Anda di halaman 1dari 2

Materi Ground Campaign dan Air Campaign

Selamat Hari Disabilitas


Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental,
dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara
lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Hak hidup untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak:
a. atas Penghormatan integritas;
b. tidak dirampas nyawanya;
c. mendapatkan perawatan dan pengasuhan yang
menjamin kelangsungan hidupnya;
d. bebas dari penelantaran, pemasungan, pengurungan,
dan pengucilan;
e. bebas dari ancaman dan berbagai bentuk eksploitasi;
dan
f. bebas dari penyiksaan, perlakuan dan penghukuman
lain yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat manusia.

Berdasarkan UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, terdapat lima kategori disabilitas,
yakni fisik, intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Adapun, berdasarkan data berjalan 2020 dari
Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar
lima persen.

Penyandang disabilitas berhak mendapatkan perlakuan sama dengan warga non-disabilitas dalam
banyak hal, termasuk dalam mendapatkan akses informasi. Para penyandang disabilitas memiliki
berbagai tantangan dalam hidupnya. Baik tantangan aksesibilita, kesetaraan, dan stigma. Tak hanya bagi
individu disabilitas, tantangan serupa juga dirasakan atau berpengaruh pada keluarganya yang non
disabilitas.
Cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas atau hal yang dapat kita lakukan kepada mereka adalah
dengan bertanya sebelum membantu, memberikan rasa hormat, jangan berasumsi, dan selalu
memperjuangkan hak- hak mereka.

Hari Disabilitas Internasional diproklamirkan pada tahun 1992 oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) Adapun proklamasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan
masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan baik politik, sosial,
ekonomi dan budaya.
Menjadi disabilitas bukan hambatan. Anak Berkebutuhan Khusus adalah sebutan lain untuk Anak
Penyandang Disabilitas. Menurut Permen PPPA Nomor 4 Tahun 2017, ada lima klasifikasi ABK:
• Disabilitas Intelektual
Mengalami gangguan fungsi pikir Tunagrahita. Anak Lamban Belajar
• Disabilitas Fisik
Mengalami gangguan fungsi gerak (Disabilitas daksa)
• Disabilitas Mental
Mengalami gangguan fungsi pikir, emosi, & perilaku
Psikososial. (Disabilitas Perkembangan)
• Disabilitas Ganda
Mengalami dua/lebih ragam disabilitas (Disabilitas
Rungu-wicara, Disabilitas Netra-tuli)
• Disabilitas Sensorik
Mengalami gangguan salah satu fungsi indra. (Disabilitas Rungu, Wicara, & Netra)
Hargai Orang yang memiliki keterbatasan selayaknya Anda ingin diperlakukan oleh orang lain. Lihatlah
orang lain sebagai manusia, bukan manusia dengan kedisabilitasannya.

Sumber: Kemenkes RI dan Kemensos RI

Anda mungkin juga menyukai