Anda di halaman 1dari 11

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Efi Rulli Gustawati 10215009
Yessi Elita Okinawati 10215016
Iit Retnaning Mutiani 10215023
Shinta Putri Gitayu 10215026
Rizky Irmawati 10215035
Kartika Dwi Pratiwi 10215038
Siti Fatimah 10215050
Menurut Wong (2009), usia sekolah
adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang
artinya sekolah menjadi pengalaman inti
anak. Periode ketikaanak-anak dianggap
mulai bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri dalam hubungan dengan orang tua
mereka, teman sebaya, dan orang lainnya.
Usia sekolah merupakan masa anak
memperoleh dasar-dasar pengetahuan
untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa dan memperoleh
keterampilan tertentu.
1. Perkembangan Kognitif (Piaget)
2. Perkembangan Psikoseksual (Freud)
3. Perkembangan Psikososial
Karakteristik anak usia SD adalah
senang bermain, senang bergerak,
senang bekerjadalam kelompok, serta
senang merasakan/ melakukan sesuatu
secara langsung.
Menurut Havighurst tugas
perkembangan anak usia SD adalah
sebagai berikut :

a. menguasai keterampilan fisik yang


diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik.
b. Membangun hidup sehat mengenai diri
sendiri dan lingkungan.
c. belajar bergaul dan bekerja dalam
kelompok sebaya.
Menurut Robert J. Havighurst (Monks, et al., 1984, syah, 1995;
Andrissen, 1974;
Havighurst, 1976) tugas tugas perkembangan masa ini adalah :

a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan :


bermain sepakbola, loncat tali, berenang.
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhlukbiologis.
c. Belajar bergaul dengan teman teman sebaya.
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f. Belajar mengembangkan konsep sehari hari.
g. Mengembangkan kata hati.
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan
lembagalembaga.
Menurut Slameto (2006) keluarga adalah
lembaga pendidikan yang yang pertama dan
utama bagi anak-anaknya baik pendidikan
bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang
tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh
terhadap belajar.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga
dapat dibagi dalam 3 jenis (Duval, 1972 dalam
Setiadi 2008), yaitu :
Nuclear family
Extended family
Horizontal extended family
1. Membantu sosialisasi anak dengan
tetangga, sekolah dan lingkngan.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan
kesehatan anggota keluarga.
1. Keluarga mencapai jumlah anggota yang
maksimal, keluargasangat sibuk.
2. Anak memiliki aktivitas masing-masing di
sekolah.
3. Orang tua berjuang dengan tuntutan ganda
: perkembangan anak & dirinya.
4. Orang tua belajar menghadapi atau
membiarkan anak pergi (bermain dengan
teman sebayanya).
5. Orang tua mulai merasakan tekanan yang
besar dari komunitas di luar rumah (sistem
di sekolah).
ASKEP
OPEN WORD

Anda mungkin juga menyukai