Anda di halaman 1dari 21

DINAS JAGA MESIN

BAB I

POLA PENGAMATAN DIKAMAR MESIN DAN PENGERTIAN TUGAS JAGA

1. PENDAHULUAN

Tugas Jaga dikamar mesin merupakan suatu aktivitas yang paling penting dilakukan
dilaut maupun di pelabuhan dimana aktivitas ini menunjang kelancaran
pengoperasian kapal dan kelancaran pada saat bongkar muat. Pelaksanaan dinas
jaga yang aman secara efektif membutuhkan pendekatan yang terkoordinasi antara
masinis jaga dan petugas lainnya diatas kapal. Hal ini dapat dicapai melalui
komunikasi resmi, instruksi para masinis jaga dan perintah kepala kamar mesin
bersamaan dengan dukungan tak resmi melalui pengawasan - pengawasan dan
pengarahan- pengarahannya. Penelitian terhadap kerusakan - kerusakan pada
mesin induk maupun mesin – mesin bantu yang ada di kamar mesin, penyebab yang
paling utama adalah kurang kontrol atau pengawasan petugas jaga.

Seorang perwira mesin harus mempunyai tanggung jawab dalam mengemban tugas
jaga, dimana seorang masinis jaga menjadi panutan dan contoh bagi anak buah
yang menjadi mitra dalam bertugas jaga.

2. LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM DAN SESUDAH JAGA.

1. Tiga puluh menit sebelum jaga, petugas jaga ( masinis jaga dan oiler jaga )
sudah berada di dalam kamar mesin.

2. Selanjutnya mengontrol seluruh mesin yang ada di kamar mesin.

3. Dan memeriksa Log book ( buku dinas jaga ) dengan membandingkan


keadaan sebenarnya dengan kata – kata yang sudah di tulis masinis jaga
sebelumnya.
4. Tiga puluh menit sebelum akhir jaga ( masinis jaga dan oiler jaga ) harus
memberitahukan kepada petugas jaga yang akan menggantikan
aktivitas-aktivitas dan rutinitas-rutinitas yang harus dijalankan pada saat jaga
kamar mesin.

5. Mengontrol mesin induk dan pesawat bantu yang berada di kamar mesin
maupun di luar kamar mesin.

6. Memeriksa semua sistim minyak lumas.

7. Memeriksa semua sistim bahan bakar.

8. Memeriksa semua sistim pendinginan.

9. Memeriksa semua sistim udara.

10. Memeriksa semua pesawat dan peralatan yang menunjang kelancaran


pengoperasian kapal.

C. BUKU JURNAL JAGA

1. Pada setiap jam jaga buku jurnal harus diisi sesuai dengan kondisi pada
Mesin induk dan semua Pesawat bantu yang membantu kelancaran operasi
kapal.

2. Setiap kejadian dikamar mesin harus ditulis pada buku jurnal.

PENGERTIAN TUGAS JAGA MESIN

Seseorang atau sekelompok personil tugas jaga atau suatu periode tanggung jawab
seorang perwira selama mana kehadiranya di kamar mesin merupakan keharusan
atau tidak menjalankan tugas jaga.

TUJUAN TUGAS JAGA

Tugas dinas jaga mesin adalah untuk mencapai keamanan dari mesin tersebut dan
kapal sampai tujuan dengan selamat.
TANGGUNG JAWAB MASINIS JAGA YANG MELAKSANAKAN TUGAS JAGA MESIN

Sebagai wakil kepala kamar mesin dan terutama selalu bertanggung jwab untuk
keselamatan dan efesiensi pengoperasian dari pemeliharaan mesin yang
mempengaruhi keselamatan kapal dan juga bertanggung jawab dalam pemeriksaan,
pengoperasian dan pengujian peralatan yang dibawah tanggung jawab tugas jaga
kamar mesin.

1. setengah jam perwira jaga dan oiler pengganti jaga, turun kamar mesin
semua kita periksa, temp airpendingin, temp oil masuk dan keluar serta
dengan tekanan.

2. Periksa bahan bakar, LO, pump separator dan mesin kemudi.

3. Panel board, lampu indicator kita periksa.

4. Temperature gas buang setiap silinder.

5. Lihat log book setelah itu srah terima.

SYARAT PENGGANTI TUGAS JAGA:

1. Sehat jasmani dan rohani, tidak mabuk/Teler,.

2. Disiplin tepat waktu

3. Harus mempunyai sertifikat pelaut.

4. Dapat membaca jurnal kamar mesin

5. Tahu menghitung putaran ME seama menjalankan tugas jaga.

SEMUA ANGGOTA TUGAS JAGA MESIN HARUS MENGENAL TUGAS :

1. Menyiapkan ME untuk olah gerak.

2. Menjalankan motor dan pesawat bantu lainnya termasuk AE, pump


separator, mesin kemudi dan jangkar.

3. Dapat berolah gerak.

4. Harus dpt start dan stop semua mesin


5. Harus dapat pararel generator

6. Harus dapat maintenance dan mengoperasikan mesin.

OILER TUGAS JAGA;

1. Membantu masinis jaga

2. Meminyaki mesin yang bergerak

3. Mencatat temp dan tekanan air tawar maupun minyak lumas

IKUT MENYIAPKAN MESIN UNTUK BERLAYAR:

1. Membersihkan kamar mesin

2. Hal yang perlu disiapkan saat kapal bergerak

3. Check list engine

4. Warming up engine

5. Trial engine / percobaan mesin

6. Stand by ( tunggu perintah dari anjungan)

7. Running up/ full away

PENGERTIAN TUGAS JAGA MESIN YAITU :

Seseorang atau sekelompok personil tugas jaga atau suatu periode tanggung jawab
seorang perwira selama mana kehadiranya di kamar mesin merupakan keharusan
atau tidak menjalankan tugas jaga.

TUJUAN TUGAS JAGA :

Tugas dinas jaga mesin adalah untuk mencapai keamanan dari mesin tersebut dan
kapal sampai tujuan dengan selamat.

PERSIAPAN M/E DAN A/E PADA SAAT OLAH GERAK :

1. Parallel generator
2. Menghidupkan pump LO

3. Menghidupkan pump FW

4. Menghidupkan mesin kemudi

5. Isi service tank

6. Turning ME kurang lebih ½ jam

7. Mengisi bejana udara kurang lebih 30 kg/cm2

8. Coba mesin kemudi, telegraph ME

9. Menghidupkan pump air deck

10. Menghidupkan mesin jangkar atau capstan

11. Siap untuk olah gerak

PERSONIL TUGAS JAGA MESIN HARUS MEMENUHI SYARAT:

1. Memiliki pengetahuan yg memadai ttg fungsi n cara kerja permesinan di atas


kapal dan bagian terkait masing2

2. Mengerti prinsip kerja mesin yang benar.

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam


penanggulangan keadaan darurat dan pencemaran lingkungan laut.

PRINSIP TENTANG PELAKSANAAN TUGAS JAGA MESIN:

1. Perwira memastikan bahwa tugas jaga tetap di perhatikan

2. Tanggung jawab

3. Mengenal tugas masing-masing

ANGGOTA TUGAS JAGA MESIN HARUS MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG:

1. System komunikasi internal


2. Rute meloloskan diri dari kamar mesin

3. System tanda bahaya

4. Alat pemadam kebakaran

5. Penanganan kasus pada mesin tertentu

6. Siap mengadakan perubahan kecepatan dan haluan

7. Secepatnya ada dan siap menangani mesin.

PERINTAH DARI ANJUNGAN SIAP DI LAKSANAKAN:

1. KKM menjamin anggotanya dan selalu melakukan tugas pemeliharaan

2. Perhatian yang sungguh2

3. Bila dalam keadaan olah gerak menjamin mesin siap

4. Perwira tugas jaga mesin tidak boleh merangkap.

TANGGUNG JAWAB PERWIRA YANG MELAKSAKAN TUGAS JAGA MESIN:

Wakil kepala kamar mesin dan terutama selalu bertanggung jwab untuk keselamatan
dan efesiensi pengoperasian dari pemeliharaan mesin yang mempengaruhi
keselamtan kapal dan juga bertanggung jawab dalam pemeriksaan, pengoperasian
dan pengujian peralatan yang dibawah tanggung jwab tugas jaga kamar mesin.

TUGAS-TUGAS JAGA DI PELABUHAN:

1. Kegiatan yang dilaksanakan bongkar muat, perbaikan, bunker, isi FW,


permakanan dll.

2. Pemimpin bagian masing2; mualim jaga dan masinis jaga.

3. Permesinan alat/apa yang beroperasi dan bila tanpa kegiatan permesinan


apa yang sedang beroperasi atau yang di perbaiki serta bagaimana
kondisinya.

4. Mengerti pengoperasian permesinan pada saat tugas jaga termasuk dalam


keadaan darurat.

5. Mengetahui letak sarana penghubung/tangga/gang away,room door bila


sandar( tangga monyet bila labuh jangkar)
6. Pengamatan periodik tetap dilaksanakan dan dilaporkan dalam jurnal jaga.

7. Pintu2 akses yang menuju tempat terbatas dan saran peringatan.

8. Segera matikan dan amamnkan permesinan yang tidak digunakan lagi.

9. Amati lingkungan perairan, apakah ada pencemaran minyak dan bila ada
lakukan pencegahan secara memadai.

PERSYARATAN YANG DI PERHATIKAN DALAM PELAYARAN UMUM DAN


PENGOPERASIAN PUMP BALLAST:

1. Perwira tugas jaga harus mengetahui kebutuhan2 perwira dek yang


berkaitan dengan peralatan untuk bongkar muat dan keperluan tambahan
untuk system ballast dan system pengaturan stabilitas.

2. Perwira tugas jaga harus selalu melakukan pemeriksaan setiap pump yang
berjalan secara teratur untuk memastikan tidak ada kerusakan dan menjamin
pump berjalan dengan normal.

JIKA KAPAL BERLABUH JANGKAR DI PERAIRAN TERBUKA:

1. Suatu tugas jaga mesin yang efesien selalu di laksanakan.

2. Pemeriksaan secara berkala selalu di laksanakan terhadap seluruh mesin


penggerak dan mesin cadangan.

3. ME dan AE di jaga tetap siap siaga sesuai dengan perintah dari anjungan.

4. Langkah untuk pencegahan pencemaran laut oleh kapal terus di lakukan dan
bahwa pengaturan pencegahan pencemaran selalu di patuhi.

5. Semua system pengendalian kebakaran dan pencemaran selalu siap.

STANDAR DINAS JAGA:

1. Fitness (kebugaran) untuk bertugas.

2. Dalam periode 24 jam (sehari) paling sedikit 10 jam waktu untuk istirahat dua
periode istirahat tidak kurang dari 6 jam.

3. Bila dalam keadaan darurat/sedang latihan aturan diatas tidak diikuti.

4. Periode istrahat 10 jam sehari tersebut dapat di kurangi menjadi 6 jam asal
tidak boleh lebih dari 2 hari.
5. Sertifikasi.

6. Rencana pelayaran.

PRINSIP TENTANG PENGATURAN TUGAS JAGA MESIN:

1. Komposisi harus memadai.

2. Kriteria yang perlu mendapatkan pertimbangan;

3. Jenis kapal, jenis permesinan dan kondisi permesinan

4. Pengawasan mesin

5. Pengaruh kondisi cuaca buruk, perairan dangkal dan kondisi darurat.

6. Kualifikasi dan pengalaman petugas jaga mesin

7. Keselamatan jiwa, keselamatan kapal dan muatan serta keselamatan


pelayaran

8. Adanya peraturan intenasional, nasional dan peraturan setempat yang perlu


mendapat perhatian.

9. Menjaga pengoperasian.

PENGETAHUAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH PETUGAS JAGA MESIN SELAIN


TUGASNYA MASING2:

1. Penggunaan system komunikasi internal.

2. Rute meloloskan diri dari kamar mesin

3. System tanda bahaya kamar mesin dan harus mampu membebaskan antara
berbagai system tanda bahaya yang ada dengan referensi khusus tanda
bahaya kebakaran.

4. Jumlah, letak dan jenis2 alat pemadam kebakaran dan alat pengendali
kerusakan dalam kamar mesin berdama dengan penggunaanya dan
berbagai kemacetan untuk keselamatan yang harus di perhatikan.

PROTECTION OF MARINE ENVIROMENT SEBAGAI SEORANG DINAS JAGA :

1. Semua petugas jaga harus memahami dan menyadari sepenuhnya akibat


yang timbul akibat apabila terjadi pencemaran.
2. Harus mengambil setiap tindakan pencegahan terhadap terjadinya
pencemaran.

3. Tindakan pencegahan mengacu pada peraturan internasional yang berlaku.


BAB II

PROSEDUR TUGAS JAGA DAN STANDAR TUGAS JAGA SESUAI STCW 95

PROSEDUR SERAH TERIMA JAGA

1. Perwira jaga mesin tidak diperbolehkan menyerahkan tugas jaganya kepada


perwira jaga pengganti bila perwira tersebut tidak mampu dan cakap untuk
melakukan tugas jaga secara efektif,kecuali bila ada catatan dari kepala
kamar mesin (KKM) .

2. Perwira jaga mesin kapal pengganti harus yakin bahwa anak buah kapal
yang ikut berdinas jaga dengannya mempunyai kemampuan yang cukup
untuk melaksanakan tugas jaga .

3. Sebelum serah terima, agar petugas jaga lama harus melaporkan tugasnya
kepada pengganti jaga dan meyakini laporan tersebut telah dimengerti dan
mampu melaksanakan tugas jaganya.Untuk itu laporan tugas jaga (Journal
jaga ) telah diisi lengkap dan di tanda tangani sebagai pertangung jawaban
tugas jaga sebelum.

4. Regu pengganti jaga harus telah berada di tempat tugasnya ( dikamar


mesin ) sedikitnya 1/4 jam sebelum serah terima jaga untuk melakukan
pengamatan bersama regu jaga yang digantikan ,agar bila terjadi hal – hal
yang bersifat mendesak atau berbahaya pengganti jaga telah siap
menggantikannya.

PERSYARATAN STCW 78 UNTUK DINAS JAGA KAPAL


1. Semua orang yang ditunjuk untuk menjalankan tugas sebagai perwira yg
melaksanakan suatu tugas / sebagai bawahan yang ambil bagian dalam
suatu tugas jaga harus diberi waktu istirahat paling sedikit 10 jam setiap
periode 24 jam.

2. Maximal jam kerja bagi setiap orang adalah 12 jam setiap periode 24 jam.

3. Jam istirahat ini hanya boleh dibagi paling banyak 2 periode istirahat yang
salah satunya paling sedikit tdk kurang dari 6 jam.

4. Perintah – perintah yang bersangkutan harus menetapkan agar jadwal –


jadwal jaga ditempatkan pada tempat- tempat yaang mudah dilihat oleh ABK.

PENGATURAN DINAS JAGA

Pelaksanaan tugas jaga diatas kapal baik di deck maupun di kamar mesin yang
diatur berdasarkan ketentuan STCW 1978 Amandemen 2010 bab VIII pengaturan
tersebut bersifat operasional dan berakibat langsung terhadap kelancaran dan
keselamatan pengoperasian sebuah kapal,selama melakukan tugasnya baik di
pelabuhan maupun di laut / berlayar.

STANDAR TUGAS JAGA sesuai dengan BAB VIII section A – STCW 1995

KEBUGARAN UNTUK MENJALANKAN TUGAS

1. Semua orang yang ditunjuk untuk menjalankan tugas sebagai perwira atau
bawahan yang melaksanakan tugas jaga harus diberi waktu istirahat paling
sedikit 10 jam setiap periode 24 jam/ 1 hari

2. Jam‐jam istirahat ini hanya boleh dibagi paling banyak 2 periode dan salah
satunya paling tidak kurang dari 6 jam

3. Periode‐periode istirahat dapat tidak dapat diikuti jika berada dalam situasi
darurat atau situasi latihan atau terjadi kondisi‐kondisi operasional yang
mendesak.
4. Waktu istirahat 10 jam tersebut dapat dikurangi menjadi paling sedikit 6 jam
berturut‐turut asalkan pengurangan semacam ini tidak lebih dari 2 hari dan
paling sedikit harus ada 70 jam istirahat selama periode 7 hari.

5. Jadwal jaga ditempatkan pada tempat‐tepat yang mudah terlihat.

SERTIFIKASI

1. Perwira yang melaksanakan tugas jaga navigasi atau dek harus memenuhi
syarat sesuai dengan ketentuan

2. Perwira yang melaksanakan tugas jaga mesin harus memenuhi syarat


sesuai dengan ketentuan

RENCANA PELAYARAN

Pelayaran yang akan dilakukan harus direncanakan terlebih dahulu dengan


mempertimbangkan seluruh informasi dan setiap haluan yang ditetapkan harus
diperiksa sebelum berlayar.

Haluan yang telah direncanakan harus diverifikasi dan dibuat pada petapeta yang
sesuai dan harus selalu siap digunakan sewaktu‐waktu oleh perwira jaga. Perwira
jaga harus meneliti ketetapan setiap haluan yang diikuti selama pelayaran.Jika
selama pelayaran diambil suatu keputusan untuk merubah pelabuhan tujuan yang
telah ditetapkan atau jika memang perlu merubah haluan karena alasan tertentu,
maka rute yang baru harus direncanakan terlebih dahulu sebelum mengubah rute
semula.

Melalui musyawarah dengan nakhoda, KKM harus menentukan


kebutuhan‐kebutuhan untuk pelayaran yang akan dilakukan seperti bahan bakar,
bahan kimia, minyak lumas, suku cadang, alat‐alat dan lain‐lain.

TUGAS JAGA (Watch Keeping)

1. Nakhoda, Kepala Kamar Mesin (KKM) dan Personil tugas jaga harus
menjamin bahwa pelaksaan tugas jaga dilakukan secara aman dan
terpelihara.

2. Nakhoda harus menjamin bahwa pengaturan tugas jaga telah memadai. Di


bawah pengarahan Nakhoda, perwira‐perwira tugas jaga bertanggung jawab
melaksanakan navigasi secara aman selama periode tugas jaga.

3. Melalui musyawarah dengan Nakhoda, KKM wajib menjamin bahwa


pengaturan tugas jaga telah memadai untuk memelihara suatu tugas jaga
mesin yang aman
4. Pelaksanaan tugas jaga dilaksanakan sesuai dengan prinsip‐prinsip tugas
jaga

5. Nakhoda, KKM, perwira dan bawahan harus mengetahui akibat dari


pencemaran lingkungan laut karena operasional kapal atau karena
kecelakaan kapal. Dan harus menjaga kecermatan untuk mencegah
pencemaran, sesuai dengan aturan internasional dan peraturan yang belaku
di suatu pelabuhan

BAB III

PERANAN JAGA LAUT DIPELABUHAN DAN WAJIB DIPERHATIKAN DALAM


BERDINAS JAGA

TUGAS-TUGAS JAGA DI PELABUHAN:

1. Kegiatan yang dilaksanakan bongkar muat, perbaikan, bunker, isi Fresh


Water, permakanan dll.
2. Memimpin bagian masing2; mualim jaga dan masinis jaga.

3. Permesinan alat/apa yang beroperasi dan bila tanpa kegiatan permesinan


apa yang sedang beroperasi atau yang diperbaiki serta bagaimana
kondisinya.

4. Mengerti pengoperasian permesinan pada saat tugas jaga termasuk dalam


keadaan darurat.

5. Mengetahui letak sarana penghubung/tangga/gang away,room door bila


sandar (tangga monyet bila labuh jangkar)

6. Pengamatan periodik tetap dilaksanakan dan dilaporkan dalam jurnal jaga.

7. Pintu2 akses yang menuju tempat terbatas dan saran peringatan.

8. Segera matikan dan amankan permesinan yang tidak digunakan lagi.

9. Amati lingkungan perairan, apakah ada pencemaran minyak dan bila ada
lakukan pencegahan secara memadai.

PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Mencegah terjadinya tumpahan minyak.

2. Mencegah kebocoran-kebocoran pada pipa.

3. Mencegah penumpukan sampah yg tidak diperlukan.

4. Mencegah pembuangan sampah plastik kelaut.

MELAKSANAKAN TUGAS JAGA MESIN

1. Masinis Jaga harus menjamin bahwa pengaturan tugas jaga yang telah
ditetapkan tetap dipertahankan.

2. Masinis harus terus bertanggung jawab atas pengoperasian kamar mesin


meskipun ada KKM. Dan hal ini harus saling dimengerti oleh kedua belah
pihak.

3. Semua anggota tugas jaga mesin harus mengenal tugas masing-masing.

YANG HARUS DILAKUKAN SAAT DINAS JAGA


1. Melakukan pengawasan terhadap jalannya permesinan.

2. Melakukan suatu tindakan bila dalam pengawasan tersebut ditemukan


suatu harga/nilai kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

BEBERAPA PROSEDUR DAN ATURAN PADA SAAT MELAKUKAN DINAS JAGA

1. Peraturan dinas jaga

2. Pembagian tugas jaga

3. Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan tugas jaga mesin.

4. Syarat-syarat penggantian tugas jaga

5. Melaksanakan tugas jaga mesin.

PERATURAN DINAS JAGA IALAH :

Suatu peraturan yang sudah ditetapkan diatas kapal baik di deck maupun di mesin
yang harus dipatuhi oleh semua crew diatas kapal.

Contoh bagian-bagian dinas jaga :

§ Jaga laut

§ Jaga pelabuhan

§ Jaga darurat

BAGIAN – BAGIAN YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT DINAS JAGA :

1. Memeriksa temperatur pada Thermometer disetiap permesinan yang


sedang beroperasi.

2. Memeriksa tekanan pada Manometer disetiap permesinan yang sedang


beroperasi.

3. Memeriksa putaran pada Tachometer disetiap permesinan yang sedang


beroperasi.
Fungsi dari dinas jaga

1. Untuk mengetahui kondisi atau keadaan pada suatu pesawat yang


beroperasi baik di deck maupun di kamar mesin.

2. Untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN PADA SAAT BUNGKER BAHAN BAKAR

Selaku Masinis Jaga:

1. Mualim jaga di beritahukan.

2. Mengibarkan bendera B dan memperlihatkan lampu merah ditiang kapal.

3. Menyumbat lubang kemarau.

4. Memasang rambu - rambu dilarang merokok.

5. Menyiapkan bahan-bahan pembersih dan pelarut (oil spill dispersant)

6. Periksa selang sambungan (connection) kekapal

7. Kemunikasi kepada kapal bunker.

8. Buka katup-katup tangki yg mau diisi.

9. Lakukan pengisian tanki-tanki.

10. Setelah tanki - tanki penuh maka tutup semua katup-katup pengisian.

11. Pastikan tidak terjadi pencemaran laut


BAB IV

PROSEDUR MESIN INDUK SECARA SISTEMATIK DAN FUNGSI PERMESINAN BANTU

PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH OHN ADALAH :

1. Menyiapkan electric power untuk manouver yaitu menjalankan generator


pembangkit.

2. Menambah power jika diperlukan.

3. Menjalankan pompa oil standby (saat manouver)

4. Mengisi botol angin sampai pada tekanan maximum.

5. Siapkan buku manouver.

6. Membuka kran udara start kemesin induk.

7. Mengadakan test telegraph dengan anjungan.

8. Mengsingkronkan jam kamar mesin dan jam di anjungan.

9. Membuka angin suling ke anjungan.


10. Memberi power pada panel winch mooring dan wind last.

PERSIAPKAN OHN PADA SAAT KAPAL TIBA (Arrival):

1. Siapkan formulir check list sebelum tiba.

2. Jalankan generator sekaligus paralel dengan generator yang lain untuk


menambah daya.

3. Periksa tekanan udara start dalam botol angin.

4. Selanjutnya menunggu perintah dari anjungan.

5. Setelah olah gerak selesai Masinis jaga tidak segera meninggalkan kamar
mesin.

6. Matikan pompa yang tidak di perlukan.

7. Buka kran indicator untuk blow up ME.

8. Turning gear selama lebih kurang 30 menit.

PRINSIP OLAH GERAK (langkah-langkah mempersiapkan mesin induk meninggalkan


pelabuhan):

1. Warning up (pemanasan mesin induk)

2. Turning engine (men turn mesin induk)

3. Blow up ME

4. Test ME

5. Standby Engine

6. Running up/full away.

WARNING UP ( pemanasan mesin induk):

1. Menjalankan kedua diesel engine generator

2. Menjalankan ketel uap.

3. Menjalankan sirkulasi air laut pendingin ( sea water).

4. Menjalankan sirkulasi air tawar pendingin cylinder (jaket cooling fresh water)

5. Memeriksa jumlah bahan bakar di tiap2 tanki

6. Menjalankan sirkulasi pelumasan stern tube.


BLOW UP DAN TEST ENGINE:

1. Membuka katup udara start utama (main starting air) dan tabung udara start
di cerat.

2. Mematikan motor turning.

3. Melepas handle dari roda gila.

4. Posisi remot di pindah dari C/R ke W/H.

5. Di lakukan pengetesan kemudi darurat.

STANDBY ENGINE:

1. Menunggu perintah dari anjungan.

2. Siap melakukan perubahan kecepatan.

3. Memperhatikan kondisi bejana udara start.

RUNNING UP (FULL AWAY):

1. Mematikan salah satu diesel generator.

2. Menutup udara start utama.

3. Mematikan salah satu compressor.

4. Mengganti bahan bakar dari MDO dan MFO.

5. Menerima petunjuk khusus dari KKM.

GENERATOR

Generator atau disebut juga dynamo ialah sebuah pesawat yang merubah tenaga
mekanis menjadi tenaga listrik. Untuk tenaga penggerak atau tenaga mekanis dapat
dipakai motor pembakaran atau turbin.

Generator Arus Searah

Dinamo pada pokoknya terdiri dari sebuah rotor (1) atau jangkar (armature) yang
berputar didalam sebuah stator yang tinggal diam. Rotor terdiri dari sebuah tromol.
Pada tromol ini dililitkan sejumlah gulungan kawat yang diberi isolasi antara satu
sama lain.

Gulungan kawat ini bergerak di dalam suatu medan magnit, yang dibangkitkan dari
suatu susunan magnit.
Sebuah tromol dari rotor terdiri dari susunan pelat-pelat besi lunak berbentuk bulat
yang digabungkan menjadi satu, tetapi diberi isolasi antara pelat yang satu dengan
pelat yang lain. Untuk mencegah terjadinya arus pusar atau eddy current. Pada rotor
dibuat alur-alur, untuk menempatkan gulungan kawat, ujung kawat ini dihubungkan
kepada pengumpul arus atau kolektor atau komutator.

Sedangkan pada stator merupakan suaru susunan kutub-kutub yang ditempatkan


pada rumah bentuk silinder. Kutub dengan rumah merupakan kesatuan yang
menyalurkan garis-garis gaya magnet. Kutub utara (u), melalui celah udara. Rotor
atau jangkar, celah udara, kutub selatan (s) dan rumah generator, kembali ke kutub
utara. Celah udara harus diusahakan sekecil mungkin agar kebocoran garis-garis
gaya pada celah udara juga sekecilkecilnya.

Magnit pada kutub dibentuk atau dibangkitkan oleh gulungan kawat pada sepatu
kutub yang dialiri arus listrik. Juga terdiri dari pelat-pelat besi lunak yang digabung
jadi satu setelah diisolasi satu sama lain seperti gambar 4a. Sedang gulungan kawat
dibut atau dibentuk sesuai dengan ukuran sepatu kutub. Kemudian diikat dan diberi
lapisan isolasi atau lak.

Cara kerja generator arus searah

Cara kerja generator adalah berdasarkan pada azas induksi listrik (electro magnetic
induction). Kalau sebatang kawat digerakkan sehingga memotong suatu (garis gaya)
medan magnit, maka pada kawat akan dibangkitkan gaya gerak listrik (ggl) atau
electro motive force(emf). Gaya gerak listrik(ggl) akan menyebabkan timbulnya arus
listrik yang mengalir pada kawat tadi dan ggl yang timbul tergantung pada kuat
medan magnit dan kecepatan kawat memotong garis gaya. Makin kuat medan dan
makin tinggi kecepatan gerakkan kawat, makin tinggi tegangan yang timbul.

Hubungan antara arah gerakan kawat dengan arah yang timbul adalah sesuai
dengan kaidah atau ketentuan tangan kanan. Yaitu kalau telapak tangan kanan kita
hadapkan kearah kutub utara atau tegak lurus garis gaya dan keempat jari kita
luruskan maka ibu jari yang tegak lurus pada jari-jari lain menunjukkan arah arus
yang dibangkitkan pada kawat tersebut.

Generator sederhana, terdiri dari sati kawat yang lengkung dan dua buah kutub
magnit, dari kedua kutub magnit atau garis-garis gaya yang selalu keluar dari kutub
utara menuju kutub selatan.

Posisi kawat tidak memotong garis-garis gaya magnit sehingga tidak/belum timbul
arus listrik, tetapi pada saat telah bergerak sejauh 90, maka pada posisi demikian
kawat akan memotong jumlah garis-garis gaya yang paling banyak, sehingga gaya
gerak listrik(ggl) yang timbul merupakan harga maksimum.

Jadi ggl yang dibangkitkan selama satu putaran sebenarnya tidak rata tetapi terjadi
fluktuasi ujung-ujung dari kawat yang dihubungkan pada komuntator dengan satu
pasang sikat-sikat arang. Jadi sekarang antara sikat-sikat juga akan terjadi fluktuasi
ggl pada suatu saat, sikat-sikat akan berhubungan dengan 2 komutator sekaligus.

Anda mungkin juga menyukai