Anda di halaman 1dari 27

PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN ENGAN MENGGUNAKAN METODE

POIN OF CARE TESTING (POCT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAHLI


PADA MAHASISWA SEMESTER VI ANALIS KESEHATAN TAHUN 2020

Oleh:
SRINIANTI U. DAUD
85AK17027

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
2019
PENDAHULUAN

Latar belakang

Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan


meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di era
globalisasi menuntut penyedia jasa layanan kesehatan seperti laboratorium
untuk memberikan pelayanan yang baik. Keberadaan penyediaan
pelayanan yang memadai di bidang diagnostik maupun pengobatan akan
semakin dibutuhkan. Kemajuan teknologi di bidang laboratorium juga
sudah berkembang pesat dimana telah menghasilkan berbagai cara-cara
diagnostik baru yang dapat memberikan informasi mengenai berbagai
macam metode pemeriksaan antara lain seperti pemeriksaan hemoglobin
(Hb).

Next..
lanjutan

• Pemeriksaan hemoglobin (Hb) merupakan suatu hal penting


sebagai pemeriksaan penyaring untuk membantu penegakan
diagnosa, sebagai pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu
penyakit, dan sebagai petunjuk kemajuan terapi penderita
anemia atau penyakit lain. Resiko yang terjadi jika penetapan
kadar hemoglobin (Hb) tidak tepat akan membuat kesalahan
dalam diagnosis suatu penyakit dan pola pengobatan terhadap
pasien (Gandasoebrata, 2010)

Next..
lanjutant..

• Berdasarkan data yang diperoleh oleh Dinas


Kesehatan Kota Gorontalo (2017), prevalensi
penderita anemia pada remaja putri berkisar 14% dan
di tahun 2018, prevalensi penderita anemia pada
remaja putri menjadi 21%. Dari hasil prevalensi
tersebut dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan
penyakit Anemia pada remaja putri dari tahun
sebelumnya di Kota Gorontalo.
Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi


permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada
perbedaan kadar hemoglobin metode POCT (Point Of Care
Testing) dan Henoglobin metode Sahli pada Mahasiswa Analis
Kseshatan.
Tujua penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin metode POCT (Point Of
Care Testing) dan Hemoglobin metode Sahli pada Mahasiswa Analis
Kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a) Mengukur kadar hemoglobin metode POCT (Point Of Care Testing)
pada Mahasiswa Analis Kesehatan.
b) Mengukur kadar hemoglobin metode metode Sahli Mahasiswa
Analis Kesehatan.
c) Menganalisis perbedaan kadar hemoglobin metode POCT (Point Of
Care Testing) dan Metode sahli pada Mahasiswa Analis Kesehatan.
Manfaat penelitian

• Bagi Peneliti
Dapat memperluas ilmu pengetahuan, wawasan, dan
keterampilan dalam pemeriksaan kadar hemoglobin metode POCT
(Point Of Care Testing) dan Metode sahli pada Mahasiswa Analis
Kesehatan.
• Bagi Akademi
Dapat menambah referensi kepustakaan di bidang Akademi
Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bina
Mandiri Gorontalo dan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.
• Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi yang tepat untuk menggambarkan
hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode POCT (Point Of Care
Testing) dan Metode sahli pada Mahasiswa Analis Kesehatan.
TINJAUAN PUSTAKA

• Definisi darah
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup mulai dari binatang
primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam
pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsiny. Darah adalah jaringan cair
yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma
dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat yaitu sel darah (Pearce, 2014).

• Fungsi Darah
Fungsi utama darah adalah untuk transportasi, menjaga sel
darah merah tetap berada dalam sistem sirkulasi dan
mengandung Hb sebagai pigmen pengangkut oksigen (Sacher,
2012).
• Definisi Hemoglobin
Sel darah merah (eritrosit) merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti,
komponen utamanya adalah protein hemoglobin (Hb) yang berfungsi
mengangkut oksigen dan karbondioksida (Gandasoebrata, R. 2010).
Hemoglobin (Hb) adalah suatu molekul yang terdiri dari gabungan
molekul hem dan globulin yang merupakan kandungan utama dalam
eritrosit dengan berat molekul 64.450 dalton (Gandasoebrata, R. 2010).
• Fungsi Hemoglobin
Fungsi Utama Hemoglobin adalah sebagai media transport
oksigen dari paru-paru menuju keseluruhan jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan bakar. Mengikat dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil dari
metabolisme ke paru-paru untuk dibuang. Hemoglobin juga
berperan mempertahankan keseimbangan asam–basa dari
tubuh.
• Kadar Hemoglobin
Zat besi merupakan mineral yang sangat penting untuk
membentuk hemoglobin, sebagai suatu senyawa yang berperan
penting dalam pengikatan dan pelepasan oksigen. Kandungan
zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
menjadi berwarna merah, seperti diketahui penurunan jumlah
sel darah adalah masalah serius yang dapat menjadi tandatanda
anemia, untuk mengetahui kadar hemoglobin maka ditetapkan
nilai normal. nilai-nilai normal kadar hemoglobin adalah :
•Laki-laki dewasa : 14,0 – 18,0 g/dL
•Wanita dewasa : 12,0 – 16,0 g/dL
•Anak-anak (6 – 12 tahun) : 12,0 – 16,0 g/dL
•Anak-anak (2 – 6 tahun) : 11,0 – 14,0 g/dL
•Bayi : 10,0 – 15,0 g/dL
•Bayi baru lahir : 16,0 – 25,0 g/dL
Metode Pemeriksaan Kadar
Hemoglobin

Metode POCT Hemositometer


(Point Of Care Metode
Testing) Sahli
METODE PENELITIAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian
• Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan januari
2019 sampai dengan bulan februari 2019.
• Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Puskesmas
Telaga kabupaten Gorontalo.
• Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi
analitik cross sectional yang membandingkan hasil
pemeriksaan Hb metode sahli dan poct
• Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2012).
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa Analis kesehatan semester VI yang ada di
Universitas Bina Mandiri Gorontalo.
• Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Analis kesehatan semester VI
yang ada di Universitas Bina Mandiri Gorontalo.
Untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini
digunakan rumus populasi sampel penelitian tidak diketahui.
Adapun besar sampel yang diperoleh yaitu :
Rumus :
N.z2. P (1-P)
n = ------------------------------
d2 (N-1) + Z2. P (1-P)
penyelesaian :
52.1,962. 0,5 (1-0,5) 199,7 X 0,25
n = ------------------------------ n = ------------------------------
0,05 (52-1) + 1,962. 0,5 (1-0,5) 2.55 + 3,84. 0,25

50
52.3,84. 0,5 (0,5)
n = ------------------------------
n = ------------------------------
2.55 + 0,96
0,05 (51) + 3,84. 0,5 (0,5)
50
n = ------------------------------
3.24

n = 15 (Dikalikan 2)
n= 30 orang
Keterangan:
n : Perkiraan besar Sampel
N : Perkiran Besar Populasi
Z : Nilai standar distribusi (1,96)
P : Perkiraan proporsi
d : Tingkat ketelitian (0.05)
Jadi besar sampel yang digunakan sebagai penelitian sebesar 30
sampel.
• Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampling. Sampling adalah suatu
cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak
mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi sebagian saja dari
populasi. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, peneliti menggunakan metode Probability Sampling dimana
proses pegambilan sampel yang menjamin adanya peluang bahwa setiap
unsur populasi dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono, 2012).
• Pra Analitik
Alat dan Bahan
– Dalam prosedur penelitian ini, alat yang digunakan adalah
lancet steril, auto klik dan Hbmeter (POCT), Haemometer.
– Dalam prosedur penelitian ini, bahan yang digunakan
adalah kapas alkohol 70%, kapas kering dan darah kapiler,
HCL dan Aquadest.
Pengambilan Data pada Mahasiswa Analis
Kesehatan Semester VI
• Melakukan pencatatan terhadap Mahasiswa Analis Kesehatan
Semester VI untuk menjadi sampel penelitian.
• Melakukan verifikasi untuk setiap data infomasi yang
dijadikan sebagai sampel bahwa bersedia dalam
pemeriksaan yang akan dilakukan oleh peneliti.
Analitik
Pengambilan Darah Kapiler pda Mahasiswi Analis Kesehatan Semester
Menurut Gandasoebrata (2010), cara dalam melakukan pengambilan darah
kapiler yakni sebagai berikut :
1. Pakailah ujung jari untuk mengambil darah kapiler (tempat yang dipilih
tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti cyanosis
atau pucat)
2. Bersihkanlah tempat memakai kapas alkohol 70% dan biarkan sampai
kering lagi.
3. Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
4. Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril (jika menggunakan auto klik
memilih hentakan jarum pada saat penusukan). Pada jari tusuklah dengan
arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari, jangan sejajar dengan itu.
Tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar. Jangan
hendaknya sampai menekan-nekan jari atau telinga itu telah bercampur
dengan cairan jaringan sehingga menjadi encer dan menyebabkan
kesalahan.
5. Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai segumpal
kapas kering. Tetes darah yang berikutnya boleh dipakai untuk
pemeriksaan.
Memeriksa Hemoglobin Mahasiswi Analis Kesehatan semester
VI pada Instrumen Hb meter (POCT)
• Menghidupkan Alat
 Menekan tombol power (on/off)
 Memastikan LED berwarna merah pada alat telah hidup.
1. Memasang stik pada alat dengan posisi yang tepat dibawah
LED
2. Darah yang telah keluar setelah penusukan dengan auto klik
diletakkan diatas stik yang telah terpasang pada Hb meter
3. Tunggu hingga 15 detik hingga hasil kadar Hemoglobin
tersebut nampak pada layar LCD
4. Baca hasil yang nampak pada layar LCD.
5. Lakukan pencatatan hasil sebelum mnstruasi dan setelah
menstruasi.
6. Mematikan Alat (tekan tombol power (on/off)
7. Buang stik Hb pada savety box.
Memeriksa Hemoglobin Mahasiswi Analis Kesehatan
semester VI pada Instrumen Hb Sahli
1. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2
2. Darah kapiler/vena dihisap dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20
μl.
3. Kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dihapus dengan kertas
tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
4. Darah sebanyak 20 μl ini dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan
HCl tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
5. Pipet dibilas sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan
HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali
6. Tunggu 5 menit untk pembentukan asam hematin
7. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes
sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang
sama dengan warna standar.
8. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan
terendah dari larutan.
Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Nilai normal dari pemeriksaan kadar
Hemoglobin pada wanita 12-16 g/dl.
Hemoglobin pada Pria 13-18 g/dl.
Hipotesis
Bertitik tolak pada rumusan masalah yang telah dikemukakan
maka diajukan hipotesa penelitian, yaitu :
H0: Tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kadar Hb
pada mahasiswa mengunnakan metode POCT dan metode
Sahli.
H1: Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kadar Hb pada
mahasiswa mengunnakan metode POCT dan metode Sahli.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai