Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dalam negara kelautan dengan kekayaan laut maritim yang sangat

melimpah. Negara kepulauan terbeesar di dunia dengan garis pantai yang

terpanjang nomor dua (2) setelah kanada yaitu 81.000Km2. Luas wilayah

teritorial indonesia yang terbesar 7,1 Jika Km2 ( berdasarkan konversi PBB tahun

1982). Oleh karena itu wajar indonesia memiliki potensi penangkapan ikan yang

terbeesar di sebagian besar provinsi di Indonesia.

Menurut Pernyataan menteri Kelautan dan perikan RI (nomor Kep

18/mei/2011) indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan sebesar 6,4 Juta

Ton pertahun dengan produksi perikanan tangkap di laut sebesar 4,7 juta ton dari

jumlah tangkapan yang diperbolehkan maksimal 5,2 juta ton yang mengalami

tingkat penangkapan yang berlebih, dikarenakan tingkat eksploitasi yang tinggi

yang tidak di perbaharui, yang sebanding dengan kemampuan sumber daya ikan

untuk tidak diperbaharui kembali.

1.2 Tujuan Praktik

Dalam melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di dalamnya memiliki

berbagai tujuan antara lain:

1. Mengetahui spesifikasi mesin-mesin pada kapal purse seine.

2. Agar lebih terampil dalam pengoperasian mesin-mesin di atas kapal.

3. Agar lebih terampil dalam sistem-sistem permesinan di atas kapal.

4. Mengetahui cara pengoperasian alat tangkap purse seine

1
5. Mendapatkan wawasan dan pengalaman sebagai bahan perbandingan

antara teori yang di kapal di sekolah dengan di tempat praktik kerja

lapangan yang sesungguhnya.

1.3 Manfaat Pemilihan Judul

1. Penulis lebih memahami cara-cara atau langkah-langkah dalam

pengoperasian mesin induk di atas kapal.

2. Penulis memahami sistem-sistem yang ada pada kapal.

3. Penulis memahami cara menganalisa suatu usaha untuk mengetahui

keuntungan atau kerugian layak atau tidak layaknya usaha tersebut untuk

dilanjutkan.

2
BAB II

KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK

2.1 Potensi Wilayah

Kota Juwana merupakan kota di Pesisir pulau Jawa yang terletak di jalur

perantara yang menghubungkan kota pati dan kota rambang. Kota juwana

merupakan kota besar kedua di kabupaten pati. Kota ini terkenal dengan industri

kuningan pembudidayaan bandeng dan kapal penangkap ikan.

2.1.1 Data Lokasi Praktik

1. Nama Daerah : Kecamatan juwana

2. Letak Geografis : - Utara = Laut jawa

- Timur = Kecamatan balangan

- Selatan = Kecamatan jakanan

- Barat = Kecamatan pati

3. Luas Wilayah :5,592,598 Ha

4. Jumalah Penduduk : 95,59 jiwa

5. Mata Pencarian

a. Nelayan : 3,484 Orang

b. Petani : 4,309 Orang

c. Pedagang : 1,323 Orang

d. Pembudidayaan Ikan : 1,092 Orang

e. Mekanik : 28 Buah

6. Fasilitas Umum

a. Balai Desa : 29 buah

3
b. Puskesmas : 3 Buah

c. Sekolah : 109 Buah

d. TPI : 1 Buah

e. Pelabuhan : 1 Buah

f. Masjid/ surau: 46/254 Buah

7. Jumlah Armada : 500 Buah

8. Jumlah Bengkel :15 buah

2.1.2 Sejarah Dan Keadaan Umum Lokasi

1. Umum

a. Luas Wilayah : 5,592,598 Ha

b. Batas Wilayah :

- Sebelah Utara :Laut jawa

- Sebelah Timur :Kecamatan balangan

- Sebelah Selatan :Kecamatan jakanan

- Sebelah Barat :Kecamatan pati

4
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penulis melaksanakan PKL di daerah Juwana, Pati, Jawa Tengah, Tepatnya

di PT MINA LANA SANTOSA pada saat melaksanakan PKL di perusahaan

tersebut penulis di tempatkan pada KM SIDO TAMBAH LANCAR waktu

pelaksanaan PKL Berlangsung selama 4 bulan terhitung hari.

3.2 Kegiatan Praktik

Tabel 1. Kegiatan Praktik

No Tanggal/Bulan Kegiatan

1. 26 – 28 Januari 2019 Coaching dan persiapan keberangkatan

2. 29 Januari 2019 Berangkat ke lokasi praktik

3. 1 Februari 2019 Sampai di lokasi praktik

4. 20 Februari 2019 Naik kapal KM RUKUN MINA SANTOSA 03 menuju

fishing ground

5. 1 Maret 2019 Sampai di fishing ground di Papua

6. 2 Maret 2019 Melakukan penangkapan

7. 7 Maret 2019 Pindah ke kapal KM SIDO TAMBAH LANCAR

8. 18 – 24 Maret 2019 Pergi ke pulau Timika menjual ikan

9. 25 Maret 2019 Pergi ke laut menangkap ikan

10. 29 April 2019 Perjalanan Pulang ke Juwana

11. 12 Mei 2019 Sampai di pelabuhan Juwana

12. 14 – 16 Mei 2019 Bongkar Ikan

13. 17 Mei 2019 Pulang ke rumah masing-masing

5
14. 9 Juni 2019 Masuk ke SUPM N Pariaman

3.2.1 Spesifikasi Kapal

1. Nama Kapal : SIDO TAMBAH LANCAR

2. Ukuran

- Panjang : 25,70 m

- Lebar :8,20 m

- Dalam Kapal : 3,10 m

3. Tanda Selar : GT.153. no 1659|6c

4. Bahan Pembuatan : Kayu berlapis Fiber

5. Jumlah Palkah : 17 Palkah

6. Tahuun Pembuatan : 2011

7. Baling-Baling : Fixed Pitch Propeler

8. Alat Tangkap : Purse Seine

3.2.2 Spesifikasi Mesin

3.2.2.1 Mesin Induk (Main Engine)

a. Merk : NISSAN DIESEL

b. Type : RE 10

6
c. Jumlah Silinder :10 Buah

d. Daya : 350 PK

e. Buatan : Jepang

f. Tahun Pembuatan : 2010

g. Sistem Start : Electric Start

h. Sistem Pendingin : Tidak Langsung

i. Fungsi : Untuk Menggerakkan Kapal

3.2.2.2 Mesin Bantu (Auxiliary Engine/AE)

a. Merk : NISSAN DIESEL

b. Type : RD 8

c. Jumlah Silinder :8

d. Daya : 250 PK

e. Buatan : Jepang

f. Tahun Pembuatan : 2010

g. Sistem Start : Electric Start

h. Fungsi : Untuk Menghidupkan Kapal

- Merk Motor Starter : Dinamo Start

7
- Daya Motor Starter : 20 A

- Tegangan Listrik : 20 V

- Jumlah baterai/aki : 2 Buah

3.2.2.3 Mesin Pendingin

Komponen-komponen pendingin KM SIDO TAMBAH LANCAR.

a. Kompresor.

1. Jenis kompresor : hermatic

2. Type kompresor : torak

3. Merk : dorin

4. Buatan : jepang

5. Jumlah silinder : 6 silinder

6. Tingkat : 1 (satu)

7. Jenis refrigrent : R 22

b. Kondensor

1. Type : shell and tube

2. media pendingin

c. katup ekspansi

8
1. type : manual

2. jumlah : 70 buah

3. posisi : vertikal

d. evaporator (freezer)

1. type : kering

2. ukuran pipa : ¾ inch

3. posisi : horizontal

4. jumlah : 30 bua

3.2.2.4 pesawat bantu

1. gardan

a. bahan : besi

b. jumlah : 2 buah

c. posisi : kiri dan kanan kapal

d. funnsi : menarik tali

e. benggerak : mesin induk

3.2.3 sistem- sistem pada motor penggerak

adapun beberapa sistem yang ada pada mesin induk ataupun mesin bantu

adalah sebagai berikut:

9
3.2.3.1 sistem bahan bakar

Dimana sistem mesin diesel untuk menghasilkan proses pembakaran

dipicu oleh koperasiyang tinggi.dimana terjadinya proses pembakarandi dalam

silinder terjadi karena oleh suhu tinggi yang disebabkan oleh tekanan

kompresi,dan bukan oleh alat berenergi lain(seperti busi).

Maka untuk itupada sistem bahan bakar mesin diesel,dibuat

sedemikianrupa agar proses pembakaran yang di hasilkan dapat berjalan dengan

sempurna.solar sebagai bahan bakarnya yang mempunyai titik nyala rendah di

bandingkan dengan bensin sejenisnya,untuk mengatasiitu di buatkan sistem bahan

bakar yang terdiri dari komponen komponen yang dapat menghasilkan tekanan

dan merubah solar dalam bentuk gas sehingga mudah terbakar.pada sistem bahan

bakar diesel tipe pompa injeksi yang di gunakan sebagai penekan bahan bakar

(solar) adalah pompa injeksi i

10
Keterangan :

1. fuel tank (tangki bahan bakar)

2. fuel line (pipa bahan bakar)

3. priming pump ( pompa priming)

4. faed pump

5. water sedimeter

6. fuel filter (saringan solar)

7. injekter pump (pompa injector)

8. injektor pipe (pipa injektor)

9. injektor (injection nuzzle)

10. over flow pipe (pipa pengembalian)

Aliran Bahan Bakar

Dari fuel tank fuel line feed pump water sedimeter

full filter injection pump injection pump injection nozzle ruang

bakar over flow pipe fuel tank.

3.2.3.2 Sistem Pendinginan

Sistem pendinginan mesin pada KM SIDO TAMBAH LANCAR adalah

secara tidak langsung dimana air laut mendinginkan air tawar, sedangkan air

tawar.

Sistem kerjanya adalah sebagai berikut:

Air laut di hisap oleh pipa/pompa air melalui sea chest, sea chest adalah

suatu perangkat yang berhubungan dengan air laut, yang menempel pada posisi

11
dalam dari pelak kulit kapal yang berada di bawah permukaan air di pergunakan

untuk mengalirkan air laut kedalam kapal sehingga kebutuhan air laut dapat d

penuhi setelah melalui sea chest kemudian di saring oleh penyaring yaitu

(strainer)berikutnya air laut masuk ke water cooler terjadi perpindahan panas yaitu

air tawar yang mendinginkan mesin kemudian air tawar di dingin kan oleh air

laut setelah itu air laut di keluarkan melalui saluran pembuangan.

3.2.3.3 Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan mesin induk dan mesin bantu di KM SIDO TAMBAH

LANCAR adalah sump basah, dimana pelumas atau oli terapung di dalam carter

oil mesin itu sendiri.

Oli atau pelumas yang tertampung di carter dihisap oleh pompa oli melalui

saringan kasar (strainer) dan disaring oleh saringan halus (oil filter) yang akan

menuju ke pendingin oli (oil cooler). Dari oil cooler pelumas langsung menuju ke

komponen atau bagian-bagian yang akan dilumasi dan oli akan kembali lagi ke

carter oli.

Sistem Kerjanya:

12
Oil pump mengalirkan minyak pelumas yang bertekanan yang ada di

dalam carter 1. Oli melewati pompa lalu masuk ke oil cooler (pendingin oli) 2.

Keluar dari oil cooler masuk kapiler atau penyaring oli 3. Oli disaring lalu

dialirkan ke komponen-komponen yang membutuhkan pelumasan seperti ke man

bearing

3.2.3.4 Sistem Start

Sistem start pada mesin induk dan mesin bantu pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR adalah menggunakan electric start. Dimana energi yang diambil dari

aki menuju kunci kontak, kemudian mengalir ke motor starter. Dari motor starter

energi tersebut dirubah menjadi tenaga putar yang memutar roda gila (ring gear)

yang akan menghidupkan mesin tersebut.

3.2.3.5 Listrik Kapal Penangkap Ikan

Instalasi listrik pada KM SIDO TAMBAH LANCAR adalah sebagai

berikut:

Listrik dari generator disalurkan menuju instalasi penerangan seperti

(lampu kemudi, dan lampu kamar) serta alat navigasi dengan menggunakan panel

utama listrik ini terdiri dari beberapa MCB yang berfungsi sebagai pengaman

13
instalasi jika terjadi kerusakan atau huubuungan aruus pendek pada instalasi

penerangan pada kapal.

3.2.4 Pengoperasian Mesin Induk

Mesin induk (main engine) merupakan mesin yang berfungsi untuk

menghasilkan daya dorong terhadap kapal sehingga kapal dapat berjalan maju

atau mundur. Umumnya pada kapal menggunakan motor diesel sebagai mesin

penggerak utamanya.

Mesin diesel adalah pesawat pembakaran dalam atau internal combustion

engine atau mesin yang di dalamnya mendapatkan energi potensial (berupa

panas). Untuk kerja mekaniknya diperoleh dari pembakaran bahan bakar yang

dilaksanakan di dalam peswat itu sendiri. Yaitu di dalam silindernya sebagai

mesin induk. Mesin diesel lebih menonjol dibandingkan jenis mesin induk kapal

lainnya. Terutama konsumsi bahan bakar lebih hemat dan lebih mudah dalam

mengoperasikannya.

Menurut Jusak Johan Handoyo dalam buku mesin diesel penggerak utama

kapal menyatakan bahwa mesin diesel adalah satu pesawat yang mengubah energi

mekanik atau juga disebut combustion engine system. Pembakaran (combustion

engine) dibagi menjadi dua yaitu:

a. Mesin pembakaran dalam (internal combustion) adalah pesawat tenaga

yang pembakarannya dilaksanakan di dalam pesawat itu sendiri.

Contoh: mesin diesel, mesin bensin, turbin gas, ketel uap dan lainnya.

b. Mesin pembakaran luar ( external combustion) adalah pesawat tenaga

dimana pembakarannya dilaksanakan di luar pesawat itu sendiri.

Contoh: turbin uap, mesin uap.

14
Motor diesel disebut juga dengan motor penyalaan kompresi (compression

ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu

kompressi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor disebut motor penyalaan

bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api yang bersal dari listrik dari busi.

Cara pembakaran dan pengotomisasian (otomizing) bahan bakar pada

motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada karburator, dimasukkan ke

dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi.

Pada motor diesel yang dihisapoleh tolak dan dimasukkan ke dalam ruang

bahan bakar hanya udara yang selanjutnya udara tersebut dikompressikan sampai

mencapai suhu dan tekanan tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik

mati akar (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan

suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel

bahan bakar dalam akan meyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses

pembakaran. Agar bahan bakan solar dapat tterbakar sendiri maka diperlukan

rasio kompresi 15 – 22 dan suhu kompresi kira-kira 600C.

Adapun persiapan dan langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat

menghidupkan sampai mematikan mesin antara lain sebagai berikut:

A. Persiapan sebelum menghidupkan mesin

Persiapan sebelum menghidupkan mesin KM SIDO TAMBAH LANCAR

adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada bahan bakar yang harus

diperhatikan adalah jumlah dan sirkulasi bahan bakar lancar.

15
2. Melakuukan pemeriksaan dan pengecekan pada minyak pelumas

sengan menggunakan stik oil yang dilakukan pengecekan adalah

kekentalan dan volume minyak pelumas.

3. Melakukan pengecekan pada sistem starter dengan cara

menghubungkan saklar aki di kamar mesin.

4. Melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada air pendingin, apabila

air pendingin kurang maka tambahlah secukupnya.

B. Langkah-langkah menghiduupkan mesin

Adapun langkah-langkah menghidupkan mesin pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR adalah sebagai berikut:

1. Paskan hadle pada gear dalam posisi netral dan apabila sudah netral maka

biarkan dalam posisi tersebut.

2. Hidupkan motor starter agar mesin menyala di KM SIDO TAMBAH

LANCAR menggunakan kunci starter.

3. Membiarkan mesin hidup hingga 5 menit tanpa memberikan beban agar

sirkulasi bahan bakar pelumasan dan air pendingin menjadi lebih lancar.

C. Pengawasan saat mesin beroperasi

Adapun beberapa pengawan yang harus dilakukan pada saat mesin beroperasi

adalah sebagai berikut:

1. Selalu memperhatikan suhu pada sistem pelumasan dan air pendingin agar

tidak terjadi kerusakan.

16
2. Pastikan tidak ada bunyi-bunyi yang lain pada mesin dan selalu melakukan

pengecekan.

3. Pastikan air penndingin keluar dari saluran pipa air pendingin tersebut.

4. Selalu memperhatikan fanbel yang ada pada mesin apabila roll fanbell

tersebut maka akan dapat membahayakan jika tali ada yang putus.

D. Langkah –langkah mematikan mesin

Adapun langkah-langkah untuk mematikan pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR adalah sebagai berikut:

1. Melepaskan beban pada handle agar box atau menjadikan handle tersebut

dalam kondisi netral.

2. Menurunkan putaran mesin.

3. Membiarkan mesin hidup tanpa beban selama 5 menit yang bertujuan

untuk menjaga kondisi mesin agar dapat tetap dalam kondisi baik.

4. Memkankan tuas pada mesin yang bertujuan menekan tuap dekomprssi

agar tidak terjadi pembakaran dan mesin akan mati.

5. Setelah mesin mati lakukanlah pengecekan kembali pada mesin untuk

memastikan mesin mati dalam keadaan aman.

E. Perawatan mesin induk pada KM SIDO TAMBAH LANCAR

Adapun beberapa perawatan yang dilakukan pada mesin induk di KM SIDO

TAMBAH LANCAR adalah sebagai berikut:

1. Mengganti filter bahan bakar dan filter oli pada mesin induk.

2. Selalu membersihkan mesin setelah beroperasi.

17
3. Mengganti dan menambah minyak pelumas apabila jumlah kekentalan dan

warnanya sudah berbeda.

4. Memeriksaair pendingin pada mesin.

5. Selalu mengisi jurnal mesin dan mencatat apabila terjadi kerusakan.

3.2.5 peralatan keselamatan

adapun beberapa alat keselamatan yang ada pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR adalah sebagai berikut:

1. pelampung penolong (life bouy)

Life bouy ini berbentuk ban mobil, pelampung ini akan dilempar ke laut

apabila ada seseorang yang jatuh ke laut. Pelampung ini harus memiliki warna

mencolok agar mudah di kenal.

2. Jaket Penolong (Life Jacket)

Life Jacket (jaket penolong) berbentuk seperti baju jaket penolong ini dipakai

penumpang agar mudah terapung di laut ketika terjadi keadaan darurat. Ini harus

mempunyai warna mencolok dan dilengkapi dengan peluit.

18
BAB IV

TEKNIK PRODUKSI

4.1 Operasi Penangkapan.

Operasi penangkapan yang penulis lakukan pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR di perairan Papua dengan alat tangkap purse seine antara lain adalah

sebagai berikut:

4.1.1 Persiapan

a. Pesiapan di darat

1) Mengisi perbekalan (solar, oli, air tawar, es, garam, dan bahan makanan).

2) Membawa surat-surat kapal yang penting.

3) Persiapan alat tangkap (purse seine).

4) Persiapan mesin (pastikan mesin dalam keadaan baik dan layak

pakai/dioperasikan).

5) Persiapan body kapal (dalam keadaan baik tidak ada yang bocor

sebagainya).

b. Persiapan di Laut

1) Mencari fishing ground yang baik yaitu fishing ground yang terdapat

banyak ikan.

2) Memastikan bahwa sarana alat bantu penangkapan bisa berfungsi dengan

baik semana mestinya.

19
3) Menyusun dan menata alat tangkap untuk digunakan pada saat setting.

4) Memindahkan bahan bakar dari tangki induk ke tangki harian.

c. Syarat-syarat fishing ground yang baik

1) Daerah fishing ground memiliki banyak ikan sepanjang tahun.

2) Daerah penangkapan bukan alur pelayaran.

3) Daerah penangkapan tidak memiliki karang.

d. Persiapan menjelang setting

1) Memasang rumpon.

2) Mencek rumpon.

3) Menyalakan semua lampu.

4) Mencek pelampung lampu.

4.1.2. penurunan alat tangkap (setting)

a. lampu dimatikan satu persatu.

b. Rumpon dijatuhkan ke laut.

c. Dua orang ABK membawa pelampung lampu dan memegang rumpon.

d. Mesin induk dan mesin bantu tetap dihidupkan.

e. Lampu pada kapal dimatikan semua.

f. Kapal dibawa nahkoda mendekati ABK yang membawa lampu apung.

g. Setelah mendekati lampu apung nahkoda memberi aba-aba untuk

menurunkan alat tangkap dengan posisi kapal mengelilingi gerombolah

ikan.

h. Setelah sampai diujung-ujung dan sudah membuat lingkaran kapan netral.

20
4.1.3. Penarikan alat tangkap (hauling)

Kegiatan yang dilaksanakan setelah setting adalah:

1. ABK mengambil posisi masing-masing.bentuk kantong

2. Tali kolor di tank dengan gardan sehingga alat tangkap membentuk

lingkaran atau sudah membentuk kantong.

3. Kemudian ABK menarik jaring.

4. Setelah semua jaring naik dan yang hanya tinggal gerombolan ikan.

5. Kemudian ikan dinaikkan menggunakan serok yang ditarik

menggunakan katrol yang ditarik oleh gardan.

6. Tangkapan dikkumpulkan dan disortir berdasarkan jenis dan ukuran.

4.2. Hasil tangkapan

Adapun hasil tangkapan yang didapatkan pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR adalah sebagai berikut:

a. Tangkapan Utama

1. Layang (Decaptrus koheru)

2. Sarden (Sardinella aurita)

21
3.Kembung (Rasrelilgen konegura)

b. Tangkapan sampingan

1. Tongkol (Eothynus fhisinvela)

2. Tenggiri (Scomberomorus commerson)

22
4.3. Penanganan hasil tangkapan

1. Pertama ikan diangkat ke atas kapal menggunakan serok yang ditarik oleh

garden.

2. Ikan disortir berdasarkan jenis dan ukuran.

3. Lalu ikan dibersihkan atau dicuci menggunakan air laut.

4. Kemudian ikan dimasukkan ke dalam nampan.

5. Namun yang telah berisi ikan tersebut dimasukkan ke dalam freezer.

4.4. Perawatan kapal mesin dan alat tangkap

1. Pada KM SIDO TAMBAH LANCAR perawatan kapal yang dilakukan

ada dua macam, yaitu:

a. Perawatan kapan secara besar yaitu kapal naik docking untuk

memperbaiki bodi-bodi kapal yang sudah rusak.

b. Perawatan kapal secara kecil

1)membersihkan kapal setiap selesai melakukan penangkapan.

23
2)mengecat bodi kapal ,tiang kapal yang sudah pudar.

3)menyemprotkan air laut ke bodi kapal setelah selesai setting.

2. perawatan mesin kapal

Adapun perawatan mesin kapal yang dilakukan pada KM SIDO

TAMBAH LANCAR yaitu:

1) Menambah oli mesin apabila sudah kurang.

2) Membersihkan saringan bahan bakar.

3) Membersihkan bagian luar mesin yang sudah kotor.

3. Perawatan alat tangkap

Adapun alat tangkap pada KM SIDO TAMBAH LANCAR adalah:

1) Menjahit jaring yang sobek.

2) Mengganti pelampung yang sudah rusak.

3) Mengelas cincin yang patah.

4.5. Pemasaran hasil tangkapan

24
BAB V

ANALISA USAHA

Analisa usaha adalah penganalisaan suatu usaha yang mengalami

keunntunngan atau kerugian untuk mengetahui lebih dalam lagi. Beberapa

investasi yang dikeluarkan selama investasi tersebut berlangsung dan agar dapat

mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak untukk berjalan atau d

lanjutkan.

5.1. Pemasukan (input)

Input adalah semua potensi biaya yang diperlakukan untuk kegiatan.

5.1.1. Investasi

Investasiadalah modal awal yang diperlukan untuk kegiatan operasional

suatu usaha. Adapun investasi yang terdapat pada KM SIDO TAMBH

LANCAR adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Investasi

NO Nama Komponen Jumlah Harga Satuan (Rp) Nilai Baru (Rp)

25
1 Bodi Kapal 1 Rp 1.300.000.000 Rp 1.300.000.000

2 Mesin Induk 1 Rp 200.000.000 Rp 200.000.000

3 Generator Set (besar) 2 Rp 120.000.000 Rp 240.000.000

4 Jaring 1 Rp 400.000.000 Rp 400.000.000

5 Generator Set (Kecil) 1 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000

6 Unit Refrigasi 4 Rp 100.000.000 Rp 400.000.000

7 Lampu 70 Rp 80.000 Rp 56.000.000

8 Pompa-Pompa 4 Rp 6.000.000 Rp 24.000.000

SUBTOTAL Rp 2.645.000.000

5.1.2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu usaha. Biaya

tetap terdiri dari:

1. Nilai Sisa

Nilai sisa adalah nilai perkiraan ekonommis suatu barang ketika telah

menerima usaha ekonomisnya.

2. Nilai Penyusutan

Nilai penyusutan adalah penurunan nilai ekonomis suatu barang karena

penggunaan nilai penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑁𝐵−𝑁𝑆
NP= 𝑈𝐸

Keterangan :

NP= Nilai Penyusutan

NB= Nilai Baru

26
NS= Nilai Sisa

UE= Usaha Ekonomis

3. Bunga Modal

Nilai modal adalah tangkap belah jasa kepada pemilik karena telah

melakukan pembayaran bunga modal.

BM= R (NB+NS)
2

Keterangan:

BM= Bunga Modal

R = Tingkat Harga Suatu Bank (%)

NB= Nilai Baru

NS= Nilai Sisa

Berikut adalah rincian modal pada KM SIDO TAMBAH LANCAR:

UE
Juml Total Biaya Tetap
No Nama NB (Rp) NS (tahu NP R% BM
ah (Rp)
n)
1 Bodi kapal 1 1.300.000.000 50.000.000 10 125.000.000 10 67.500.000 192.500.000
2 Mesin induk 1 240.000.000 40.000.000 10 20.000.000 10 14.000.000 34.000.000
3 Generator set 2 260.000.000 45.000.000 5 43.000.000 10 15.250.000 58.250.000
(besar)
4 Generator set 1 20.000.000 10.000.000 5 2.000.000 10 1.500.000 3.500.000
(kecil)
5 Jaring 1 400.000.000 20.000.000 5 76.000.000 10 21.000.000 78.100.000
6 Unit refrigasi 1 400.000.000 100.000.000 5 60.000.000 10 24.000.000 85.000.000
7 Lampu 60 48.000.000 - 2 24.000.000 10 2.400.000 26.400.000
8 Pompa 2 12.000.000 3.000.000 2 5.000.000 10 700.000 5.700.000
2.680.000.000 267.000.000 355.000.000 147.500.000 483.450.000
Tabel 3. Nilai sisa, biaya penyusutan, bunga modal

27
Biaya tetap (fixed cost) adalah sebesar Rp 483.450.000. kapal yang penulis

ikuti penangkapan dilakukan sebanyak 2 trip 1 tahun. Jadi biaya tetap per trip

adalah:

NP= Rp 483.500.000 : 2 = Rp 241.750.000

5.1.3. Biaya tidak tetap (varable cost)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan dipengaruhi oleh

operasional kapal. Berikut biaya tidak tetap pada KM SIDO TAMBAH

LANCAR:

Tabel 4. Biaya Tidak Tetap

No Nama

kompoonen Jumlah Harga satuan Jumlah harga

A Biaya Habis

Terpakai

1. Solar 35,000liter Rp 9,500/liter Rp332.500.000

2. Oli 170liter Rp 25,000/liter Rp 3.000.000

3. Es 6,000kg Rp 5,000/kg Rp30.000.000

4. Plastik 40karung Rp 100,000 Rp 4.000.000

5. Buah 300 kg Rp 10,000 Rp 3.000.000

6. Beras 500 kg Rp 12,000/liter Rp 6.000.000

7. Air tawar 20.000liter Rp 5,000/liter Rp 100.000.000

8. Bahan makanan Rp 15.000.000

JUMLAH TOTAL Rp 493.500.000

28
Tabel 5. Biaya Komplementer

No Nama Komponen Jumlah/ha Harga Satuan Jumlah Harga

B Biaya Komplementer ri

1. Biaya Tambah Labuh 14 hari Rp 1.500.000 Rp 21.000.000

2. Retribusi lelang 3 hari Rp 1.000.000 Rp 3.000.000

3. Biaya surat-surat kapal 3 hari Rp 500.000 Rp 1.500.000

4. Biaya Keamanan 3 hari Rp 100.000 Rp 300.000

5. Sumbangan 1 hari Rp 500.000 Rp 500.000

Rp 27.300.000

Tabel 6. Biaya tenaga kerja

No Nama komponen Jumlah Harga satuan Jumlah harga

C Biaya tenaga kerja

1. Nahkoda 1 Rp 150.000.000 Rp 150.000.000

2. Mualim I 1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000

3. Mualim II 1 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

4. KKM 1 Rp 100.000.000 Rp 100.000.000

5. Masinis I 1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000

6. Masinis II 1 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

7. Koki 2 Rp 15.000.000 Rp 30.000.000

8. ABK 35 Rp 9.000.000 Rp 315.000.000

JUMLAH TOTAL Rp 755.000.000

29
Total biaya tidak tetap (varable cost) selama 1 trip adalah

= A+B+C

= Rp 493.500.000 + Rp 26.300.000 + Rp 755.000.000

= Rp 1.274.800.000

Total input = FC+DC

= Rp 241.750.000 + Rp 1.274.800.000

= Rp 1.516.550.000

5.2. Pendapatan (output)

Pendapatan (output) adalah pendapatan hasil dari penjualan suatu usaha dan

mendapatkan keuntungan. Berikut merupakan hasil dari penjualan ikan pada KM

SIDO TAMBAH LANCAR:

Tabel 7. Tangkapan Utama

A. Dikirim ke pulau Timika Papua

No Nama Komponen Jumlah Harga Satuan Juamlah Harga

A Tangkapan Utama

1. Ikan kembung 250.000 Kg Rp 20.000 Rp 500.000.000

(Rasieligen

kanggume)

2. Ikan Layang (Decap 50.000 Kg Rp 12.000 Rp 600.000.000

true kohero)

30
3. Ikan Sarden 45.000 Kg Rp 7.000 Rp 315.000.000

(Sardinella cautito)

Rp 1.415.000.000

Tabel 8. Tangkapan Sampingan

No Nama Komponen Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga

B Tangkapan Sampingan

1. Tongkol (Ethynus 150 Kg Rp 10.000 Rp 1.500.000

uhisinvella)

2. Cumi-cumi 50 Kg Rp 40.000 Rp 2.000.000

Rp 3.500.000

B. Penjualan di TPI Juwana

Tabel 9. Tangkapan Utama

No Nama Komponen Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga

A Tangkapan Utama

1. Ikan kembung 40.000 Kg Rp 18.000 Rp 720.000.000

(Rasieligen kanggume)

2. Ikan Layang (Decap 30.000 Kg Rp 12.000 Rp 360.000.000

true kohero)

3. Ikan Sarden (Sardinella 20.000 Kg Rp 7.000 Rp 140.000.000

cautito)

Rp 1.220.000.000

31
Tabel 10. Tangkapan Sampingan

No Nama Komponen Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga

B Tangkapan Sampingan

1. Tongkol (Ethynus 100 Kg Rp 12.000 Rp 1.200.000

uhisinvella)

2. Cumi-cumi 20 Kg Rp 45.000 Rp 900.000

Rp 2.100.000

Jumlah output (A + B) = (1.415.000.000 + 3.500.000) + (1.220.000.000 +

2.100.000)

= Rp 2.672.100.000

Jadi nilai output per tahun = Rp 2.672.100.000

5.3. Analisa Biaya Manfaat

5.3.1. Pendapatan Pengelolaan (Incom)

Incom dapat dirumuskan sebagai berikut:

Incom = total output – total input

Incom = Rp 2.672.100.000 – Rp 1.516.550.000

= Rp 1.156. 550.000

5.3.2. Aliran Kas (cash flow)

Aliran kas dapat dirumuskan sebagai berikut:

32
Aliran kas = keuntungan + penyusutan/trip

𝑅𝑝 355.000.000
𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 = 𝑅𝑝 1.156.550.000 + 2

= Rp 1.333.075.000

5.3.3. Waktu Pengembalian (pay bock rerood)

Waktu pengembalian dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 + 𝑡𝑟𝑖𝑝
𝑅𝑝 =
cosh 𝑓𝑙𝑜𝑤

2.640.000.000
𝑅𝑝 = 1.333.075.000 = 1,98

5.3.4. B/C ratio

𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
B/C ratio =
𝐹𝐶+𝑉𝐶

2.672.100.000
B/C ratio = 241.725.000+1.274.800.000

B/C ratio = 1.76

Melalui hasil B/C ratio = 1.76 berarti dari analisa usaha pada KM SIDO

TAMBAH LANCAR layak dioperasikan.

33
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan siswa-siswi kelas II semester

IV dapat mennjang dan mendukung semangat belajar serta wawasan tentang dunia

kelautan dan perikanan. Adapun kesimpulan penulis sebagai berikut:

a. Evaporator yang digunakan pada KM SIDO TAMBAH LANCAR ada 2

buah yaitu evaporator di freezer dan evaporator di palkah yang menurut

kontroksinya evaporator (pipa) dan menurut prinsip kerjanya yaitu

evaporator kering.

b. Perbedaan evaporator di freezer dan di palkah yaitu:

Freezer Palkah

Berbentuk rak Berbentuk seperti ruang kosong

34
Memakai blower Tidak memakai blower

Suhu sangat dingin Suhu tidak terlalu dingin

Memiliki banyak katup Memiliki sedikit katup

Berfungsi membekukan Bermanfaat mengawetkan

6.2. Saran

Saran yang penulis sampaikan kepada KM SIDO TAMBAH LANCAR yaitu:

a. Sebaiknyaa alat tangkap di kapal KM SIDO TAMBAH LANCAR harus

diperbaiki karena sudah banyak yang sobek.

b. Sebaiknya ditambahkan jumlah alat keselamatan yang ada sesuai

kebutuhan.

Lampiran 1. Perhitungan Penyusutan

𝑁𝐵 − 𝑁𝑆
𝑁𝑃 =
Rumus 𝑈𝐸

1.300.000.000−50.000.000
1. Bodi Kapal = 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

1.250.000.000
= 10

= 125.000.000/tahun

240.000.000−40.000.000
2. Mesin Induk = 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

35
200.000.000
= 10

= 20.000.000/tahun

260.000.000−45.000.000
3. Generator Set Besar = 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

215.000.000
= 10

= 21.500.000/tahun

20.000.000−10.000.000
4. Generator Set Kecil = 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

10.000.000
= 10

= 1.000.000/tahun

400.000.000−20.000.000
5. Jaring = 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

380.000.000
= 10

= 38.000.000/tahun

400.000.000−100.000.000
6. Unit Refrigasi = 10 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

300.000.000
= 10

= 30.000.000/tahun

36
48.000.000−0
7. Lampu-lampu = 10 𝑡𝑡ℎ𝑡𝑡

48.000.000
= 10

= 4.800.000/tahun

12.000.000−2.000.000
8. Pompa = 10 𝑡𝑡ℎ𝑡𝑡

10.000.000
= 10

= 1.000.000/tahun

Lampiran 2. Perhitungan Banyak Modal

𝑁𝐵+𝑁𝑆
Rumus: 𝐵𝑀 = 𝑅
2

1.300.000.000+50.000.000
1. Bodi Kapal =10% 2

1.350.000.000
= 10% 2

= 10% × 675.000.000

= 67.500.000/tahun

37
240.000.000+40.000.000
2. Mesin Induk =10% 2

280.000.000
= 10% 2

=10% × 140.000.000

= 67.500.000/tahun

260.000.000+45.000.000
3. Generator Set Besar =10% 2

305.000.000
= 10% 2

=10% × 152.500.000

= 15.250.000/tahun

20.000.000+10.000.000
4. Genetor Set Kecil =10% 2

30.000.000
= 10% 2

=10% × 15.000.000

= 1.500.000/tahun

400.000.000+20.000.000
5. Jaring =10% 2

38
420.000.000
= 10% 2

=10% × 210.000.000

= 21.000.000/tahun

400.000.000+100.000.000
6. Unit Refrigasi =10% 2

500.000.000
= 10% 2

=10% × 250.000.000

= 25.000.000/tahun

48.000.000+0
7. Lampu-lampu =10% 2

48.000.000
= 10% 2

=10% × 24.000.000

= 2.400.000/tahun

12.000.000+2.000.000
8. Pompa =10% 2

14.000.000
= 10% 2

=10% × 7.000.000

39
= 700.000/tahun

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49

Anda mungkin juga menyukai