Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR INTEGRASI

Pengoperasian dan Perawatan Permesinan pada KM. Sumber Natuna dengan Alat Tangkap
Purse Seine Milik PT. Hasil Laut Sejati, Batam, Kepulauan Riau
Nama : Zun Najmi Bima Setyo
Nrp : 51152110971
Program Studi : Teknologi Permesinan Perikanan
Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Dosen Pembimbing : Ade Hermawan S. S. T. Pi, MT

RINGKASAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki perairan, dalam hal ini adalah lautan
yang sangat luas yaitu kurang lebih dari dua per tiga dari seluruh wilayah indonesia adalah
lautan. Kondisi dasar dan ekologi perairan yang berbeda–beda, mengakibatkan lautan yang
kita miliki kaya dengan akan berbagai jenis biota. Hal ini merupakan salah satu ciri lautan
tropis pada umumnya. Banyaknya jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan
yang lingkungannya berbeda–beda itu menimbulkan metode dan teknik penangkapan, alat
penangkapan yang berbeda serta bagaimana cara perawatan dan pengoperasian mesin
yang baik dan benar sehingga proses penangkapan dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Berhasil tidaknya usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya adalah bagaimana
cara kita merawat permesinan agar dapat berjalan dengan baik.

Tujuan

1. Mampu menganalisa serta memahami komponen permesinan yang ada di kapal.


2. Memahami prinsip kerja, cara pengoperasian, perawatan serta perbaikan permesinan
yang ada di kapal.
3. Memperluas wawasan dan pengalaman para taruna
Batasan Masalah
1. Pengoperasian dan perawatan yang dilakukan terhadap permesinan yang ada di ruang
mesin KM. Sumber Natuna.
2. Sistem start, pendinginan, dan pelumasan pada permesinan yang ada di ruang mesin
KM.Sumber Natuna.
3. Fungsi beserta prinsip kerja komponen–komponen permesinan yang ada di ruang mesin
KM. Sumber Natuna.

METODE PRAKTEK
Waktu dan Tempat
Praktek integrasi ini dilaksanakan selama 60 Hari, terhitung mulai tanggal 09 April
2018 sampai dengan 29 Juni 2018, tempat yang digunakan untuk praktek adalah di PT.
Hasil Laut Sejati, Batam, Kepulauan Riau. Adapun kapal yang dinaiki adalah KM.Sumber
Natuna.

Alat dan Bahan


Dalam melaksanakan praktek integrasi ini bahan yang digunakan meliputi :
1. Satu unit kapal pukat cincin (purse seine)
2. Motor induk penggerak kapal
3. Motor penggerak generator
4. Generator
5. Pesawat bantu
6. Kompresor

Alat–alat yang digunakan meliputi :


1. Peralatan tulis menulis
2. Satu kotak kunci (tool box), seperti tang, obeng, testpen, dan lain – lain
3. Kamera

Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan langsung (observasi), yaitu dengan langsung mengamati
melihat prinsip kerja motor induk, generator, pesawat bantu, alat bantu penangkapan,
perawatan maupun perbaikan di kapal apabila terjadi kerusakan.
2. Melakukan wawancara dengan pihak–pihak yang terkait dalam hal ini yaitu KKM dan
wakil KKM maupun kepada ABK kapal.
3. Mengumpulkan literature sebagai perbandingan dan penunjang dalam kegiatan
praktek.
4. Data dokumenter, yaitu data yang bersumber dari komponen – komponen, misalnya
dokumen kapal, arsip–arsip dan manual book.

Analisis Data
Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data dan mengolah data, yaitu :
1. Analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati kemudian membuat penjelasan secara
sistematis, faktual dan akurat sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama
praktek di kapal, kemudian mengkaitkan data yang diperoleh dengan studi pustaka.
2. Analisis kuantitatif, yaitu menganalisis data. Penulis membahas tentang mesin induk,
generator, pesawat bantu, dan alat penangkapan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Motor induk yang digunakan sebagai penggerak kapal yaitu motor diesel. Sistem
starting yang digunakan adalah start elektrik. Sebelum melakukan starting motor ada
beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
1. Periksa sistem pelumasan
2. Periksa sistem bahan bakar
3. Periksa sistem pendinginan
4. Periksa voltase pada aki

Sistem pelumasan berfungsi untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak dan
mereduksi panas di dalam mesin yang timbul akibat gesekan antar bagian mesin. Sistem
pelumasan KM. Sumber Natuna ini menggunakan sistem pelumasan sump basah, dimana
pada bagian bawah mesin terdapat karter sebagai penampung minyak pelumas.
Sistem pendinginan yang digunakan motor induk KM. Sumber Natuna adalah sistem
pendinginan tidak langsung. Dimana menggunakan dua media pendingin yaitu air tawar dan
air laut. Air laut digunakan untuk mendinginkan air tawar yang mengalir pada water cooler.
Selanjutnya air laut akan dibuang kembali dan air tawar tersebut akan bersirkulasi di dalam
sistem yang tertutup.
Sistem kemudi yang dipakai pada KM. Sumber Natuna adalah sistem kemudi hidrolik.
Sistem kemudi ini menggunakan tenaga hidrolik yang dipompakan dari anjungan sampai ke
kamar mesin kemudi bawah.
Pada KM. Sumber Natuna terdapat dua generator. Sistem Start generator adalah
dengan start elektrik. Sebelum start maka:
1. Periksa tegangan baterai untuk start motor
2. Periksa jumlah minyak pelumas
3. Periksa kekencangan baut-baut yang ada pada generator
4. Periksa jumlah air pendingin
5. Periksa komponen sistem bahan bakar

Pesawat bantu pada penangkapan adalah:


1. Gardan
2. Crane
3. Caduk
4. Power Block
5. Boom

Pesawat bantu permesinan yakni:


1. Pompa
2. Kompresor
3. Generator

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari praktek integrasi yang kami lakukan selam 60 hari pada KM. Sumber Natuna dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perawatan dan pengoprasian mesin utama dan mesin bantu pada KM Sumber
Natuna masih sederhana dan berdasarkan pengalaman bukan berdasarkan panduan
buku manual.
2. Pengoprasian alat tangkap Purse seine harus ditunjang dengan kualitas jaring yang
bagus.
3. Penggunaan bahasa daerah sangat dominan sehingga sering terjadi kesalahan
komunikasi.
4. Pada saat pengoperasian KKM mesin kadang kala mengabaikan kerusakan-
kerusakan yang dianggap sepele.
5. Kurangnya kesadaran orang mesin terhadap keselamatan kerja di ruang mesin.
6. Minimnya alat keselamatan diatas kapal.
7. Bekerja tidak sesuai dengan SOP.
Saran
1. Manajemen pekerja atau ABK harus jelas antara lain yaitu :
1) Termasuk perjanjian kerja laut
2) Asuransi kecelakaan
3) Perawatan kapal haruslah setiap pulang layar wajib docking untuk performa
maksimal dari kapal dan semua mesin bantunya.
2. Hendaknya ABK mesin dalam pengoperasian di kamar mesin, menjalankan prosedur
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
3. Sebelum berangkat layar, awak kapal ataupun Nakhoda seharusnya membeli
perlengkapan obat-obatan.
4. Memiliki alat keselamatan kerja yang layak.

Anda mungkin juga menyukai