Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pembimbing :

Ns. Hj.Elvia Metti, S.Kep.M.Kep.Sp.Mat


suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang
ingin diketahui.

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Drs. Kuntjojo, 2009 )


wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Drs. Kuntjojo, 2009 )


sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diselidiki, dan bisa mewakili
keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya
lebih sedikit dari populasi.

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Drs. Kuntjojo, 2009 )


1. Identifikasi Kesatuan Analisis ( Unit analisis )
 Satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam
penelitian
 Bisa Individu, pedukuhan, puskesmas, institusi,
kelompok dll

2. Penetapan batas-batas keluasan Populasi


 Aspek geografis (Kab., Prop., Nas )
 Aspek Subyek sendiri ( Laki, wanita, ras dll )
 Penyakit subyek

3. Pemahaman tentang kondisi subyek dalam populasi


 Menyangkut ciri populasi, terutama tentang sifat
 homogenitasnya
 sampel harus mewakili populasi (representatif)
mencerminkan sifat-sifat atau ciri-ciri populasi
semaksimal mungkin;
 sampel harus dapat menentukan presisi, tingkat
ketepatan, kesalahan baku (standar eror) yang
ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh
dari sampel dengan hasil yang diperoleh dari
populasi, dengan syarat kedua metode
dilaksanakan sama
 pengambilan sampel harus sederhana, mudah
dilaksanakan
 pengambilan sampel harus dapat memberi banyak
keterangan dengan biaya minimal.

(Tahir, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.)


 Heterogenitas populasi
Semakin heterogen sebuah populasi, jumlah
sampel yang diambil semakin besar, sehingga
seluruh karakteristik populasi dapat terwakili

 Jumlah variabel yang digunakan


Semakin banyak jumlah variabel, maka jumlah
sampel yang di ambil harus semakin besar. Hal ini
mengingat adanya persyaratan pengujian hubungan
(misalnya chi square test of independentyang tidak
memungkinkan adanya sel dengan nilai yang
diharapkan < 1 yang dalam perhitungannya
dipengaruhi oleh besaran sampel)
 Teknikpenarikan sampel yang dgunakan
Jika kita menggunakan teknik penarikan
sampel acak sederhana, otomatis jumlah
sampel tidak terlalu berpengaruh
dibandingkan dengan penggunan teknik
penarikan sampel acak terlapis. Semakin
banyak lapisan membutuhkan sampel yang
lebih besar

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Kuantitatif Dr. Priyono, MM, 2008 )
Rumus solvin : n =

Keterangan :
n : Ukuran sampel/jumlah responden
N : Ukuran populasi
E : Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa ditolerir; e=0,1

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:


Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah
antara 10-20 % dari populasi penelitian

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Kuantitatif Dr. Priyono, MM, 2008 )
 Kriteriainklusi
karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau
yang akan diteliti

 Kriteria
eksklusi
menghilangkan/mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dari
penelitian karena sebab-sebab tertentu

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Drs. Kuntjojo, 2009 )


Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam
menentukan criteria ekslusi antara lain :
 subjek mematalkan kesediannya untuk
menjadi responden penelitian
 subjek berhalangan hadir atau tidak di
tempat ketika pengumpulan data dilakukan

(Dikutip dari buku Metode Penelitian Drs. Kuntjojo, 2009 )


Populasi : pasien BPJS yang sedang menjalani rawat inap dan
pulang dari masa perawatan di Rumah Sakit
Umum Yogyakarta sebanyak 245 orang

Sampel : pasien yang sedang menjalani rawat inap dan


direncanakan pulang dari rawat inap RSUD kota
Yogyakarta

N = 245
E = 10%
n= = 71,01 = 80 responden

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang mejadi


responden dalam penelitian ini di sesuaikan menjadi
sebanyak 80 orang atau sekitar 11% dari seluruh pasien BPJS
yang sedang menjalani rawat inap dan pulang dari masa
perawatan di Rumah Sakit Umum Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai