terdapat hal-hal yang harus mendapatkan perhatian khusus, hal yang dimaksud adalah
persyaratanpersyaratan yang khusus yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan
dinas jaga mesin. Ini sangat diperlukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain memperhatikan persyaratan juga hendaknya memperhatikan standar dinas jaga yang
mengatur ketentuan yang dipersyaratkan sebagaimana yang terdapat didalam SCTW
Peraturan ini mengatur ketentuan-ketentuan personil yang melaksanakan dinas jaga mesin.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengaturan dinas jaga mesin.pengaturan ini
memuat hal-hal mengenai waktu pembagian tugas jaga mesin baik pada saat kapal
melaksanakan pelayarannya dilaut lepas, pada saat olah gerak maupun pada saat persiapan
sandar dipelabuhan. Pengaturan ini juga mengatur jam jaga baik pada perwira maupun ABK
mesin, dimana didalam jam jaga tersebut terdapat kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan
selama berlangsungnya jam jaga. Pada modul ini membahas mengenai prosedur dinas jaga
mesin. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami tentang prosedur
jaga mesin yang secara khusus dirinci dalam bentuk-bentuk perilaku sebagai berikut : 1.
Menerapkan dinas jaga mesin. 2. Memahami standar jaga mesin. 3. Melaksanakan
pengaturan jaga mesin. 4. Melaksanakan jaga laut di kamar mesin. Untuk memberikan
kemudahan kepada anda mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam modul ini akan disajikan
pembahasan materi sebagai berikut: 1. Dinas jaga mesin. 2. Standar jaga mesin. 3. Pengaturan
jaga mesin. 4. Jaga laut di kamar mesin. Pada masing-masing butir anda akan selalu
menjumpai uraian materi, bahan latihan, intisari dan tes formatif. Oleh karena itu sebaiknya
anda mengikuti seluruh bahasan itu. Sedangkan untuk memperkaya pemahaman dan
memperluas wawasan anda mengenai materi, disarankan agar anda membaca buku rujukan
yang sesuai dan dicantumkan pada akhir Buku Materi Pokok ini. Hal-1
3 5. Perintah yang bersangkutan ditetapkan dan dibuat jadwal dinas jaga dan ditempatkan
pada tempat yang mudah dilihat. C. PENGATURAN DINAS JAGA MESIN Adapun hal-hal
yang hendaknya mendapat perhatian dalam pengaturan jaga mesin adalah : 1. Komposisi
tugas jaga harus memadai untuk menjamin pengoperasian secara aman seluruh unit
permesinan yang mempengaruhi pengoperasian kapal pada kemudi otomatis pada kemudi
tangan. 2. Jika memutuskan komposisi jaga mesin, termasuk bawahan-bawahan yang
memenuhi syarat criteria dibawah ini harus manjadi pertimbangan sebagai berikut : a. Jenis
kapal dan kondisi permesinan. b. Pengawasan mesin-mesin yang mempengaruhi keamanan
pengoperasian kapal, secar terus menerus. c. Setiap cara pengoperasian khusus yang
dipengaruhi oleh kondisi seperti: cuaca, air beku, air tercemar, air dangkal, kondisi darurat,
penanggulangan kerusakan atau pencegahan pencemaran. d. Kualifikasi dan pengalaman
petugas jaga mesin. e. Keselamatn jiwa, kapal, muatan dan pelabuhan serta perlindungan
lingkungan. f. Keputusan terhadap perturan-peraturan internasional, nasional dan lokal g.
Menjaga pengoperasian kapal secara normal. D. JAGA LAUT DI RUANG MESIN Dalam
satu hari periode jaga laut dibagi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok bertugas
selam 4 jam pada siang hari dan 4 jam pada malam hari. Sehingga tiap regu bertugas selama
8 jam perhari, bagian dek dan bagian mesin sama-sama menggunakan periode pembagian
dinas tersebut diatas. Daftar jaga kapal pada umumnya seperti tabel sebagai berikut. Tabel :
Daftar Jaga Laut KELOMPOK JAM JAGA PERIODE JAGA PETUGAS DEK PETUGAS
MESIN I II III Jaga Subuh Jaga Sore Jaga Pagi Jaga Malam Jaga Tengah Malam Jaga Siang
Mualim I dgn juru mudi dan panjarwala Mualim 3 dgn juru mudi dan panjarwala Mualim 2
dgn juru mudi dan panjarwala AMK 1 dgn juru minyak AMK 3 dgn juru minyak AMK 2 dgn
juru minyak Hal-3
4 E. TUGAS JAGA AHLI MESIN KAPAL Petugas jaga mesin diruang mesin melaksanakan
kegiatan sebagai berikut : 1. Mengatur kecepatan kapal dan melakukan pekerjaan-pekerjaan
di ruang mesin sesuai yang diperintahkan. 2. Mengerjakan pembaraan di atas, persiapan uap,
pengaturan pesawat/motor Bantu, pengaturan penggunaan listrik. 3. Menjaga kelancaran
bekerja mesin-mesin dan kemudi. 4. Mengukur bahan bakar dan air ketel serta menghitung
pemakaiannya. 5. Mengatur putaran mesin induk (main eugine) dan kontrol suhu dari mesin
pendingin. 6. Mencegah terjadinya kebakaran dikamar mesin, ketel dan tanki bahan bakar
dari membuang air saat bila perlu. 7. Bila ada kelainan pada keadaan dan bekerjanya mesin-
mesin segera laporkan pada Kepala Kamar Mesin (cerief euginaer). Dalam keadaan darurat
perwira jaga mesin mengambil tindakan untuk mengatasinya. Bila kerusakan mesin akan
mempengaruhi olah gerak kapal memberitahukan melalui jaga dianjungan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum dinas jaga adalah, tiba diruang mesin 5 menit sebelum waktu
penggantian dan menerima dinas jaga mesin dengan memeriksa dan memahami semua
catatan yang dimuat didalam buku jurnal harian mesin. LEMBAR KERJA 1. Alat OHP LCD
Proyektor 2. Bahan yang digunakan : Modul Buku STCW Langkah kerja : Siswa dapat
menerapkan dinas jaga laut. Siswa dapat memahami standar jaga mesin. Siswa dapat
melaksanakan pengaturan jaga mesin. Siswa dapat melaksanakan jaga laut di kamar mesin.
Hal-4
7 B. SERAH TERIMA DINAS JAGA MESIN Setelah menjalankan dinas jaga mesin sesuai
periode yang telah ditentukan, maka petugas dinas jaga atau perwira jaga mengadakan serah
terima dinas jaga mesin sebagai berikut : 1. Perwira tugas jaga mesin tidak boleh
menyerahkan tugas jaganya kepada perwira pengganti jika ada alasan kuat bahwa perwira
pengganti jelas tidak mampu melaksanakan tugas jaga secara efektif. Yang jika demikian
maka Kepala Kamar Mesin harus diberi tahu. 2. Perwira pengganti tugas jaga mesin harus
memastikan bahwa anggotaanggota pengganti tugas jaga mesin sepenuhnya mampu
melaksanakan tugas jaga masing-masing secara efektif. 3. Sebelum mengambil alih tugas,
perwira pengganti harus memperoleh kepastian paling tidak dalam hal-hal berikut : a.
Perintah-perintah harian dan petunjuk-petunjuk khusus dari kepala kmar mesin, yang
berkaitan dengan pengoperasian mesin dan sistem-sistem yang ada dikapal. b. Sifat pekerjaan
yang sedang dilakukan pada mesin dan sistem-sistem di dalam kapal, personil yang terlibat
dan kemungkinan adanya bahaya. c. Ketinggian dan kondisi air atau kotoran di dalam got,
tangki ballast, tangki luapan (slop tank), tangki cadangan, tangki air tawar, tangki air buangan
dan setiap persyaratan khusus untuk penggunaan atau pembuatan isinya. d. Ketinggian dan
kondisi bahan bakar pada tangki cadangan, tangki endapan (settling tank), tangki harian dan
fasilitas-fasilitas lain untuk penyimpanan bahan bakar. e. Persyaratan-persyaratan khusus
yang berkaitan dengan sistem-sistem sanu\itasi air. f. Kondisi dan cara pengoperasian
berbagai sistem utama dan sistem pembantu, termasuk sistem distribusi tenaga listrik. g. Jika
dapat dilaksanakan kondisi peralatan pemantau dan papan tombol kendali, serta peralatan
yang sedang dioperasikan secara manual. h. Jika mungkin, kondisis dan cara pengoperasian,
sistem pengendalian api, sistem pengendalian. i. Setiap kondisi yang dapat berakibat buruk,
air laut beku, air tercemar atau air dangkal. j. Setiap cara pengoperasian khusus yang
disebabkan oleh tidak berfungsinya peralatan atau oleh kondisi kapal yang buruk. k. Laporan
para bawahan yang bertugas di kamar mesin, yang berkaitan dengan tugas masing-masing. l.
Tersedianya peralatan pemadam kebakaran. Hal-7
10 16. Perwira tugas jjaga mesin harus bekerja sama dengan setiap ahli mesin yang
melaksanakan tugas pemmeliharan. Selama lanngkah-langkah pencegahan, selamaa
pengendalian kerusakan atau perbaikan, pelaksanaan tugas-tugas ini termasuk : a)
Mengisolasi mesin-mesin yang harus dipelihara atau diperbaiki. b) Menyetel sistem
penggerak yang lain agar berfungsi secara baik dan aman selama periode pemeliharaan atau
perbaikan. c) Mencatat di dalam buku harian mesin atau dokumen lain, tentang peraalatan
yang diperbaiki dan personil yang melakukkannya, langkahlangkah apa yang telah dilakukan
dan oleh siapa, untuk kepentingan perwira pengganti nantinya dan kepentingan administrasi.
d) Jika perlu menguji dan mefungsikan mesin atau perlatan yang telah diperbaiki. 17. Perwira
tugas jaga mesin harus menjamin bahwa bawahan-bawahan yang ambil bagian tugas dalam
kamar mesin, dan melaksanakan tugas pemeliharaan selalu siap untuk membantu
pengopperasian mesin secara manual, jika peralatan otomatis tidak berfungsi. 18. Perwira
tugas jaga mesin harus selalu ingat bahwa perubahan kecepatan sebagai akibat dari tidak
berfungsinya mesin atau kurang berfungsinya sistem kemudi, akan membahayakan
keselamatan kapal dan penumpangnya. Bagian anjungan harus secepatnya diberitahu, ika
terjadi kebakaran atau jika akan dilakukan tindakan tertentu pada kamar mesin yang dapat
mengurangi kecepatan kappa, tidak berfungsinya sistem kemudi, terhentinya sistem tenaga
penggerak, atau setiap perubahan pembangkit tenaga listrik atau kejadian-kejadian sejenis
yang mempengaruhi keselamatan. Jika mungkin pemberitahuan-pemberitahuan tersebut harus
diberikan sebelum dilakukan setiap perubahan dengan tujuan agar dapat memberi waktu yang
cukup kepada begian anjungan untuk mengambil langkah-langkah yang perlu guna mencegah
setiap bahaya yang terjadi. 19. Perwira tugas jaga mesin harus segera memberitahu petugas
kamar mesin : a) Jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya mesin yang dapat
membahayakan keselamatan pengoperasian kapal. b) Jika terjadi tidak berfungsinya sesuatu
yang dapat menyebabkan kerusakan sistem penggerak, motor Bantu atau sistem pemantau
dan sistem pengatur. c) Jika terjadi situasi darurat atau jika ada keraguan tentang keputusan
atau langkah-langkah apa yang harus diambil. 20. Meskipun ada keharusan untuk
memberitahu Kepala Kamar Mesin dalam situasi tersebut di atas, tetapi perwira tugas jaga
mesin tidak boleh ragu untuk mengambil langkah pengamanan yang perlu. Hal-10
11 21. Perwira tugas jaga mesin harus memberi petunjuk dan informasi yang perlu kepada
personil tugas jaga, yang akan menjamin pelaksanaan tugas jaga yang aman. Pemeliharaan
permesinan secara rutin yang dilaksanakan sebagi tugas-tugas mendadak untuk keselamatan
tugas yang bersangkutan. Harus ditetapkan sebagai seuatu bagian yang tidak terpisahkan dari
rutinitas dari tugas yyang ada, pemeliharaan secara rinci, termasuk perbaikan perlatan
elektrik, elektronik, mekanik, hidrolik atau peneumatic diseluruh bagian kapal harus
diselenggarakan dengan sepengetahuan perwira tugas jaga mesin dan Kepala Kamar Mesin.
Perbaikan-perbaikan ini harus dicatat. LEMBAR KERJA 1. Alat OHP LCD Proyektor 2.
Bahan yang digunakan : Modul Buku STCW Langkah kerja : Siswa dapat menerapkan dinas
jaga mesin Siswa dapat memahami serah terima aga mesin Siswa dapat melaksanakan dinas
jaga mesin Hal-11
15 b) Telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan serta telah disetujui, dan memenuhi
standdar kompetensi yang ditetapkan dalam Section A-III/3 Kode STCW c) Setiap perwira
mesin yang memnuhi syarat untuk bertugas sebagai Masinis Dua di kapal-kapal yang mesin
pendorong utamanya berkapasitas 3000 KW atau lebih, dappat bertugas sebagai Kepala
Kamar Mesin dikapal-kapal dengan mesin pendorong utama kurang dari 3000 KW, asalkan
tdak kurang dari 12 bulan pengalaman tugas berlayar telah dijalani, sebagai seorang perwira
mesin yang mempunyai tanggungjawab dan seritikatnya telah dikukuhkkan. Persyaratan
minimum wajib untuk memperolah sertifikat sebagai bawahan yang ambil bagian dalam
tugas jaga di kamar mesin yang dijaga, atau ditunjuk untuk melaksanakan tugas-tugas
dikamar mesin yang dijaga secara berkala. 1. Setiap bawahan yang ambi again dalam seatu
tugas jaga kamar mesin, atau yang ditunjuk untuk melaksanakan tgas-tugas dikamar mesin
yang dijaga secara berkala, disebah kapal dengan penggerak utama 750 KW atau lebih tetapi
bukan bawahan yang sedang menjalani pelatihan atau bawahan yang tugas-tugasnya bersifat
non ahli, harus mempunyai sertifikat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut semacam ini.
2. Setiap calon untuk memperoleh sertifikat ini harus : a) Berusia tidak kurang dari 16 tahun
b) Telah menyelesaikan : Tugas berlayar yang disetujui, termasuk pelatihan dan pengalaman
tidak kurang dari 6 bulan. Pelatihan khusus menjelang berlayar atau ketika di atas kapal,
termasuk periode praktek berlayar yang tidak boleh kurang dari 2 bulan. c) Memenuhi stanar
kopetensi yang ditetapkan dalam Section A-III/4 Kode STCW 3. Praktek berlayar pelatihan
dan pengalaman yang diharuskan seperti yang telah diuaraikan di atas, harus berkaitan
dengan fungsi-funngsi jaga kamar mesin, dan harus termasuk pelaksanaan tugas-tugas yang
di lakukan dibawah pengawasan langsung perwira kamar mesin yang memenuhi syarat atau
seorang bawahan yang memenuhi syarat. 4. Oleh pihak yang bersangkutan, para pelaut dapat
dipertimbangkan sebagai telah memenuhi persyaratan-persyaratan peraturan ini. Jika pelaut
yang bersangkutan telah bertugas dalam suatu jabatan yang relevan dibagian mesin selama
tidak kurang dari 1 dalam 5 tahun terakhir berlakunya Konvensi pada pihak yang
bersangkutan. Hal-1