Anda di halaman 1dari 14

3/29/2018

TKS 4406
Material Technology I

Kaca & Keramik


DR .EnG. AcHfAs Z AC oEB, ST., MT.
DEPARTMENT of Civil EnGinEERInG
FACULTy of EnGinEERInG
UnivERSiTY of BRAwijAYA

Kaca
Kaca adalah bahan tembus cahaya dan jernih yang
terbentuk jika pasir kuarsa, kapur dan soda dilebur.
Komposisi dari kaca dapat dilihat pada tabel berikut :

1
3/29/2018

Kaca
Proses Pembuatan
1. Kaca yang ditarik, kaca yang cair ditekan ke luar di
atas sekoci dan langsung ditarik oleh rol-rol yang
berderet-deret dan berhadap-hadapan ke arah atas.
Rol-rol ini dapat disetel, sehingga tebal kaca dapat
diatur. Cara ini adalah proses pembuatan kaca yang
paling murah.
2. Kaca yang dituang, kaca yang telah cair langsung
dituangkan ke dalam talam yang besar dan sangat
licin, yang terbuat dari besi tuang. Tinggi pinggiran
talam akan menentukan tebal kaca. Proses
pembuatan kaca ini paling cocok untuk membuat
kaca bermotif.

Kaca
Proses Pembuatan
3. Kaca yang diapung (floatglass), cairan kaca
mengapung di atas cairan timah selama proses.
Tebal kaca ditentukan oleh banyaknya cairan kaca.
Kaca yang dihasilkan mempunyai mutu yang tinggi
dan digunakan untuk kaca cermin, kaca etalase dan
sebagainya. Proses pembuatan ini yang paling umum
digunakan, karena ukuran lembaran kaca mencapai
3,0 X 7,0 m dan tebalnya 3 – 21 mm.

2
3/29/2018

Kaca
Penggolongan Kaca
Kaca dapat digolongkan berdasarkan ketebalannya :

Kaca
Warna dan Motif
Warna dan motif dari kaca dapat diuraikan sebagai
berikut :
– Kaca buram, pembuatannya dilakukan dengan
cara mengecat pelat kaca dengan bubur tepung
dan setelah itu dikerjakan dengan pesawat
penyembur pasir atau dengan cara gosok tangan.
– Kaca berwarna, dibuat dengan cara penuangan
dan mencampur zat-zat tertentu (pigmen) yang
mengakibatkan kaca berwarna.
– Kaca bunga es, dibuat dengan cara melapisi kaca
dengan bubur perekat yang berdaya rekat tinggi.
Setelah kering kemudian dipecahkan kresik pada
permukaannya, sehingga diperoleh gambar-
gambar serupa dengan bunga es.

3
3/29/2018

Kaca
Warna dan Motif
– Kaca bermotif (kaca mozaik), dari potongan-
potongan kaca yang direkatkan atau digabungkan
sehingga didapatkan gambar perincinan menurut
rencana umum yang memuat pembagian dan
warna, perpotongan dengan ukuran yang
sebenarnya.
– Kaca sepuhan, kaca yang permukaannya
diperkeras sehingga jika pecah hancur akan
berbentuk kristal dan tidak tajam.
– Kaca bertulang (reinforced glass), pada waktu
menuang kaca cair dimasukkan kawat logam ke
dalam massa kaca cair sehingga diperoleh kaca
yang diperkuat.

Kaca
Warna dan Motif
– Kaca lapis (laminated glass), terdiri dari 2 lapisan
atau lebih. Kaca yang dibuat dengan cara
mengapung, di antara masing-masing lembar kaca
terisi lapisan seloid atau getah (resin) epoksi.
– Kaca tiruan (akrilik), kaca tiruan dapat digunakan
sebagai kaca pengaman walaupun tidak
digolongkan jenis kaca karena terbuat dari plastik.

4
3/29/2018

Kaca
Sifat Kaca
Sifat kaca sebagai jendela terkena energi matahari
dalam bentuk cahaya dan panas. Frekwensi cahaya
(termasuk sinar ultra ungu) 280 – 770 nm,
sedangkan frekwensi panas (termasuk infra merah)
770 – 3.000 nm. Kaca berfungsi sebagai perangkap
panas karena frekwensi panas (gelombang pendek
700 – 3.000 nm) dapat menembus kaca dan
memanasi bagian dalam gedung. Tetapi bahan yang
dipanasi akan berfrekwensi gelombang panjang
(3.000 – 100.000 nm) yang tidak dapat tembus kaca
lagi.

Kaca
Sifat Kaca
Guna menghindari tembusnya energi panas maka
digunakan kaca yang menyerap panas dan kaca yang
memantulkan panas. Kaca yang menyerap panas
(yang umumnya berwarna) dapat menyerap 30 –
40% panas. Kaca yang memantulkan panas (yang
umumnya berlapis-lapis) dapat memantulkan ± 40%
panas).

5
3/29/2018

Kaca
Sifat Kaca
Disamping dua sistim tersebut, terdapat juga sistim
kombinasi (kaca yang menyerap panas dan
memantulkan panas) yang dapat menghindari
masuknya panas sampai ± 75%. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa hal ini akan mengurangi
masuknya cahaya sampai ± 45%. Hal ini berarti
bahwa luasnya jendela harus ditambah menurut
faktor tersebut.

KERAMIK

Pendahuluan
 Perkembangan keramik di Eropa dimulai pada masa
kejayaan Romawi Yunani, dan mulai berkembang pesat
pada abad 18. Keramik yang terkenal berasal dari
Tiongkok sejak 2600 tahun sebelum Masehi. Keramik dari
daerah ini terkenal di seluruh dunia karena terbuat dari
sejenis tanah putih yang dapat dibakar porselen. Tanah ini
disebut dengan tanah Kaolin.

6
3/29/2018

KERAMIK

Pendahuluan (lanjutan)
 Dengan berkembangnya teknologi, pada abad terakhir ini,
pemakaian bahan keramik tidak hanya terbatas pada
bahan bangunan dan alat rumah tangga, tetapi sudah
meningkat pada keramik untuk bidang teknik, antara lain
keramik untuk teknik listrik dan teknik suhu tinggi seperti
isolator listrik, busi kendaraan, transistor dan kapasitor,
bata tahan api, ceramic metal, fibre optic, silicon, dan lain-
lain.

KERAMIK

Pendahuluan (lanjutan)
 Ditinjau dari kata keramik yang berasal dari kata bahasa
Yunani keramos yang berarti bahan yang dibakar, maka
yang disebut produk keramik adalah mencakup macam-
macam produk yang dibuat melalui proses pembakaran.
 Di Indonesia, perkembangan industri keramik berjalan
lambat. Bata merah sudah digunakan sejak jaman
Majapahit dan Sriwijaya. Sampai awal abad 20, industri
keramik yang dominan adalah industri bata dan genteng,
ubin merah, alat-alat sanitair dan pipa tanah. Sedangkan
pada bidang keramik halus adalah grabah alat rumah
tangga, vas bunga, isolator listrik dan bata tahan api.

7
3/29/2018

KERAMIK

Bahan Baku
Bahan baku keramik berupa oksida-oksida mineral yang
terdapat di alam berupa batuan maupun pelapukan dari
batuan. Jenis oksida tersebut adalah : SiO2, Al2O3, Fe2O3,
CaO, MgO, K2O dan Na2O. Oksida-oksida ini banyak terdapat
pada tanah liat (lempung), yang terdapat dalam bentuk
batuan adalah feldspar, kwarsa dan batu kapur. Bahan baku
keramik yang banyak digunakan adalah :
1. Tanah liat
2. Feldspar
3. Kwarsa
4. Batu Kapur

KERAMIK
Bahan Baku (lanjutan)
1. Tanah liat/lempung (clay) merupakan jenis tanah hasil
penguraian batuan alam terutama batuan feldspar yang
mengandung alumina silikat hidrat. Jenis tanah ini bersifat
plastis bila basah dan akan mengeras/membatu bila
dipanasi pada suhu tinggi. Lempung terdiri dari butiran-
butiran halus yang mengandung bermacam-macam
mineral sehingga pada umumnya lempung tidak
mempunyai susunan kimia tertentu.

8
3/29/2018

KERAMIK
Bahan Baku (lanjutan)
2. Feldspar merupakan jenis batuan yang tidak terlalu
keras, tersusun dari mineral alumina silikat. Ada dua jenis
yaitu feldspar kalium (mengandung K2O) disebut
orthoclase feldspar dan feldspar natrium (mengandung
Na2O) disebut plagioclase feldspar. Feldspar di industri
keramik dipakai sebagai sebagai bahan pelebur
(merendahkan suhu leleh), glasir, gelas atau kaca.

KERAMIK
Bahan Baku (lanjutan)
3. Kwarsa, berbentuk batuan keras atau pasir. Pemakaian
dalam industri keramik yaitu :
 Campuran dalam pembuatan keramik putih dan
keramik halus.
 Campuran pembuatan glasir dan email.
 Bahan dasar pembuatan gelas atau kaca.
 Bahan dasar pembuatan batu tahan api jenis silika.

Batu pasir kwarsa yang berkadar kwarsa tinggi dapat


dipakai sebagai bata silika alam untuk bata tahan api.

9
3/29/2018

KERAMIK

Bahan Baku (lanjutan)


4. Batu Kapur , dalam industri keramik digunakan sebagai
bahan campuran.

KERAMIK

Sifat Bahan Mentah


Sifat bahan mentah keramik yang diperlukan adalah sifat fisik
dan sifat kimianya, tetapi yang lebih dominan adalah sifat
fisiknya. Sifat fisik yang menonjol untuk industri keramik
adalah susunan butiran. Susunan butiran bahan, akan
mempengaruhi sifat fisik lainnya, misalnya keplastisan, susut
kering, susut bakar, titik lebur, kekuatan masa keramik dan
daya serap air. Suatu jenis lempung yang sama bila susunan
butirnya berbeda, maka pemakaian untuk pembuatan produk
keramik juga berbeda.

10
3/29/2018

KERAMIK

Sifat Bahan Mentah (lanjutan)


Sifat kimia dari bahan mentah juga harus diketahui karena
erat hubungannya dengan susunan mineral yang dikandung
serta produk yang dituju. Susunan kimia bahan berhubungan
dengan sifat susut, titik lebur, kelakuan selama pembakaran
serta sifat ketahanan kimia dari produk akhir.

KERAMIK

Proses Pembuatan (lanjutan)


1. Penyiapan bahan mentah, meliputi : penggalian bahan
mentah, penimbunan dan penggilingan.
2. Pembentukan produk, proses pembentukan produk
keramik sangat menentukan sifat fisik suatu produk
keramik. Cara pembentukan keramik tergantung pada :
tujuan pemakaian, sifat bentuknya dan bahan dasarnya.

11
3/29/2018

KERAMIK

Proses Pembuatan (lanjutan)


3. Pengeringan, pada saat keramik selesai dibentuk,
biasanya mengandung air antara 7-30 % tergantung cara
pembentukkannya. Keramik ini masih dalam kondisi
mentah dan basah sehingga untuk mengurangi kadar
airnya perlu dikeringkan lebih dulu. Tujuan pengeringan
adalah untuk mnguapkan air yang masih terkandung di
dalam produk mentah tadi, sehingga pada saat dibakar
tidak banyak terjadi kerusakan, tidak berubah sifat
maupun bentuknya. Pada saat pengeringan, akan terjadi
penyusutan karena air di dalam bahan mentah akan
menguap. Jika penyusutan telah selesai, maka produk
kering sudah tidak mengalami perubahan bentuk lagi .

KERAMIK
Proses Pembuatan (lanjutan)
4. Pembakaran, pembakaran produk keramik bertujuan
untuk mendapatkan produk yang bersifat tidak berubah
bentuknya, keras, cukup kuat menahan beban, tahan air,
padat dan tahan terhadap pengaruh cuaca lainnya. Proses
yang terjadi pada keramik selama pembakaran terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
i. Tahap penguapan air mekanis sisa pengeringan.
ii. Tahap Penguapan air mineral.
iii. Tahap Pembakaran Cepat.

12
3/29/2018

KERAMIK

Bahan Bangunan Keramik Berat


a. Bata merah biasa
b. Bata berlubang
c. Bata merah pelapis
d. Bata berongga
(a) (b)

(c) (d)

KERAMIK

Bahan Bangunan Keramik Berat


e. Bata klinker
f. Genteng berglasir
g. Ubin tahan asam

(e)

(f)
(g)

13
3/29/2018

Thanks for the attention and


Success for your study!

14

Anda mungkin juga menyukai