DESKRIPPSI PERUSAHAAN
Usaha dagang Beringin Jaya adalah salah satu Perusahaan yang kegiatan
usahanya bergerak dibidang Perikanan yang dalam hal ini perusahaan ini membeli
hasil-hasil tangkapan dari nelayan yang berada di kepulauan Kei (Maluku
Tenggara dan Kota Tual). UD Beringin Jaya berkantor di Watdek Maluku
Tenggara, UD Beringin Jaya juga merupakan produsen ikan segar dan ikan beku
seperti kerapu, kakap, tuna, dan sepsis lainnya. Kapal nelayan yang ada di daerah
dilingkungan pelabuhan UD Beringin Jaya adalah nelayan asal daerah Sulawesi
Selatan yang melakukan aktivitas penangkapannya di kawasan perairan kepulauan
Kei dan laut Arafura, selain itu juga perusahaan ini melakukan usahanya untuk
memenuhi kebutuhan bangsa pasar Nasional khususnya dalam melakukan
pengiriman hasil tangkapan ke Jakarta serta daerah tujuan lainnya. U.D Beringin
Jaya membangun bisnis perikanannya pada tahun 2008. Dari mulai berdirinya
hingga saat ini, U.D Beringin Jaya secara terus-menerus melakukan ekspansi dan
berbagai perkembangan aktivitas perikanannya untuk memasarkan produk hasil
tangkapan yang berkualitas khususnya di daearah tujuan pengiriman.
Direktur
Koordinator
UD.Beringin Jaya
Pengepresan
Filet (2 org)
Kemasan (2 org)
1
4.3. Waktu dan Lokasi Magang
Kegiatan Magang ini dilaksanakan pada tanggal 9 januari hingga tanggal 11
februari 2017 yang bertempat pada Lokasi Watdek Kabupaten Maluku
Tenggara dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 1. Waktu dan kegiatan magang
No. Hari/tanggal Waktu Kegiatan Penanggung jawab/
pendamping
1. Senin, 09- 01- 08:00 – 12:00 Persiapan Magang A.D.Kilmanun, S.T, M.Si
2017 A.S.Waer , S.Pd. M.Pd
2. Selasa, 10-01- 08:00 – 12:00 Magang Kerja A.D.Kilmanun, S.T, M.Si
2017
3. Selasa, 10-01- 08:00 – 10:00 Penyusunan laporan A.D.Kilmanun, S.T, M.Si
2017 magang A.S.Waer , S.Pd. M.Pd
2
4.2.2. Struktur Organisasi Kapal
Tabel 2. Struktur organisasi kapal
Nama Kapal Nama Jabatan Ijazah Keterangan
Kapten
Perwira kedua
Perwira ketiga
3
5. KEGIATAN MAGANG
Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk dapat mengeatahui tipe
kapal penangkap ikan tradisional yang beroperasi diperairan kepulauan Kei. Hal-
hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan magang yang
dilakukan antara lain meningkatkan produktifitas kualitas hasil tangkapan serta
teknik penanganan diatas kapal. Dewasa ini tipe kapal yang diopersikan diperairan
Kei banyak didominasi oleh kapal-kapal milik nelayan asal Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara, dimana dalam melakukan kegiatan penangkapan pada dua
musim yang diantaranya pada musim timur menangkap telur ikan pada dan pada
musim barat melakukan penangkapan ikan dasar dengan menggunakan alat
tangkap long line. Dalam pelaksanaan magang saya lebih memilih teknik
pembuatan kapal kayu dan cara memilih bahan dalam membangun kapal
perikanan secara tradisional.
4
alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana proses pembuatan kapal
kayu tersebut.
Dalam pembuatan kapal terdapat beberapa sistem diantaranya adalah
sistem block, block seksi dan seksi. Tetapi dalam pembuatan kapal kayu sistem
yang berlaku masih skala tradisional dimana tahapan tahapan dalam proses
pembuatan berdasarkan pada kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun.
5
Tahapan pembangunan kapal dimulai dari pemasanggan lunas, linngi haluan
dan buritan, gading-gading, balok geladak, galar, kulit luar dan geladak.
Sedangkan bagian-bagian lainnya dapat dikerjakan secara bersamaan atau bagian
yang satu dapat dikerjakan lebih dahulu daripada bagian yang lainnya.
Kayu yang digunakan untuk bagian konstruksi utama harus baik, yang sehat,
dan yang tidak ada celah, dan tidak ada cacat yang dapat membahayakan. Kayu
yang kurang tahan terhadap perubahan kering dan basah boleh digunakan untuk
bagian-bagian bawah air seperti papan alas. Bagian-bagian konstruksi diatas air
seperti papan samping, geladak, bangunan atas, untuk ambang palka biasanya
dibuat dari jenis kayu yang kelembabannya agak besar. Bahan kayu untuk bagian
konstruksi kapal memiliki persyaratan teknis hal tersebut dapat dilihat tabel 3.
Tabel 3. Persyaratan teknis kayu bagian konstruksi kapal
6
kapal baik yang digunakan untuk bangun kapal di Indonesia baik secara
tradisional maupun yang dibangun secara modern. Tidak semua kayu dapat
digunakan material dasar pembuatan kapal untuk itu pada saat membangun kapal
perlu memilih dan menentukan jenis kayu yang akan digunakan. Ada beberapa
jenis material kayu yang sesuia untuk sebagaimana terlihat pada tabel, perubahan
besar akan terjadi apabila kayu kehilangan air sehingga mengalami penyusutan
dan mengembang apabila kayu menyerap air.
Gambar 6 menunjukkan bahwa kapal yang menjadi acuan adalah kapal yang telah
dibuat lebih dahulu dan telah teruji kemampuannya dalam menjalankan fungsinya
sebagai kapal penangkap ikan, cara pembangunan kapal yang merupakan tradisi
turun-temurun yang kemudian dengan sebutan tradisional.
5.4 Gading-gading
Gading-gading merupakan struktur rangka dari kapal dan dapat
menguatkan bagian lambung kapal dan membentuk badan kapal. Sistem
konstruksi gading-gading kapal yang menggunakan kayu sambungan akan
menimbulkan kelemahan akibat lubang baut dan mengurangi luas penampang.
Gading-gading kapal dibuat dari kayu yang melengkung secara alami, hal
ini akan memperkuat konstruksi kapal karena arah serat kayu tidak ada yang
berpotongan, kayu yang digunakan pada pembuatan gading-gading berasal dari
pohon kayu yang umurnya belum cukup tua.
7
Gambar 6. Fondasi mesin yang ada diantara gading-gading
8
Gambar 7. Pembangunan type kapal perikanan
di galangan kapal tradisional
Keterangan :
1. Lunas lurus
2. Lunas depan (Linggi haluan)
3. Wrang (Sambungan lunas lurus ke Apron)
4. Lunas belakang (Linggi haluan)
5. Gading-gading
6. Senta (tulang).
5.4.1 Lunas
Lunas adalah bagian terbawah dari rangka perahu, lunas ini diletakan pada
bidang yang rata.
Proses produksi yang digunakan untuk pembuatan lunas ini adalah sebagai
berikut :
1. Proses pengukuran dan proses penempelan pencetakan (mould loft) pada
ujung lunas
2. Proses Penandaan (marking).
3. Proses pemotongan ( cutting)
4. Proses penyambungan (sub assembling).
5.4.2 Wrang
Wrang (Sambungan lunas lurus ke Apron depan ) Wrang adalah salah satu
komponen pada rangka perahu yang mana letak pada wrang ini di letakkan atau
dipasangkan pada antara sambungan lunas depan dengan lunas bawah, yang mana
fungsi dari wrang ini untuk mengunci atau penguat sambungan pada lunas bawah
dan lunas depan.
9
Lunas belakang (linggi buritan) Pada proses ini akan dibentuk komponen rangka
bagian lunas bagian belakang (linggi buritan)
5.4.3 Gading-gading
10
6. PENILAIAN MAGANG
1. Ketrampilan
Saat ini Teknologi perkapalan adalah mutlak di perlukan pada semua bidang
usaha kelautan, kapal merupakan faktor yang sangat berperan di sektor
perikanan dan kelautan.
Kualifikasi
Yang saya dapatkan pada magang antara lain :
a. Mengetahui persyaratan teknis kayu bagian konstruksi kapal yang
akan membangun secara tradisional maupun madern.
b. Mengetahui awalnya membangun sebuah kapal tradisional maupun
modern.
2. Tanggung jawab
Sebagai seorang mahasiswa yang mengikuti pendidikan di Program Studi
Teknologi Kelautan pada Politaknik Perikanan Negeri Tual berkomitmen agar
lebih memprioritaskan keseimbangan kelestarian laut, lingkungan, dan
masyarakat.
Beberapa inisiatif strategis sebagai wujud komitmen antara lain:
a. Dapat Memberikan arahan, sulusi serta pengertian kepada nelayan
agar membukan cakrawala berpikir nelayan yang kaitannya dengan
wawasan pelestarian lingkungan.
b. Mendapatkan isu-isu tentang strategi bisnis.
c. Program bina lingkungan khususnya pada masyarakat.
3. Magang yang saya laksanakan ini sangat mempengaruhi karir saya kedepan
karena magang juga merupakan salah satu prasyarat yang harus saya selesaikan
sebagai seorang mahasiswa dan juga merupakan salah satu nilai dari proses
penyelesaian studi saya selama empat tahun di bangku perkulihan agar bisah\
memeliki sebuah pengalaman.
11
4. Penelitian ini sangat berkolerasi dengan pengetahuan saya di dalam kelas karna
apa yang saya dapat di kelas akan saya kebangkan dan lakukan di luar untuk
masyarakat.
7 KESIMPULAN
1. Tipe kapal adalah struktur dari kapal dapat berpengaruh dalam melakukan
operasi penangkapan ikan.
2. Penentuan jenis kayu yang digunakan untuk pembuatan kapal adalah
berdasarkan kekuatan kayu dan harga yang terjangkau.
3. Kayu yang digunakan untuk bagian konstruksi utama harus baik, yang sehat,
dan yang tidak ada celah, dan tidak ada cacat yang dapat membahayakan.
4. Konstruksi kapal harus dibuat kuat dan kokoh sehingga dapat menahan /
mengatasi gaya dialami oleh kapal pada waktu berlayar.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14