Masa Nifas
traktus
genetalia
Infeksi
2 s/d 10 PP masa
nifas
nyeri
panas
Perubahan
fungsi
bengkak
Faktor Predisposisi
• Anemia
• Malnutrisi/kurang gizi
• Personal hygiene yg kurang baik
• Persalinan dg masalah partus lama, partus
macet, korioamnionitis, persalinan
traumatik/manipulatif, PI yg tidak tepat
Penilaian Klinik
Diagnosis Gejala yg selalu ditemukan Gejala yg mungkin
ditemukan
Metritis/endometritis/endo - Nyeri perut bagian bawah - Perdarahan pervaginam
miometritis - Lokia purulen & berbau - Syok
- Uterus tegang & - Peningkatan leukosit
subinvolusi terutama
polimorfonuklear leukosit
Abses pelvis - Nyeri perut bagian bawah - Demam tdk membaik
- Ada pembesaran perut meskipun diberikan
bagian bawah antibiotik
- Demam yg terus-menerus - Bengkak pd
adneksa/kavum dauglas
Peritonitis - Nyeri perut bagian bawah - Perut yang tegang
- Bising usus tidak ada - Muntah/anoreksia
Infeksi luka perineum dan - Nyeri tekan pd luka - Daerah luka mengeras
luka abdominal disertai keluarnya - Kemerahan di sekitar luka
cairan/darah
- Eritema ringan diluar tepi
insisi
Penilaian Klinik
Diagnosis Gejala yg selalu ditemukan Gejala yg mungkin
ditemukan
Selulitis - Luka terasa nyeri - Daerah luka mengeras
- Eritema ringan di luar tepi - Kemerahan di sekitar luka
insisi - Keluar cairan bernanah
Infeksi pada traktus urinarius - Nyeri saat berkemih - Nyeri & tegang pada
(disuria) daerah pinggang
- Nyeri suprapubik
- Uterus tidak mengeras
- Mengigil
Tetanus - Terjadinya gangguan pada - Sesak nafas
mulut krn adanya - Kejang
kekakuan sendi/trismus
- Punggung melengkung
- Spasme spontan
- Otot perut mengeras/kaku
- Tegang
Istirahat baring
Kompresmenurunkan
demam
Tatalaksana umum
Hidrasi oralminum
banyak pd ibu PP
Penanganan
Perawatan di fasilitas
kesehatan
INFEKSI NON-GENITAL
1. Infeksi traktus urinarius : E Coli
2. Infeksi mammae : stafilokok
Patofisiologi
• Setelah kala III, daerah bekas insersio plasentaluka
dengan diameter kira-kira 4 cm, Permukaannya tidak
rata, terdapat benjolan-benjolan, banyak vena yang
ditutupi trombustempat yang baik untuk tumbuhnya
kuman dan masuknya jenis-jenis yang patogen dalam
tubuh wanita.
• Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan,
demikian juga vulva, vagina dan perineum tempat
masuknya kuman patogen.
• Proses radang dapat terbatas pada luka tersebut atau
menyebar di luar luka asalnya
LOKASI DAN PENYEBARAN INFEKSI
• Sebagian besar infeksi nifas yang berasal dari
traktus genitalis merupakan infeksi ascending
dari vagina atau servik dan infeksi pada lokasi
plasenta.
• Penyebaran selanjutnya dari tempat ini dapat
terus ke atas mengenai tuba falopii-
parametrium sehingga menyebabkan pelvio
peritonitis.
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan payudara : mastitis
2. Pemeriksaan urine : bakteriuria
3. Palpasi abdomen : nyeri abdomen
4. Inspeksi genitalia : infeksi luka jalan lahir
5. Hapusan vagina : pemeriksaan bakteriologi
TERAPI
1. Rawat di RS
2. Antibiotika spektrum luas yang tepat
3. Metronidazole 3x500mg selama 5 hari
METRITIS
(endometritis/endomiometritis)
Faktor Predisposisi
• Metritis (infeksi dinding uterus) pasca
melahirkan
Diagnosis
• Nyeri perut bawah dan kembung
• Demam tinggi-menggigil
• Nyeri tekan uterus
• Respon buruk terhadap antibiotika demam
tidak membaik meskipun sudah diberikan
antibiotik
• Pembengkakan pada adneksa atau kavum
Douglas
• Pungsi kavum Douglas berupa pus
INFEKSI LUKA PERINEUM DAN
LUKA ABDOMINAL
Definisi
: Infeksi luka perineum dan luka abdominal adalah
peradangan karena masuknya kuman-kuman ke dalam luka
episotomi atau abdomen pada waktu persalinan dan nifas,
dengan tanda-tanda infeksi jaringan sekitar.
Faktor Predisposisi
• kurangnya tindakan aseptik saat melakukan penjahitan
• kurangnya higien pasien
• kurangnya nutrisi
a. ABSES, SEROMA DAN HEMATOMA
PADA LUKA
Diagnosis
• Nyeri tekan pada luka disertai keluarnya cairan
atau darah
• Eritema ringan di luar tepi insisi
b. Selulitis dan fasiitis nekrotikan
Diagnosis
• Luka terasa nyeri
• Eritema dan edema di luar tepi insisi
• Luka mengeras
• Keluar cairan bernanah
• Merah di sekitar luka
TETANUS
Definisi
• Tetanus merupakan penyakit yang langka dan fatal
yang mempengaruhi susunan saraf pusat dan
menyebabkan kontraksi otot yang nyeri.
Diagnosis
• Trismus
• Kaku kuduk, wajah
• Punggung melengkung
• Perut kaku seperti papan
• Spasme spontan
Faktor Predisposisi
• Imuniasasi tidak lengkap / tidak imunisasi
• Luka tusuk
• Sisa paku atau kayu yang menusuk tertinggal
di dalam
• Adanya infeksi bakteri lainnya
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum : -
b. Tatalaksana Khusus
• Jika terdapat pus atau cairan, bukalah luka dan lakukan
drainase.
• Angkat kulit yang nekrotik, jahitan subkutis dan lakukan
debridemen.
• Jika infeksi hanya superfisial dan tidak meliputi jaringan dalam,
pantau timbulnya abses dan berikan antibiotika:
Ampisilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 5 hari.
Ditambah metronidazol 500 mg per oral 3 kali sehari selama
5 hari.
• Jika infeksi cukup dalam, meliputi otot, dan menimbulkan
nekrotik (fasiitis nekrotikan), siapkan laparotomi dan berikan
kombinasi antibiotika sampai jaringan nekrotik telah diangkat
dan 48 jam bebas demam:
Tatalaksana
• Penisillin G 2 juta unit IV setiap 6 jam
• Ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV tiap 24 jam
• Ditambah metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam
• Jika sudah 48 jam bebas demam, berikan:
– Ampisilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 5 hari
– Ditambah metronidazol 500 mg per oral 3 kali sehari selama 5
hari
– Catatan : Fasiitis nekrotikan membutuhkan debridemendan
jahitan situasi. Lakukan jahitan reparasi 2-4 minggu kemudian,
bila luka sudah bersih.
• Jika infeksi parah pada fasiitis nekrotikan, rawat pasien di
rumah sakit untuk tatalaksana dan ganti kasa penutup luka
2 kali sehari.
• Metritis, abses pelvis, infeksi luka, perineum &
luka abdominal, tetanus tatalaksana
..\..\..\PELATIHAN\Panduan Implementasi
Program EMAS\A. Panduan Kabupaten
Kota\01 Panduan Kinerja Klinis\1.1 Panduan
Kinerja Klinis di Puskesmas\a. Materi
Panduan\10 Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan.pdf
MASTITIS