Anda di halaman 1dari 22

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI

WABARAKATUH
BAB IV
LOGAM BUKAN BESI
A.Tembaga
Tembaga berwarna coklat keabu_abuan dan mempunyai
struktur Kristal FCC(face centered cubic).Tembaga memiliki
sifat penghantar listrik dan panas yang sangat baik,mudah
Dibentuk menjadi pelat maupun kawat,mampu tempa dan
mampu kawat.
Proses pemurnian bijih tembaga dapat dilakukan dengan dua cara:
1.Pirometalurgi
Proses ini melibatkan pemanasan pada suhu tinggi yang diperoleh daei
pembakaran bahan bakar.
2.Hidrometalurgi
Proses ini dilakukan dengan cara melarutkan biji tembaga kedalam suatu
larutan tertentu,kemudian tembaga dipisahkan dari bahan ikutan .Proses
pelarutan terhadap bijih bijib chalcopyrite dan bornite,reaksinya berjalan
lambat dan tembaga tidak ndapat larut seluruhnya.Hasil pelarutan yaitu,larutan
tembaga,kemudian larutan ini diproses secara elektrolisis sehingga didapatkan
tembaga murni.Pengunaannya tembaga untuk kabel atau konduktor listrik,alat
solder,pipa spiral pendingin dan lain lain.
B.Aluminium
Sifat aluminium yang paling menonjol adalah masa jenisnya yang rendah dan
daya hantar listrik/panas yang baik.Logam ini tahan terhadap korosi pada media
yang berubah_ubah dan juga mempunyai daya mulur yang tinggi.
Biji biji aluminium digolongkan menjadi:
• Bauksit,memiliiki bentuk batuan yang berwarna merah atau coklat.
• Nephelin
• Alunite
• Cynite
Pengunaanya untuk bahan peralatan yang memerlukan penghantar
panas,untuk kabel listrik tegangan tinggi,konstruksi pesawat terbang,rangka
kapal modern,dll.
C.Nikel
Nikel memiliki sifat yang keras,bentuk struktur kristalnya FCC,dan juga bersifat
magnetis.Nikel cocok dibuat paduan dua logam dan tiga logam,untuk
memperbaiki sifat tahan korosi dan tahan panas baja.
• Proses Hidrometalurgi
Dalam proses ini nikel dilarutkan didalam larutan ammonia didalam bejan
tekan,dengan besar tekanannya 7atm.Karena oksida sulfida menimbulkan
energi yang cukup banyak,oleh karena itu autoclave harus didinginkan untuk
menjaga temperature tetap 77-80C.Sementara itu besi dipisahkan sebagai ferri
hidroksida dan sulfat basa.Larutan itu dididihkan untuk memisahkan tembaga
Selanjutnya larutan berisi nikel dan cobalt ini diproses dala bejana autoclave
dengan menggunakan gas hydrogen pada tekanan 15atm dan suhu 175-225C.
Pengunaan nikel sebagai pelapisan baja dan besi yang dapat member warna
dekoratif dan oencegah karat.
D.Magnesium
Magnesium tergolong logam ringan,dan tahan terhadap karat.Biji magnesium yang
banyak dikenal adalah magnesit(MgCO3),dolomite(CaCO3),carolite(KCl6).Proses
pemurnian magnesium dapat dilakukan dengan metode thermal.

Kapur dan air laut setelah bereaksi kental ini disaring dan direaksikan dengan HCl
membentuk MgCl2 kemudian dikeringkan, selanjutnya dielektrolisis.Penggunaan
magnesium sebagai paduan dengan unsur-unsur lain untuk memperoleh bahan-
bahan konstruksi terutama digunakan untuk pesawat terbang, panel-panel pesawat.
E.Seng
Seng tergolong logam rapuh, tetapi pada temperature 100º - 150º C
mempunyai sifat mudah digiling/dicanai dan ditarik menjadi kawat, struktur
kristalnya Hexagonal Cloced Packed (HCP). Proses pemurnian seng dapat
dilakukan dengan metode destilasi (pirometalurgi), dan metode Elektrolisis
(hidrometalurgi). Sebelum proses destilasi, konsentrate seng terlebih dahulu
dipanggang. Pemanggangan, bertujuan untuk memisahkan seng dari belerang
Dalam proses destilasi ini konsentrate seng dan batu bara dibakar dalam dapur
sehingga temperature mencapai 1400º C .Gas seng kemudian didestilasi dalam
kondesor, menjadi seng cair selanjutnya memadat menjadi seng batangan
(ingot).
Dalam proses hidrometalurgi, konsentrat seng yang telah dipanggang kemudian
dilarutkan dengan asam belerang (H2SO4). Seng sulfat yang didapat dari pelarutan
tersebut dipisahkan dan kemudian dielektrolisis. Pada proses elektrolisis ini logam
seng mengendap pada katode dan oksigen dilepaskan. Larutan yang tertinggal
adalah larutan asam belerang dan dapat digunakan untuk proses elektrolisis ulang.
Penggunaannya untuk galvanisasi (glavanised iron), yaitu pelapisan pelat baja
agar tahan terhadap korosi. Dasar dari panduan penuangan cetak (die casting)
dan sebagai unsur paduan pembuatan kuningan, yaitu paduan tembaga-seng
(brass)
F.Timbal
Timbel (timah hitam) berwarna abu-abu kebiru-biruan, logam ini sangat lunak
atau lembek dan mampu tempa, struktur kristalnya FCC.Proses pemurnian bijih
timbel dapat dilakukan menjadi 3 macam:reduksi bijih timbel dengan besi
sulfat,reduksi antara timbel sulfida dan timbel oksida,reduksi timbel
oksida dengan karbon monoksida.Reduksi bijih timbel dengan besi sulfat,
metode ini merupakan dasar peleburan(smelting proses) disini dihasilkan
timbel dan mate sulfide untuk mendapatkan timbel murni dapat dilakukan
dengan metode yang lain. Metode ini jarang digunakan karena mahal dan
cukup rumit.Reduksi antara timbel sulfida dan timbel oksida, reduksi udara atau
Reaksi pemangganan menghasilkan bentuk timbel dan oksida belerang. Sistem
Ini merupakan dasar peleburan (ore-hearth-smelting) yang sudah sejak jaman
dahulu digunakan.Reduksi oksida timbel dengan karbon atau karbon
monooksida, dalam proses ini meliputi pengerjaan pendahuluan oksida timbel,
timbel silikat atau senyawa oksida lainya dengan cara pemanggan dan sintering
Penggunaan : pelindung kabel listrik, kisi-kisi pelat aki, pelapis pada industri
kimia, dasar dari paduan solder (pateri), pemadu untuk logam lain
Menjadikannya logam paduan bebas potong (free cutting), mempunyai sifat
konduksi panas maupun listrik yang baik, kekerasannya sangat rendah.
G.Timah
Timah mempunyai tiga perubahan struktur kristal dalam keadaan padat
(allotropy). Pada kondisi normal 13 - 161ºC disebut Timah Beta, fase ini
mempunyai warna perak dan dapat ditempa. Bila timah dipanaskan sampai
suhu 161ºC berubah menjadi Timah Gamma, pada fase ini sangat rapuh dan
mudah dihancurkan menjadi serbuk yang halus. Timah pada temperature
dibawah 13º C berubah menjadi Timah Alpha, pada fase ini struktur kristalnya
adalah diamond.Sebelum bijih timah dilebur untuk pemurnian, bijih ini diproses
Pendahuluan yang melalui pemanggangan, leaching, dan pemisahan secara
magnetik.Pemanggangan (roasting) dimasudkan untuk memisahkan belerang
arsen dan antimon. Proses ini memerlukan temperature yang cukup tinggi,
Hingga belerang terbakar.
Proses pelarutan ini digunakan larutan asam hidrochlorida (HCl). Hal ini
dimaksudkan untuk memisahkan unsur-unsur yang magnetis, setengah
magnetis (tungsten) sehingga didapatkan unsure non magnetik.
Pemurnian konsetrat ini menggunakan metode pirometalurgi. Proses
hidrometalurgi tidak dapat digunakan karena cessiteric tidak larut pada larutan
asam dan alkalis.
Peleburannya dapat dilakukan pada dapur nyala api, reverberatory atau dapur
listrik. Hasil dari smelting didapatkan timah kasar (pig tin). Sebelum dipasarkan
timah kasar ini harus diproses lagi (refining) untuk mencapai standart tertentu.
Penggunaan timah untuk melapisi pelat baja tipis lunak yang dipakai untuk
kemasan makanan dan minuman, sebagai unsur pemadu dalam paduan logam
pateri/solder dan logam bantalan (babbit).
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU

Anda mungkin juga menyukai