PENDAHULUAN
1.1.1 Perawatan adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang perlu dilaksanakan
terhadap seluruh obyek baik nonteknik meliputi manajemen dan sumber daya
manusia agar dapat berfungsi dengan baik, maupun teknik meliputi suatu
material atau benda yang bergerak ataupun benda yang tidak bergerak
sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta
1.1.2 Sistem adalah suatu unsur perawatan yang secara teratur saling berkaitan
1.1.3 Bahan bakar adalah suatu benda (yang berbentuk padat cair atau gas ) yang
merupakan sumber energi dan mengandung panas yang bisa diubah menjadi
1.1.4 Mesin Diesel adalah motor torak dengan pembakaran dalam, sifat-sifat
1.1.5 Mesin penggerak utama adalah merupakan suatu alat atau mesin yang
digunakan sebagai motor penggerak kapal sehingga kapal dapat bergerak dari
1.1.6 Kapal adalah kendaraan air dalam bentuk dan jenis yang mengapung di atas
air atau pesawat air yang tidak memindahkan air dan pesawat-pesawat yang
dipakai sebagai alat pengangkut di atas air (Tim BPLP Semarang, 1981:3).
1
1.1.7 KM. Karya Nusantara 88 adalah nama salah satu kapal milik perusahaan PT
1.1.8 PT. Pelayaran Karya Jaya adalah salah satu nama perusahaan pelayaran
Dari arti judul di atas dapat diartikan bahwa Perawatan Sistem Bahan Bakar
pada Kapal adalah suatu proses, pemeliharaan dan merawat sistem bahan bakar
sehingga membentuk suatu totalitas dari bahan bakar yang diubah menjadi sumber
tenaga, pada kapal KM. Karya Nusantara 88 milik PT. Pelayaran Karya Jaya yang
terletak di Jakarta.
utama yang mana mampu melakasanakan perawatan jika terjadi masalah pada
ini.
Karena kondisi sistem bahan bakar mesin penggerak utama harus baik maka
penyusun harus mengerti tentang cara perawatan sistem bahan bakar mesin
2
penggerak utama yang benar, sehingga suatu saat penulis dapat memecahkan
Untuk menjaga mesin utama kapal beroperasi secara optimal dibutuhkan suatu
perawatan yang berkelanjutan, salah satunya pada perawatan sistem bahan bakar
guna menunjang agar mesin utama dapat beroperasi dengan baik. Bila perawatan
mesin utama berjalan dengan baik maka mesin utama dapat digunakan untuk jangka
waktu tertentu. Namun kenyataan masih banyak mesin utama kapal yang
digunakan dalam waktu yang tidak sesuai target. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya perawatan sistem bahan bakar pada mesin utama yang tidak sesuai
standar perawatan yang telah ditentukan. Hal tersebut dapat mengakibatkan sistem
bahan bakar menjadi rusak karena dilakukanya perawatan yang tidak sesuai standar
perawatan.
Apabila pada jadwal perawatan dilaksanakan dengan baik dan benar oleh tenaga
lebih lama, dapat menekan biaya operasional yang kecil dan tidak merugi terlalu
besar, maka dari itu mengantisipasi kerusakan yang parah dan menjaga agar tidak
mesin utama tanpa didukung dengan perawatan sistem bahan bakar yang baik,
maka mesin akan cepat rusak dikarenakan supply bahan bakar yang tidak sesuai
dengan standar. Maka dari itu perlunya melakukan perawatan dengan benar karena
pentingnya peranan dari perawatan sistem bahan bakar pada mesin utama kapal di
3
aktivitas perawatan sistem bahan bakar pada kapal KM. Karya Nusantara 88 milik
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan bagaimana
cara pelaksanaan perawatan pada sistem bahan bakar mesin penggerak utama di
oleh Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta dalam mendapatkan ijazah Diploma III.
Dengan praktek kerja taruna dilatih agar lebih terampil dalam menangani
masalah permesinan khususnya mengenai sistem bahan bakar mesin diesel dan
1.6.1.2 Menambah referensi yang akan berguna bagi taruna untuk melaksanakan
praktek.
4
1.6.2 Bagi Penulis
1.6.2.1 Menambah pengetahuan yang bersifat umum pada setiap perawatan dan
diesel dikapal.
1.6.3.1 Menambah pengetahuan yang bersifat umum pada setiap perawatan sistem
Pengertian Mesin Diesel adalah mesin kalor dimana gas panas diperoleh dari
pembakaran di dalam mesin itu sendiri dan langsung dipakai untuk melakukan kerja
Daya yang diperoleh dari mesin diesel berasal dari gerakan torak bolak-balik
dalam silinder yang di hubungkan dengan pena engkol dari poros engkol yang
bakar minyak yang terjadi dalam ruang bakar yaitu ruangan yang dibatasi oleh
dinding silinder. Pada kepala silinder terdapat katup buang dan katup isap. Katup
isap berfungsi untuk memasukkan udara bilas kedalam silinder, sedangkan katup
buang berfungsi untuk mengeluarkan gas sisa hasil pembakaran yang sudah tidak
5
Mesin diesel dipandang dari segi teknisnya merupakan jenis mesin yang
cara penyalaan bahan bakar dilakukan dengan penyemprotan bahan bakar ke dalam
kompresi dan udara bertekanan inilah kerja dilakukan dalam mesin. Dibandingkan
dari motor diesel dibandingkan dengan motor bensin yaitu; Jangka waktu yang
lebih lama karena tidak menggunakan komponen pengapian seperti busi, koil,
kondensor, karena ini peka terhadap panas yang tinggi dan lama. Perawatan mesin
diesel relatif lebih mudah karena jika sistem bahan bakar tidak mengalami
gangguan, motor diesel tidak mengalami kemacetan. Kekurangan dari motor diesel
antara lain; Karena tekanan kompresi pada mesin diesel lebih tinggi dari pada motor
bensin, getaran yang ditimbulkan motor diesel relatif lebih keras sehingga suara
mesin diesel lebih kasar. Bobot mesin diesel untuk satuan motor yang sama lebih
besar karena bahan yang digunakan dalam pembuatan lebih berat untuk
1.7.2.1 Mesin diesel 2 langkah adalah motor bakar torak yang proses pembakaran
memerlukan 2 langkah torak atau satu kali putran poros engkol dan ditunjukan pada
gambar no 1. Proses pemasukan bahan bakar kedalam silinder tidak dilakukan oleh
gerakan hisap dari torak seperti pada mesin diesel 4 langkah melainkan oleh pompa
6
Motor diesel 2 langkah mempunyai 2 katup yang kedua-duanya merupakan
katup buang. Lubang pada dinding silinder dibuka dan ditutup oleh gerakan torak.
Udara murni dimasukan kedalam silinder melalui lubang tersebut. Pada saat torak
di TMB (Titik Mati Bawah) saluran terbuka dan udara dimasukan ke dalam lubang
silinder pada tekanan yang tinggi menggunakan pompa pembilas. Pada saat
bersamaan gas buang dikeluarkan melalui katup buang yang terbuka yang terdapat
Pada saat piston bergerak keatas saluran masuk tersebut akan langsung
terbakar karena suhu kompresi sangat tinggi, dan gas mengembang mendorong
torak kebawah dan melakukan usaha. Buangan yang terbuka oleh piston yang
bergerak dari TMB (Titik Mati Bawah) ke TMA (Titik Mati Atas) setelah langkah
buang selesai siklus di mulai lagi dari langkah hisap dan seterusnya. Adapun skema
7
1.7.2.2 Mesin diesel 4 tak adalah suatu motor dimana untuk menghasilkan langkah
kerja diperlukan 4 kali langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol. (P.Van
Maanen, 1997:1.9).
Pembakaran bahan bakar minyak pada mesin diesel 4 tak berbeda dengan
mesin diesel 2 tak,dimana pada mesin diesel 4 tak pembakaran bahan bakar
memerlukan 2 tak putaran poros engkol untuk 4 langkah kerja piston sehingga
bahan bakar dapat terbakar dan menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kapal,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini dengan jalan kerja piston
Piston (torak) bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk membuka dan
katup buang tertutup. Udara murni terhisap masuk ke dalam silinder diakibatkan
oleh dua hal. Pertama, karena kevakuman ruang silinder akibat semakin
memperbesar volume karena gerakan torak dari TMA ke TMB, dan keduanya
Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat piston (torak) bergerak
dari TMB ke TMA. Udara murni yang terhisap ke dalam silinder saat langkah hisap,
dikompresi hingga tekanan dan suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur
8
1.7.2.2.3 Langkah Usaha (pembakaran)
TMA, injektor bahan bakar menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar (di atas
torak). Bahan bakar yang di injeksikan dengan tekanan tinggi (150-300 atm) akan
Pembakaran maksimal tidak terjadi langsung saat bahan bakar diinjeksikan tetapi
meskipun saat injeksi terjadi sebelum TMA tetapi tekanan maksimum tetap terjadi
pembakaran ini akan menghasilkan tekanan balik kepada torak sehingga piston
akan terdorong ke bawah beberapa saat setelah mencapai TMA sehingga bergerak
dari TMA ke TMB. Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong piston ke
bawah diteruskan oleh batang torak untuk memutar poros engkol. Poros engkol
inilah yang berfungsi sebagai pengubah gerak naik turun torak menjadi gerak putar
Katup buang terbuka dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena
adanya gaya kelembaban yang dimiliki oleh roda gila (fly wheel) yang seporos
dengan poros engkol, maka saat langkah usaha berakhir, poros engkol tetap
berputar. Hal tersebut menyebabkan torak bergerak dari TMB ke TMA. Karena
katup buang terbuka, maka gas sisa pembakaran terdorong keluar oleh gerakan
torak dari TMB ke TMA. Setelah langkah ini berakhir, langkah kerja motor diesel
9
4 langkah (4 tak) akan kembali lagi ke langkah hisap. Proses yang berulang-ulang
tersebut di atas disebut dengan siklus diesel. (P.Van Maanen, 1990 : 1.9-1.12).
Penjelasan langkah kerja mesin diesel 4 tak ditunjukan pada gambar no.2
dan no.3 :
10
1.7.3 Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel
Secara sederhana sistem bahan bakar pada motor diesel berfungsi untuk
menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar dengan takaran yang sesuai dengan kerja
motor diesel tersebut. Komponen utama sistem saluran bahan bakar (Suharto.
1991:12).
11
Komponen utama dari sistem bahan bakar motor diesel 4 tak yaitu :
1.7.3.1 Tangki Bahan bakar (Double Bottom) berfungsi sebagai tempat penampung
1.7.3.2 Valve (Kran) berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bahan bakar
kecil yang mengalir bersama bahan bakar, agar bahan bakar yang dialirkan ke
1.7.3.4 Pompa transfer (Transfer Pump) berfungsi untuk memompa atau menghisap
bahan bakar dari tangki penampung bahan bakar menuju tangki harian yang sudah
melalui alat pencatat banyaknya bahan bakar yang telah masuk ketangki harian
(Flow Meter).
1.7.3.5 Pompa bahan bakar (Fuel pump) berfungsi menghisap atau memompa
bahan bakar dari tangki bahan bakar harian yang menekan bahan bakar ke fuel filter
1.7.3.6 Pompa injeksi (Injection Pump) berfungsi menggabungkan bahan bakar dan
1.7.3.7 Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menaikkan tekanan bahan bakar
sehingga bahan bakar mampu mernbuka katup injeksi (melawan pegas penekan
12
katup), sehingga proses penyemprotan bahan bakar dalam selinder berlangsung
1.7.3.8 Injektor (katup injeksi bahan bakar) berfungsi untuk menyemprotkan bahan
tangki bahan bakar dengan cara melihat indikator / gelas duga yang ada di samping
setiap tangki bahan bakar. Apabila diketahui tidak mencukupi maka kita harus
menambah jumlah bahan bakar sesuai kebutuhan dengan cara memompa bahan
bakar dari tangki double bottom ke tangki harian. Cara memompa bahan bakar dari
1.7.4.1 Membuka semua kran saluran bahan bakar dari tangki double bottom secara
1.7.4.3 Setelah volume bahan bakar sesuai yang dibutuhkan, selanjutnya membuka
1.7.4.4 Kemudian menutup kran yang menuju tangki harian nomor satu dengan
Membersihkan saringan terhadap debu, air atau endapan lainnya setiap 60 jam.
13
1.7.4.6 Saringan/strainer isap pompa bahan bakar
1.7.4.9 Memeriksa peryemprotan bahan bakar setiap 250 jam. Namun setiap saat
gas buang menunjukkan warna yang tidak normal atau apabila pembakaran
berlangsung tidak baik, maka penyemprotan bahan bakar diperiksa setelah 120 jam
yang pertama.
penyemprotan bahan bakar dipasang pada ujung pipa akan dari alat penguji
tekanan yang dapat dibaca pada manometer yang terpasang pada alat penguji justru
14
Jika penyemprotan tersebut tidak sesuai dengan yang disarankan, maka keadaan
tersebut dapat diatasi dengan menyetel pegas pengatur tekanan penyemprotan yang
ada pada penyemprotan bahan bakar, dengan prosedur oleh pabrik pembuatnya,
1.7.4.9.3 Pada waktu tuas penekan ditekan perlahan-lahan, maka pada suatu
terputus-putus. Pancaran kabut bahan bakar yang tidak normal merupakan bentuk
1.7.4.9.4 Apabila tuas penekan ditekan dengan tiba-tiba, maka penyemprot bahan
bakar akan menyemprotkan bahan bakar serupa dengan keadaan yang terjadi di
dalam mesin. Penyemprotan bahan bakar yang rusak tidak dapat mengabutkan
1.7.4.9.5 Bahan bakar keluar dalam bentuk titik-titik yang relatif besar, disamping
itu akan terlihat bahwa pemutusan pancaran bahan bakar tidak dapat dilakukan
sekaligus dan pada ujung penyemprot terlihat adanya tetesan bahan bakar. Bentuk
15
semprotan bahan bakar yang baik dan tidak baik dari penyemprotan yang akan
1.7.4.9.6 Apabila pengkabutnya tidak baik lepaskanlah kabut yang ada di dalam
nozzle dan cucilah kabut dan nozzle tersebut dengan mesin yang baik. Sesudah itu
pasangkan kembali setelah kedua bagian itu dibasahi dengan minyak diesel (solar).
1.7.4.9.7 Kalau nozzle yang telah dibersihkan itu tidak juga menghasilkan pengabut
yang baik, sebaiknya nozzle dan kabut tersebut ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1.7.4.9.8 Pada waktu hendak melepaskan penyemprot dari kepala silinder, terlebih
lepaskan pipa bahan bakar dari penyemprot dan tutuplah ujung pipa tersebut. Dan
lubang ke seluruh bahan bakar supaya debu dan kotoran tidak masuk ke dalamnya.
kotoran yang ada pada permukaan kotak antara penyemprot dan kepala silinder
1.7.4.9.10 Membersihkan penyemprot dengan alat tersebut dari bahan yang lunak
misalnya kayu.
16
1.7.5.1 Preventive maintenance (perawatan pencegahan)
dalam situasi kerja yang tetap dengan perawatan melalui pemeriksaan dan
yang dilakukan pada saat motor sedang berjalan atau pada waktu sedang berhenti.
ruangan mesin dan mesinnya sendiri, dan merapikan tempat, hal ini dilakukan
setiap hari.
yang bergerak atau selalu berubah, untuk itu perlu adaanya pelumasan pengecekan
peralatan tersebut.
1.7.5.1.3 Perawatan berkala, kegiatan ini mencangkup perawatan motor untuk saat-
saat tertentu, dimana dilakukan pengukuran dan penganalisaan lebih lanjut agar
17
1.7.5.1.3.2 Membuang endapan pada tangki harian bahan bakar
Perawatan dan pemeriksaan setiap 250 jam pada saat kapal operasi :
Perawatan dan pemeriksaan setiap 500 jam pada saat kapal operasi :
Perawatan dan pemeriksaan setiap 1000 jam pada saat kapal operasi:
18
1.7.5.2. Perawatan Penanggulangan (Corrective Maintenance)
perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada motor. Kegiatan ini juga
sering disebut kegiatan reparasi atau perbaikan. Arti lainnya adalah kegiatan yang
mendadak pada pengoperasian motor atau saat motor tersebut sedang beroperasi,
yang mana sifat aslinya mengganggu, tetapi motor tersebut tetap dapat dioperasikan
kelonggaran pada katup atau gangguan lain pada saat mesin beroperasi. Gangguan
pada katup ini dapat kita baca atau ketahui dengan indicator pada suara yang
ditimbulkan dari mesin itu sendiri, kenaikan suhu pada air pendingin atau minyak
pelumas, warna dari gas buang yang dihasilkan, rasa dari minyak pelumas yang
terasa asin dan sebagainya. Dari indikator tersebut sehingga dapat diketahui adanya
gangguan-gangguan atau kerusakan yang terjadi pada motor, sehingga dapat segera
tangki bahan bakar dengan cara melihat selang duga yang ada di samping setiap
tangki bahan bakar. Apabila diketahui tidak mencukupi maka kita harus menambah
bahan bakar sesuai kebutuhan dengan cara memompa bahan bakar dari tangki
19
1.7.5.2.1 Perawatan tak terduga
Perawatan yang dilakukan saat terjadi kerusakan yang tak terduga atau tidak
direncanakan, salah satu contoh yang sering terjadi adalah tersumbatnya pipa-pipa
1.8 METODOLOGI
langsung mengadakan pengamatan terhadap suatu obyek dan mencatat semua yang
cara bertanya kepada responden secara lisan dan tatap muka langsung (Mardalis,
2003:64).
20
1.8.2.3 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu upaya mengumpulkan data yang kita perleh
dari data yang berkaitan dengan obyek penelitian seperti dta perusahaan, Lembaga,
berdasarkan suatu sampel. Analisa deskriptif ini dilakukan sesuai dengan keadaan
21