MATERIKADER

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 77

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT
UNTUK
PENANGGULANGAN TBC
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Penanggulangan TBC
Suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat dalam mengenali,
mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri.

Menumbuhkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan dalam memutus mata rantai
penularan TBC.
TUJUAN
Perbaikan
Masyarakat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Perbaikan untuk PENANGGULANGAN TBC Perbaikan
Kelembagaan Kehidupan

Perbaikan Perbaikan
Usaha Lingkungan
Akhir dari
Perbaikan Tujuan
Pendapatan adalah
PHBS,
pengendalia perbaikan
Program, Masyarakat
n penularan
strategi, Akses, secara
Lingkungan TBC.
jejaring kualitas Umum.
Fasyankes
lintas layanan Perbaikan maupun
CSO/instansi pasien TBC. pendapatan pemukiman.
, Perangkat
RT/RW/Desa CSO/kader
TBC/Pasien.
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk
Peningkatan Kesadaran meningkatkan kesadaran
masyarakat seperti
penyuluhan. Kegiatan yang dilakukan
berdasarkan masalah dan
Berorientasi pada
kebutuhan masyarakat
Kebutuhan Keterlibatan aktif setiap
komponen masyarakat
seperti;
Partisipasi Kader, Tokoh agama, tokoh
masyarakat
Masyarakat mampu
merancang, menjalankan,
Kemandirian dan mengevaluasi kegiatan
Masyarat terus bergerak mereka sendiri.
dengan modal dan
kemampuan yang
Keberlanjutan dimilikinya.
Individu dan keluarga:
• Segera periksa bila ada
gejala TBC.
• Memotivasi individu
lain yg terkena TBC.
• Menjadi PMO.
• Tidak stigma &
diksriminasi

Kelompok:
• Edukasi dan sosialisasi. Mitra:
• Penemuan kasus dan • Membuat kebijakan dan
pendampingan kasus. Peran Masyarakat dlm peraturan tentang TBC.
• Menyiapkan rujukan dan Penanggulangan TBC • Advokasi thdp
informasi. stakeholder.
• Membetuk paguyuban • Pencatatan dan pelaporan
mantan pasien TBC/peduli kasus.
TBC • Penganggaran TBC.
• Menyiapkan PMO. • Komitmen politis.
Langkah-langkah Pemberdayaan Masyarakat
1. Identifikasi masalah dan kebutuhan.
2. Idetifikasi potensi berbagai pihak  RT/RW/Perangkat desa, tokoh
agama, kader PKK, kader Posyandu, Dasawisma, dll.
3. Menjalankan peran sesuai dgn potensinya.
4. Saling berkoordinasi dan melakukan evaluasi bersama  termasuk
menemukan solusi bersama atas tantangan yang dihadapi.
5. Merawat jejaring antar pihak.
Peran Kader TBC dalam Penanggulangan TBC
• Membangun hubungan
Berkoordinasi dan
baik dengan tokoh
bekerjasama dengan tokoh
masyarakat
masyarakat
• Sosialisasi bahaya TBC
(RT/RW/Perangkat Desa) • Sosialisasi TBC dari
• Mengajak Tokoh
rumah ke rumah
masyarakat utk
Penyadaran masyarakat • Sosialisasi TBC di forum
berpartisipasi dlm
dan mengikis stigma- kemasyarakatan
penanggulangan TBC
diskriminasi akibat TBC
• Skrining ke masyarakat
umum • Motivasi pasien dan
Penemuan kasus baru keluarga
• Investigasi kontak
• Memastikan adanyan
Pendampingan kasus PMO
• Bekerjasama desa siaga • Memastikan
Membentuk dan mengelola • Mengaktifkan/membentuk pengobatan pasien
komunitas masyarakat KMP hingga tuntas.
peduli TBC • Partisipasi aktif pada desa
siaga/KMP • Partisipasi musrenbangdes utk
Terlibat dalam penganggaran TBC
musrenbangdes utk usulan • Mengelola anggaran desa utk
penganggaran TBC TBC
Kegiatan Penyuluhan oleh kader TBC untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat

Disampaikan oleh: Kader


TBC

Langkah-langkah:
Bentuk kegiatan :
Sasaran: Masyarakat 1. Berkoordinasi dgn Toga
Umum • Sosialisasi dari toma, ketua Forum.
rumah ke rumah. 2. Menentukan jadwal
• Sosialisasi di penyuluhan
Materi: Majelis/Forum 3. Menentukan narasumber.
Penyebab, gejala, masyarakat (arisan, Jika memungkinkan
pemeriksaan, pengobatan, posyandu, majelis melibatkan Petugas
pendampingan pasien ta’lim, dll). Puskesmas/bidan desa.

Media
Brosur, Wayang Beber,
poster
Pentingnya peran kader dalam mendukung pengobatan pasien
TBC

Penanganan efek
samping
Optimisme pasien
Ketersediaan biaya

Pasien menjalani
Dukungan pihak
pengobatan Dukungan materi
lain
dan non materi

Dukungan kader,
toma, toga, peer Dukungan keluarga
support Sikap petugas
kesehatan
INVESTIGASI KONTAK
Apa itu
Investigasi Kontak?
Definisi Operasional Investigasi Kontak
Investigasi kontak adalah
kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan
penemuan kasus TBC
dengan cara mendeteksi
secara dini dan sistematis
terhadap orang yang
kontak dengan sumber
infeksi TBC
Menemukan kasus TBC secara dini dengan
melakukan skrining gejala dan faktor risiko
TBC terhadap seluruh kontak dari pasien TBC

Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5


tahun dan memberikan pengobatan
pencegahan dengan INH dengan segera

Mencegah penularan pada kontak yang


sehat dengan cara memberikan edukasi
Tujuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

Memutus mata rantai penularan TBC di


masyarakat.
Sasaran
Investigasi kontak dilakukan terhadap seluruh kontak dari
semua kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan semua
kasus TBC anak, baik kontak serumah maupun kontak erat.
Unsur Investigasi Kontak
• Kontak: Orang yang sering
• Indeks kasus adalah pasien TBC berhubungan/melakukan
kontak langsung dengan
pasien TBC.
Macam-macam Kontak
Kontak serumah Kontak erat
Orang yang tinggal satu rumah Orang yang sering melakukan
Contoh : suami, istri, anak, nenek, kontak dengan pasien TBC tetapi
dll. tidak serumah.
Contoh : tetangga, rekan kerja,
teman sekolah, teman dekat,
sahabat.
Pasien TBC (Kasus Indeks) dan Kontak

(Teman , guru, (Anggota keluarga


rekan kerja) serumah,
(Kasus Indeks) tetangga)

Orang yang sering kontak


(pacar, sahabat, teman main)
Siapa yang berperan dalam IK?

•Petugas puskesmas
•Kader
•PMO
•Pendidik Sebaya
Investigasi Kontak (Rumah/Pemukiman)

Mengunjungi Rumah Kasus Indeks Bersama PMO dan


Minimal 4-6 Rumah Sekitarnya dengan minimal 20 Kontak
Investigasi Kontak dan Pemetaan
• Investigasi kontak memerlukan kerja sama antara petugas kesehatan
dengan kader
• Salah satunya dalam melakukan pemetaan pasien dan menyusun
jadwal Investigasi Kontak
• Tujuannya pemetaan indeks kasus adalah untuk memudahkan
petugas kesehatan dan kader dalam menjalankan investigasi kontak
dan pendampingan pasien TBC.
Bagaimana melakukan
Investigasi Kontak?
Bagaimana cara melakukan?
Mendapatkan data Kasus Indeks dari Petugas Puskesmas

Pemetaan Indeks Kasus

Mengunjungi Rumah Kasus Indeks Bersama PMO


Minimal 4 Rumah Sekitarnya dan minimal 20 Kontak

Skrining pada Kontak

Usia ≥ 5 tahun Usia <5 tahun

Rujuk ke Fasyankes
Tidak Batuk Tidak Batuk tetapi Batuk
ada faktor resiko
dan gejala lain Skrining gejala TBC
oleh Petugas Kesehatan

Rujuk ke
Fasyankes Ada Gejala Tidak ada Gejala

Keterangan PP INH
: Dilakukan oleh Kader Diagnosis sesuai
standar
: Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
Pelaksanaan Investigasi kontak
Persiapan

Pelaksanaan

Tindak Lanjut di Puskesmas


Persiapan
1. Kader kesehatan menemui petugas puskesmas atau petugas puskesmas
menghubungi kader untuk mendiskusikan kasus indeks yang akan
diinvestigasi
2. Kader bersama petugas puskesmas membuat pemetaan pasien di area
kerjanya dan menyusun jadwal Investigasi Kontak dari data Kasus Indeks
yang didapat
3. Petugas Puskesmas menyiapkan formulir TBC 16 K yang sudah terisi data
Kasus Indeks dan Kontak hasil pendataan petugas saat pertama pasien
didiagnosis.
4. Petugas Puskesmas menyerahkan formulir TBC 16 K kepada kader
5. Kader bersama PMO menyusun jadwal kunjungan rumah dan informasi
terkait kontak serumah dan kontak erat.
Pelaksanaan
1. Kader bersama PMO mengunjungi rumah kasus indeks
2. Kader melakukan pendataan kontak, pada rumah kasus indeks serta 4
sampai 6 rumah terdekat dengan minimal 20 kontak yang akan diinvestigasi.
Tetap memperhatikan ruang interaksi sosial dan kepadatan rumah penduduk

3. Kader melakukan skrining,


- Kontak berusia < 5 tahun langsung dirujuk ke fasyankes
- Kontak berusia ≥ 5 tahun, kader melakukan investigasi terhadap
gejala dan faktor risiko.
4. Kontak yang berusia ≥ 5 tahun akan dirujuk bila memenuhi salah satu kriteria di
bawah ini:
 Batuk
 Gejala lain dan Faktor resiko
Pelaksanaan
5. Kader mencatat hasil skrining dalam formulir TBC.16K dan
menyerahkan 1 rangkap kepada petugas di fasyankes untuk dilampirkan di
formulir TBC.01.

6. Jika menemukan terduga TBC, kader mengisi Surat Pengantar


Pemeriksaan TBC dan merujuk kontak untuk mendapat pemeriksaan di
layanan. Apabila diperlukan, maka kader mendampingi terduga TBC untuk
datang ke layanan.

7. Investigasi Kontak dapat dilaksanakan selama 1 minggu untuk 1 Kasus


Indeks. Jika dalam satu minggu seluruh kontak yang terdaftar belum selesai diinvestigasi,
maka kegiatan Investigasi Kontak untuk indeks kasus tersebut bisa dihentikan

8. Kader mencatat rekapitulasi hasil Investigasi Kontak semua kasus indeks


yang menjadi tanggung jawabnya pada formulir TBC. 16RK.
Tindak Lanjut di Puskesmas
1. Petugas Puskesmas menerima rujukan terduga TBC dari hasil
investigasi kontak yang dilakukan oleh kader dan melaksanakan
prosedur diagnosis sesuai standar

2. Petugas Puskesmas memberikan umpan balik hasil pemeriksaan


kepada kader

3. Petugas Puskesmas memulai dan memastikan pengobatan PP INH


hingga tuntas pada anak yang memenuhi syarat
Komunikasi dan Edukasi

SALAM
AJAK BICARA
JELASKAN DAN BANTU
INGATKAN

Status bahwa pasien sakit TBC, tidak boleh Lakukan edukasi tentang gejala dan faktor
dibuka kepada pihak diluar tenaga medis dan risiko TBC pada semua kontak.
kader yang sudah ditunjuk oleh fasyankes.
Hal-hal yang perlu diperhatikan

 kenyamanan kontak.
 ventilasi dan cahaya
 alat-alat dan perlengkapan
 Pengaturan posisi duduk
Formulir apa yang digunakan? TBC.16K
Formulir apa yang digunakan? TBC.16RK
Surat Pengantar Pemeriksaan TBC
Surat Pengantar Pemeriksaan TBC
Kepada Yth,
Petugas TBC Puskemas ...................................
Di tempat

Mohon untuk dilakukan pemeriksaan kepada:

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Hasil Skrining oleh Kader

Kontak Serumah Kontak Erat Batuk

Gejala lain : Faktor Resiko:


Batuk Berdarah DM
Sesak Nafas Umur > 60th
Berkeringat di Malam Hari Ibu Hamil
Demam/Meriang >1 bulan Perokok
Pernah berobat TB
usia < 5 tahun tapi tidak tuntas

Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

..………….., ....../........../............

Kader
Pokok Bahasan I :Definisi dan Alur Pendampingan pasien
• Pendamping >> Teman , Sahabat
, Pendengar yang baik
• Pendampingan adalah proses
interaksi dua arah dalam
memberikan edukasi dan
motivasi yang bertujuan untuk
pasien patuh berobat
tuberkulosis sampai sembuh
Alur pendampingan Pasien TBC RO
Bab II Pendampingan kepada pasien TBC

Persiapan Pendampingan Evaluasi

Kader dapat melakukan kontak


dengan pasien di Puskesmas,
rumah ataupun dalam
pertemuan kelompok pasien
Persiapan pendampingan

• Diskusi dengan petugas TBC di Fasyankes/Manager Kasus tentang


proses pengobatan .
• Jika pasien baru, bantu Petugas TBC untuk menentukan PMO
• Jelaskan tentang cara minum obat sesuai tahapan pengobatan>>
tepat cara, dosis dan waktu
• Sepakati jam yang paling tepat menurut pasien/PMO untuk minum
obat setiap hari
• Diskusikan hambatan dan dukungan yang dibutuhkan
• Berikan No kontak anda kepada pasien
Pendampingan Pengobatan Pasien TBC

Langkah-langkah efektif mendampingi pasien TBC


• Bangun rasa “saling Percaya”
• Jelaskan kepada pasien dan PMO cara pengobatan>> tepat cara, dosis dan waktu
• Resiko terjadi resistensi jika tidak patuh
• Sepakati jam yang tepat untuk pasien minum obat
• Obat harus diminum bersamaan
• Jika sulit , beri kemudahan pasien mencicil minum obat >> 2 jam.
• Obat bisa dimakan dengan pisang, permen, bubur atau lainnya.
• Periksa bungkus obat yang sudah ditelan, jika pasien minum obat di rumah
• Dianjurkan minum obat sebelum makan.
Evaluasi Pendampingan
• Tujuan memastikan Janji-janji pasien, mereka tepati > kalo belum
diskusikan kembali
• Dilakukan secara berkala
• Bersama petugas kesehatan di Puskesmas terlibat dalam pertemuan
bulanan evaluasi pendampingan pasien
Cara pemantauan pada pasien TBC
A. Amati
 berat badan
 Perubahan kebiasaan
 Dukungan keluarga
B. Tanyakan
 Benar jenis obat
 Benar waktu.
 Benar dosis
 Benar cara
C. Edukasi Ulang : berikan informasi ulang jika diperlukan
D. Cek dan Ricek : Cek ke PMO, atau bungkus obat tersisa
Hal yang perlu dilakukan jika pasien tidak
patuh minum obat

• Hubungi segera pasien


• Diskusikan dengan pasien terkait hambatan dan kendala
• Ingatkan kembali tujuan pasie berobat dan resiko jika tidak patuh.
• Edukasi kembali pasien terkait kepatuhan berobat.
• Buat rencana ulang kapan pasien kembali minum obat
• Laporkan dan mintalah saran kepada petugas Fasyankes atas
keterlambatan tersebut.
Pasien atau PMO yang Pindah
• Jika Pasien Pindah atau bepergian.
• Ingatkan pasien TBC untuk
selalu memberitahu PMO jika
ada rencana
bepergian/pindah
• Hubungi Fasyankes dan
manager kasus untuk minta
saran mereka tentang rencana
kepergian pasien TBC.
• Jika PMO akan pergi untuk
beberapa lama
Bicarakan pasien untuk mencari
PMO pengganti yang bisa
mendampingi selama PMO
pergi.
semua obat memiliki efek samping
efek samping obat muncul terkait : jenis
obat, dosis obat dan lamanya minum
obat
efek samping obat bisa di ‘ rasa ‘ kan :
ringan, sedang hingga berat, tergantung
masing-2 individu beradaptasi
secara medis, efek samping dinilai
berdasarkan tanda dan gejala
efek samping obat TBC merupakan
penyebab utama pasien menghentikan
pengobatan sepihak
obat TBC obat TBC-RO

Diganti gambar obat TBCC Biasa

TBC-RO : jumlah obat lebih banyak ; masa pengobatan lebih


lama, sehingga efek samping obat lebih banyak
penting !
mengenali kejadian efek samping obat
dan melakukan tata laksana nya dengan cepat dan tepat ( dari sudut pandang
subyektifitas pasien ) akan sangat membantu mempertahankan
kesinambungan pengobatan pasien TBC
46
Macam-macam efek samping
Gg. pencernaan dan gangguan fungsi hati : mual, muntah,
kembung, nyeri ulu hati, nyeri perut , tidak nafsu makan
Gg. tulang-otot-persendian : nyeri otot, nyeri sendi, pegel-
linu, peningkatan kadar asam urat darah
Gg. pendengaran : denging, dengung, gembreng, kurang
dengar, sd bila berat bisa terjadi ke-tulian meskipun hal
tersebut jarang terjadi
Gg. penglihatan : menyempit, buta warna hijau merah
Gg. kejiwaan dan perilaku : halusinasi, katatonik, depresi,
atau sebaliknya cepat marah, gampang tersinggung
Peran kader dalam tatalaksana Efek samping

Edukasi pasien dan keluarga


tentang efek samping obat TBC
yang mungkin timbul
kenali tanda dan gejala nya
laporkan segera kejadian nya
kepada dokter / perawat di
Puskesmas- RS / fasilitas
kesehatan TBCC
Motivasi pasien untuk tetap
patuh berobat
Alur penangganan efek samping obat pada
pasien tuberkulosis

tahu dan kenali laporkan ke ESO ringan bisa


tanda dan gejala dokter/perawat ditatalaksana
efek samping fasyankes di fasyankes

ESO
Monitoring kondisi
pasien sedang-berat
rujuk RS
KOMUNIKASI EFEKTIF
Pelatihan TB untuk Kader Kesehatan
DESKRIPSI SINGKAT
• Dalam menjalankan peran kader sering terjadi hambatan dalam
berkomunikasi karena penyampai pesan yaitu kader belum memiliki
keterampilan dalam berkomunikasi.
• Untuk itu agar kader dapat menjalankan perannya dengan baik dan
dapat mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehingga
komunikasi dengan pasien dan masyarakat berjalan diperlukan
keterampilan komunikasi efektif
Pokok Bahasan 1: Prinsip Komunikasi
KOMUNIKASI

?
“Komunikasi merupakan proses penyampaian
pesan atau gagasan, secara verbal dan atau
nonverbal dari sumber pesan kepada penerima
pesan melalui media dengan harapan adanya
pengaruh timbal balik”.
Tujuan dan Fungsi Komunikasi
• Tujuan
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku seluruh
masyarakat.
• Fungsi
Sebuah proses penyampaian pesan/ide/gagasan dari seseorang kepada
orang lain (individu/kelompok/massa) agar mau melakukan
perubahan perilaku
Tujuan Komunikasi: Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan
Kemampuan  Perubahan Perilaku

Proses Perubahan

Perilaku
Perubahan perilaku

Mempraktekkan

Berkeinginan
??
Menerima

Tahu

Tidak Tahu
Komponen Komunikasi
KOMUNIKATOR
(Pengirim
Pesan)

Media

Umpan Balik
(tanya jawab)

Pesan
Misal: TBC bisa
KOMUNIKAN sembuh
(Penerima Pesan)
Pokok Bahasan 2: Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan
informasi tersebut sama-sama dimengerti dan direspon sesuai dengan
harapan
Manfaat Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif bermanfaat untuk
 Menyampaikan gagasan atau pemikiran atau pesan
 Mencapai saling kesepahaman sehingga terhindar dari salah
persepsi.
 Menjaga hubungan baik
Yang perlu diperhatikan
• Bahasa tubuh
• Pikiran terbuka
• Mendengar aktif
• Suasana yang nyaman
• Bahasa sederhana
Elemen Komunikasi Efektif
R
espek
E
mpati
M didengar dan dimengerti
udah

elas,J bahasa sederhana


R hati
endah
 Latar belakang
Hambatan  Bahasa
Komunikasi  Sikap
 Waktu
 Lingkungan
Komunikasi Efektif bila…
 Terampil berkomunikasi,
 Dipercaya oleh penerima pesan,
PENGIRIM PESAN
 Memahami siapa penerima pesannya (sesuai tingkat
pendidikan, umur, budaya)
PENERIMA PESAN Berminat dan perhatian

PESAN Harus jelas, menarik dan fokus

MEDIA/ALAT Disesuaikan dengan penerima pesan

SUASANA Tenang, aman, nyaman, menyenangkan


UMPAN BALIK Mendorong interaksi atau diskusi
Hindari…
GAYA KOMUNIKASI CONTOH
Memerintah “Sekarang Juga Ibu Harus Minum Obat!”
Menyalahkan

Meremehkan
Hambatan
Nah Itu Kan, Ibu Tidak Mau Mengikuti Aturan

Minum Obat Begitu Saja Kok Bosan!?

Membandingkan

Mencap
dalam
Bapak Ini, Tidak Seperti Ibu Yang Disebelah. Rajin Minum
Obatnya
Ibu Itu Memang Pemalas Minum Obat
Mengancam

Mengkritik

Menyindir
komunikasi
Kalau Tidak Mau Minum Obat, Cepat Mati Lho, Pak!

Sudah Obatnya Gratis, Tidak Mau Minum Lagi!

Katanya Kepingin Sembuh? Minum Obat Kok Tidak Teratur!


Menganalisa Kalau Saya Perhatikan Anda Itu Tidak Ingin Sembuh, Ya?
Memarahi Dasar Kamu Ini Payah, Tidak Mau Minum Obat.
Pokok Bahasan 3
Komunikasi efektif dalam menjalankan peran kader
Mengapa Penting?
• Mengatasi hambatan dan tantangan bagi kader menjalankan
perannya
• Pelaksanaan kegiatan di lapangan baik edukasi kepada pasien dan
keluarga, penyuluhan, pendampingan maupun kunjungan rumah
Komunikasi Efektif dalam Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antara dua orang untuk mendapatkan
umpan balik seketika

Contoh
- Saat kunjungan rumah
- Diskusi dengan terduga TB
- Diskusi dengan pasien
- Diskusi dengan PMO
- Diskusi dengan Petugas Kesehatan
- Konseling
Yang perlu dilakukan dalam komunikasi
interpersonal
1. Persiapan
• Persiapan fisik dan mental
• Persiapan alt bantu: leaflet, lembar balik dll sesuai kebutuhan
2. Menggali informasi
• Mengucapkan salam
• Menyampaikan maksud dan tujuan
• Mengajukan pertanyaan sesuai kebutuhan informasi
• Mendengarkan aktif dan sabar
• Membalas perkataan ketika lawan bicara telah selesai bicara
• Cek ulang informasi yang diterima
• Berikan keseimpulan hasil diskusi dan minta pendapat lawan bicara tentang
kesimpulan tersebut
• Mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan
Yang perlu dilakukan dalam komunikasi
interpersonal (2)
3. Menyampaikan informasi
• Menganalisa masalah utama dan kebutuhan lawan bicara, untuk memilah
mana yang penting dan lebih dulu dibicarakan
• Sampaikan hal yang paling penting terlebih dahulu
• Menyampaikan informasi sesuai kebutuhan dengan bhasa sederhana
4. Cek pemahaman
• Mengajukan pertanyaan pancingan tetang hal yang sudah disampaikan
• Perhatikan jawaban untuk menilai apakah ia paham apa yang kita sampaikan
• Ulangi informasi yang belum dipahami lawan bicara
Tips Komunikasi Interpersonal
• Hadapkan tubuh ke lawan bicara
• Gunakan bahasa yang mudah dipahami
• Lakukan kontak mata
• Dengarkan dengan baik apa yang disampaikan lawan bicara, jangan
memotong pembicaraan
• Gunakan alat bantu media
Komunikasi Efektif dalam
Komunikasi Kelompok
Komunikasi antara seorang komunikator kepada orang
dalam kelompok kecil

Contoh
- Penyuluhan kelompok warga
- Penyuluhan pada posyandu
Yang perlu dilakukan dalam komunikasi
kelompok
1. Mengenal sasaran komunikasi kelompok
untuk mengetahui bagaimana cara dan materi yang akan disampaikan
2. Mengenal dan memahami masalah yang dihadapi masyarakat
3. Menyiapkan materi atau pesan yang sesuai dengan permasalahan
4. Menyiapkan komponen yang akan terlibat
Penyuluh, penanggungjawab kegiatan, orang kunci yang terlibat dalam
penyuluhan,panitia jika dibutuhkan
Yang perlu dilakukan dalam komunikasi
kelompok/Penyuluhan (2)
5. Menyiapkan alat bantu (media) penyuluhan yang sederhana dan
mudah digunakan
contoh: leaflet, lembar balik
6. Membuat kesepakatan waktu dan tempat
7. Menggunakan cara yang sesuai kondisi setempat
8. Evaluasi kegiatan
Komunikasi Efektif dalam
Komunikasi Massa
Komunikasi antara komunikator individu
maupun kelompok kepada masyarakat dalam
jumlah lebih besar

Contoh:
Penyuluhan di kelurahan, sekolah dll

Tahapan yang diperlukan sama dengan


komunikasi kelompok
Tips melakukan komunikasi kelompok dan
massal
• Berdiri/duduk di tempat yang dapat terlihat sasaran/peserta
• Suara terdengar jelas
• Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
• Lakukan kontak mata dengan peserta
• Gunakan media yang menarik
• Berikan pertanyaan pancingan untuk mengukur pemahaman peserta
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai