Anda di halaman 1dari 18

 Mampu menentukan pembiayaan

 Mampu menentukan pendapatan


 Mampu menentukan titik impas volume
dan harga produksi
 Mampu menentukan analisa Kelayakan
Usaha Tani
 Mampu menentukan Tingkat Efisiensi
Penggunaan Modal
BIAYA MODAL
Prasarana Produksi
Sarana Produksi
Tenaga Kerja
Biaya Tak Terduga
Prasarana Produksi
 Biaya Sewa lahan/gedung
 Biaya pembuatan para-
para/gudang/gedung, dll
 Biaya Pembelian Peralatan
Sarana Produksi
Benih/bahan produksi
Pupuk (Kandang/buatan)
Obat-obatan (Fungisida,
Insektisida, Herbisida)
Tenaga Kerja
Ex. Agribisnis Tanaman
 Pengolahan Tanah
 Pemupukan
 Penanaman
 Pemeliharaan
 Pemanenan
 Pengangkutan
 dll
Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga biasanya
diperhitungkan sekian
persen dari modal
keseluruhan
ex. Biaya tak terduga 10%
dari biaya modal.
Pak Ripto adalah seorang guru, yang ingin menambah penghasilannya
dengan beragribisnis cabe. Walaupun belum memiliki lahan beliau tidak
patah semangat untuk melanjutkan niatnya. Dengan bermodal sewa lahan
seluas 0,5 ha dan didukung dengan informasi dari rekan kerjanya yang
berprofesi sebagai penyuluh pertanian beliau memulai menentukan biaya
yang diperlukan. Sesuai informasi bunga modal saat itu 12% per tahun,
harga sewa lahan Rp.2.000.000,00 per hektar/tahun. Untuk pembibitan
sejumlah 2000 bibit dengan prosentase kerusakan 10% beliau perlu
membuat kerangka bambu dengan ukuran 4 x 4 meter. Bahan yang
diperlukan bambu 16 batang @ Rp. 10.000,- para-para 16 m2 @
Rp.20.000,- Paku 2,5 kg @ Rp. 5.000,- Tali 15 meter @ Rp. 1000,- tenaga
kerja 10 HKSP (1HKSP=8 jam= Rp.20.000,-). Selain itu Pak Ripto harus
membeli peralatan berupa 2 buah hand sprayer seharga Rp.250.000, 5
buah cangkul seharga Rp.100.000, 5 buah sabit seharga Rp.50.000, koret 5
buah @ Rp.4.000, dan 2 buah ember seharga Rp.30.000, benih cabe 40
pak @ Rp, 50.000, pupuk kandang 100 pickup @ Rp.100.000, urea 250 kg
@Rp.1.500, SP 36 250 kg @ Rp.2.000, fungisida 2 kg @ Rp.60.000,
Insektisida 3 liter @ Rp.200.000, tenaga kerja pengolahan 100 HKSP,
penanaman 25 HKSP, pemeliharaan 250 HKSP, dan panen serta
pengangkutan 75 HKSP. Harga cabe di tingkat petani saat itu
Rp.15.000,00/kg. Biaya tak terduga diperkirakan 15% dari keseluruhan
biaya. Tentukan biaya modal dari agribisnis yang dilakukan oleh Pak Ripto!
 Biaya Usaha Tani adalah keseluruhan
biaya yang dikeluarkan dalam
beragribisnis
 Pendapatan Usaha tani adalah total
pendapatan dari produksi
 Keuntungan Usaha tani adalah
pendapatan usaha tani dikurangi biaya
usaha tani
 Untukalat produksi tahan lama dan dipakai
berkali-kali, maka nilainya otomatis
berkurang. Nilai pengurangan ini disebut
dengan penyusutan dan akan menjadi
biaya dalam kegiatan usahatani
 Penyusutan = nb-ns
n
ket :
nb = nilai baru sekarang
ns = taksiran nilai sisa
n = jangka usia ekonomis
Analisis Titik Impas (BEP)

 Break Even Point (BEP) adalah suatu kondisi


yang menggambarkan bahwa hasil usaha tani
yang diperoleh sama dengan modal yang
dikeluarkan atau usaha tani yang dilakukan
tidak menghasilkan keuntungan tetapi juga
tidak mengalami kerugian.
 Ada 3 perhitungan BEP
a. BEP Volume Produksi
b. BEP Harga Produksi
c. BEP Pendapatan
BEP VOLUME PRODUKSI

 BEP Volume Produksi menggambarkan


produksi minimal yang harus dihasilkan, agar
usaha tani tidak mengalami kerugian.
 BEP Volume = Total Biaya Produksi
Harga di tingkat petani
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat
diperoleh produksi sebesar n kg maka usaha
tani ini menghasilkan keuntungan dan tidak
mengalami kerugian.
BEP HARGA PRODUKSI

 BEP harga produksi menggambarkan harga


terendah dari produk yang dihasilkan. Apabila
harga di tingkat petani lebih rendah dari BEP
maka usaha tani akan mengalami kerugian
 BEP Harga = total biaya produksi
total produksi
 Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat harga
suatu usaha tani di tingkat petani x rupiah, maka
usaha tani ini tidak menghasilkan keuntungan
dan tidak mengalami kerugian.
BEP PENDAPATAN

 BEP Pendapatan menggambarkan


pendapatan minimal yang harus diperoleh
agar tidak mengalami kerugian.
 BEP Pendapatan = Biaya Tetap
1 – biaya tidak tetap
pendapatan
Artinya bahwa dengan pendapatan Rp.xxxxxx
pengusaha telah mengalami balik modal dari
usaha tersebut.
Analisis Tingkat Kelayakan Usaha Tani

 Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) biasa digunakan dalam


analisis kelayakan usaha tani, yaitu perbandingan
antara total pendapatan dan total biaya yang
dikeluarkan.
 B/C Ratio = total pendapatan
total biaya produksi
 Nilai B/C Ratio sebesar x,xx menunjukkan bahwa
dengan biaya/modal Rp.nnn akan diperoleh
penerimaan sebesar x,xx kali lipat. Dengan kata lain
hasil penjualan mencapai xxx% dari modal yang
dikeluarkan
Analisis Tingkat Efisiensi
Penggunaan Modal
 Return of Investment (ROI) adalah analisis untuk
mengetahui keuntungan usaha, berkaitan dengan
modal yang telah dikeluarkan. Besar kecilnya nilai ROI
ditentukan oleh keuntungan yang dicapai dan
perputaran modal.
 ROI = keuntungan usaha tani x 100%
modal usaha tani
 Nilai ROI sebesar (ex.150%) menggambarkan bahwa
dari setiap tambahan Rp. 100,00 akan diperoleh
keuntungan sebesar Rp. 150,00. Hasil ROI yang tinggi
menunjukkan bahwa usaha tani tersebut telah sangat
efisien.
TUGAS MANDIRI
 Tentukan Analisa Usaha yang akan Saudara
rencanakan dalam memulai sebuah usaha !
 Ketentuan :
1. Produk/komoditas tidak boleh sama
2. Teknik Penulisan menggunakan kaidah penulisan
ilmiah yang berlaku
(kertas A4, spasi 2, times new roman 12/arial11,
margin T3,L4,R3,B3 dan konsistensi)
3. Dikumpulkan hari selasa, 10 Mei 2011

Anda mungkin juga menyukai