Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT
LUKA BAKAR
Definisi

Luka bakar adalah luka yang dapat timbul


akibatkulit terpajan ke suhu tinggi, syok listrik,
atau bahan kimia ( corwin, 2001).
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebsbkan oleh kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi (Yefta
Moenadjat,2003).
KLASIFIKASI LUKA
BAKAR
Berdasarkan penyebab
• Panas kering.
• Panas basah.
• Tersengat listrik.
• Bahan kimia.
• Radiasi.
Berdasarkan Derajat Luka bakar
DERAJAT I (SATU)

• Jaringan terkena
pada kerusakan
epitel minimal
• Penyebab lazim
karena paparan
sinar matahari
• Karakteristik
kering,tidak lepuh,
memutih dengan
tekanan
• Ada nyeri
• Sembuh sekitar 5
hari
DERAJAT II.A (DUA)

• Jaringan terkena pada


epidermis, dermis
minimal.
• Penyebab lazim
kareana terkena cairan
panas ser
• Karakteristik:
basah,pink atau merah,
melepuh, sebagian
putih
• Adanya
nyeri,hypersensitif,
sembuh sekitar 21 hari
dengan jaringan parut
minimal.
Derajat II.B (DUA)

• Jaringan terkena pada


keseluruhanepidermis,sebagia
n dermis.
• Penyebab lazim karena benda
panas, nyala api,cedera radiasi
• Karakteristik,
kering,pucat,memutih,
• Sensitif terhadap tekanan
DERAJAT III (TIGA)

1. Jaringan yang terkena semua yg diatas tadi ban


bagian lemak,subkutan,dpat mengenai jaringan
ikat otot dan tulang.
2. Penyebab lazim karena nyala api yg
berkepanjangan dan sengatan listrik
BERDASARKAN PERSENTASE LUAS LUKA BAKAR
SEDANGKAN CARA LAIN MENGHITUNG
LUAS LUKA BAKAR ADALAH

DENGAN MENGGUNAKAN LUAS TELAPAK


TANGAN PENDERITA

SEBAGAI REFERENSI, SATU KALI LUAS TELAPAK


TANGAN SAMA DENGAN 1%
C.KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI
1.DI IGD
• Syok hipovolemik/neurogenik
• Distres pernafasan
• Gangguan kardiovaskuler: gangguan irama (pada
luka bakar listrik) dan gagal jantung
• Gagal ginjal akut
• Compartmen syndrome (pada LB derajat III daerah
ekstremitas)
2. RAWAT INAP

• Diseminated Intravascular Coagulation (DIC)


• Kontraktur
• Infeksi dan sepsis
D. TINDAKAN KEPERAWATA

1. Nilai keadaan umum pasien, jalan nafas (A), pernafasan


(B) dan sirkulasi (C).
2. Pasang NGT jika diperlukan
3. Pasang kateter urin jika LB> 30% derajat II & III.
4. Rehidrasi sesuai kebutuhan
5. Terapi O2:pd trauma inhalasi dapat dilakukan nebulasi
dengan bronchodilator.
6. Kolaborasi pemberian obat
7. Pemantauan: Status kesadaran(GCS) dan
kardiovaskular, tanda vital, urine output.
KEBUTUHAN CAIRAN PADA LB

• Resusitasi cairan : (Form Baxer atau


Parkland)
4 ml RL x BB kg x % PLTT
• Pemberian :
8 jam I diberikan ½ dari kebutuhan cairan.
8 jam II diberikan ¼ dari kebutuhan
cairan.
8 jam III diberikan sisanya.
• Contoh :
o BB pasien 50 Kg, luas luka bakar 40 %,
maka kebutuhan cairan pasien adalah
4 x 50 x 40 = 8.000 ml.

o Diberikan :
8 jam I diberikan : 4.000 ml
8 jam II diberikan : 2.000 ml
8 jam III diberikan : 2.000 ml
PERAWATAN LUKA DAN THERAPI

Perawatan luka bakar


o Cuci luka dengan cairan deterjen yang mengandung
desinfektan (cairan NaCl = 1 : 100) kemudian dicuci ulang
dengan NaCl 0,9% agar tidak tersisa residu antiseptik
o Biarkan bullae (lepuh) utuh (jangan dipecah kecuali terdapat
pada daerah sendi yang dapat mengganggu gerakan)
• Pengendalian infeksi :
1. Pencucian luka.
2. Pembalutan.
3. Tehnik aseptik.
4. Pemberian salep luka bakar.
5. Pembalutan serta pemberian tetanus toxoid dan ATS.
Contoh Masalah keperawatan

1. Gangguan volume cairan: kurang berhubungan


dengan peningkatan evaporasi, permeabilitas
kapiler.

1. Monitor tanda-tanda vital (tensi, nadi,pernafasan) setiap jam (pada kasus


parah setiap 30 menit)
2. Pasang infus dan berikan cairan sesuai dengan indikasi
3. Monitor tetesan infus sesuai dengan indikasi
4. Pasang kateter jika luka bakar > 30% derajat II dan III
5. Monitor masukan dan keluaran setiap1 jam. Evaluasi kecenderungan.
6. Laporkan bila jumlah urin < 30 atau > 70 ml perjam
7. Monitor Ht, BUN, elektrolit setiap 12 jam sesuai perintah

Anda mungkin juga menyukai