Infx 1
Infx 1
Infeksi
Tetanus
Cytomegalovirus
Toksoplasmosis
Serebral
Malaria Penegakan
Definisi Etiologi Tatalaksana
Serebral Diagnosis
Anemia berat dan hipoksemia disfungsi serebral pada pasien dengan malaria.
Malaria Penegakan Tatalaksan
Definisi Etiopato
Serebral Diagnosis a
Pemeriksaan Laboratorium :
1) Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test).
Mekanisme deteksi antigen parasit malaria, dengan menggunakan
metoda immunokromatografi, dalam bentuk dipstik.
2) Tes serologi.
F(x) mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria atau pada
keadaan dimana parasit sangat minimal.
Tes ini kurang bermanfaat sebagai alat diagnostik sebab antibodi baru terjadi
setelah beberapa hari parasitemia.
Malaria Penegakan
Definisi Etiologi Tatalaksana
Cerebral Diagnosis
1. Penanganan Umum
a. Penderita harus dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).
b. Untuk di daerah endemis, terapi diberikan sesegera mungkin,bahkan
terkadang sebelum konfirmasi parasitologik.
c. Penderita harus ditimbang untuk menghitung dosis obat antimalaria.
d. Pemberian cairan infus untuk pemeliharaan cairan dan kebutuhan kalori,
jika perlu dipasang kateter CVP, khususnya untuk penderita lanjut usia.
Semua intake harus direkam secara hati-hati.
e. Pasang kateter urin untuk mengukur pengeluaran urin seperti halnya
mengukur pengeluaran yang lain.
f. Penderita harus diawasi dari muntah dan pencegahan jatuhnya penderita
dari tempat tidur.
g. Penderita harus dibolak-balik untuk menghindari decubitus.
h. Hindari penggunaan NGT (nasogastric tube) untuk mencegah aspirasi.
Malaria Penegakan
Definisi Etiologi Tatalaksana
Cerebral Diagnosis
2. Terapi Antimalaria
a. Obat-obat terpilih:
Kinin dihidroklorida 10 mg/kg BB i.v. dalam NaCl 0,9% (10 cc/kgBB) diberi dalam 4
jam, diulang setiap 12 jam sampai sadar.
Hidrokortison 2 X 100 mg/hari i.v.
b. Obat-obat pengganti:
Khlorokuin sulfat 250 mg i.v. perlahan-lahan disusul dengan 250 mg dalam 500 cc
NaCl 0,9% dalam 12 jam (2 kali).
Dexametason 10 mg i.v. (dosis inisial), dilanjutkan dengan 4 mg i.v. tiap 1 jam.
Malaria Penegakan
Definisi Etiologi Tatalaksana
Cerebral Diagnosis
Virus rabies dikeluarkan bersama air liur hewan yang terinfeksi dan
disebarkan melalui luka gigitan atau jilatan.
Penegakan
Rabies Definisi Etiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Masa inkubasi tergantung dari jarak lokasi gigitan dengan Central Nervous
system, semakin jauh lokasi port d’entry dari virus Rabies ini dari otak maka
semakin lama masa inkubasinya.
Trias Tetanus:
• rigiditas otot,
• spasme otot,
• ketidakstabilan otonom.
Gejala awalnya meliputi kekakuan otot, lebih dahulu pada kelompok otot
dengan jalur neuronal pendek, karena itu yang tampak pada lebih dari 90%
kasus saat masuk rumah sakit adalah trismus, kaku leher, dan nyeri punggung.
Keterlibatan otot-otot wajah dan faringeal menimbulkan ciri khas risus sardonicus,
sakit tenggorokan, dan disfagia. Peningkatan tonus otot otot trunkal meng
akibatkan opistotonus. Kelompok otot yang berdekatan dengan tempat infeksi
sering terlibat, menghasilkan penampakan tidak simetris.
Penegakan
Rabies Definisi Etiologi
Diagnosis
Tatalaksana
Cytomegalo berarti sel yang besar. Sel yang terinfeksi akan membesar lebih
dari atau sama dengan 2x sel yang tidak terinfeksi
Infeksi Penegakan
Definisi Etiopato Tatalaksana
CMV Diagnosis
• Demam
• Gejala dapat muncul secara jelas dan berkembang pada 9-60 hari setelah
infeksi primer.
• Faringitis
• Pemeriksaan pulmo dapat ditemukan adanya crackles
• Limfe nodi dan limpa dapat membesar, sehingga CMV harus dimasukkan
dalam diagnosis banding infeksi yang menyebabkan limfadenopati.
• Kelelahan berat
• Blueberry muffin rash
• Ptekie
• Intrauterine Growth Retardation (IUGR)
• Mikrosefal
• Hepatospenomegali
• Jaundice
• SNHL
Infeksi Penegakan
Definisi Etiopato Tatalaksana
CMV Diagnosis
Temuan serologis
Standar emas diagnosis serologis pada infeksi primer CMV adalah serokonversi
maternal atau keberadaan serum antibodi IgM anti-CMV dan aviditas rendah
antibodi IgG anti CMV.
Neuroimaging
Pemberian terapi antiviral gansiklovir dan valgansiklovir pada infeksi CMV hanya
direkomendasikan pada neonatus simptomatik dengan gejala berat penyakit
organ fokal atau penyakit sistem saraf pusat (SSP) serta pada anak yang memiliki
gejala seperti berkurangnya fungsi pendengaran.
Toksoplasmosis Penegakan
Definisi Etiologi Tatalaksana
serebral Diagnosis