Anda di halaman 1dari 44

‫اإلس َالم َّيـ ــةُ‬

‫ْ‬ ‫َالعق ْي َدةُ‬


‫ِ‬ ‫ِ‬

‫‪IMAN KEPADA ALLAH‬‬


• Iman secara bahasa: percaya, yakin
• Secara istilah: membenarkan eksistensi Allah,
bahwa Allah pencipta langit dan bumi,
mengetahui alam ghaib dan nyata, Tuhan dan
pemilik segala sesuatu, Tuhan yang berhak
disembah, Maha Tinggi dan Maha Agung,
sempurna dan bersih dari kekurangan.
• Keyakinan kepada Allah tidak boleh
bercampur sedikitpun dengan keraguan.
• Sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin
(ilmu), dia akan mengalami:
1. Syak: kekuatan yang sama untuk membenarkan
dan menolaknya
2. Zhan: salah satu lebih kuat dari yang lainnya,
karena adanya dalil yang menguatkan
3. Ghalabatuzh zhan: cenderung menguatkan salah
satunya karena meyakini dalil kebenarannya.

Keyakinan yang sampai ke tingkat ilmu ini disebut aqidah


Wujud Allah
(Adanya Allah)
Secara kodrati manusia
Dalil Fitrah diciptakan bertuhan
(Yunus (10): 12)

Keberadaan Allah dapat


Wujud Allah Dalil Aqli dibuktikan dengan Akal
(Al-Mu’min (40): 67),

Al-Qur’an menerangkan
Dalil Naqli keberadaan Allah
(Al-Hadid (57): 3)
Dalil Fitrah

‫ض ُّر َدعَانَا ِل َج إن ِب ِه أ َ إو قَا ِعدًا‬ ُّ ‫ان ال‬ َ ‫س‬ َ ‫اْل إن‬


‫س ِإ‬ َّ ‫َو ِإذَا َم‬
ُ ‫ض َّر ُه َم َّر َكأ َ إن لَ إم يَ إد‬
‫عنَا‬ ُ ُ‫ع إنه‬ َ ‫ش إفنَا‬ َ ‫أ َ إو قَا ِئ ًما فَلَ َّما َك‬
‫ين َما َكانُوا‬ َ ‫س ِر ِف‬ ‫سهُ َكذَ ِل َك ُز ِي َن ِل إل ُم إ‬َّ ‫ض ٍّر َم‬ُ ‫ِإلَى‬
َ ُ‫يَ إع َمل‬
‫ون‬
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada
Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri,
tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya,
dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah
dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu
memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
Dari dalil fithrah
tersebut dapat
dipahami bahwa tidak
ada manusia yang tidak
bertuhan.

Yang ada hanyalah


mereka
mempertuhankan
sesuatu yang bukan
Tuhan sebenarnya.
Firman Allah
َ ‫ب ث ُ َّم ِم إن نُ إطفَ ٍّة ث ُ َّم ِم إن‬
‫علَقَ ٍّة‬ ٍّ ‫ُه َو الَّ ِذي َخلَقَ ُك إم ِم إن ت ُ َرا‬
‫شيُو ًخا‬ ُ ‫ش َّد ُك إم ث ُ َّم ِلتَكُونُوا‬ُ َ ‫ث ُ َّم يُ إخ ِر ُج ُك إم ِط إف ًًل ث ُ َّم ِلت َ إبلُغُوا أ‬
َ ‫َو ِم إن ُك إم َم إن يُت َ َوفَّى ِم إن قَ إب ُل َو ِلت َ إبلُغُوا أ َ َج ًًل ُم‬
‫س ًّمى‬
َ ُ‫َولَعَلَّ ُك إم ت َ إع ِقل‬
‫ون‬
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari
setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada
masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)
sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum
itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
{Al-Mu’min (40): 67}
• Walaupun secara fithrah manusia mengakui
adanya Tuhan, dan bisa membuktikan dengan
akal pikirannya, tapi manusia tetap
membutuhkan dalil naqli. ???
َّ ‫ُه َو األ َ َّو ُل َواآلَ ِخ ُر َوال‬
ِ َ‫ظا ِه ُر َوا إلب‬
‫اط ُن َو ُه َو ِبك ُِل ش إَي ٍّء‬
‫ع ِليم‬
َ
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
َّ ‫س َك ِمثإ ِل ِه ش إَيء َو ُه َو ال‬
‫س ِمي ُع‬ َ ‫لَ إي‬
ُ ‫ا إلبَ ِص‬
‫ير‬
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan
Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
(As-Syura (42): 11).
‫قُ إل ُه َو هللاُ أ َ َحد‬
Katakanlah bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa.
(Al-Ikhlas (112): 1)
‫عوهُ ِب َها َوذَ ُروا‬ُ ‫سنَى فَا إد‬ ‫َو ِ َّّلِلِ األ َ إ‬
‫س َما ُء ا إل ُح إ‬
‫سيُ إج َز إو َن َما‬
َ ‫ه‬
ِ ‫ئ‬
ِ ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬
‫إ‬ َ
َ ‫ُون فِي أ‬ َ ‫ين يُ إل ِحد‬َ ‫الَّ ِذ‬
َ ُ‫َكانُوا يَ إع َمل‬
‫ون‬
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (Al-A’raf (7): 180).
Tauhidullah
‫توحيد هللا‬
Pengertian Tauhid )‫(التوحيد‬

Mengesakan Allah, baik dalam


dzat, asma’, shifat, maupun af’al
(perbuatan)-Nya.
Pembagian Tauhid
ُّ ‫ت َ ْو ِحيد‬
‫الربُو ِبيَّة‬
Secara Etimologis

‫الربُو ِبيَّة‬
ُّ ‫رب‬
Mencipta, memberi
rezeki, memelihara,
mengelola
ُّ ‫ت َ إو ِحيد‬
‫الربُو ِبيَّة‬
Secara Terminologi

Mengesakan Allah dengan


mengakui bahwa hanya
Allah-lah Tuhan yang
Menciptakan segala
sesuatu, Maha
memelihara, dan
mengatur alam semesta.
Contoh dalil dari pengertian di atas

Allah yang menciptakan


‫اس ا ْعبُدُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم‬ ُ َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ
َ ‫يَا أ‬
ُّ ‫ي‬
َ ُ‫ين ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّق‬
َ‫و‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa (Al-Baqarah (2): 21)
Allah yang memelihara
‫ب ث ُ َّم ِم إن نُ إطفَ ٍّة ث ُ َّم َجعَلَ ُك إم أ َ إز َوا ًجا‬
ٍّ ‫َّللاُ َخلَقَ ُك إم ِم إن ت ُ َرا‬
َّ ‫َو‬
‫ض ُع ِإال ِب ِع إل ِم ِه َو َما يُعَ َّم ُر ِم إن‬ َ َ ‫َو َما ت َ إح ِم ُل ِم إن أ ُ إنثَى َوال ت‬
‫علَى‬ َ ‫ب ِإ َّن ذَ ِل َك‬ ٍّ ‫ع ُم ِر ِه ِإال ِفي ِكتَا‬ ُ ‫ص ِم إن‬ ُ َ‫ُمعَ َّم ٍّر َوال يُ إنق‬
‫سير‬ ِ َ‫َّللاِ ي‬
َّ
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).
Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula)
melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak
dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
(Fathir (35): 11)
Allah yang mengatur
‫ار فِي اللَّ ْي ِل‬
َ ‫ار َويُو ِل ُج النَّ َه‬ ِ ‫يُو ِل ُج اللَّ ْي َل فِي النَّ َه‬
‫س ًّمى‬ َ ‫س َو ْالقَ َم َر ُك ٌّل يَ ْج ِري ِِل َ َجل ُم‬ َ ‫ش ْم‬ َّ ‫س َّخ َر ال‬
َ ‫َو‬
‫وَ ِم ْن دُو ِن ِه‬ َ ‫ع‬ َ ‫َّللاُ َربُّ ُك ْم لَهُ ْال ُم ْل ُك َوالَّ ِذ‬
ُ ‫ين ت َ ْد‬ َّ ‫ذَ ِل ُك ُم‬
‫ط ِمير‬ ْ ِ‫وَ ِم ْن ق‬ َ ‫َما يَ ْم ِل ُك‬
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan
siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan
bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu,
kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu
seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari. (Fathir (35): 13)
‫ت َ إو ِحيد ال ُم إل ِكية‬
Secara Etimologis
‫ت َ إو ِحيد ال ُم إل ِكية‬
Secara terminologi

Mengesakan Allah dengan


mengakui bahwa Allah-
lah Tuhan yang merajai,
menguasai, dan memiliki
seluruh alam semesta.
Allah Merajai dan Memiliki Apa yang di
Langit dan Bumi.

‫يه َّن َو ُه َو‬


ِ ‫ف‬
ِ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫و‬
َ ‫ض‬ ِ ‫ر‬‫إ‬ َ ‫إ‬
‫األ‬ ‫و‬
َ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ ‫او‬
َ ‫م‬
َ ‫س‬
َّ ‫ال‬ ُ
‫ك‬ ‫إ‬
‫ل‬ ‫ِ َّّلِلِ ُم‬
‫علَى ك ُِل ش إَي ٍّء قَ ِدير‬ َ
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi
dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Ma’idah (5): 120)
‫لهـيَّـــــــــة‬ ‫ت َ إو ِحي ُد ِ‬
‫اْل ِ‬
‫‪Secara Etimologis‬‬
• Semua arti bahasa tersebut sesuai dengan
sifat-sifat dan kekhususan zat Allah:

‫ين آ َمنُوا َوت َ إط َمئِ ُّن قُلُوبُ ُه إم ِب ِذ إك ِر هللاِ أ َ َال ِب ِذ إك ِر‬


َ ‫الَّ ِذ‬
‫هللاِ ت َ إط َمئِ ُّن ا إلقُلُوب‬
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka •
menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram.(ar-Ra’d 13: 28)
Dari semua makna Ilah )‫(إله‬
di atas maka yang paling
asasi adalah makna ‘abada
(hamba sahaya, patuh dan
tunduk)
• Secara terminologi tauhid ilahiyah
berarti:
mengesakan dan mengimani Allah
SWT satu-satunya Tuhan yang patut
disembah (al-Ma’bud)
Firman Allah:
َّ ‫َّللاُ َال ِإلَهَ ِإ َّال أَنَا فَا إعبُ إدنِي َوأَقِ ِم ال‬
َ‫ص ًَلة‬ َّ ‫• ِإنَّنِي أَنَا‬
‫ِل ِذ إك ِري‬
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan
(yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingat Aku
(Thaha 20: 14)
‫سوال أ َ ِن ا إعبُدُوا‬ُ ‫َولَقَ إد بَعَثإنَا ِفي ك ُِل أ ُ َّم ٍّة َر‬
َ‫غوت‬ َّ ‫اجتَنِبُوا ال‬
ُ ‫طا‬ ‫َّللاَ َو إ‬
َّ
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut”
(An-Nahl (16): 36)
Dalil at-Talazum
(Kelaziman atau Kemestian)
Dalil at-Tadhamun
(Cakupan)
Dua
Kalimat (syahadatain)
Syahadat
Makna dua kalimat syahadat
‫ال إله إال هللا محمد رسول هللا‬
• Syahadah berarti: menyaksikan (musyahadah),
kesaksian (syahadah), sumpah (half).
• Ketiga makna tsb punya relevansinya: seseorang
akan bersumpah bila ia memberikan kesaksian,
dan seseorang akan bersaksi bila ia menyaksikan.
• Maka syahadat seseorang harus mencakup tiga
pengertian di atas: musyahadah (dengan hati dan
pikiran), syahadah (dengan lisan), dan half
(dengan menghilangkan segala keraguan).
• Inti syahadah pertama adalah beribadah hanya
kepada Allah semata
• Sedangkan inti syahadah yang kedua adalah
menjadikan Rasulullah sebagai titik pusat
keteladanan baik dalam hubungan vertikal
dan horizontal
Dampak Syahadat
• Syahadatain akan melahirkan cinta dan ridha
kepada Allah swt

• Berdasarkan Q.S. at-Taubah: 924: ,cinta dibagi


tiga:
 al mahabbatul ula: mencintai Allah, RasulNya dan
jihad fi sabilillah
 Al mahabbatul wustha: mencintai segala sesuatu
yang boleh dicintai dengan cara yang diizinkan oleh Allah
dan RasulNya.
 Al mahabbatul adna: mencintai yang lain melebihi
cinta kepada Allah, Rasul dan jihad fi sabilillah.
• Adapun Ridha berarti menerima segala
keputusan Allah dan RasulNya.
• Ridha lahir bathin, tanpa ada sedikit pun rasa
tidak puas dalam hati.
• “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam
hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. (QS.
anNisa’ 4: 65)
• Cinta dan ridha diwujudkan dalam taat pada
Allah dan RasulNya:
َُّ ‫َّللاَ فَات َّ ِبعُو ِني يُ إح ِب إب ُك ُم‬
‫َّللا‬ َ ُّ‫• قُ إل ِإ إن ُك إنت ُ إم ت ُ ِحب‬
َّ ‫ون‬
‫غفُور َر ِحيم‬ َّ ‫َويَ إغ ِف إر لَ ُك إم ذُنُوبَ ُك إم َو‬
َ ُ‫َّللا‬
• Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Ali Imran 3: 31)
Yang Membatalkan Syahadat
Menurut Said Hawa ada 20 hal, ;

Al-An’am (6): 162-163

Bertawakal Beramal dg
bukan kpd Kufur Nikmat Tujuan selain
Allah Allah
Al-Ma’idah (5): 23 Luqman (31): 20

Taat secara Menyandarkan


GO TO NEXT
Mutlak bukan Hukum bukan
PAGE
pd Allah pada Allah
Asy-Syu’ara (26): 151-152 Al-An’am (6): 57
At-Taubah (9): 64-65

Tidak Membenci Islam Lebih mencintai


Menegakkan seluruh atau Dunia ketimbang
Hukum Allah sebagiannya Akhirat

An-Nisa’ (4): 65 Muhammad (47): 8-9

Memutarbalikkan
GO TO NEXT Memperolok-
yang Halal dan
PAGE olok Hukum Allah
Haram

An-Nahl (16): 116 At-Taubah (9): 64-65


Al-Hujurat (49): 2

Tidak beriman dg
Mengangkat orang Tidak beradab
seluruh nash dalam
kafir dan Munafik dalam bergaul dg
al-Qur’an dan
sbg pemimpin Rasulullah
hadits

Al-Baqarah (2): 85 Al-Ma’idah (5): 51

Menentangkan
makna tersurat Tidak menyenangi
GO TO NEXT PAGE tauhid /senang
ayat dg makna
tersiratnya kemusyrikan

Yusuf (2): 2 Az-Zumar (39): 45


Mengkafirkan
Memungkiri salah Memungkiri sifat
orang Islam/Tidak
satu asma, sifat dan Rasulullah yang
mengkafirkan
af’al Allah ditetapkan Allah
orang kafir

Al-A’raf (7): 180 Al-Ahzab (33): 21

Melakukan Syirik Beribadah bukan


Kecil kepada Allah

Ar-Ra’du (13): 14

Anda mungkin juga menyukai