Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia dengan kepulauannya yang luas terdiri dari lebih dari 17.000

pulau, memiliki potensi maritim yang sangat besar. Geografi bangsa yang unik

memberikan peluang untuk perdagangan, pariwisata, dan sumber daya laut.

Dengan perkembangan dunia maritim khusus dengan pengelolaan

pengoperasian sebuah kapal. Kemampuan berbahasa Inggris bagi para pelaut

sangat dituntut baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan

manajerial, khususnya manajerial perawatan, baik perawatan kapal maupun

perawatan permesinan kapal.(Sarjito, 2023)

Saat ini, terdapat banyak sekali kapal modern dengan kapasitas besar,

namun penting juga untuk memperhitungkan mesin kapal. Dalam kapal, perlu

ada permesinan yang memadai untuk mendukung sistem operasionalnya.

Diesel generator merupakan komponen penting dalam permesinan kapal selain

mesin diesel sebagai penggerak utama. Peran utama diesel generator adalah

sebagai penyalur tenaga listrik yang digunakan dalam menghasilkan daya

listrik melalui rotor alternator di dalam kapal. Fungsi dari alternator adalah

mengubah energi kinetik (energi pergerakan) menjadi energi listrik. Listrik

yang dihasilkan oleh alternator berasal dari hasil pertemuan antara medan

magnet dari stator oleh rotor, menyebabkan terjadinya induksi

Elektromagnetik. Dampak dari terjadinya induksi elektromagnetik adalah

terciptanya tegangan listrik.

91
2

Untuk menjalankan fungsi pemutar rotor, mesin diesel generator harus

selalu berada dalam kondisi yang baik dan siap digunakan setiap saat, serta

beroperasi dengan efisiensi maksimal. Sistem listrik yang ada di atas kapal

mencakup semua aspek seperti pergerakan kapal, pelayaran di laut terbuka, dan

saat proses pengisian dan pengosongan di pelabuhan. Untuk menjaga agar diesel

generator tetap dalam kondisi baik dan optimal, PMS (Plan Maintenance System)

memainkan peran yang sangat penting dalam kinerja generator tersebut. Merawat

atau melakukan maintenance yang baik pada mesin dapat mencegah kerusakan

mesin, pemuaian yang berlebihan, serta menghindari panas yang melebihi batas

normal atau overheating dalam struktur mesin karena pergesekan dan pembakaran.

Keberhasilan perawatan permesinan sangat ditentukan oleh orang-orang

yang ada di kamar mesin (kemampuan manajerial kepala kamar mesin) dan suku

cadang yang tersedia. Berkaitan dengan maintenance, kita perlu mencatat jam

kerja atau running hours pada setiap bagian spare part guna melakukan

overhaul dan maintenance sesuai dengan prosedur dari manual book.

(Saleh et al, 2022)

Diesel Generator normal seharusnya menghasilkan kelancaran suara

mesin. Pelumasan yang memadai dan jarak bebas yang terstandar memberikan

performa mesin yang baik dengan lebih sedikit kebisingan dari ruang bakar,

bukan dari komponen mekanis. Namun, kebisingan yang berlebihan dapat

terjadi jika salah satu komponen mekanis rusak atau aus. (Wilarso et al., 2022)

Namun nyatanya, pada berdasarkan pengalaman penelitian selama

praktek laut di kapal MV. Kartini Samudra pada tanggal 20 Maret 2022 saat

proses manouver pada jam 08:30 di pelabuhan Lubuk Tutung, saat itu DG
3

sedang dibebani oleh beberapa mesin bantu untuk persiapan manouver, dan

sudah dilakukanya pararel DG no. 1 dan DG no. 2. Pada jam 09:00 WITA

untuk pengecekan DG yang sudah dipararel masih berjalan dengan aman

dengan lubrication oil pressure 4,9kg dan cooling water pressure 2,9kg. Saat

OHN (One Hour Notice) berlangsung 1 jam, terjadi ledakan di DG no. 1 pada

silinder block nomor 6. Setelah dilakukan pengecekan ditemukan silinder blok

no. 1 pecah dan piston rod terlepas dari crank shaft sehingga mengakibatkan

penghentian sementara proses manouver, dan selanjutnya DG no. 1 yang

meledak segera diganti menggunakan DG no. 3 untuk melanjutkan proses

manouver yang tertunda. Kemudian dilakukan pembersihan disekitaran DG

no. 1 karena banyaknya oli yang keluar dari silinder blok yang pecah. Lalu

KKM memberikan arahan untuk persiapan perbaikan dan pengecekan spare

part komponen DG yang mengalami kerusakan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat

skripsi dengan judul “STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA DIESEL

GENERATOR DI KAPAL MV. KARTINI SAMUDRA : SEBUAH

PENDEKATAN DENGAN METODE ANALISIS FFA DAN SmartPLS”

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam tujuan atau topik pembahasan penelitian yang akan

dilakukan merupakan fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti fokus

pada pembahasan terhadap optimalisasi kinerja diesel generator guna

kelancaran pengoperasian kapal di MV. Kartini Samudra.


4

Prosedur fokus penelitian ini dilaksanakan untuk mempermudah

pencarian informasi berupa solusi dari permasalahan yang ditemukan peneliti.

Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya yaitu meninjau terkait

perawatan (maintenance) terhadap diesel generator, pengadaan spare part

diatas kapal, kondisi visual, dan plan maintenance system (PMS) yang

dilaksanakan secara tepat.

C. Rumusan Masalah

Penulis menemukan latar belakang masalah, sehingga diperoleh

rumusan masalah yang dibutuhkan untuk menjawab pada penelitian ini,

kemudian diulas pada bagian- bagian selanjutnya. Adapun rumusan masalah

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa faktor yang mempengaruhi lepasnya piston rod pada diesel generator no.

1?

2. Bagaimana dampak terhadap lepasnya piston rod pada diesel generator

no. 1?

3. Bagaimana upaya pencegahan terhadap lepasnya piston rod pada diesel

generator no. 1?

4. Bagaimana Strategi optimalisai kinerja diesel generator dengan metode

analisis FFA (Firce Field Analysis)?

5. Bagaimana pengaruh perawatan, suku cadang, dan sumber daya manusia

terhadap kinerja diesel generator, yang akan mempengaruhi kinerja mesin induk

dengan metode SmartPLS?

D. Tujuan Penelitian
5

Adapun tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah untuk

menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah, yaitu :

1. Mengetahui faktor penyebab lepasnya connecting rod pada mesin diesel

generator no 1 di MV. Kartini Samudra.

2. Mengetahui dampak lepasnya connecting rod pada mesin diesel generator

no 1 di MV. Kartini Samudra.

3. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan guna mencegah lepasnya

connecting rod pada mesin diesel generator no 1 di MV. Kartini Samudra.

4. Mengetahui strategi optimalisasi kinerja diesel generator

5. Mengetahui pengaruh perawatan, suku cadang, dan sumber daya manusia

terhadap kinerja diesel generator, yang akan mempengaruhi kinerja mesin induk

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan Peneliti terhadap permasalahan pada

diesel generator. Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini,

diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Menjadi pedoman dalam melakukan tindakan perawatan yang

terkait dengan piston rod diesel generator bagi akademi atau institusi

maritim.

2. Manfaat praktis

a. Menjadi bahan perbandingan untuk pembaca supaya lebih mengerti dan

memahami terutama yang terdapat di lingkungan kapal atau pelayaran.


6

b. Mengetahui akibat yang akan timbul jika perawatan tidak berjalan

berdasarkan dengan ketetapan prosedur.

c. Mengetahui bagaimana pentingnya perawatan terhadap pendingin air tawar

untuk kinerja mesin.

d. Dapat dijadikan acuan dalam menciptakan suatu pembelajaran yang

menarik pada masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai