Anda di halaman 1dari 46

TANTANGAN DAN PELUANG

TENAGA KESEHATAN
DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

DISAMPAIKAN PADA :
SEMINAR UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
TANGGAL 17 NOVEMBER 2019
2
OVER VIEW
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Kita saat ini sedang dalam masa
bersejarah, masa saat revolusi industri
keempat sedang dibicarakan, dipersiapkan,
diperdebatkan, dan dimulai. Melihat pola
sejarah, akan terjadi perubahan besar di
dunia ini. Jutaan pekerjaan lama yang
semula mapan, yang semula diandalkan
oleh kakek-nenek bahkan ayah-ibu kita
akan menghilang. Jutaan pekerjaan baru
yang tak terpikirkan oleh kita akan
muncul.
Penampakan mesin Uap watt, yang menjadi pijakan untuk Pabrik mobil Ford model T sebelum
revolusi industri 1.0 (pertama). Penemuan mesin uap yang
jauh lebih efisien & murah dibandingkan mesin uap revolusi industri 2.0
sebelumnya oleh James Watt di tahun 1776 mengubah
semua itu.

foto komputer Colossus, yang menjadi pijakan


awal revolusi industri 3.0.
SOCIAL
MEDIA

Kita akan membuat kesalahan apabila kita


beranggapan bahwa masa depan adalah
kelanjutan masa lalu, Sebab masa depan itu akan
sangat berbeda dengan masa lalu, kita harus
meninggalkan cara lama agar kita sukses
meghadapi masa depan
Charles Handy CBE adalah penulis / filsuf Irlandia
yang berspesialisasi dalam perilaku dan manajemen Charles Handy, 1997
organisasi.
TENAGA KESEHATAN BERTRANSFORMASI
Tingkat Perubahan

• INDIVIDU
• ORGANISASI
• NEGARA
• LINGKUNGAN GLOBAL
Transformasi Kognitif Transformasi Perilaku Transformasi Emosi
(Berpikir secara (Bertindak secara (Merespon secara
Berbeda) Berbeda) Berbeda)
Mengkonseptualisasik Beradaptasi dengan Toleransi pada
an kemungkinan- mengalihkan lingkungan dengan
kemungkinan dalam kekuatan dan resiko dan ambiguitas
dunia maya pengaruh secara tinggi
konstan
Menangani Berkolaborasi dengan Menunjukkan
Peningkatan berbagai tim yang ketahanan dalam
kompleksitas kognitif berbeda menghadapi
perubahan konstan
Berpikir divergen Kemampuan menilai Berani menjawab
mengenai cara-cara kontribusi dari patner tantangan mengenai
baru dalam kerja baru dan grup bagaimana hal-hal
melakukan sesuatu yang memiliki dilakukan
perbedaan minat
KAPABILITAS Membuat keputusan Investasi energi yang Memiliki kepercayaan
secara cepat tanpa besar dalam diri untuk memimpin
YANG informasi secara menjadikan sesuatu dalam mendorong
keseluruhan secara benar melalui perubahan
DIBUTUHKAN (Kemampuan analitik uji coba berkali-kali
yang tinggi)
DI ERA DIGITAL
Siapakah TENAGA KESEHATAN?
TENAGA KESEHATAN
 Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
(UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan)
PERAN SDM KESEHATAN

Melaksanakan kebijakan publik

Memberikan pelayanan publik yang


profesional dan berkualitas sesuai
standar kompetensi, standar pelaya
nan dan standar profesi

Memperat persatuan dan kesatuan


Negara Republik Indonesia
APA YANG HARUS DIPENUHI NAKES ?

MEMEGANG TEGUH KODE


MENGAMBIL TANGGUNG ETIK PROFESI
JAWAB menampilkan diri sesuai profesinya
menunjukkan sikap dan perilaku yang sebagai PNS, menjaga konfidensialitas,
mencerminkan tetap disiplin dan tidak pernah berlaku buruk terhadap
akuntabilitas. masyarakat

MENGUTAMAKAN
MENUNJUKKAN SIKAP
KEPRIMAAN
MENTAL POSITIF ditunjukkan melalui sikap dan
sikap dan perilaku bersedia menerima
perilaku belajar terus menerus,
tanggung jawab kerja, suka menolong,
semangat memberi kontribusi
menunjukkan respek dan membantu orang MENUNJUKAN KOMPETENSI melebihi harapan, dan selalu
lain bentuk kesadaran diri, keyakinan diri, dan
berjuang menjadi lebih baik
keterampilan bergaul, mampu mengendalikan diri,
menunjukkan kemampuan bekerja sama, memimpin,
dan
mengambil keputusan, serta mampu mendengarkan
Modal Insani
Modal Intelektual
perangkat yang diperlukan Modal Ketabahan
untuk quitter, camper dan
climber
menemukan peluang dan
mengelola perubahan
01
organisasi

02
Modal Emosional Modal Etika/moral
kapasitas mental yang
kemampuan manusia untuk
menentukan prinsip-prinsip
mengenal dan mengelola
universal kemanusiaan
emosi diri sendiri, serta
harus
memahami
diterapkan ke dalam tata-
emosi orang lain agar dia
dapat mengambil tindakan
03 nilai, tujuan, dan tindakan
yang sesuai Modal Fisik/
kesehatan
Modal Sosial 04 wadah untuk mendukung
jaringan kerjasama di antara manifestasi semua modal
warga
masyarakat yang
05 insani

memfasilitasi pencarian
solusi dari 06
permasalahan
2
1
PENGUATAN PELAYANAN
KESEHATAN

19

PROGRAM
PENINGKATAN
PROGRAM
AKSES
PENINGKATAN
• SARANA
MUTU
PRASARANA
• AKREDITASI RS
• KOMPETENSI
• AKREDITASI
SDM
PKM
• ALAT
KESEHATAN

Terwujudnya Akses Pelayanan


Kesehatan Dasar dan Rujukan yang
berkualitas Bagi Masyarakat
Prioritas Nasional Kesehatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak
PROGRAM Peningkatan Perbaikan Kualitas Gizi Ibu dan
PRIORITAS Kesehatan Anak
Ibu dan Anak
Peningkatan Akses Pelayanan
Lingkungan Sehat Kesehatan Ibu dan Anak

Konsumsi Pangan Sehat


PRIORITAS
Peningkatan Pemahaman
Hidup Sehat NASIONAL
KESEHATAN
Preventif Pencegahan dan
Pencegaha Pengendalian Penyakit
dan Promotif
n dan Menular
(Gerakan
Masyarakat Pengendali-
Pencegahan dan
Hidup Sehat) an Penyakit Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
KEGIATAN
PRIORITAS Surveilans, Imunisasi,
Sistem Informasi Penyakit
dan Karantina Kesehatan
TANTANGAN
Proyeksi Penduduk Indonesia
2010 – 2035
1971

BERTAMBAH
MENCAPAI 305 JUTA DI 2035
1980 PROPORSI REMAJA BESAR
PROPORSI LANJUT USIA NAIK

MASUK PADA ERA DIGITAL DAN


1980 TEKNOLOGI

TANTANGAN
Usia 1. Ketahanan Pangan dan
produktif Energi
adalah 2. Penyediaan lapangan
Kelompok kerja.
‘rentan’ 3. Pergeseran pola penyakit
2010 dan komposisi penduduk
4. Pelestarian Lingkungan
Menkes utk Rakerkeswil Barat 22
BONUS Ledakan penduduk USIA
DEMO Tahun 2020- PRODUKTIF/potensial/kerja : 70 %
GRAFI dari total jumlah penduduk
2035

menentukan
peluang Indonesia
menjadi
NEGARA MAJU

Bonus Demografi
Berkah? ><Bencana?

Kesempatan menyiapkan SDM Berkualitas Indeks Pembangunan


Manusia meningkat
23
PROYEKSI PENDUDUK JAWA BARAT
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010
2015 2035

20 tahun
kemudian

Tingginya Usia Produktif:


1. Intelektual rendah Beban Ganda Ekonomi :
Pada usia Balita : 1. Lambatnya
2. Generasi lemah
1. Sering sakit 3. Generasi yang tidak Pertumbuhan Ekonomi
2. Menderita kurang gizi, pendek berberdaya saing Daerah
dan kurus 4. Produktifitas rendah 2. Meningkatnya
5. Pengangguran Kemiskinan
3. Lingkungan tidak Higiens
bertambah 24
Prevalensi Stunting Balita
di Jawa Barat
45.0
41.041.4
40.0 36.736.7
33.1 34.034.735.2
35.0 32.732.9 33.433.533.733.8
31.131.232.2
28.7 29.0
30.0 27.8 27.928.7
25.826.4
25.0 23.2
21.121.8
20.0 16.7
15.0
10.0
5.0
-

Sumber : Riskesdas 2018


JUMLAH SEMUA KASUS TB DI PROVINSI JAWA BARAT
PADA TAHUN 2011 – TRIWULAN 1 TAHUN 2019
100000 91744
83261
80000
63.053 62.696 61.749 62.996 67.126 72258
60000

40000
21067
20000

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TW 1
2019
Data Per Tanggal 16 Mei 2019
CDR (CASE DETECTION RATE) TB TAHUN 2018 Rendah <79

Sedang
80-99
BEKASI
KT BEKASI KARAWANG Tinggi
> 100
KT DEPOK
INDRAMAYU
SUBANG
BOGOR
KT BOGOR PURWAKARTA
MAJALENGKA CIREBON
KT CIREBON

BANDUNG BARAT SUMEDANG

KT CIMAHI
KT SUKABUMI
KT BANDUNG
KUNINGAN
SUKABUMI BANDUNG
CIANJUR

CIAMIS
GARUT KT BANJAR
KT TASIKMALAYA

TASIKMALAYA

PANGANDARAN

Data per tanggal 16 Mei 2019


PROPORSI HIPERTENSI DI JAWA BARAT BERDASARKAN PENGUKURAN
RISKESDAS 2018
49.6%
50.0% 48.1%47.6%
45.6%45.5%45.3%45.1%45.0%
44.0%
45.0% 42.7%42.0%41.8%
41.5%41.5%41.4%41.2%41.0%
39.6%38.8%
40.0% 37.5%37.5%37.3%36.8%36.6%
36.4%
34.1%
35.0% 32.8%

30.0% 28.1%

25.0%

20.0%

15.0%

10.0%

5.0%

0.0%
PROPORSI DIABETES DI JAWA BARAT
3.0% pEMERIKSAAN DARAH
menurut ADA &
2.7%
Konsensus Perkeni menurut ADA &
2011 Konsensus Perkeni 2015 RISKESDAS 2013

2.5% DM 8,5 10,9


GDP terganggu 26,3 13,1 6,9
2.2%
TGT 30,8 19,7

2.0%
1.8% 1.7%
1.7%
1.6% 1.6% 1.6%
1.6% 1.5%
1.5%
1.5% 1.5%
1.5% 1.4% 1.3%
1.3% 1.3%
1.2%
1.1% 1.1%
1.1%
1.0%
1.0% 0.9% 0.9%
0.8%
0.7%

0.5% 0.5%
0.5%

0.0%
90000
80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0

Jumlah Penderita
MAL
NUTRISI

AKB PTM

MASALAH
KESEHATAN
AKI MASYARAKAT PM
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
UU No. 36/ 2009
tentang Kesehatan :

Upaya pembangunan
Kesehatan Hal yang Setiap upaya harus dilandasi dengan
merupakan menyebabkan peningkatan derajat wawasan kesehatan
hak asasi dalam arti
manusia terjadinya kesehatan
gangguan masyarakat juga pembangunan nasional
harus memperhatikan
kesehatan pada berarti investasi bagi kesehatan masyarakat
masyarakat akan pembangunan dan merupakan
menimbulkan negara; tanggung jawab semua
kerugian pihak baik Pemerintah
ekonomi yang maupun masyarakat;
besar bagi
negara
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Penguatan JKN


Sehat Yankes
Program
Program • Benefit
Program
• Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
• Pengarusutamaan asuransi – azas
terutama pd FKTP
kesehatan dalam • Optimalisasi Sistem gotong royong
pembangunan Rujukan • Kendali Mutu &
• Promotif - Preventif • Peningkatan Mutu Kendali Biaya
sebagai pilar utama • Sasaran: PBI & Non
upaya kesehatan Penerapan pendekatan PBI
• Pemberdayaan continuum of care
masyarakat
Intervensi berbasis Tanda
resiko kesehatan kepesertaan
(health risk) KIS
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
• Pemenuhan tenaga
PENINGKATAN AKSES • Peningkatan sarana pelayanan primer
• Pemenuhan prasarana pendukung
• Inovasi pelayanan di terpencil & sangat Terpencil
• Penyediaan NSPK/SOP
PENINGKATAN • Peningkatan kemampuan nakes
MUTU • Program Dokter Layanan Primer
• Program Akreditasi FKTP

REGIONALISASI • Sistem Rujukan Regional dan Provinsi


RUJUKAN • Sistem Rujukan Nasional
• Sosialisasi
PENGUATAN DINKES • Advokasi
KAB/KOTA, PROVINSI
• Capacity Building
• Dukungan Regulasi
DUKUNGAN LINTAS • Dukungan Infrastruktur (transportasi, listrik, air, komunikasi)
SEKTOR • Dukungan pendanaan
KETERSEDIAAN
TENAGA
KESEHATAN
Jumlah SDM Kesehatan di Puskesmas Jawa Barat
JUMLAH SDM KESEHATAN
JENIS TENAGA
NON RAWAT
RAWAT INAP TOTAL
INAP
Dokter 1.632 424 2.056
Dokter Gigi 553 148 701
Perawat 7.583 3.128 10.711
Bidan 11.680 3.879 15.559
Tenaga Kefarmasian 1.060 336 1.396
Kesmas 916 273 1.189
Tenaga Gizi 620 179 799
Sanitarian 696 153 849
ATLM 527 243 770
Total 25.267 8.763 34.030
Data per 28 Juni 2019
KETERSEDIAAN, KEBUTUHAN, KEKURANGAN
DAN KELEBIHAN/ MAL DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN
PUSKESMAS DI JAWA BARAT PER JUNI TAHUN 2019
JUMLAH
NO TENAGA KESEHATAN KEADAAN STANDAR KELEBIHAN KEKURANGAN
PUSKESMAS

1 DOKTER UMUM 2.056 1.257 799

2 DOKTER GIGI 701 1.070 369

3 PERAWAT 10.711 5.911 4.800

4 BIDAN 15.559 4.841 10.718

5 TENAGA KEFARMASIAN 1.396 1.257 139


TENAGA KESEHATAN 1.070
1.189 2.140 951
6 MASYARAKAT
TENAGA KESEHATAN
849 1.070 221
7 LINGKUNGAN
8 TENAGA GIZI 799 1.257 458

AHLI TEKNOLOGI 770 1.070 300


9 LABORATORIUM MEDIK
TOTAL 34.030 19.873 16.456 2.299

Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas


Sumber : BPPSDM, 28 JUNI 2019
Standar Ketenagaan Puskesmas
Berdasarkan PMK No.75/2014
Perkotaan Perdesaan Daerah Terpencil
No Jenis Tenaga Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat
Jalan Inap Jalan Inap Jalan Inap
1 Dokter atau Dokter 1 2 1 2 1 2
Layanan Primer
2 Dokter Gigi 1 1 1 1 1 1
3 Perawat 5 8 5 8 5 8
4 Bidan 4 7 4 7 4 7
5 Tenaga Kesehatan 2 2 1 1 1 1
Masyarakat
6 Tenaga Kesehatan 1 1 1 1 1 1
Lingkungan
7 Ahli Teknologi 1 1 1 1 1 1
Laboratorium Medik
8 Tenaga Gizi 1 2 1 2 1 2
9 Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 1
JUMLAH TOTAL 22 31 19 27 19 27
PERMASALAHAN
TENAGA KESEHATAN
Jumlah & Jenis Tenaga Kesehatan masih kurang

Mutu atau kualitas yang belum memadai


Mix-match/ketidak sesuaian antara supply &
demand

Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak


merata

Pemberdayaan belum optimal

Tingkat kebetahan/retensi tenaga kesehatan rendah


terutama di daerah DTPK
KOLABORASI DALAM
PENDAYAGUNAAN NAKES
IDENTIFIKASI MASALAH

MONITORING DAN EVALUASI


KESEHATAN PRIORITAS
PENGUATAN REGULASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN
IDENTIFIKASI PERAN :
NAKES 1. PEMERINTAH, PEMDA
2. ORGANISASI PROFESI
PENETAPAN AKTIVITAS, 3. INSTITUSI PENDIDIKAN
KOMPETENSI
DAN LOKUS PENDAYAGUNAAN 4. SWASTA

IMPLEMENTASI

BINAWAS MUTU NAKES


Top Skills
in Rev.Industry 4.0
MAU KEMANA KITA?
“It’s not the strongest
of the species that
survive, nor the most
intelligent, but the
most responsive to
change”
Mereka Yang Survive Adalah -Charles Darwin
Mereka Yang Mampu Beradaptasi
Cepat Dengan Perubahan
Strategi Menghadapi Era Digital

Bagaimana Merespon Masa Depan


1. Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan
prototype teknologi terbaru, Learn by
doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi
model sertifikasi atau pendidikan dalam
ranah peningkatan digital skill
4. Dilakukannya kolaborasi antara dunia
industri, akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan
ketersediaan skill bagi era digital di masa
depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang
telah memasukan materi terkait human-
digital skills

1
PENUTUP
TENAGA KESEHATAN
DI ERA REFORMASI DIGITAL DIHARAPKAN MAMPU :
1. Meningkatkan kompetensi diri
2. Terbuka untuk berbagai perubahan, baik
dalam sistem kesehatan maupun teknologi
3. Mengenali permasalahan dan dapat
menjawab tantangan dalam
pembangunan kesehatan
4. Membangun jejaring komunikasi
5. Berkolaborasi positif dalam sistem
AYO HIDUP SEHAT – SEHAT DIAWALI DARI SAYA

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai