1. Anak
2. Kelompok perempuan rentan
3. Penyandang cacat
4. Kelompok minoritas
ANAK
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun
termasuk anak ang masih dalam kandungan
Berbagai pelanggaran terhadap hak-hak anak yang masih
sering terjadi tercermin dari masih adanya anak-anak yang
mengalami abuse, kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi
Masalah pekerja anak merupakan isu sosial karena terkait
dengan aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat
KELOMPOK PEREMPUAN RENTAN
Rentan adalah mudah terkena penyakit, peka, udah
merasa. Kelompokyang lemah ini lazimnya tidak sanggup
menolong diri sendiri, sehingga memerlukan bantuan
orang lain.
Dalam hal ini kelompok perempuan rentan adalah ibu
hamil.
Masalah yang terjadi biasanya adalah KDRT
Bentuk kekerasan seperti penganiayaan dan pemerkosaan
Pemenuhan hak kaum perempuan yang rentan tidak hanya
terbatas kepada perlindungan dalam RT tetapi juga
berhubungan dengan reproduksi perempuan
PENYANDANG CACAT
Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau
mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan
dan hambatan baginya untuk melakukan dapat
dikelompokkan menjadi 3 hal yaitu
1. Penyandang cacat fisik
2. Penyandang cacat mental
3. Penyandang cacat mental dan fisik
KELOMPOK MINORITAS
Adalah kelompik individu yang tidak dominan dengan ciri
khas bangsa, suku bangsa, agama, atau bahasa tertentu
yang berbeda dari mayoritas penduduk
Minoritas sebagai kelompok yang dilihat dari jumlahnya
lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk lainnya
dari negara bersangkutan dalam posisi yangtidak dominan
Permasalahan yang dihadapi seperti diskriminasi terhadap
hak keolompok minoritas, baik agama, suku, ras dan yang
berkenaan dengan jabatan dan pekerjaan bagi penyandang
cacat, sehingga dirasakan masih belum terpenuhi hak
kelompok minoritas
Masalah lain seperti kerusuhan sosial yang dilatar
belakangi etnis dan agama
Penyakit Mental
Padumumnya ditandai adanya penyimpangan yang
fundamental, karakteristik dari pikiran dan persepsi serta
adanya afek yang tidak wajar atau tumpul
Penyebab gangguan jiwa
1. Faktor somatik
2. Faktor psikologis
3. Faktor sosial budaya
Klasifikasi gangguan jiwa yaitu Gangguan jiwa
berat/psikosa dan gangguan jiwa ringan meliputi
emosional beripa kecemasan, panik, alam perasaan, serta
gangguan jiwa berat seperti skizofrenia
Diagosis yang paling sering ditemukan
1. Perilaku kekerasan
2. Risiko PK
3. Gangguan persepsi sensori
4. Gangguan proses pikir
5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Risiko bunuh diri
Isolasi sosial
Kerusakan interaksi sosia
Defisit perawatan diri
Harga diri rendah kronis
KECACATAN DAN POPULASI
TERLANTAR
Penyandang cacat tubuh adalah seseorang yang
mempunyai kelainan tubuh pada alat gerak yang meliputi
tulang, otot dan persendian baik dalam struktur atau
fungsinya yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melaukan kegiatan
secara layak
Jenis Kecatatan
Putus (amputasi) padakakidan atau tangan
Cacat tulang persendian, tungkai, tangan dsb
Cacat tulang punggung
Paraplegia
Cacat akibatsakit polio
TBC tulang dan sendi
Cerebral plasy
Derajat Kecacatan
Cacat tubuh ringan : ADL tidak memerlukan pertolongan
orang lain. Contoh amputasi tangan atau kaki salah satu,
cerebral plasy ringan layuh salah satu kaki, tangan/kaki
bengkok sebagian
Cacat sedang : ADL harus dilatih terlebih dahulu
selanjutnya dapat dilakukan mandiri. Contoh cerebral
plasy sedang, amputasi 2 tangan, scoliosis,muscle
destrophy
Cacat tubuh berat
ADL selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Conton
cerebral plasy berat, amputasi dua kaki dan tangan,
paraplegi berat.
Masalah terkait penyandang cacat:
1. Masalah internal : menyangkut keadaan jasmani,
kejiwaan, pendidikan, ekonomi dan penampilan peran
sosial
2. Masalah eksternal : masalah keluarga, masyarakat,
ketersediaan sarana umum
Hak penyandang cacat
Pendidikan
Pekerjaan dan penghidpan yang ayah
Perlakukan yang sama untuk berperan dalam
pembangunan dan menikmati hasilnya
Aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya
Rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial
Hak yang sama untuk menumbuhkan bakat
Kebutuhan Pelayanan Sosial bagi
Penyandang Cacat Tubuh
Sebagai individu: lingkungan aman, yang memberikan kasih
sayang, pengakuan dan penerimaan
Sebagai makhluk sosial : kebutuhan rasa aman dan kasing
sayang merupakan hal utama, pengakuan dihargai dan diterima
teman sebaya
Dalam keluarga: tempat berlindung yang aman, perlakuan
wajar, menerima dan memperlakukan secara wajar
Dalam masyarakat : kesamaan kesempatan dalam organisasi
kemasyarakatan,kepedulian, partisipasi dan tanggung jawab
masyarakat dalam penanganan penyandang cacat
Kebutuha pelayanan umum: jalur khusus ditempat umum bagi
penyandang cacat
ASKEP
PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
Data inti, data lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan
sosial, ekonomi, keamanan dan trasportasi, politik dan
pemerintahan, sitem komunikasi, pendidikan dan rekreasi
2. Jenis data
Data subyektif dan data obyektif
3. Sumberdata
Data primer dan data sekunder
Cara Pengumpulan Data
Wawancara atau anamnese
Pengamatan
Pemeriksaan fisik
Diagnosis Keperawatan
Perilaku cenderung berisiko b.d kurang dukungan sosial
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d gangguan
fungsi kognitif
Gangguan citra tubuh b.d gangguan fungsi psikososial
Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
Intervensi Keperawatan
Peningkatan koping
Peningkatan sistem dukungan
Peningkatan citra tubuh
TERIMA KASIH