Anda di halaman 1dari 21

DISABILITAS

 Menurut UU no. 8 Tahun 2016,


penyandang disabilitas adalah setiap individu yang
mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental dan
atau sensorik dalam jangan waktu lama. Mereka
mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Sering muncul istilah DIFABEL
APA ITU DIFABEL ?
 Istilah difabel secara sosial lebih halus, yaitu
memandang seseorang berdasarkan kemampuannya
yang berbeda karena kondisi fisik atau mentalnya
dibanding orang yang secara fisik maupun mentalnya
lengkap.
 Pada pembahasan ilmiah lebih sering dipakai istilah
disabilitas dibandingkan difabel.
4 JENIS DISABILITAS
1. Disabilitas Fisik
Penyandang disabilitas fisik antara lain: amputasi,
lumpuh layu atau kaku, paraplegi, cerebral palsy (CP),
lumpuh akibat stroke, difabel akibat kusta, dan
lainnya
2. Disabilitas Intelektual
Penyandang Disabilitas Intelektual antara lain: Down
Syndrome, Cretinisme/Stanted, Microcephali,
Macrocephali, Schapochepali, dan
penyandang disabilitas intelektual lain.
3. Disabilitas Mental
Penyandang Disabilitas Mental antara lain:
Skizofrenia, Demensia, Afektif Bipolar, Retardasi
Mental, dan lainnya
4. Disabilitas Sensori
Penyandang Disabilitas Sensori antara lain: Disabilitas
Netra, Disabilitas Rungu, dan Disabilitas Wicara
SITUASI & MASALAH
 Tahun 2011 Indonesia meratifikasi Konvensi mengenai
Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
(Hari Penyandang Disabilitas Sedunia : 3 Desember )
 Pada 2016, pemerintah Indonesia mengesahkan
Undang-Undang (UU) Disabilitas yang mengakui hak
penyandang disabilitas dan mewajibkan pemerintah
untuk memberikan mereka perlakuan yang setara
dengan non-disabilitas.
DISABILITAS DI INDONESIA
 Survei Penduduk Antar Sensus atau Supas BPS pada
2015 menunjukkan jumlah penyandang disabilitas
Indonesia sebanyak 21,5 juta jiwa
KENDALA/MASALAH
 Kendala sistemik
 Kurangnya anggaran
 Aspek hukum yang lemah
 Minimnya kesadaran masyarakat
 Data yang tidak valid
 Stigma di masyarakat
ANAK DENGAN DISABILITAS
Menurut data Susenas (2018) :
 Kelompok usia 2 - 6 tahun : 33.320.357 jiwa
Penyandang disabilitas sedang 1.150.173 jiwa
Penyandang disabilitas berat 309.784 jiwa
 Kelompok usia 7 - 18 tahun : 55.708.205 jiwa
Penyandang disabilitas sedang 1.327.688 jiwa
Penyandang disabilitas berat 433.297 jiwa
MASALAH PADA DISABILITAS
 Sebagian besar ADD berada dalam keluarga miskin,
yang faktanya menunjukkan mereka sulit
mendapatkan hak dasarnya sebagai anak secara wajar
dan memadai
 Orang tua secara sosial dan psikologis belum siap
menerima anak denga disabilitas, bahkan ada ibu bapa
menolak kehadiran anaknya disabilitas.
MASALAH PADA DISABILITAS
 Anak diisolasi didiskriminasi dalam pengasuhan dan
tidak tersentuh oleh pelayanan sosial dasar, antara lain
pelayanan kesehatan, pendidikan, pemukiman yang
layak serta tidak memiliki alat bantu kecacatan.
PERAN BIDAN & PROGRAM
PEMERINTAH
 Rehabilitasi Sosial Berbasis Non-Institusi, meliputi
Unit Pelayanan Sosial Keliling dan Loka Bina Karya
 Rehabilitasi Sosial Berbasis Institusi, yaitu panti dan
balai besar.
 Rehabilitasi Berbasis Keluarga/Masyarakat (RBM).
PERAN BIDAN & PROGRAM
PEMERINTAH
 Bantuan Sosial bagi Organisasi Sosial yang bergerak di
bidang Disabilitas
 Bantuan Tanggap Darurat
 Jaminan Sosial Penyandang Disabilitas Berat
KELAINAN GENETIK
 Kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang
disebabkan oleh kelainan oleh satu atau
lebih gen yang menyebabkan sebuah
kondisi fenotipe klinis
PENYEBAB
 Ketidaknormalan jumlah kromosom
seperti dalam sindrom Down (adanya ekstra kromosom 21)
dan sindrom Klinefelter (laki-laki dengan 2 kromosom X).
 Mutasi gen berulang yang dapat menyebabkan sindrom X
rapuh atau penyakit Huntington.
 Gen rusak yang diturunkan dari orang tua. Dalam kasus
ini, penyakit genetik juga dikenal dengan istilah penyakit
keturunan. Kondisi ini terjadi ketika individu lahir dari
dua individu sehat pembawa gen rusak tersebut, tetapi
dapat juga terjadi ketika gen yang rusak tersebut
merupakan gen yang dominan.
JENIS
 Warisan genetik gen tunggal
Cystic fibrosis,
Alfa dan beta-thalassemia,
Anemia sel sabit,
Sindrom Marfan,
Sindrom X rapuh,
Penyakit Huntington, dan
Hemochromatosis.
JENIS
 Warisan genetik multifaktorial
Penyakit jantung,
Tekanan darah tinggi,
Penyakit Alzheimer,
Radang sendi,
Diabetes,
Kanker, dan
Kegemukan.
JENIS
 Kelainan kromosom
Sindrom turner (45, X0),
Sindrom Klinefelter (47, XXY), dan
Sindrom Cri du chat, atau sindrom "tangis kucing"
(46, XX atau XY, 5p-).
JENIS
 Warisan genetik mitokondria
mitokondria termasuk Atrofi optik herediter Leber
(LHON), salah satu penyakit mata Epilepsi mioklonik
dengan serat merah kasar (
TUGAS
 DISKUSIKAN APA SAJA KEBUTUHAN KHUSUS
PADA ANAK DENGAN DISABILITAS & KELAINAN
GENETIK !
 PRESENTASIKAN DI DEPAN KELAS !

Anda mungkin juga menyukai