ABSES HEPAR
Pembimbing:
dr. Helfi Nikijuluw, Sp.B-KBD
■ Abses hepar adalah bentuk infeksi pada hepar yang disebabkan oleh bakteri,
parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari gastrointestinal yang
ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam
parenkim hati. Dan sering timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran
empedu.
Epidemiologi Abses Hati
Faktor Risiko yang Menyebabkan Perkembangan Abses Hati Faktor Risiko yang Menyebabkan Peningkatan Mortalitas Abses
Hati
Laboratorium
Radiologi
CT Scan
Hipodens
Massa oval dengan batas tegas
Non- homogen
MRI
■ Infeksi sekunder merupakan komplikasi paling sering, terjadi pada 10-20% kasus.
Kuman penyebab terserung staphylococcus dan streptococcus.
■ Ruptur akut dengan penjalaran langsung
■ Parasitemia, amoebiasis serebral
■ Perforasi
PROGNOSIS
■ Virulensi parasit
■ Status imunitas dan keadaan nutrisi penderita
■ Usia penderita, lebih buruk pada usia tua
■ Penyakit saluran empedu
■ Adanya keganasan
BAB III
LAPORAN KASUS
■ Identitas
Nama : Tn. JR
Umur : 21 tahun
No. RM : 1477
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Tanggal MRS : 19 Juni 2019 : 22.30 WIT
Keluhan utama : Nyeri seluruh perut.
Anamnesa terpimpin
Keluhan dirasakan kurang lebih 4 hari SMRS, awalnya nyeri hilang timbul kemudian nyeri menetap diseluruh
lapang perut. Pasien mengaku nyeri yang dirasakan berawal dari perut kanan atas dan menyebar keseluruh perut. Pasien
mengeluhan perut terasa kembung dan keras,pasien muntah berwarna hijau sebanyak 1 kali 1 hari SMRS, pasien mengaku
belum BAB selama 3 hari SMRS, BAK lancer, sebelumnya pasien mengaku ada panas selama 1 minggu sebelumnya. Pasien
mengaku mengalami penurunan berat badan selama sakit, pasien mengaku lemas (+), pusing (+), mual dan muntah (+)
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien baru pernah mengalami keluhan tersebut
Riwayat Kebiasaan
Meminum alkohol dan merokok
Riwayat Keluarga
Pesien mengaku hanya pasien yang mengalami keluhan tersebut.
Riwayat Pengobatan
Pasien merupakan pasien rujukan dari RS ISHAK UMARELLA
A. Tanda vital
Kesadaran : Compos mentis E4V5M6
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 76x/mnt
Suhu : 37 C
RR : 20x/mnt
SpO2 :98%
B. Status generalis
a. Kepala :Normocephal, CA (+/+), SI (+/+), rinore (-), otore (-), mukosa bibir
kering
b. Thorax
Inspeksi : Pengembangan dada simetris
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki(-), wheezing (-), BJ I/II regular
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : Sonor
c. Abdomen
Inspeksi : Distensi
Auskultasi : BU (+) menurun
Palpasi : Nyeri tekan (+), massa (-)
Perkusi : tympani, pekak hepar menghilang
d. Genetalia
Tidak ditemukan kelainan
e. Ekstremitas
Akral hangat (+)
f. Rectal Touche
Tidak dilakukan.
a. Darah rutin :
Hb 10,9 g/dL
12,0 – 15,0 (L)
Leukosit 17200
5000 – 10.000
b. Darah Kimia :
SGOT 102 u/L
<33
SGPT 148 u/L
<50
■ III.5 Diagnosis
■ Diagnosis kerja : Peritonitis ec perforasi holoviscus
■ III.6 Terapi
■ - IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
■ - Inj Ceftriakson 1gr
■ - Inj Ranitidin 2 x 1amp
■ - Inj Ketorolac 3 x 1amp
■ - Inj ondansentron 2 x 1amp
■ - Pemasangan NGT
■ III.7 Planning
■ Laparatomi eksplorasi cito.
Followup
■ Diagnosis pra operasi Peritonitis ec perforasi holoviscus
■ Tindakan Operatif Laparatomi eksplorasi
■ Diagnosis post operasi Peritonitis ec rupture abses hepar
■ Tindakan Debridemen drainase abses dan appendectomy