Anda di halaman 1dari 47

LULU NURAINI RAHMAT

2015730080

Pembimbing : dr. Aswitha Damayanti ,


Sp.A (K)
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. N
 No. RM : 01 02 xx xx
 Ruang Perawatan : Pav. Badar
 TTL : Jakarta, 6 Mei 2016
 Usia : 3 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal MRS : 8 Oktober 2019
ANAMNESA
Alloanamnesis kepada orangtua os yang dilakukan pada
hari Kamis, 8 Oktober 2019

KELUHAN UTAMA
BAB cair sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit

KELUHAN TAMBAHAN
• Demam
• Mual
• Muntah
• Nafsu makan menurun
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Os datang diantar oleh ibunya ke UGD dengan keluhan BAB cair


sejak 2 hari SMRS, dengan frekuensi >6x/hari dalam 1 hari. BAB
cair berwarna kuning, BAB cair berwarna seperti air cucian
beras disangkal. Terlihat ampas (+), lendir (-), bau (-) dan darah
(-). Ibu os mengatakan bahwa pantat os terlihat merah dan
mengeluhkan perut anaknya seperti kembung. Keluhan disertai
mual (+) dan muntah (+). Muntah 4x SMRS berisi lebih banyak
cairan dibanding makanan. Ibu os mengatakan os demam sejak
2 hari SMRS. Demam yang dirasakan hilang timbul. Membaik jika
diberi obat penurun panas paracetamol. Keluhan kejang saat
demam disangkal. Keluhan batuk dan pilek juga disangkal. Ibu
os mengaku anak sering rewel, anak tersebut mau minum tetapi
makan tidak mau dan jika diberi makan anak sering kali
muntah.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Ibu os mengaku os tidak pernah menderita penyakit dengan


gejala yang serupa.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Tidak ada yang mengeluhkan gejala seperti os, Asma (-),


Maag (-), Kejang (-).
RIWAYAT PENGOBATAN

Sudah diberikan obat diare dari klinik tetapi lupa namanya dan
paracetamol untuk mengobati demam.

RIWAYAT ALERGI
Os tidak ada alergi makanan, obat, cuaca, dan debu

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pasien tinggal bersama orang tua, makan teratur 2- 3x/hari. Os


menggunkan botol susu yang sebelumnya tidak di cuci terlebih
dahulu
RIWAYAT KEHAMILAN
• Ibu os rutin ANC ke dokter, selama hamil tidak pernah
sakit/terkena infeksi, rutin mengkonsumsi vitamin dan
sayuran.

RIWAYAT KELAHIRAN
Anak lahir secara spontan.
Usia kehamilan 38 minggu.
Sehat, langsung menangis, riwayat kuning (-).
BB lahir = 3000 gram
PB lahir = 49 cm
RIWAYAT POLA MAKAN
Os masih mengkonsumsi ASI dan juga susu formula. Os setiap
harinya makan nasi dan akhir-akhir ini makan bubur karena
sedang sakit. Ibu os mengatakan anaknya suka jajan kue di
warung. Terakhir kali os makan bubur sebelum BAB cair terjadi.

RIWAYAT PERKEMBANGAN

• Ibu os mengaku bahwa tumbuh kembang os tidak pernah telat


dalam masa perkembangannya.

KESAN : tumbuh kembang sesuai dengan usia


RIWAYAT IMUNISASI

Hepatitis B : 4x
Polio : 4x
BCG : 1x
DPT : 3x
Campak : 1x
KESAN : imunisasi dasar
lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Tampak sakit sedang

KESADARAN
Composmentis

TANDA VITAL
Nadi : 113 kali/menit
RR : 23 kali/menit
Suhu : 38,2 ºC
TD : Tidak dilakukan
STATUS ANTROPOMETRI

BB sebelum sakit : 11 kg
BB saat sakit : 10 Kg
TB : 87 cm

STATUS GIZI

• BB/U = SD <0 z <-2 = (normal) Gizi baik


• PB/U = SD <0 z <-2 = (normal) Tinggi baik
• BB/PB = SD <0 z <-2 = (normal)

Kesan : Gizi Baik


STATUS GENERALIS
Kepala : Normochepal, Ubun-ubun sudah tertutup, rambut
hitam, tidak mudah dicabut.
Wajah : Simetris, Edema (-), Luka (-), Pucat (-)
Mata : Kelopak mata agak cekung, Konjungtiva Anemis (-
/-), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+), Edema
palpebra (-/-)
Hidung : Normonasi, Epitaksis (-/-), Penafasan cuping hidung
(-/-), Sekret (-/-)
Telinga : Normotia, Sekret (-/-), Darah (-/-)
Mulut : Mukosa bibir lembab, Perdarahan gusi (-),
Stomatitis (-)
Leher : KGB (-), Pembesaran Tiroid (-)
Tenggorok : Faring hiperemis (-), Tonsil (T0/T0) permukaan
licin.
Paru-Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), bantuan otot nafas (-)
Palpasi : Tidak ada bagian dada yang tertinggal, vocal
fremitus simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Atas = ICS IV linea parasternal dekstra
Kanan = ICS IV linea parasternal dekstra
Kiri = ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : BJ 1 & 2 reguler (+), murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Permukaan Datar, Distensi (-)
Auskultasi : BU (+) meningkat
Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan abdomen (-), Tidak ada
pembesaran hepar dan lien, turgor sedikit lambat
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas Superior
Akral : Hangat
Edema : -/-
Sianosis : -/-
CRT : <2 detik

Ekstremitas Inferior
Akral : Hangat
Edema : -/-
Sianosis : -/-
CRT : <2 detik

Kelenjar inguinal : Tidak ada pembesaran KGB


Genitalia : dbn
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN

10-06-2019 Nilai Nilai Normal Satuan

Hemoglobin 8,2 (10,8-15,6) gr/dL

Hematokrit 27 (33-45) %

Leukosit 8,85 (5,00-14,50) 103/µL

Trombosit 516 (181-521) 103/µL

Natrium (Na) 137 (135-147) mEq/L

Kalium (K) 2,7 (3,5-5,0) mEq/L

Klorida (Cl) 96 (94-111) mEq/L


RESUME

An. A, usia 3 tahun 5 bulan, BB: 11 kg, TB: 87 cm, BAB cair sejak
2 hari smrs. BAB cair frekuensi >6x/hari. BAB cair berwarna
kekuningan, BAB seperti air cucian beras (-). Ampas (+), lender
(+), bau (-) darah (-). Keluhan disertai muntah (+) 4x cairan dan
makanan. Terdapat demam 2 hari smrs. Kejang (-). Demam
hilang timbul. Ibu pasien mengaku anak rewel.

Pemeriksaan Fisik: tampak sakit sedang. Kesadaran: compos


mentis (anak tampak rewel). Suhu: 38.2oC. Laju nadi: 113
x/mnt. Kelopak mata sedikit cekung, turgor kulit sedikit lambat.
ASSESMENT

• Febris hari ke 2
• Diare akut dehidrasi ringan sedang
• Vomitus

DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Klinis : Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Diagnosa Gizi : Gizi Baik
Diagnosa Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
Diagnosa Tumbang : Tumbuh kembang sesuai dengan usia
TERAPI
 IVFD KaEN 3B 1200 cc/24 jam
 Pct syr 3 x 1 cc
 Lacto B 2 x 1
 Zinc tab 20 mg 1 x 1
 Oralit 50 ml (tiap muntah)
 Oralit 100 ml (tiap mencret)
 Cefixime 2 x 1/2
FOLLOW UP
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
08/10/2019

S O A P

Demam (+), T : 37,8 oC Diare akut - IVFD KAEN 3B


BAB cair 8x, HR : 112 x/menit dehidrasi 1000 cc/24 jam
muntah (+) 3x RR : 30 x/menit ringan sedang - Pct syr 3 x 2,5 cc
- Lacto B 2 x 1
Hb : 14,7 gr/dL - Zinc tab 20 mg 1
Ht : 44 % x1
Leu : 12.550 /µL - Oralit 50 ml (tiap
Tromb : muntah)
221.000/µL - Oralit 100 ml
(tiap menret)
Na : 137 mEq/L
K : 2,1 mEq/L
Cl : 97 mEq/L
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
09/10/2019

S O A P

Demam (-), T : 36,8 oC Diare akut - IVFD KAEN 3B


BAB cair (+) HR : 100 x/menit dehidrasi 1000 cc/24 jam
4x, RR : 28 x/menit ringan sedang - Lacto B 2 x 1
darah (-), - Zinc tab 20 mg 1
muntah (-) Hb : 15,5 gr/dL x1
Ht : 43 % - Oralit 100 ml
Leu : 8.160 /µL (tiap menret)
Tromb :
334.000/µL

Na : 135 mEq/L
K : 3,0 mEq/L
Cl : 95 mEq/L
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
10/10/2019

S O A P

Demam (-), T : 36,8 oC Diare akut - IVFD KAEN 3B


BAB cair (+) HR : 92 x/menit dehidrasi 1000 cc/24 jam
2x RR : 24 x/menit ringan sedang - Lacto B 2 x 1
- Zinc tab 20 mg 1
Hb : 13,9 gr/dL x1
Ht : 40 % - Oralit 100 ml
Leu : 9.900 /µL (tiap menret)
Tromb :
278.000/µL

Na : 142 mEq/L
K : 3,0 mEq/L
Cl : 107 mEq/L
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
11/10/2019

S O A P

Demam (-) T : 37,0 oC -- PULANG


BAB cair (-) HR : 86 x/menit
RR : 22 x/menit

Hb : 14,6 gr/dL
Ht : 41 %
Leu : 10.260 /µL
Tromb :
257.000/µL

Na : 139 mEq/L
K : 3,7 mEq/L
Cl : 99 mEq/L
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Diare
Diare adalah suatu buang
akut adalah kondisi airdimana
besar
seseorang
(BAB) denganbuangkonsistensi
air besaryang dengan
lebih
konsistensi
lunak ataulembek atauterjadi
cair yang cair, bahkan
dengan
dapat berupa≥ air
frekuensi saja dan 24
3×dalam frekuensinya
jam dan
lebih sering dalam
berlangsung (biasanya tiga
waktu <7 kali
hari. atau
lebih) dalam satu hari.

25
Sastroasmorono S, dkk. 2007. Diare dalam: Panduan pelayanan medis departemen ilmu
kesehatan anak: RSCM
EPIDEMIOLOGI
kelompok umur dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada
anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%. Sedangkan menurut jenis
kelamin prevalensi laki-laki dan perempuan hampir sama,
yaitu 8,9% pada laki-laki dan 9,1% pada perempuan.

Rikesdas (2015) → Diare merupakan penyebab kematian pada anak <1


tahun 42% dan 25,2 % pada anak usia 1 – 4 tahun.

 Prevalensi diare tertinggi


adalah pada anak umur 12-23
bulan, diikuti umur 6-11 bulan
dan umur 23-45 bulan.

26
Etiologi
Virus Rotavirus

E coli

Shigella
Bakteri
C jejuni
Diare
V. cholerae

Salmonella

Protozoa Crystoporidium

Mal absorbsi

Tidak terdapat Intoleransi laktosa


patogen
Alergi 27
Faktor Resiko

 Faktor umur
 Infeksi asimtomatik
 Faktor musim
 Epidemi dan pandemi
KLASIFIKASI

Diare yang terjadi akibat aktifnya adenil


Diare sekretorik
siklase yang akan mengubah adenosine
triphosphate (ATP) menjadi cyclic adenosine
monophosphate (cAMP).

Diare yang terjadi akibat invasi


Diare invasif mikroorganisme ke dalam mukosa usus
sehingga terjadi kerusakan mukosa usus.

Diare yang disebabkan oleh tekanan osmotic


yang tinggi di dalam lumen usus sehingga
Diare osmotik
menarik cairan dari intarseluler ke dalam
lumen usus yang menimbulkan watery
diarrhea.
PATOFISIOLOGI

Diare Osmotik

Defisiensi enzim laktase

Akumulasi laktosa di lumen usus

Tekanan osmotik meningkat

Penarikan cairan intrasel kedalam lumen usus

Watery diarrhea
PATOFISIOLOGI

Diare Sekretorik

Toxin bakteri akan menstimulasi cyclic Adenosis Monophospat

sekresi cairan dan elektrolit ke lumen usus

merangsang peningkatan peristaltik

Diare

 Adenil siklase ini diaktifkan oleh toksin yang dihasilkan dari


mikroorganisme, antara lain Vibrio cholera, Enterotoxigenic
Eschericia coli (ETEC), Rotavirus, Shigella, Clostridium,
Salmonella, dan Campylobacter.
DIARE SEKRETORIK

Akumulasi
Aktifnya enzim
ATP  cAMP cAMP
adenil siklase
intraselular

Sekresi aktif
air, Cl-, Na, K,
DIARE
HCO3 ke dalam
lumen usus

32
PATOFISIOLOGI

Diare Invasive

Virus (rotavirus) , bakteri (shigella), parasit ( amoeba )

Invasi mikroorganisme ke dalam mukosa usus

Diare Non-disentriform dan Diare disentriform


MANIFESTASI KLINIS

1. Diare Sekretorik
 Diare cair
 Disertai dengan muntah-muntah tidak ada demam
 Cepat menyebabkan dehidrasi

 2. Diare Invasif
 Non-Disentriform  BAB tidak berdarah, biasanya disebabkan oleh rotavirus

 Disentriform  BAB disertai dengan lendir dan darah, biasanya


disebabkan oleh bakteri Shigella, Salmonella, dan EIEC

3. Diare Osmotik
 Tinja cair
 Distensi abdomen (kembung)
Manifestasi Klinis

Bayi/anak gelisah,
Suhu tubuh ↑ Nafsu makan ↓
cengeng

• Tinja menjadi cair, BB ↓, Badan terasa Gejala dehidrasi


• Anus lecet krn sering lemah (turgor kulit ↓, Mata
defekasi & tinja cekung,
semakin asam Bibir/Mulut/Lidah
• Muntah kering)
• BAK berkuran

35
ANAMNESIS
 Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari,
warna dan konsentrasi tinja, lendir, darah dalam
tinja
 Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran
menurun, BAK terakhir, demam, sesak, kejang,
kembung
 Jumlah cairan yang masuk selama diare
 Jenis makanan dan minuman yang diminum
selama diare, mengonsumsi makanan yang tidak
biasa
 Penderita diare disekitarnya dan sumber air
minum

36
Menilai status dehidrasi
Gejala & tanda Tanpa dehidrasi Dehirasi ringan- Dehidrasi berat
sedang

Keadaan umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *letargik, kesadaran


menurun

Mata Normal cekung Sangat cekung

Air mata Basah Kering Sangat kering

Mulut/lidah Basah Kering Sangat kering

Rasa haus Minum normal , tidak *tampak kehausan *sulit, tidak dapat
haus) minum

Turgor Kulit Turgor kembali cepat *turgor kembali lambat *turgor kembali sangat
lambat

Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C

Deficit cairan <5% atau <50ml/kgBB 5-10% atau 50-100 >10%


37
atau >100ml/kgBB
ml/kgBB
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah tepi


Pemeriksaan tinja
lengkap (Hb, Kadar elektrolit serum,
(makroskopik /
Hematokrit, Leukosit, Ureum dan kreatinin
mikroskopik)
Hitung Jenis Leukosit)
• Diare ec virus : hitung • Untuk memeriksa • Makro : bentuk,
jenis leukosit N adanya kekurangan warna, ada tidaknya
• Diare ec bakteri : volume cairan & darah/lendir
leukositosis mineral tubuh / • Mikro : leukosit,
mengetahui faal ginjal eritrosit, telur cacing,
parasit & bakteri

38
PENATALAKSANAAN
Dosis Dosis
< 2 tahun : 50 – 100 ml < 6 bulan : ½ tablet
setiap kali BAB (10mg)/hari selama 10
> 2 tahun : 100 – 200 ml hari
LINTAS
> 6 DIARE
setiap kali BAB Berikan antibiotik jika diare
bulan : 1 tablet
di sebabkan (20mg)/hari
oleh bakteriselama 10
atau suspek kolera
hari
1. Berikan oralit Dapat
Cara diberikan
memberikananti obat
potozoadan
jika penyebabnya
cairan dirumah oleh
2. Berikan tablet Zinc selama
parasit 10 hari berturut- turut
Kapan (amoeba,
harus giardia)
membawa
3. Teruskan ASI-makan kembali balita ke petugas
kesehatan
4. Berikan antibiotik secara selektif
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
Tanpa Dehidrasi
 Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW
ORALIT
 5-10 mL/kg BB setiap diare cair, atau
 Berdasarkan usia, : < 1 tahun sebanyak 50-100
mL.
 Umur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL
 ASI harus terus diberikan.
 Pasien dapat dirwat dirumah, kecuali terdapat
komplikasi lain (tidak mau minum, muntah terus
menerus, diare frekuen dan profus)

40
Dehidrasi Ringan/Sedang

 Cairan Rehidrasi Oral (CRO) hipoosmolar


diberikan sebanyak 75 ml/kgBB dalam 3 jam
dan sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap diare cair
 Bila anak muntah setiap diberi minum 
Intravena
 Ringer Laktat, KaEN 3B, atau NaCl
BB 3-10 kg : 200 mL/kgBB/hari
BB 10 -15 kg : 175 mL/kgBB/hari
BB > 10 kg : 135 mL/kgBB/hari
41
Diare Dehidrasi Berat
Rehidrasi parenteral: RL/Asering:
100 ml/kgBB dengan cara
pemberian:
30 ml/kgBB 70 ml/kgBB

<1 1 jam 5 jam


tahun pertama berikutnya
≥1 ½ jam 2,5 jam
tahun pertama berikutnya
Masukan cairan peroral setelah pasien sudah
dapat minum, dimulai dengan 5 mL/kgBB selama42

rehidrasi
PENCEGAHAN

• Pemberian ASI yang benar.


• Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan
makanan pendamping ASI.
• Penggunaan air bersih yang cukup.
Mencegah penyebaran • Membudayakan kebiasaan mencuci tangan
patogen penyebab diare dengan sabun sehabis buang air besar,
sebelum makan dan sebelum memberikan
makanan. Penggunaan jamban yang bersih
dan higienis oleh seluruh anggota keluarga.
• Memberi ASI paling tidak sampai • Membuang tinja bayi yang benar.
usia 2 th.
• Meningkatkan nilai gizi makanan
pendamping ASI dan memberi
makan dalam jumlah yang
cukup untuk memperbaiki status Memperbaiki daya tahan
gizi anak. tubuh pejamu
• Imunisasi campak untuk (host)
mencegah bronkopneumonia dan
diare.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai