Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KARYA ILMIAH

IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM


PENDINGIN DI ATAS KAPAL XLM
Untuk Memenuhi Praktek Laut
Mencapai Gelar Diploma III Pelayaran

Program Studi : Teknologi Nautica


Jenjang Pendidikan : Diploma III

Diajukan Oleh :

SOFRIAN RENASKI

123303191037

JURUSAN TEKNOLOGI NAUTICA

PROGAM STUDI DIPLOMA III PELAYARAN

(DIKLAT PELAUT TINGKAT III PEMBENTUKAN)

POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT TAHUN 2021


PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL
KARYA TERAPAN KARYA ILMYAH

Judul :IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA KOMPONEN-KOMPONEN


SISTEM PENDINGIN DI ATAS KAPAL XLM
Nama : SOFRIAN RENASKI
NIT : 123303191037
Program studi : Diploma III Pelayaran
Program Keahlian : Teknologi Nautika
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan ujian kelayakaan

Padang Pariaman,___________________
Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing 2

SYAMSYIR,S.T.,M.T.,M.Mar.E DODY EFRIANTO,S.Si.,M..Sc.


NIP.197107031993031003 NIP.197909022005021002

Mengetahui,
Ka.Prodi TEKNOLOGI NAUTICA

MARKUS ASTA PATMA NUGRAHA,S.Si.T.,M.T.


NIP.198412092009121003
A. JUDUL
Identifikasi Kerusakan Pada Komponen-Komponen Sistem
Pendingin Di Atas Kapal XLM
B. LATAR BELAKANG
Perkembangan yang semakin cepat mendorong manusia untuk

selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam

dunia otomotif khususnya mobil dikenal berbagai macam

sistem yang bekerja. Sistem- sistem tersebut bekerja saling

berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila

salah satu dari sistem tersebut mengalami kerusakan,

maka mobil akan mengalami kerusakan.Sistem pendinginan

pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur pada

mesin yang terjadi dari proses pembakaran. Proses

pembakaran selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis

yang kemudian akan menggerakkan mesin. Akibat lain dari

proses pembakaran adalah adanya panas yang apabila tidak

didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu

sendiri. Sistem pendinginan (cooling system) adalah suatu

rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating pada


mesin agar tetap bekerja secara optimal (Daryanto,

1999:1). Hasil pembakaran pada motor bakar yang menjadi

tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian panas menjadi

gas bekas dan sebagian lagi hilang melalui proses

pendinginan (Anonim, 1995:35).Energi panas selebihnya

akan dibuang melalui emisi gas buang sebesar 7%, dan

sisanya sekitar 33% hilang diserap oleh pendinginan.

Oleh karena itu walaupun sistem pendinginan dikatakan

sebagai kerugian disatu segi, yaitu menurunkan efisiensi

yang dihasilkan oleh mesin, namun disegi lain tetap

dibutuhkan untuk mempertahankan mesin itu sendiri agar

tetap dapat bekerja dan tahan lama.Apabila sebagian panas

yang dihasilkan dari pembakaran tadi akan mengalami

kenaikan temperatur yang berlebihan dan cenderung

merubah sifat-sifat serta bentuk dari komponen mesin

tersebut (Anonim, 1999:35).Sistem pendinginan yang

berfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin, karena

mesin dapat menghasilkan efisiensi kerja yang baik


pada temperatur mesin sekitar 80° C smapai dengan 90° C.

Komponen- komponen pada sistem pendinginan di atas

kapal XLM semakin lama akan mengalami kerusakan atau

keausan. Komponen-komponen tersebut antara lain: pompa

air, thermostat, radiator, tutup radiator, tangki cadangan,

water temperature switch dan kipas pendingin radiator.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil


judul proposal tugas akhir yaitu ”Prosedur Perawatan dan Perbaikan
Sistem Pendingin di atas kapal XLM.

C. PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
suatu permasalahan yaitu :
1. Bagaimana fungsi dan cara kerja sistem pendingin mesin di

Atas Kapal XLM ?

2. Komponen-komponen apa saja yang ada pada sistem

pendingin Di atas kapal XLM ?

3. Bagaimana langkah perawatan dan perbaikan sistem

pendingin di atas kapal XLM?


4. Bagaimana prosedur keselamatan kerja pada perawatan dan

perbaikan sistem pendingin di atas kapal XLM?

D. PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah,

terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian.

Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas

masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks, fungsi dan

cara kerja sistem pendingin di atas kapal XLM, komponen-

komponen pada sistem pendingin di atas kapal XLM, cara

perawatan dan perbaikan sistem pendingin di atas kapal XLM,

dan prosedur keselamatan kerja pada perawatan dan perbaikan

sistem pendingin di atas kapal XLM.

E. TUJUAN TUGAS AKHIR

1. Mengetahui fungsi dan cara kerja sistem pendingin mesin di

atas kapal XLM ?

2. Mengetahui komponen-komponen yang ada pada sistem

pendingin di atas kapal XLM ?

3. Mengetahui langkah perawatan dan perbaikan sistem


pendingin di atas kapal XLM ?

4. Mengetahui prosedur keselamatan kerja pada perawatan dan

perbaikan sistem pendingin mesin di atas kapal XLM ?

F. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang diperoleh dalam tugas akhir ini adalah sebagai

berikut

1. Bagi penulis

Tugas akhir ini dibuat sebagai sarana untuk menerapkan

serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama berada

dibangku perkuliahan dengan menciptakan karya yang

kreatif dan inovatif dengan menciptakan sebuah buku

panduan yang bisa digunakan oleh masyarakat banyak.

2. Bagi Politeknik Indonusa Surakarta

Penulis berharap agar prosedur perawatan dan perbaikan

sistem pendingin isuzu panther ini dapat menjadi salah satu


bahan untuk kelancaran dalam kegiatan perkuliahan

sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengetahui

prosedur perawatan dan perbaikan pada sistem pendingin

mesin Isuzu Panther LV 2.5.

3. Bagi instansi

Penulis berharap bagi instansi terkait dapat menjadikan

salah satu buku panduan yang dapat dengan mudah dibaca,

dimengerti dan difahami oleh kalangan umum, bukan

hanya mahasiswa dan orang tertentu yang bergelut

dibidang otomotif.

G. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai


berikut :

1. Wawancara

Wawancara yaitu untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada informan atau

seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah.


Sehingga penulis mewawancara dengan memberikan

pertanyaan kepada mekanik PT XLM, supaya mendapat

beberapa informasi dari sumber yang ahli dalam bidang

otomotif tentang perawatan dan perbaikan sistem

pendingin di atas kapal XLM.

2. Dokumentasi

Kumpulan dari beberapa refrensi seperti buku manual,

astra internasional (isuzu training center) dan beberapa

journal internasional serta artikel- artikel dari internet dan

catatan atau hasil wawancara sebagai bahan acuan untuk

lebih memahami sistem pendingin mesin di atas kapal

XLM dan untuk penyusunan laporan tugas akhir.

3. Obsevarsi

Dalam hal ini penulis secara langsung melakukan

pemeriksaan terhadap komponen sistem pendingin mesin

di atas kapal XLM, prosedur perawatan dan perbaikan

pendingin pada mesin di atas kapal XLM dibengkel

Politeknik Indonusa Surakarta dengan tujuan untuk


menjaga pendingin dan tepat dan sesuai fungsinya.

4.Perpustakaan (Library Study)

Perpustakaan merupakan pencarian data melalui buku-buku

otomotif seperti Manual Book, buku-buku otomotif, juga

dapat melalui jurnal internasional serta artikel-artikel dari

internet yang mengulas tentang sistem pendingin mesin di

atas kapal XLM dengan sumber yang jelas. Kegiatan

tersebut membantu untuk lebih memahami sistem

pendingin mesin di atas kapal XLM.

I. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Sistem Pendingin

Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk mengatasi

terjadinya over heating (panas yang berlebihan) pada

mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil.

Fungsi dari sistem pendingin pada kendaraan dapat dibagi

menjadi empat yaitu :

a. Mencegah terjadinya over heating


Panas yang dihasilkan oleh pembakaran 2500 °C

pada ruang bakar. Panas yang cukup tinggi ini dapat

merusak logam atau bagian lain yang digunakan

pada motor, hal ini disebabkan karena logam dan

minyak pelumas pada suhu yang tinggi akan

merusak komponen- komponen pada mesin dan

apabila motor tidak dilengkapi dengan sistem

pendinginan dapat merusak bagian-bagian dari motor

tersebut.

b. Mempertahankan Temperatur Motor

Temperatur motor harus dipertahankan, agar selalu

pada temperatur kerja yang efesien. Hal ini

dilakukan dengan menyerap panas yang dihasilkan

oleh proses pembakaran yang berlebihan,


berputarnya kipas pendingin ketika mesin dalam

kondisi panas, dan katup thermostat yang membuka

dalam kondisi mesin pada suhu kerja.

c. Mempercepat motor mencapai temperatur kerja

Mempermudah pencapaian suhu kerja pada awal

pengoperasian mesin.

d. Memanaskan ruangan didalam ruang penumpang

Memanaskan ruangan didalam ruang penumpang

berlaku pada negara-negara yang mengalami musim

dingin.

Ada dua jenis sistem pendingin yang sering digunakan yaitu

pendinginan udara (pendingin langsung) dan pendinginan air

(pendinginan tidak langsung). Kedua cara di atas dapat menyerap panas

sekitar 33% ke atmosfir (udara luar) melalui atau dengan daya konveksi,

yaitu udara dihamburkan ke permukaan bahan logam yang panas.

a. Pendingin Udara (Pendingin Langsung)

Panas dari mesin yang bekerja atau berputar, dilewatkan melalui sirip,
rusuk, atau fins ke udara luar. Biasanya digunakan pada mesin satu

silinder atau kendaraan berdaya kecil.

Dasar penggunaan pada sistem pendinginan udara ini tergantung pada

hal sebagai berikut :

1) Perbedaan temperatur antara panas mesin dengan udara

luar/sekitar.

2) Luas permukaan dimana panas dikeluarkan atau disemburkan.

3) Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai (Daryanto,


2002 : 12).

Penggunaan sistem pendingin udara mempunyai keuntungan

seperti bahan bakar hemat dan keausan silinder berkurang, tidak ada

bahaya kerusakan karena pembekuan. Sistem pendinginan udara

memiliki keburukan seperti suara mesin menjadi keras karena tidak

menggunakan peredam suara dan pengontrolan suhu lebih sulit

dibandingkan dengan sistem pendinginan air.

b. Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)

Panas dilewatkan atau ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan

silinder. Panas yang diserap oleh air pendingin akan menyebabkan

naiknya temperatur air pendingin tersebut. Panas dari air ditransfer ke


sirip radiator kemudian panas tersebut disemburkan ke udara, air

kemudian kembali ke mesin (Daryanto, 2002 : 12).

Sistem pendingin air mempunyai keuntungan antara lain lebih aman,

karena ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan

adiktive dan anti beku). Sistem pendinginan air disamping lebih aman

juga mempunyai keuntungan lain seperti seperti peredam bunyi, air

dingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas untuk

pemanas udara di dalam kendaraan. Pengontrolan suhu pendingin dalam

sistem ini lebih mudah dibandingkan dengan sistem pendinginan udara

karena pada sistem pendinginan udara karena pada sistem pendinginan

terdapat thermostat, pendinginan lebih merata, suhu kerja lebih cepat

tercapai karena adanya thermostat yang bekerja pada waktu suhu mesin

rendah.Sistem pendinginan air juga mempunyai kerugian antara lain

lebih rumit dan lebih mahal dibandingkan dengan sistem pendinginan

udara (Daryanto, 2002 : 13).

Prinsip kerja sistem pendingin mesin di atas kapal XLM adalah sirkulasi

air pendingin dimulai dari radiator kemudian air ditekan oleh pompa air

dan dikirim kekantong-kantong (water jacket) pada silinder mesin,

pompa ini terpasang pada bagian depan dari mesin dan digerakkan oleh

poros engkol melalui V-belt. Air yang berada di water jacket berfungsi
untuk mendinginkan mesin. Jumlah debit air dalam water jacket harus

selalu dalam keadaan penuh dan tidak boleh terdapat gelembung air yang

dapat mengakibatkan penguapan. Saat mesin hidup (dalam kondisi

dingin) air pendingin dalam radiator tidak dapat bersirkulasi karena

adanya termostat. Keadaan ini akan mempercepat proses naiknya

temperatur kerja mesin. Katub thermostat akan membuka penuh apabila

suhu air telah mencapai suhu kerja mesin sekitar 82 °C – 90 °C.

Terbukanya katup thermostat menyebabkan air pendingin dapat

bersirkulasi dan mendinginkan mesin dan mempertahankan suhu kerja

mesin.

Air yang telah menyerap panas mesin

mengalir menuju radiator melalui selang atas dan didinginkan dengan

persinggungan udara yang dilewatkan pada sirip-sirip yang

menyelubungi pipa air. Apabila tekanan pada sistem pendingin mesin

berlebihan maka tutup radiator akan mengalirkan air menuju reservoir

tank.

Anda mungkin juga menyukai