proyeksi..??
a. Proyeksi Piktorial
b. Proyeksi Ortogonal
c. Proyeksi Pandangan
d. Proyeksi penyandaran
Kode : PTK.NP01.006.01
Jaga Laut : Yaitu tugas jaga yang dilaksanakan agar pengopeasian permesinan
selama berlayar dapat di laksanakan dengan lancar dan aman,tugas jaga laut
dilaksanakan bergantian setiap 4 jam sekali,yaitu kondisi terbaik untuk
ketahanan fisik dan dapat diulang setelah beristirahat selama 8 jam.
Jaga Rutin ; Yaitu tugas jaga yg dilakukan oleh awak kapal yg bersifat rutin baik
dilaut maupun dipelabuhan sesuai pembagian tugas dan jadwal yg ditetapkan
didalam pengoperasian kapal.
Jaga pelabuhan : Yaitu tugas jaga yang dilaksanakan ketika kapal sedang
sandar ataupun berlabuh jangkar apapun tujuannya bongkar muat atau
perbaikan dan dilaksanakan dengan prinsip jaga 24 jam secara bergantian ,Hal
ini bertujuan agar awak kapal dapat diatur bergantian pesiar/meninggalkan kapal
sehingga jaga pelabuhan efektif dilakukan penuh 24 jam atau diatur.
Jaga khusus : Yaitu tugas jag yang dilakukan oleh awak kappa yang bersifat
khuhsus yang dadlam peaksanaannya tidak lagi mengacu pada pembagian
tugas dan jadual yang ditetapkan tetapi mengacu pada kegiatan yang sedang
dilakukan,misalnya kapal perbaikan /perawatan di galangan kapal/dok.
Jaga Darurat : Yaitu tugas jaga yang dilakukan oleh awak kapal pada saat kapal
dalam keadaan darurat atau ketika dilakukan tindakan penyelamatan
(badai/cuaca buruk kandas,terbakar,perbaikan dilaut/kapaltidak bertenaga,Untuk
pengaturan bagian dan jadual yang ditetapkan tidak lagi menjadi acuan tugas
awak kapal,tetapi bersifat tindakan penyelamatan jiwa,barang dan lingungan.
Jaga mesin : Yaitu tugas jaga yang dilakukan oleh awak kapal yang melakukan
tugas dan pekerjaannya di bagian mesin
Sebelum serah terima jaga ,jaga lama harus melaporkan tugasnya kepada
pengganti jaga dan meyakini laporan tersebut telah dimengerti dan
melaksanakan tugas jaganya
Jurnal jaga telah diisi lengkap dan ditanda tangani oleh petugas jaga lama
sebagai pertanggung jawaban tugas jaga
Regu pengganti jaga harus telah berada ditempat tugasnya (dikamar mesin)
sedikitnya 15 menit sebelum serah terima jaga.
Jika pengganti jaga telah mengerti dan menerima tugas jaga yang akan
dilanjutkan maka barulah regu jaga dapat meninggalkan kamar mesin
Yang harus dilaporkan dalam jurnal jaga pada serah terima tugas jaga yaitu :
- Permesinan yang sedang beroperasi
- Permesinan /peralatan yang sedang diperbaiki
- Perubahan jenis pengoperasian (otomatis menjadi manual /sebaliknya)
- Kelainan yang teramati
- Jumlah bahan bakar dan minyak lumas yang terpakai dan sisanya
- Kondisi buangan air got,limbah lain yang harus dittangani
- Pemindahan bahan bakar, air tawar, air ballast dll..
- Perintah anjungan yang akan dilakukan pada jam jaga berikutnya
- Pecobaan percobaan yang dilakukan
Prinsip prinsip tugas jaga pada umumnya berdasarkan SOLAS 1978 Amandemen
STCW 1995 yang lebih ditentukan oleh awak kapal dalam hal :
- Pengetahuan dan ketrampilan sesuai tanggung jawabnya
- Kesiapan phisik dan mental
- Pengaturan dan kelengkapan dalam menjalankan tugas
Suhu : Gas buang , minyak lumas, bahan bakar, air pendingin, ruang mesin,
ruang pendingin makanan
Tekanan : Minyak lumas, bahan bakar, air pendingin, udara bilas, udara
pneumatic, udara pejalan, uap ketel
Pelaksanaan tugas jaga diatas kapal khususnya awak kapal bagian mesin harus
menerapkan prinsip prinsip tugas jaga yang aman (safe) dan mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan laut,untuk itu awak mesin haruslah :
Memiliki pengetahuan yang memadai tentang fungsi dan cara kerja permesinan
diatas kapal dan bagiannya masing masing
Yang harus dilakukan setelah kapal sandar dipelabuhan pada saat mesin induk
telah berhenti (stop) yaitu harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
Segera matikan dan amankan permesinan yang tidak digunakan lagi,dan dalam
keadaan tanpa kegiatan
Sesuai prosedur dan kemampuan serta tanggung jawab dalam keadaan darurat
pengamanan terhadap permesinan guna mencegah meluasnya marabahaya
dengan :
Persiapkan mesin kemudi dan koordinasi dengan anjungan untuk test kemudi
1 Standard tugas jaga tentang kebugaran (fitness) untuk menjalankan tugas sebagai
perwira atau sebagai bawahan yg ambil bagian suatu tugas jaga yaitu :
Jam jam istirahat hanya boleh dibagi paling banyak menjadi 2 periode istirahat
yg salah satunya paling sedikit tidak kurang dari 6 jam
Tugas jaga khusus, pada pelayaran sempit/ alur pelayaran ramai /kondisi cuaca yg
kurang bagus adalah : Yaitu tugas jaga yg dilakukan awak kapal, khususnya yg dalam
pelaksanaannya tidak mengacu pada pembagiantugas jaga dan jadwal yg ditetapkan ,
tetapi mengacu pada kegiatan yg sedang dilakukan
Persyaratan minimal sertifikat jaga mesin dan tanggung jawab perwira mesin
sebagai wakil KKM yaitu :
Pengertian tugas jaga diatas kapal baik dek maupun bagian mesin, diatur
berdasarkan ketentuan STCW 1978 Amandemen 1995 Bab VIII yg mengatur hal
hal yg diiperlukan oleh awak kapal. Selama melaksanakan tugasnya baik
dipelabuhan maupun dilaut atau berlayar.
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
i. Kata pengantar
1. Amandemen Manila pada STCW 2010 akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari
2012. Bagi para pelaut yang memulai diklat pada atau setelah tanggal 1 Juli 2013 harus
sudah memenuhi persyaratan amandemen Manila. Para pelaut pemegang sertifikat
kompetensi (COC) dan sertikat keterampilan (COP) yang dikeluarkan sesuai dengan
ketentuan konvensi STCW amandemen 1995, diberikan batas waktu sampai 31 Desember
2016 untuk memenuhi ketentuan dalam Amandemen Manila.
Until
Persyaratan medis untuk pelaut telah direvisi dalam amandemen tersebut. Sertifikat
Medis untuk pelaut harus diterbitkan sesuai dengan ketentuan pada seksi A-I/9 dan B-I/9
dari STCW amandemen Manila, dan harus memiliki validitas 2 tahun, atau 1 tahun untuk
pelaut berusia 18 tahun. Jika validitas sertifikat medis berakhir pada tengah pelayaran,
maka sertifikat medis dapat di perpanjang sampai dengan pelabuhan berikutnya.
1. Para perwira dan rating yang melaksanakan tugas jaga navigasi atau jaga kamar mesin,
atau anak buah kapal lainnya yang diberi tugas berkaitan dengan keselamatan,
pencegahan polusi, dan keamanan harus diberikan periode istirahat, sebagai berikut:
c. Jam istirahat dapat dibagi menjadi tidak lebih dari 2 periode, yang mana salah satunya
harus berdurasi sedikitnya selama 6 jam dan interval waktu antara periode yang
berlangsung secara terus menerus tidak boleh melampui 14 jam.
d. Pengurangan jam istirahat menjadi 70 jam istirahat dalam periode 7 hari diperbolehkan
untuk waktu yang tidak melampaui 2 minggu berturut-turut.
2. Nakhoda harus menempatkan pengumuman yang memuat pembagian jam kerja di atas
kapal, yang berisikan informasi jadual kerja/istirahat harian selama berlayar dan selama
di pelabuhan, pada tempat yang mudah terlihat dan diakses di atas kapal, dalam bahasa
yang dipergunakan di atas kapal dan dalam bahasa Inggris, untuk memudahkan bagi
semua anak buah kapal.
Dokumentasi waktu istirahat harian harus terpelihara dengan baik dan ditandatangani
oleh nahkoda, atau perwira yang ditunjuk oleh nahkoda. Salinan dari catatan jam istirahat
dan jadual berkenaan krew kapal, yang sepatutnya disyahkan oleh nahkoda atau perwira
yang diberi kewenangan oleh nahkoda, harus diberikan juga kepada crew yang
bersangkutan.
Nahkoda, perwira, dan anak buah kapal lainnya pada saat melaksanakan tugas jaga
anjungan dan kamar mesin, atau tugas lain yang berkaitan dengan keselamatan,
keamanan, dan pencegahan polusi tidak diperbolehkan mengkonsumsi alkohol yang akan
melampui batas kandungan alkohol dalam darah (BAC-Blood Alcohol Level) lebih besar
dari 0.05% atau kandungan 0.25 mg/l dalam nafasnya.
4. Pendidikan dan Pelatihan Khusus Untuk Personil Yang Bekerja Di Kapal Tanker
Persyaratan minimum untuk pelatihan dan kualifikasi bagi nahkoda, perwira, dan rating
untuk kapal tanker minyak, bahan kimia dan gas telah direvisi. Pemegang sertifikat
keahlian sebagai perwira deck atau perwira mesin dipersyaratkan untuk menjaga
kompetensi untuk bekerja di atas kapal setiap interval 5 (lima) tahun sekali. Sertifikat
keterampilan dan endorsment yang berkaitan dengan kapal tanker yang diterbitkan
berdasarkan STCW 1995 akan tetap diakui sampai dengan sebelum 1 Januari 2017.
b. Jumlah kru di atas kapal cukup memenuhi untuk melaksanakan tugas berkaitan dengan
keamanan kapal; dan
c. Tercipta komunikasi lisan yang efektif setiap saat di atas kapalnya, sesuai dengan
ketentuan SOLAS Chapter V aturan 14.
2. Berdasarkan daftar sertifikat dan bukti dokumen yang dipersyaratkan oleh Dirjen
Hubla untuk di endorsed setiap 5 (lima) tahun sekali, agar perusahaan pelayaran
memperhatikan ketentuan perpanjangan, endorsment serta perubahan nama sertifikat dan
bukti dokumen berdasarkan amandemen Manila tersebut.
3. Pelatihan Keterampilan Perahu Penolong Cepat - Fast Rescue Boats Training (STCW
Reg. VI/2).
10. Pelatihan Keterampilan Bridge Resource Management (BRM) dan Engine Resource
Management (ERM) ( STCW Tabel A-II/1 dan Tabel A-III/1).
11. Pelatihan Keterampilan untuk Rating yang melaksanakan Tugas jaga navigasi atau
jaga kamar mesin - Training for ratings duly certified to be part of a navigational or
Engine Room Watch (STCW Reg. II/4, III/4).
12. Pelatihan Keterampilan untuk Rating yang melaksanakan tugas sebagai Able Seafarer
- Training for ratings duty certified as able seafarer deck, able seafarer engine (STCW
Reg. II/5 , III/5).
13. Pelatihan Keterampilan Dasar Kapal Tanker Minyak dan Bahan Kimia - Basic
Training for oil & Chemical Tanker Cargo Operations (STCW Tabel A-V/1-1-1).
14. Pelatihan Keterampilan Dasar Pengoperasian Kapal Tanker Gas - Basic Training for
Liquefied Gas Tanker Cargo Operations (STCW Tabel A-V/1-2-1).
1. Pendidikan dan Pelatihan Updating Untuk Perwira dan Rating Bagian Dek (STCW
Reg. II/1, II/2, II/3).
2. Pendidikan dan Pelatihan Updating Untuk Perwira dan Rating Bagian Mesin (STCW
Reg. III/1, III/2, III/3).
Mulai 1 Juli 2013
STCW 95 konvensi diubah di manila pada tanggal 25 Juni 2010 dalam kehadiran
anggota IMO
1. Suhu : Gas buang , minyak lumas, bahan bakar, air pendingin, ruang mesin,
ruang pendingin makanan
2. Tekanan : Minyak lumas, bahan bakar, air pendingin, udara bilas, udara
pneumatic, udara pejalan, uap ketel
5. Hal hal lain yang diperlukan /dicantumkan dalam laporan tugas jaga misalnya
:penggantian suku cadang,pembuangan air got ,dll..
Pelaksanaan tugas jaga diatas kapal khususnya awak kapal bagian mesin harus
menerapkan prinsip prinsip tugas jaga yang aman (safe) dan mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan laut,untuk itu awak mesin haruslah :
Memiliki pengetahuan yang memadai tentang fungsi dan cara kerja permesinan
diatas kapal dan bagiannya masing masing
Pada saat kapal berlabuh jangkar dan kapal sandar di pelabuhan maka tugas dari
perwira jaga dan oiler melaksanakan tugas jaga pelabuhan yang dilaksanakan dengan
prinsip jaga 24 jam secara bergantian dan dengan jumlah dan kemampuan awak kapal
yang memadai selama 24 jam jaga tersebut dimana masing masing bagian dipimpin
oleh seorang perwira jaga yang mampu mengambil keputusan yang tepat pada saat
terjadi keadaan darurat
Yang harus dilakukan setelah kapal sandar dipelabuhan pada saat mesin induk
telah berhenti (stop) yaitu harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
Segera matikan dan amankan permesinan yang tidak digunakan lagi,dan dalam
keadaan tanpa kegiatan
Tugas jaga khusus, pada pelayaran sempit/ alur pelayaran ramai /kondisi cuaca
yg kurang bagus adalah : Yaitu tugas jaga yg dilakukan awak kapal, khususnya yg
dalam pelaksanaannya tidak mengacu pada pembagiantugas jaga dan jadwal yg
ditetapkan , tetapi mengacu pada kegiatan yg sedang dilakukan
Persyaratan minimal sertifikat jaga mesin dan tanggung jawab perwira mesin
sebagai wakil KKM yaitu :
A. Setiap KKM atau Masinis II disebuah kapal yg digerakan mesin utama berkapasitas
3000 kW .Harus memiliki sertifikat yg sesuai
B. Setiap calon harus memiliki sertifikat, mempunyai persyaratan memperoleh sertifikat
sebagai seorang perwira yg bertanggung jawab atas tugas jaga masinis
Pengertian tugas jaga diatas kapal baik dek maupun bagian mesin, diatur berdasarkan
ketentuan STCW 1978 Amandemen 1995 Bab VIII yg mengatur hal hal yg diiperlukan
oleh awak kapal. Selama melaksanakan tugasnya baik dipelabuhan maupun dilaut atau
berlayar.