri, konstipasi, gangguan menelan, dll}
c. Kewaspadaan berlebihan {atensi kurang, cemas / khawatir berlebih, tegang, gelisah,
bingung, perasaan sensitif/ irritabel, mudah terkejut, sulit konsentrasi/“pelupa”, sulit
tidur (insomnia), gangguan seksual. Berlangsung sekurang-kurangnya 6 bulan
kecuali gangguan panik (1 bulan) dengan adanya distress dan disfungsi.

2
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

 Gangguan Cemas Menyeluruh (GAD): Sindrom cemas atau serangan panik


terjadi terus menerus, dan bertambah berat jika ada stresor psikososial. Topik
kecemasanya mengenai situasi kehidupan sehari-hari. Onset 6 bulan.
 Gangguan Panik: Sindroma cemas atau serangan panik timbul tiba-tiba, tidak
dapat diprediksi, serangan panik, frekuensi beberapa kali sehari, onset 5-10 menit,
antisipatorik ansietas, (takut jadi gila, sakit jantung, tumor otak, dll). Onset
gangguan 1 bulan.
 Gangguan somatoform/somatisasi: Sindroma cemas atau serangan panik berupa
keluhan-keluhan fisik yang berganti-ganti pada beberapa area tubuh (minimal 4
area tubuh). Onset 6 bulan.
 Gangguan obsesif kompulsif (OCD): Onset 6 bulan.
- Obsesif (ide, imajinasi yang disadari dari dirinya sendiri, mendesak, disadari
berasal dari dirinya, tidak dapat dikendalikan, timbul kecemasan
- Kompulsif (perilaku berulang-ulang sebagai kompensasi dari obesisifnya).
- Tema obsesif dan kompulsif yang sering dijumpai: kebersihan, checking,
menghitung, ritual
 Fobia Sosial: Sindroma kecemasan hanya saat dipaparkan pada situasi / objek.
Terdapat perilaku menghindari situasi yang ditakuti/dicemaskan ATAU harus
hadapi dengan rasa cemas, tegang. Merasa menjadi fokus perhatian sosial,
dikritik/ditolak. Onset 6 bulan.
 Agorafobia: Sindroma kecemasan hanya timbul saat dipaparkan pada situasi /
tempat terbuka dan luas. Terdapat perilaku menghindar situasi yang
ditakuti/dicemaskan. Kemana-mana harus ditemani karena merasa jika sendiri dan
mendapat serangan cemas tidak ada yang menolong. Onset 6 bulan.

4. PSIKOTIK yaitu Sindroma psikotik. Onset 1 bulan (menurut ICD 10/PPDGJ III)
a. Perilaku kacau/bizzare: tertawa-tawa, bicara, atau senyum sendiri, telanjang, menari-
nari marah-marah, ngamuk, menyerang, melamun dan menyendiri, berpakaian
berlapis-lapis, dll
b. Pembicaraan kacau/bizzare: bicara sendiri, tidak dimengerti pembicaraan, menjawab
tidak sesuai pertanyaan, bicara berputar-putar)
c. Kontinuitas Pikiran
- Koheren: jawaban sesuai dengan pertanyaan
- Asosiasi longgar: aliran pikiran dimana gagasan-gagasan bergeser dari satu
subyek ke subyek lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan satu sama
lain
- Inkoherensia: pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti, tidak berhubungan
satu sama lain, tidak logis atau tanpa tata bahasa
- Word salad (gado-gado): campuran kata dan frasa yang inkoheren
d. Isi pikir terganggu:
Waham: keyakinan palsu, tidak realistis (tidak masuk akal), tidak sesuai pendidikan
dan latar belakang budaya, dipertahankan & tidak dapat dikoreksi.

3
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Macam-macam waham: waham curiga, waham kebesaran, waham somatik,


erotomania, waham/ ide referensi, waham nihilistik, thought echo, thought insertition,
thought broadcasting; thought withdrawal
Obsesif: ide atau image yang berulang-ulang, mendesak, yang disadari berasal dari
pikirannya sendiri dan tidak benar namun tidak bisa menghindari sehingga timbul
kecemasan dan melakukan perilaku atau pembicaraan berulang-ulang (kompulsif)
Halusinasi: persepsi sensoris yang palsu yang tidak berkaitan dengan stimuli
eksternal yang nyata.
Macam-macam halusinasi: Halusinasi auditorik, Olfaktorik, pengecapan
(gustatorik), taktil/ haptik
 Psikotik Akut: Gejala-gejala di atas, berlangsung ≤ 2 minggu, distress dan
disfungsi. Berdasarkan PPDGJ III/ICD 10
 Skizofrenia: Gejala-gejala di atas, berdasarkan PPDGJ III/ICD 10 (onset 1 bulan)

Edukasi terhadap pasien:


1. Mampu menanggapi keluhan pasien dengan empatik dan menenangkan
2. Tidak melakukan penghakiman (judgemental), atau kritikan
3. Mampu membuat kesimpulan yang sesuai kondisi pasien
4. Mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan keluhan dan masalah yang dihadapi
pasien, misalnya; ada halusinasi, waham, perasaan (putus asa, bersalah, berdosa, cemas,
dll)

Mengakhiri wawancara
1. Mengakhiri wawancara dengan sopan, ramah, bersahabat
2. Membuat janji pertemuan berikutnya
3. Bila perlu rujukan pada ahlinya (Psikiater)

4
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Checklist Wawancara Psikiatri

Kompetensi yang SKOR skor x


No Item-item yang dinilai Bobot
dinilai 0 1 2 3 bobot
1 Anamnesis Mahasiswa melakukan anamnesis 4
1. Identitas (nama, umur, status menikah, pekerjaan)
2. Keluhan utama dan keluhan tambahan (dengan onset)
3. Riwayat gangguan sekarang (fisik maupun mental)
4. Riwayat gangguan sebelumnya (fisik maupun mental)
5. Riwayat gangguan mental dalam keluarga
6. Riwayat pengobatan yang sudah dijalani
7. Riwayat kebiasaan sosial (pergaulan, merokok, minum
alkohol/kopi, penggunaan NAPZA, diet, olahraga)
2 Menentukan Mahasiswa dapat menetapkan diagnosis kerja 3
Diagnosis kerja & Dan
Diagnosis banding Diagnosis banding (minimal 2) dengan benar dan lengkap
3 Edukasi pada Mahasiswa melakukan edukasi yang sesuai kondisi pasien 2
pasien dengan lengkap:
1. Mampu menanggapi keluhan pasien dengan empatik dan
menenangkan
2. Tidak melakukan penghakiman (judgemental), atau kritikan
3. Mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan keluhan dan
masalah yang dihadapi pasien, misalnya; ada halusinasi, waham,
perasaan (putus asa, bersalah, berdosa, cemas, dll)
4. Mampu membuat kesimpulan yang sesuai kondisi pasien
5. Akan merujuk pasien ke ahlinya (psikiater) jika diperlukan
misal; ada ide atau usaha bunuh diri, perilaku (aneh, agresif,
agitasi, berbahaya pada diri sendiri atau orang sekeliling)

5
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Kompetensi yang SKOR skor x


No Item-item yang dinilai Bobot
dinilai 0 1 2 3 bobot
4 Perilaku Meminta izin secara lisan dan melakukan semua item di bawah 3
Profesional ini secara lengkap (5 item) di bawah ini:
1. Memperhatikan kenyamanan pasien
2. Melakukan tindakan sesuai prioritas
3. Memperhatikan bahasa non verbal pasien
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
5. Melakukan wawancara secara sistematis/runut

Nilai lulus= 29 TOTAL

6
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Skills Lab 2
Pemeriksaan Status Mental

Status mental pasien:


Kesimpulan menyeluruh yang mendeskripsikan hasil observasi dan kesan dari pasien selama
wawancara (penampilan, pembicaraan, sikap, perilaku dan aktivitas psikomotor, proses pikir
(arus pikir dan isi pikir), persepsi, mood, afek, kesadaran dan kognisi, insight, daya nilai
realita pasien selama wawancara

Penampilan:
 Tampak sesuai atau tidak sesuai usia
 Cara berpakaian dan berdandan
 Tampak (cemas, gelisah, bingung, marah, sedih,dll)

Sikap terhadap pemeriksa


 Cukup koperatif (bekerjasama)
 Non-koperatif (tidak mampu bekerjasama: defensif, menolak, acuh, bermusuhan,
mengelak, waspada (tatapan curiga), bingung, tidak menjawab (mutisme)

Aktivitas Psikomotor
 Normal atau hipoaktif atau hiperaktif
 Gelisah, bingung, gerakan tangan atau kaki berulang-ulang, tremor, mannerism (gerakan
involuntar berulang tanpa tujuan), tubuh atau gerakan tubuh kaku (rigid)

Pembicaraan
 Spontanitas atau tidak spontanitas
 Cepat atau lambat, intonasi rendah atau keras, berguman, ragu-ragu, emosional, dramatik,
monoton, cadel, gagap

Arus Pikiran
1. Produktivitas Pikiran
 Cukup Produktivitas
 Loncat gagasan / flight of ideas (penggeseran ide-ide cepat, terus menerus , tidak
berhubungan satu tema dengan tema lainnya, namun dimengerti pendengarnya)

7
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

 Miskin isi pikiran (ide-ide sedikit, cenderung bicara sedikit hanya menjawab bila
ditanya)
2. Kontinuitas Pikiran
 Koheren (jawaban sesuai dengan pertanyaan)
 Asosiasi longgar (aliran pikiran dimana gagasan-gagasan bergeser dari satu subyek ke
subyek lain dalam cara yang sama sekali tidak berhubungan satu sama lain)
 Inkoherensia (pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti, tidak berhubungan satu
sama lain, tidak logis atau tanpa tata bahasa )

Isi Pikiran:
 Pre-okupasi (pemusatan isi pikiran pada ide tertentu, disertai dengan irama afektif yang
kuat)
 Obsesi (idea/ image berulang-ulang, mendesak, disadari, berasal dari dirinya & tidak
benar, tidak bisa dikendalikan sehingga menimbulkan kecemasan, kegelisahan
kompulsif : tindakan patologis, berulang-ulang yang jika tidak dilakukan akan
menyebabkan kecemasan, tegang)
 Waham (keyakinan palsu, tidak realistis/ tidak masuk akal, tidak sesuai pendidikan dan
latar belakang budaya, dipertahankan & tidak dapat dikoreksi

Gangguan Presepsi
 Halusinasi: persepsi sensoris yang palsu yang tidak berkaitan dengan stimuli eksternal
yang nyata.
Macam-macam halusinasi:
Halusinasi auditorik, Olfaktorik, pengecapan (gustatorik), tactil/ haptik  Komentar,
Perintah, Insulting, Suara bunyi tertentu (bisik di telinga dan suara hati)
 Ilusi: misinterpretasi terhadap suatu stimulus sensorik eksternal yang nyata

Insight atau tilikan diri:


1 = Penyangkalan penuh terhadap penyakitnya
2 = Memiliki sedikit pemahaman terhadap penyakit namun juga menyangkal pada waktu
bersamaan (ambivalen)
3 = Sadar akan penyakit namun menyalahkan orang lain, faktor luar atau organik
4 = Pemahaman bahwa dirinya sakit tetapi tidak mengetahui sebabnya
5 = Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu bahwa penyebabnya adalah
perasaan irasional atau gangguan yang dialami tetapi tidak memakai pengetahuan
tersebut untuk pengalaman di masa datang
6 = Tilikan emosional:pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan pada diri pasien
dan orang penting dalam kehidupan pasien yang dapat membawa perubahan mendasar
pada perilaku pasien

8
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Daya Nilai Realita (RTA): terganggu


 Tilikan diri terganggu pada derajat 1 -4
 Gejala positif: halusinasi, waham, perilaku kacau, pembicaraan kacau, afek tidak serasi
 Gejala negatif: perawatan diri buruk, isolasi sosial, mutisme, retardasi psikomotor, dll

9
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Checklist Status Mental

Kompetensi yang SKOR skor x


No Item-item yang dinilai Bobot
dinilai 0 1 2 3 bobot
1 Anamnesis Mahasiswa melakukan anamnesis 4
1. Identitas (nama, umur, status menikah, pekerjaan)
2. Keluhan utama dan penyerta (dengan onset)
3. Riwayat gangguan sekarang (baik fisik maupun mental)
4. Riwayat gangguan sebelumnya (baik fisik maupun mental)
5. Faktor stresor psikososial yang mendasari gangguannya saat ini
6. Riwayat gangguan mental dalam keluarga
7. Riwayat pengobatan
8. Riwayat kebiasaan sosial (pergaulan, merokok, minum
alkohol/kopi, penggunaan NAPZA, diet, olahraga)
2 Menentukan Mahasiswa dapat menetapkan diagnosis kerja 3
Diagnosis kerja & Dan
Diagnosis banding Diagnosis banding (minimal 2) dengan benar dan lengkap
3 Pemeriksaan status Mahasiswa melakukan pemeriksaan status mental yang sesuai 4
mental dengan klinis pasien dengan benar dan lengkap:
- Penampilan -Perilaku dan aktivitas psikomotor
- Sikap terhadap pemeriksa -Pembicaraan
- Mood -Afek
- Gangguan persepsi -Proses pikir
- Isi Pikir -Insight
- Daya nilai realita -Taraf dapat dipercaya

10
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Kompetensi yang SKOR skor x


No Item-item yang dinilai Bobot
dinilai 0 1 2 3 bobot
4 Edukasi pada Mahasiswa melakukan edukasi yang sesuai kondisi pasien 2
pasien dengan lengkap:
1. Mampu menanggapi keluhan pasien dengan empatik dan
menenangkan
2. Tidak melakukan penghakiman (judgemental), atau kritikan
3. Mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan keluhan dan
masalah yang dihadapi pasien, misalnya; ada halusinasi, waham,
perasaan (putus asa, bersalah, berdosa, cemas, dll)
4. Mampu membuat kesimpulan yang sesuai kondisi pasien
5. Akan merujuk pasien ke ahlinya (psikiater) jika diperlukan
misal; ada ide atau usaha bunuh diri, perilaku (aneh, agresif,
agitasi, berbahaya pada diri sendiri atau orang sekeliling)
5 Perilaku Meminta izin secara lisan dan melakukan semua item di bawah 3
Profesional ini secara lengkap (5 item) di bawah ini:
1. Memperhatikan kenyamanan pasien
2. Melakukan tindakan sesuai prioritas
3. Memperhatikan bahasa non verbal pasien
4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
5. Melakukan wawancara secara sistematis/runut

Nilai lulus= 38 TOTAL

11
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Skills Lab 3
Wawancara Adiksi

Prinsip wawancara pada pasien yang mengalami adiksi zat tidak berbeda dengan teknik
wawancara psikiatri secara umum, yaitu:
 Dapatkan rapport seawal mungkin pada wawancara
 Tentukan keluhan utama
 Gunakan keluhan utama untuk mengembangkan diagnosis banding sementara
 Singkirkan atau masukkan berbagai kemungkinan diagnostik dengan menggunakan
pertanyaan yang terpusat dan terinci
 Ikuti jawaban yang samar-samar atau tidak jelas dengan cukup gigih untuk menentukan
dengan akurat jawaban pertanyaan
 Biarkan pasien berbicara dengan cukup bebas untuk mengamati bagaimana kuatnya
pikiran berkaitan
 Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan tertutup
 Jangan takut menanyakan tentang topik yang dirasakan sulit/memalukan (perkawinan,
seksual, dll)
 Tanyakan tentang pikiran bunuh diri
 Berikan pasien kesempatan untuk menanyakan pertanyaan pada akhir wawancara
 Simpulkan wawancara untuk mendapatkan rasa kepercayaan dan jika mungkin harapan

Tahap pertama dalam wawancara pasien adiksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa
percaya dari pasien kepada terapis. Bila pasien bersikap terbuka dan mau menceritakan secara
terus terang tentang penggunaan zat psikoaktif maka terapis dapat langsung menanyakan
tentang hal tersebut. Jika pasien ragu-ragu dalam menceritakan maka terapis dapat
menanyakan hal lain seperti masalah yang sedang pasien alami dan menawarkan bantuan
kepada pasien.

Hal-hal yang perlu didapatkan dalam wawancara pasien adiksi adalah:


1. Riwayat penggunaan
o Jenis-jenis zat psikoaktif yang digunakan, termasuk jumlah/dosis dan frekuensi
penggunaan
o Alasan dan apa yang dirasakan saat pertama kali menggunakan masing-masing zat
psikoaktif
o Apa yang dirasakan saat mengkonsumsi dan tidak mengkonsumsi masing-masing zat
psikoaktif
o Kapan terakhir menggunakan masing-masing zat psikoaktif.
o Alasan berhenti menggunakan masing-masing zat psikoaktif

12
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

2. Kondisi pasien:
a. Adiksi/sindrom ketergantungan:
o Ada keinginan kuat (craving) atau merasa harus menggunakan zat psikoaktif
o Tidak mampu mengendalikan penggunaan zat psikoaktif atau ada keinginan untuk
mengendalikan penggunaan tetapi gagal
o Adanya keadaan putus zat (withdrawal) secara fisiologis bila zat psikoaktif tersebut
berhenti digunakan
o Adanya toleransi terhadap zat psikoaktif yaitu adanya kebutuhan yang meningkat
terhadap dosis zat psikoaktif untuk mendapatkan efek yang diinginkan
o Adanya preokupasi terhadap zat psikoaktif yang ditandai dengan banyaknya waktu
yang dihabiskan untuk menggunakan zat psikoaktif dan menghentikan kesenangan
ataupun kegiatan yang lain
o Tetap menggunakan zat psikoaktif tanpa menghiraukan adanya bukti nyata terhadap
efek yang merugikan.
b. Keadaan intoksikasi akut
Suatu kondisi yang timbul akibat penggunaan zat psikoaktif sehingga terjadi gangguan
kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau perilaku.
o Baru saja menggunakan zat psikoaktif dalam dosis yang cukup tinggi untuk
menimbulkan intoksikasi
o Ada keluhan atau gejala intoksikasi yang sesuai dengan kerja zat psikoaktif yang
baru saja dikonsumsi dan keluhan serta gejala tersebut cukup berat
o Keluhan atau gejala tersebut tidak disebabkan oleh kondisi medis atau gangguan
mental dan perilaku lain.
c. Keadaan Putus Zat/withdrawal
o Adanya penghentian atau pengurangan penggunaan zat psikoaktif setelah
menggunakan dalam jangka lama.
o Muncul keluhan dan gejala yang sesuai dengan keluhan dan gejala putus zat (yang
berlawanan dengan efek dari zat psikoaktif tersebut)
o Keluhan dan gejala tersebut bukan disebabkan oleh kondisi medis dan gangguan
mental dan perilaku lain.

Edukasi terhadap pasien:


 Mampu menanggapi keluhan pasien dengan empatik dan menenangkan
 Tidak melakukan penghakiman (judgemental), atau kritikan
 Mampu membuat kesimpulan yang sesuai kondisi pasien
 Mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan keluhan dan masalah yang dihadapi
pasien, misalnya; ada halusinasi, waham, perasaan (putus asa, bersalah, berdosa, cemas,
dll)

Mengakhiri wawancara
 Mengakhiri wawancara dengan sopan, ramah, bersahabat
 Membuat janji pertemuan berikutnya
 Bila perlu rujukan pada ahlinya (Psikiater)

13
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Checklist Wawancara Adiksi

Kompetensi yang SKOR skor x


No Item-item yang dinilai Bobot
dinilai 0 1 2 3 bobot
1 Anamnesis Mahasiswa melakukan anamnesis 4
1. Identitas (nama, umur, status menikah, pekerjaan)
2. Keluhan utama dan penyerta (dengan onset)
3. Menelusuri gejala-gejala putus zat /withdrawal, toleransi dan
intoksikasi
4. Menelusuri riwayat penggunaan zat psikoaktif (Zat apa saja
yang pernah digunakan, alasan pertama kali menggunakan dari
masing-masing zat, frekuensi, dosis, dan cara penggunaan dari
masing-masing zat)
5. Apa yang dirasakan pada saat pertama kali menggunakan
masing-masing zat tersebut?
6. Apa yang dirasakan bila tidak menggunakan masing-masing zat
tersebut?
7. Kapan terakhir kali menggunakan dari masing-masing zat
tersebut?
8. Alasan berhenti menggunakan (untuk setiap zat)?
9. Zat apa yang masih digunakan sekarang?
10. Apakah ada keinginan untuk menghentikan penggunaan zat
tersebut? Apa alasannya?
2 Menentukan Mahasiswa dapat menetapkan diagnosis kerja 3
Diagnosis kerja & Dan
Diagnosis banding Diagnosis banding (minimal 2) dengan benar dan lengkap

14
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Kompetensi yang SKOR skor x


No Item-item yang dinilai Bobot
dinilai 0 1 2 3 bobot
3 Edukasi pada Mahasiswa melakukan edukasi yang sesuai kondisi pasien 2
pasien dengan lengkap:
1. Mampu menanggapi keluhan pasien dengan empatik dan
menenangkan
2. Tidak melakukan penghakiman (judgemental), atau kritikan
3. Mampu membuat kesimpulan yang sesuai kondisi pasien
4. Mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan keluhan dan
masalah yang dihadapi pasien, misalnya; ada halusinasi,
waham, perasaan (putus asa, bersalah, berdosa, cemas, dll)
5. Akan merujuk pasien ke ahlinya (psikiater) jika diperlukan
misal; ada ide atau usaha bunuh diri, perilaku (aneh, agresif,
agitasi, berbahaya pada diri sendiri atau orang sekeliling)
4 Perilaku Meminta izin secara lisan dan melakukan semua item di bawah 3
Profesional ini secara lengkap (5 item) di bawah ini:
1. Memperhatikan kenyamanan dan rasa hormatpasien
2. Melakukan tindakan sesuai prioritas
3. Melakukan wawancara secara sistematis/runut
4. Menanyakan dan memberi kesempatan dalam pengambilan
keputusan pengobatan
5. Merujuk pasien ke ahlinya (Psikiater)

Nilai lulus= 29 TOTAL

15
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

Fasilitas

Kegiatan skills lab akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu


Kesehatan Unika Indonesia Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2 Jakarta 14440. Skills
lab akan dilaksanakan di ruang-ruang skills lab gedung Lukas lantai 3. Akses
pustaka dapat dilakukan di perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Unika Atma Jaya.

16
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

MEMO

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

17
MEC 303 Blok Kesehatan Mental dan Perilaku Buku Skills Lab Mahasiswa

MEMO

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

18

Anda mungkin juga menyukai