PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat:
1. Memahami arti pentingnya aspek keselamatan dalam melakukan suatu pekerjaan.
2. Dapat mempergunakan alat keselamatan dengan baik dan benar sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Memahami hal-hal yang akan ditimbulkan dalam melakukan suatu pekerjaan.
4. Meminimalkan kecelakaan kerja yang dapat ditimbulkan pada setiap pekerjaan yang
dilakukan.
A. UMUM
Kecelakaan kerja dapat setiap saat terjadi tanpa kesengajaan dan tanpa terduga, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan atau menghindari
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan selama proses pekerjaan
pengelasan, misalnya pengaturan tata letak peralatan bengkel, pelaksanaan prosedur
pengelasan yang benar, menghindari tindakan-tindakan yang berbahaya, dan
pemakaian peralatan keselamatan kerja. Masing-masing bengkel las, yaitu bengkel las
asytelin maupun bengkel las busur listrik mempunyai aturan sendiri-sendiri yang harus
dilakukan.
3. Resiprator
Resipator berfungsi untuk menyediakan udara segar yang akan dihirup oleh sistem
pernapasan manusia melalui slang yang dihubungkan ketabung oksigen. Resipator
digunakan untuk pengelasan dalam ruang yang tertutup, atau ruangan yang sistem
sirkulasi udaranya tidak baik. Karena proses pengelasan akan menghasilkan gas-
gas yang membahayakan sistem pernapasan jika dihirup dalam jumlah besar.
Gbr.Respirator
Jika gas hasil pengelasan tidak segera dialirkan ke luar ruangan maka akan dihirup
oleh operator. Kalau kejadian ini berlangsung lama maka akan membahayakan
operator.
4. Pakaian Las
Pakaian ini berfungsi untuk melindungi tubuh dan percikan bunga api dan pancaran
sinar las. Pakaian las terbuat dan bahan yang lemas sehingga tidak membatasi
gerak pemakai. Selain bahan pakaian yang digunakan lemas,juga harus ringan,
tidak mudah terbakar, dan mampu menahan panas atau bersifat isolator. Model
lengan dan celana dibuat panjang agar mampu melindungi seluruh tubuh dengan
baik.
Gbr.Pakaian las
6. Sarung Tangan
Pekerjaan mengelas selalu berhubungan dengan panas dan tegangan listrik, dua hal
yang tidak boleh kontak langsung dengan bagian tubuh manusia. Tubuh manusia
mampu menahan panas dan tegangan listrik pada batas-batas tertentu, pada hal
pengelasan menggunakan panas yang sangat tinggi dan tegangan yang cukup
berbahaya. Kontak dengan panas dan listrik sering terjadi yaitu melewati kedua
tangan, contoh: penggantian elektroda atau memegang sebagian dan benda kerja
yang memperoleh panas secara konduksi dan proses pengelasan.
Untuk melindungi tangan dan panas dan listrik maka operator las harus
menggunakan sarung tangan. Bahan sarung tangan hanis mempunyat sifat mampu
menjadi isolator panas (mampu menahan panas dan tidak mengantarkan listrik).
Seperti halnya pakaian las, sarung tangan harus terbuat dan báhan yang ringan,
lemas agar tidak membatasi gerak tangan.
7. Sepatu Las
Sepatu las dapat melindungi telapak dan jari-jari kaki dan kemungkinan tergencet
benda keras, benda panas atau sengatan listrik. Dengan memakai sepatu las berarti
tidak ada aliran arus listrik dan mesin las ke ground (tanah) melewati tubuh kita,
arena bahan sepatu berfungsi sebagai isolator listrik. sepatu las dibuat khusus yang
mampu menahan panas, menahan gencetan benda keras dan bersifat isolator.
Penggunaan alat-alat keselamatan kerja selama pekerjaan berlangsung tidak
sepenuhnya menjamin keselamatan bagi operator.
Gbr.Sepatu las
Mempergunakan kikir yang ujungnya telah patah dan tajam, akan melukai telapak
tangan.
Pada celah-celah pahatan kikir biasa menempel kotoran-kotoran atau tatal yang
mengakibatkan goresan-goresan (Fining) pada permukaan benda-kerja. Untuk
membersihkan tatal tersebut, dipergunakan sikat-kikir. Gambar di bawah
memperlihatkan cara menggunakan sikat kikir. Sikat kikir ditarik ke belakang searah
dengan alur pahatan kikir.
Gbr.menyikat kikir
Cara untuk membersihkan gigi-gigi kikir yang halus, pergunakanlah pelat lunak dari
bahan loyang atau aluminium.