Anda di halaman 1dari 69

KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGABUTAN

INJECTOR PADA AUXILIARY ENGINE DIKAPAL MV.UZAY

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

MenyelesaikanPogram Studi Diploma III Pelayaran

(Diklat Pelaut Tingkat III)

RIDO

NIT.123303191035

AHLI TEKNOLOGI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PELAYARAN

(DIKLAT PELAUT TINGKAT III PEMBENTUKAN)

POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah Yang Maha Kuasa
karena atas karunianya Karya Ilmiah Terapan dengan judul Optimalisasi
Pengabutan Injector pada Auxiliary Engine Dikapal MV.UZAY ini dapat
terselesaikan tanpa ada kendala yang berarti.
Dalam upaya menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini, dengan penuh
rasa hormat setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada pihak- pihak
yang memberikan bantuan, motivasi, bimbingan dan petunjuk serta
dorongan berarti bagi penulis.
Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini, saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Capt Wisnu Risianto M.M. selaku Direktur Politeknik Pelayaran
SumateraBarat.
2. Bapak Syamsyir, S.T.,M.T.,M.Mar.E. selaku Ketua Prodi Teknologi
Nautika Politeknik Pelayaran Sumatera Barat.
3. Bapak Dwi Aribowo.SE.M.Mar.E. selaku Dosen Pembimbin satu saya.
4. Ibu Nelfi Erlinda,M,Pd. selaku Dosen Pembimbing dua saya.
5. Perusahaan BAKAN DENIZCILIK TICARET LTD,STI dan seluruh
crew kapal MV.UZAY yang telah memberikan saya kesempatan untuk
melakukan penelitian dan praktek laut serta membantu penulisan Karya
Ilmiah ini.
6. Kedua orang tua saya tercinta yakni Bapak Yusman dan Ibu Irmawati
yang selalu memberi dukungan, motivasi dan doa.
7. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Pelayaran Sumatera Barat yang telah
memberikan ilmu kepada taruna selama menempuh pendidikan di
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat.

8. Teman-teman, saudaraku Angkatan IV Poltekpel Sumbar.

9. Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara
moril maupun materil sehingga Karya Ilmiah Terapan ini dapat
terselesaikan dengan baik.

ii
Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Politeknik Pelayaran

Sumatera Barat serta teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan

motivasi baik berupa pendapat, motivasi dalam rangka pembuatan Karya

Ilmiah Terapan ini. Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang

sempurna begitu juga dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini, apabila

nanti terdapat kekurangan, kesalahan dalam Karya Tulis Ilmiah ini, saya

selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat meberikan

saran dan kritik seperlunya.

Demikian, semoga Karya Ilmiah Terapan ini dapat memberi

manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua.

Padang Pariaman, 2023

Penulis

materai 10.000

(RIDO)

iii
ABSTRAK

RIDO. 2022. Optimalisasi Pengabutan Injector pada Auxiliary


Engine Dikapal MV.UZAY. Karya Ilmiah Terapan. Program Studi
Teknologi Nautika, Program Diploma III, Politeknik Pelayaran Sumatera
Barat, Di bimbing oleh Dwi Aribowo dan Nelfi Erlinda.

Adanya gangguan dan permasalahan pada peralatan dan


perlengkapan utama kapal yang meliputi segitiga api tersebut pada
mesin kapal khususnya Diesel tentu akan menghambat operasional
kapal itu sendiri. Kelalaian manusia merupakan faktor utama yang
menyebabkan sering terjadnya keruskan pada Injektor ketika sedang
beroperasi baik saat sedang berlayar maupun saat proses bongkar muat.

Penelitian dilaksanakan kurang lebih 12 bulan pada saat


melaksanakan Praktek Laut di kapal MV.UZAY. Data Primer diperoleh
secara langsung melalui wawancara dengan pihak yang bersangkutan.
Data sekunder diperoleh dari Data yang sudah ada serta wawancara
lansung ke awak kapal dan kejadian- kejadian yang pernah terjadi di
atas kapal.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa salah satu faktor yang


menyebabkan kurang optimalnya kinerja Injektor pada Auxiliary Engine
yaitu kurang optimalnya pengabutan Injektor sehinga meyebabkan
kotornya Nozzle pada injektor, tersumbatnya salah satu lubang pada
Nozzle kurang optimalnya dialy, weekly Maintenance dari perwira
mesin sehingga menurun performa pada Injektor. Juga dampak yang
akan ditimbulkan jika pengabutan injektor tidak optimal yaitu
kurangnya tenaga mesin serta timbulnya asap hitam pada gas buang.
Dan upaya yang dilakukan agar injektor bekerja secara optimal yaitu
disaat menurunnya tekanan bahan bakar cabut injektor tesebut lalu
bersihkan semua bagian-bagian lobang pengabutan pada injektor
dengan solar agar kotoran pada injektor bersih sehingga injektor
bekerja normal kembali.

kata kunci : Auxiliary Engine, Injektor, Optimalisasi

iv
ABSTRACT

RIDO. 2022. Optimalisation Fogging of Injectors in MV.UZAY


Auxiliary Engine 1. Applied Scientific Work Nautical Technology Study
Program, Diploma III Program, West Sumatra Shipping Polytechnic,
supervised by Dwi Aribowo and Nelfi Erlinda
The existence of disturbances and problems with the ship's main
equipment, which includes the fire triangle on the ship's engines,
especially the diesel , will certainly hamper the operation of the ship
itself. Human negligence is the main factor that causes frequent damage
to the injector when it is operating, both while sailing and during the
loading and unloading process.

The research was carried out for approximately 12 months when


carrying out the Marine Practice, namely the ship MV.UZAY Primary
data was obtained directly through interviews with the parties
concerned. Secondary data was obtained from existing data as well as
from direct interviews with the ship's crew and events that had occurred
on board the ship.

The results of this study indicate that one of the factors that causes
the performance of the injectors to be less than optimal in Auxiliary
Engine is the less optimal fogging of the injectors so that it causes dirty
nozzles on the injectors, blockage of one of the holes on the nozzle, less
optimal dialy, weekly maintenance from engine officers resulting in
decreased performance on the injectors. Also the impact that will be
caused if the injector fogging is not optimal, namely the lack of engine
power and the appearance of black smoke in the exhaust gas. And efforts
are made so that the injector works optimally, namely when the fuel
pressure decreases, remove the injector and then clean all parts of the
fogging hole in the injector with diesel fuel so that the dirt on the injector
is cleanso that the injector works normally again.

keywords : Auxiliary Engine, Injector, Optimizatio

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................i

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Abstrak ....................................................................................................................... iv

Abstract .........................................................................................................................v

Daftar Isi… ................................................................................................................ vi

Daftar Tabel .............................................................................................................. ix

Daftar Gambar............................................................................................................x

Daftar Lampiran....................................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN… ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................5

vi
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ................................................................................6

2.1 Review Penelitian Sebelumnya ............................................................................ 6

2.2 Landasan Teori .......................................................................................................6

2.3 Kerangka Penelitian .............................................................................................16

2.4 Deskripsi Penelitian ............................................................................................ 18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................19

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................... 19

3.2 Lokasi Penelitian ..................................................................................................19

3.3 Sumber Data Penelitian ...................................................................................... 19

3.4 Pemilihan Informan ..............................................................................................20

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 21

3.6 Instrumen Penelitian.............................................................................................23

3.7 Teknik Analisa Data............................................................................................ 23

BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................................ 25

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................................. 25

vii
4.2 Hasil Penelitian.................................................................................................... 30

4.3 Pembahasan ......................................................................................................... 42

BAB 5 PENUTUP .....................................................................................................53

5.1 Kesimpulan ...........................................................................................................53

5.2 Saran .................................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

LAMPIRAN ..................................................................................................................

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Informan Kunci ......................................................................................... 20

Tabel 4.1 Data Keadaan Injektor Sebelum Dan Sesudah Dioptimalkan ................ 33

Tabel 4.2 Data Injektor yang dipakai/ Belum Optimal ........................................... 34

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Auxiliary Engine ....................................................................................8

Gambar 2. 2 Diagram Bahan Bakar Diesel ................................................................8

Gambar 2. 3 Hisap........................................................................................................9

Gambar 2. 4 Kompresi .................................................................................................9

Gambar 2. 5 Usaha .....................................................................................................10

Gambar 2. 6 Buang ....................................................................................................10

Gambar 2. 7 Injektor ..................................................................................................11

Gambar 2. 8 MV. UZAY ...........................................................................................11

Gambar 2. 9 Komponen Injektor...............................................................................14

Gambar 2. 10 Tekanan Injektor .................................................................................15

Gambar 2. 11 Kerangka Penelitian ...........................................................................15

Gambar 4. 1 Auxiliary Engine...................................................................................25

Gambar 4. 2 Auxiliary Engine MV.UZAY ..............................................................27

Gambar 4 .3 Injektor ................................................................................................. 32

Gambar 4. 4 Injektor ................................................................................................. 34

Gambar 4. 5 Jurnal Engine Book ..............................................................................34

Gambar 4. 6 Tekanan Pompa Injektor ......................................................................35

Gambar 4. 7 Filter Bahan Bakar ................................................................................36

x
Gambar 4. 8 Jurnal Kamar Mesin .............................................................................37

Gambar 4. 9 Temperatur Mesin Diesel .....................................................................37

Gambar 4. 10 Jurnal Engine Book ............................................................................38

Gambar 4. 11 PM Auxiliary Engine .........................................................................39

Gambar 4. 12 Gas Buang Auxiliary Engine .............................................................39

Gambar 4. 13 Cleaning Injektor ................................................................................40

Gambar 4. 14 Filter Bahan Bakar..............................................................................41

Gambar 4. 15 Injektor Setelah dibersihkan ..............................................................41

Gambar 4. 16 Filter Bahan Bakar Diesel ..................................................................45

Gambar 4. 17 Injektor ................................................................................................48

Gambar 4. 18 Proses Pembersihan Filter Bahan Bakar ...........................................49

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Wawancara bersama informan kunci MV. UZAY

xii
DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Arti

FOT : Fuel oil treatment

PMS : plan maintenance system

TMA : Titik mati atas

TMB : Titik mati bawah

MV : Motor vessel

MT : Motor tanker

PT : Perusahan terbatas

PRALA : Praktek laut

MDO : Marine diesel oil

FO : Fuel oil

C/E : Chief engineer

2/E : Second engineer

3/E : Third engineer

4/E : Fourth engineer

RPM : Rotation per minute

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara yang berada di antara Benua Asia dan Australia


serta antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, Indonesia menjadi
negara kepulauan terbesar di Dunia. Letak Geografis yang sangat
menguntungkan dan perkembangan teknologi yang pesat, membuat
Indonesia secara cepat dikenal dunia akan kewibawaannya dibidang
maritime. Untuk memanfaatkan area yang telah ada diperlukan armada
yang mendukung semua kegiatan dibidang jasa angkutan barang
maupun penumpang.

Kapal adalah kendaraan yang berabad–abad digunakan oleh manusia


untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan
perahu. Biasanya manusia pada masa lalu menggunakan rakit ataupun
perahu. Semakin besar kebutuhan akan daya muat, maka dibuatlah
perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal.
Bahan–bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa
lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang–batang papirus
seperti yang digunakan Bangsa Mesir kuno kemudian digunakan
bahan– bahan logam seperti besi atau baja karena kebutuhan manusia
akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya
menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar mesin uap
muncul setelah revolusi industri dan mesin diesel serta nuklir. Sebagai
armada yang telah menguasai transportasi laut sejak dahulu, fungsi
kapal masih sama yaitu untuk mengangkut suatu barang atau
penumpang dari suatu pulau ke pulaulain dan dari suatu negara ke
negara yang lain. Saat ini telah banyak dikenal bermacam–macam
perusahaan pelayaran yang membawahi banyak kapal sehingga roda
perekonomian dapat berjalan dengan lancar dan Indonesia dapat
bersaing dengan Negara lain. Dalam hal ini, penyedia jasa pelayaran
harus menyediakan kapal–kapal yang siap melaksanakan pelayaran
untuk menjalankan perputaran ekonomi. Pihak penyedia jasa kapal

1
pelayaran juga harus selektif dalam memilih sumber daya manusia yang
unggul untuk mengelola kapal–kapal mereka agar tidak ada
keterlambatan dalam proses pelayaran sehingga tidak ada kerugian
yang ditimbulkan.
Untuk mencapai hal ini, perlu diadakan perawatan dan
perbaikan pada seluruh permesinan dan perlengkapan yang ada di atas
kapal, dengan mematuhi semua aturan dan kebijakan yang diterapkan
oleh perusahaan pelayaran. Untuk meminimalisir kerusakan dan
perbaikan pada permesinan di kapal, perlu diadakan perawatan pada
mesin induk dan mesin bantu sesuai running hours yang tertera pada
manual book. Auxiliary Engine merupakan salah satu permesinan bantu
yang kerja untuk mambantu mesin induk berfungsi untuk menunjang
sistem kelistrikan di atas kapal, dengan mengubah energi gerak menjadi
energi listrik. Auxiliary Engine termasuk mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) sebagai tenaga untuk menggerakkan
mesin. Pembakaran tersebut berasal dari alat pengabut bahan bakar

(injector) yang merupakan suatu alat untuk mengabutkan,


menyemprotan bahan bakar melalui lubang– lubang nozzle dalam
bentuk kabut kedalam ruang bakar sehingga terjadi proses pembakaran
pada ruang cylinder, sehingga timbul ledakan yang selanjutnya
mendorong piston ke titik mati bawah dan memutar shaft.

Agar injector dapat bekerja dengan maksimal, diperlukan


perawatan yang intensif sesuai dengan running hours pada manual book
dalam hal pengecekan pada setiap komponennya, apakah masih bekerja
dengan baik atau bahkan telah terjadi penurunan dan mengalami
kerusakan. Pengecekan tersebut antara lain membersihkan nozzle dari
kotoran menggunakan marine diesel oil atau juga dengan pembersih
khusus kotoran dan karat, pengetesan injector sesuai dengan tekanan
pada manual book, membersihkan dudukan injector dari kotoran.
Perawatan ini sangat diperlukan agar kerja injector dapat terkontro
dengan baik dan dapat menghindari kerusakan yang mungkin terjadi.
Apabila perawatan terabaikan, kemungkinan besar komponen pada

2
mesin mengalamipenurunan performa karena telah terjadi penumpukan
dan penyumbatan oleh kotoran yang ikut masuk kedalam sistem mesin.
Apabila hal tersebut terjadi pada injector, dapat menurunkan kualitas
pembakaran yang mengakibatkan rendahnya performa cylinder. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka penggantian pada komponen yang
bermasalah sangat dibutuhkan, namun terkadang masinis terkendala
karena minimnya supply spare part di atas kapal yang akhirnya
memaksakan mereka untuk tetap menggunakan komponen yang sudah

tidak optimal agar mesin tetap beroperasi.


Hal ini sejalan dengan kejadian yang dialami penulis saat
melaksanakan praktek laut di MV.UZAY pada tanggal 23 Maret 2022
Dikapal MV.UZAY berlayar dari Jepang ke Korea yakni pada injektor
yang mengalami kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan
dialihkan kembali kebagian yang lain atau ke tangki bahan bakar sebagai
kelebihan aliran (overflow). Sehingga Auxiliary Engine kurang tenaga
dan mengakibatkan Auxiliary Engine mati atau blackout.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin dan tertarik
untuk melaksanakan penelitian yang berjudul OPTIMALISASI
PENGABUTAN INJEKTOR PADA AUXILIARY ENGINE
DIKAPAL MV. UZAY.
1.1 Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut diatas jelas bahwa perawatan


terhadap injector sangat diperlukan agar mesin tetap bekerja secara
optimal. Oleh karena itu dalam perumusan masalah ini yang dibahas
akan meliputi :

a. apa yang dapat menyebabkan kurang optimalnya pengabutan


injector di Kapal MV.UZAY ?

b. Apakah dampak yang akan terjadi jika pengabutan injector


kurang optimal MV.UZAY ?

c. Bagaimana upaya yang dilakukan agar injector bekerja


optimal MV.UZAY ?

3
Mengingat masalah yang dibahas serta keterbatasan waktu yang
dimiliki oleh penulis, maka penulis membatasi masalah pada
Optimalisai Pengabutan Injector Pada Auxiliary Engine MV.
UZAY.
1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari


pembahasan menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya,
penulis melakukan penelitian selama satu tahun di atas kapal MV.
UZAY tentang injektor pada Auxiliary Engine yaitu apa yang
menyebabkan kurang optimalnya pengabutan injektor dan upaya apa
yang dilakukan agar injektor terus bekerja secara optimal.
1.3 Tujuan Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna pagi para perwira


mesin serta pembaca yang mengalami permasalahan yang sama yang
dialami oleh penulis, untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
meningkatkan perawatan dan perbaikan injector.
a. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kurang
optimalnya pengabutan injector.
b. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat darikurang
optimalnya pengabutan injector.
c. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar injector bekerja
secara optimal.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diperoleh baik bagi pembaca, para


masinis dan pihak perusahaan pelayaran. Adapun manfaat
penelitian ini :
1. Manfaat Secara Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknika
mengenai masalah terjadinya kurang optimalnya pengabutan
pada injektor.
2. Manfaat Secara Praktis

4
a. Menambah wawasan bagi taruna Civitas Akademi
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, dan menambah
referensi ke pustakaan dan sumber terhadap pengabutan
pada injektor yang mana akan berguna bagi pembaca
apabila menemukan masalah yang sama.
b. Menambah informasi bagi para pembaca dan masinis
kapal sehingga dapat meningkatkan perawatan tehadap
injektor sebagai pendukung pengoperasian kapal.

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Sebelumnya

Bagian berikut ini menjelaskan beberapa penelitian sebelumnya


terkait Optimalisasi pengabutan Injector Pada Auxiliary Engine Terhadap
Proses Pembakaran di Kapal MV.UZAY.Penelitian Ridho, H. (2021)
tentang Analisis Pengabutan Bahan Bakar Pada Injektor Terhadap Mesin
Induk di Kapal MV. Lumoso Lancar. Hasil yang diperoleh dari penelitian
ini bahwa kurang sempurnanya proses pembakaran di dalam silinder mesin
penggerak utama yang disebabkan oleh Mengganti nozzle Injector bahan
bakar yang sudah melewati jam kerjanya dan kurang terencananya
perawatan pada injektor bahan bakar mesin penggerak utama. Jadwal
pelayaran yang sangat padat mengakibatkan jam kerja dari injektor bahan
bakar menjadi lebih cepat. Awak kapal pun sulit mencari waktu luang untuk
melakukan perawatan pada injektor bahan bakar sesuai buku manual karena
kondisi dari MV. Lumoso Lancar yangsering mengalami masalah pada
pesawat yang lain sehingga awak kapal sering mengabaikan perawatan pada
injector bahan bakar. Hal ini mengakibatkan cadangan injektor bahan bakar
yang siap digunakan menjadi lebih sedikit.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Halimah, D.N (2020),


tentang Optimalisasi Perawatan Injektor Guna Menunjang Performa Diesel
Generator di MT. Serang Jaya. Faktor yang menyebabkan kurang
optimalnya perawatan injector diesel generator di MT. Serang Jaya adalah
tidak adanya prosedur PMS (planned maintenance system) yang jelas di
atas kapal, dan kualitas bahan bakar yang kurang bagus seperti adanya
kotoran dan kandungan air pada bahan bakar dan nozzle, spring yang sudah
rusak. Dampak yang ditimbulkan dari kurang optimalnya perawatan pada
injector adalah nozzle dan spring injector Auxiliary Engine mengalami
kerusakan, pengabutan menjadi tidak sempurna dan tenaga pada Auxiliary
Engine tidak maksimal. Upaya untuk menanggulangi kurang optimalnya
perawatan injector Auxiliary Engine di MT. Serang Jaya adalah dengan cara
melakukan perawatan sesuai dengan PMS (planned maintenance system)
6
yang terdapat pada manual book, menambahkan FOT (fuel oil treatment)
dan melakukan penggantian pada nozzle, spring yang sudah rusak. Dan
meningkatkan tanggung jawab masinis terhadap Auxiliary Engine .

Dan yang akan saya jelaskan pada penelitian saya adalah untuk
mengetahui penyebab dan pengaruh pada injector dapat berjalan secara
maksimal atau tidak. Dan juga indikasi-indikasi atau tanda-tanda
sebelumnya disaat injector berjalan secara tidak normal.
2.2 Landasan Teori

Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2015)


adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi
merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien.

Menurut (Mohammad Nurul Huda, 2018) Optimalisasi berasal dari


kata optimal artinya terbaik atau tertinggi. Mengoptimalkan berarti
menjadikan paling baik atau paling tinggi. Sedangkan optimalisasi adalah
proses mengoptimalkan sesuatu, dengan kata lain proses menjadikan sesuatu
menjadi paling baik atau paling tinggi.

1. Auxiliary Engine

Auxiliary Engine adalah sebuah pesawat bantu yang merubah energi


mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanik

diperoleh dari mesin penggerak seperti Auxiliary Engine, turbin dan lain-
lain.
Secara umum fungsi Auxiliary Engine adalah untuk mensuplai arus pada
sistem kelistrikan. Proses pembangkitan listrik pada Auxiliary Engine
menggunakan prinsip induksi yaitu apabila terjadi perpotongan medan
magnet dengan penghantar, maka pada penghantar akan timbul gaya gerak
listrik. Menghasilkan peningkatan daya yang cukup signifikan dimana daya
maksimum pada kondisi suhu udara masuk 50°C dengan tekanan 3 bar
sebesar 46.1 HP dan pada kondisi suhu udara masuk 40°C dan tekanan 2 bar
sebesar 45.24 Hp masing-masing terjadi pada putaran 2200 Rpm. Hal ini
dapat dijelaskan berdasarkan hubungan matematis antara suhu, volume dan
7
tekanan yang dinyatakan dengan PV/T = C, dimana untuk volume silinder
yang konstan berlaku hubungan P/T = C. Dengan menggunakan acuan suhu
lingkungan 32°C dan tekanan udara 1 bar, dapat dilihat dari hubungan
tersebut bahwa jika suhu udara masuk lebih kecil dari suhu lingkungan
(32°) maka tekanan udara yang masuk lebih kecil dari 1 bar, sehingga
dibutuhkan suplai udara tambahan melalui kompresor yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan udara yang masuk dan secara bersamaan akandiikuti
dengan adanya peningkatan suhu.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja Auxiliary
Engine yang dapat terjadinya black out. Salah satunya kurangnya perawatan
komponen-komponen Auxiliary Engine sehingga kinerja diesel tidak
optimal, yang dapat mengganggu pasokan listrik diatas kapal bahkan sama
sekali tidak ada pasokan listrik. Sistem bahan bakar, kurangnya tekanan
penyemprotan injector bahan bahan bakar, dan tidak normalnya kinerja
katup isap dan katup buang di Auxiliary Engine sehingga dapat terjadinya
black out di atas kapal. (Taufiqullah, 2019).

Gambar 2.1 Auxiliary Engine


Sumber : Dokumentasi Pribadi

8
Penyebab Auxiliary Engine mati atau black out adalah sebagai berikut:

a. Bahan bakar kotor

b. Filter bahan bakar kotor

c. Tekanan injector kurang optimal

d. Kurangnya perawatan pada injector

e. Beban Auxiliary Engine terlalu berat

Gambar 2.2 Diagram Bahan Bakar Auxiliary Engine


Sumber: Dokumentasi Kapal MV. UZAY

2. Prinsip kerja Auxiliary Engine

Prinsip kerja Auxiliary Engine (mesin pembakaran) yakni


memanfaatkan daya ledak (expantion) yang terbentuk saat sebuah gas
terbakar. Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam
yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat
langkah piston. (Wikipedia, 2016). Secara sederhana dapat dikatakan
gas bertekanan akan dibakar di dalam suatu ruangan, daya ledak dari

9
pembakaran tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan poros engkol
mesin motor 4 langkah merupakan motor yang satu siklus kerjanya
diperlukan 4 langkah gerakan piston atau 2 putaran engkol sehingga
menghasilkan 1 usaha, 4 langkah piston tersebut akan dijelaskan
secara lebih rinci sebagai berikut :
a. Langkah Hisap

Gambar 2.3 Langkah Hisap


Sumber: Muchta, A

Langkah hisap atau intake merupakan tahapan ketika katup


intake membuka lalu menghisap campuran bahan bakar yang
sebelumnya telah dikabutkan.

b. Langkah Kompresi

Gambar 2.4 Langkah Kompresi


Sumber: Muchta, A

10
Piston bergerak dari TMB (Titik Mati Bawah) menuju
TMA (Titik Mati Atas). Posisi katup hisap dan katup buang
tertutup. Gerakan piston menyebabkan volume didalam silinder
mengecil dan memampatkan atau mengkompresi campuran bahan
bakar didalam silinder sehingga tekanan dan temperatur naik.
c. Langkah Usaha

Gambar 2.5 Langkah Usaha


Sumber: Muchta, A

Langkah usaha atau disebut juga ekspansi, yaitu saat posisi


piston hampir mencapai TMA (Titik Mati Atas). Saat ini busi
menyala dan memercikkan bunga api listrik. Bahan bakar yang
sudah dimampatkan akan terbakar atau meledak. Ledakan itu
menghasilkan tenaga yang kemudian mendorong piston bergerak
lagi dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah).

11
d. Langkah Buang

Gambar 2.6 Langkah Buang


Sumber: Muchta, A

Piston bergerak dari TMB (Titik Mati Bawah) menuju TMA


(Titik Mati Atas). Posisi katup hisap tertutup dan katup buang
terbuka. Gerakan piston menyebabkan piston mendoron gas buang
ke luar menuju knalpot melalui katup buang. Setelah langkah
buang maka motor melakukan langkah hisap, kompresi, usaha dan
buang, demikian seterusnya sehingga selama ada proses
pembakaran maka motor berputar terus, siklus motor 4 langkah,
maka motor 4 langkah sering disebut motor.(Surjaman F, 2020).

3. Injektor

Injektor adalah suatu alat untuk menyemprotkan bahan bakar


minyak menjadi kabut halus atau gas yang akan mempermudah gas

tersebut terbakar dalam silinder mesin. Semakin halus pengabutan


bahan bakar minyak tersebut sampai semakin sempurna pembakaran
yang di hasilkan sehingga tenaga mesin juga maksimal (karyanto,2015)

12
Gambar 2.7 Injektor

Sumber : Klasotomotif

Gambar 2.8 MV.UZAY


Sumber : Foto Dokumentasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tentang


Pelayaran (2008), yang menyebutkan kapal adalah “ Kendaraan air
dengan bentuk jenis tertentu, yang digerakkan oleh angin,mekanik,
energi lainnya, ditarik atau ditunda, kendaraan yang berdaya dukung
dinamis, kendaraan dibawah merupakan air, serta alat apung dan
bangunan terapung yang berpindah-pindah. “
Menurut soekarno,S. (2015) Kapal (ship) adalah kendaraan besar

13
pengangkut penumpang dan barang di laut, sungai, dan sebagainya.
Seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya
cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan
istilah bahasa inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat
yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu
tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana
sebuah perahu disebut kapal selalu diterapkan undang-undang peraturan
atau kebiasaan setempat.
Penulis menyimpulkan bahwa kapal merupakan suatu alat
(kendaraan) yang mengapung di atas air yang digerakan oleh tenaga
pengerak berupa tenaga manusia ( pendayung), layar (memanfaatkan
angin), mesin induk berfungsi untuk memenuhi dan menunjang
kebutuhan makluk hidup.
4. Fungsi injector

Dikutip dari Daryanto & Setyabudi, I (2012:26) pada diesel alat


yang berfungsi untuk menyuplai bahan bakar disebut injector.Fungsi
dari injector tersebut adalah menyemprotkan bahan bakar hingga
menjadi kabut kedalam ruang pembakaran sehingga timbul ledakan
di dalam ruang pembakaran. Secara lebih lanjut fungsi injector diesel
adalah:
1. Dengan cepat meningkatkan tekanan bahan bakar hingga mencapai
tekanan tinggi tanpa menimbulkan kebocoran.
2. Menekan bahan bakar dengan jumlah tepat ke pengabut, jumlah
tersebut harus juga dapat diatur secara kontinu dari 0 hingga maksimal
3. Pengabutan bahan bakar harus dapat dilaksanakan pada saat yang
tepat dan dapat dilaksanakan pada jangka waktu yang diinginkan.

1. Perawatan Injector

Berdasarkan dari materi perawatan Injector dan pompa


Injector, pada sistem pengabutan bahan bakar sangat penting dijaga
kondisinya agar maksimalnya proses pembakaran serta homogenisasi
pembakaran. Sebuah pompa injeksi adalah perangkat yang memompa
bahan bakar ke dalam cylinder sebuah mesin diesel. Secara

14
tradisional, pompa digerakkan tidak langsung dari poros engkol
dengan roda gigi, rantai atau sabuk bergigi (sering timing belt) yang
juga menggerakkan camshaft. (Karyanto, 2015)
Perawatan adalah kegiatan pendukung utama bertujuan untuk
menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu sistem peralatan
atau mesin sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai
kondisi yang diharapkan. (Surjaman F, 2020).
2. Komponen - Komponen Injector

Injektor di dalam mekanismenya di bantu oleh beberapa


komponen penunjang agar memaksimalkan kinerja dari injector di
dalam mengabutkan bahan bakar, antara lain :

1. Nozzle Holder berfungsi untuk saluran bahan bakardan


Body komponen bagian atas.

2, Over Flow Pipe berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar


pengabutan
Perawatan adalah kegiatan pendukung utama bertujuan untuk
menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu sistem peralatan
atau mesin sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai
kondisi yang diharapkan. (Surjaman F, 2020).

1. Adjusting Washer berfungsi untuk penyetel tekanan


2. Pressure Spring berfungsi untuk mengembalikan
tekananpengabutan.
3. Pressuret Pin berfungsi untuk proses penerus tekanan.

4. Distance Piece berfungsi untuk saluran bahan bakar dan


tempat tumpuan pressure spring.
5. Nozzle Needle berfungsi untuk jarum pengatur
pengabutan bahan bakar Nozzle Body berfungsi untuk
saluran bahan bakar dan lubang pengabutan.
6. Retaining Nut berfungsi untuk Body komponen bagian
bawah.

15
7. Adjusting Washer berfungsi untuk penyetel tekanan
pengabutan.
8. Pressure Spring berfungsi untuk mengembalikan
tekananpengabutan.
9. Pressuret Pin berfungsi untuk proses penerus tekanan.

10.Distance Piece berfungsi untuk saluran bahan bakar


dantempat tumpuan pressure spring.
11.Nozzle Needle berfungsi untuk jarum pengatur
pengabutan bahan bakar Nozzle Body berfungsi untuk
saluran bahan bakar dan lubang pengabutan.
12.Retaining Nut berfungsi untuk Body komponen bagian
bawah.

Gambar 2.9 Komponen Injektor

Sumber: geraiteknologi.com

1. Cara Menyetel injector

Pengecekan dari tekanan injektor memiliki tujuan untuk


mengetahui nilai tekanan yang dihasilkan oleh injektor
saat bekerja dan dapat menginjeksikan bahan bakar.
Berikut ini merupakan langkah pemeriksaan tekanan
injektor nozzle pada mesin diesel panduam (manual book):

16
1. Siapkan alat berupa pompa injektor tester yang telah
terisi solar pada tangki pompa.
2. Pasang injektor nozzle pada pipa dari alat pompa injektor
tester, dan sementara biarkan baut pengikatnya kendor
guna membuang angin yang terperangkap dalam pipa.
3. Tekan tuas pompa injektor tester untuk membuang semua
udara dalam pipa (bleeding).
4. Kencangkan baut pengikat antara pipa dengan injektor.

5. Tekan tuas pompa injektor tester untuk memulai


pemeriksaantekanan injektor.
6. Baca skala penunjukkan tekanan yang ada pada pressure
gauge.
7. Tekanan untuk injektor baru = 219 – 220 bar. Tekanan
injektor lama 270 – 280 bar. ( lebih tepatnya perhatikan
pada manual book).

Contoh pemeriksaan tekanan injektor nozzle seperti gambar dibawah


ini:

Gambar 2.10 Tekanan Injektor


Sumber: geraiteknologi.com
Lakukanlah penyetelan injektor nozzle, apabila hasil
pengukuran tidak sesuai dengan spesifikasi. Dalam penyetelan
tekanan injektor nozzle sangat tergantung dari model injektor
nozzle yang digunakan. Terdapat penyetelan tekanan injeksi pada
injektor nozzlenya dengan memutar baut penyetelan tekanan,

17
2.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah bagan dari suatu alur pemikiran


seseorang terhadap apa yang sedang dipahaminya untuk dijadikan sebagai
acuan dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang di teliti secara
logis dan sistematika. Untuk keperluan penelitian, di bawah ini digambarkan
kerangka penelitian tentang optimalisasi kerja injector pada mesin diesel
generator terhadap proses pembakaran di kapal MV.UZAY yang peneliti
susun sebagai berikut:

Optimalisasi Pengabutan Injector Pada Auxiliary


Engine dikapal Mv.Uzay

Permasalahan yang terjadi

1. Menurunnya Tekanan Injektor


2. Timbulnya Asap Hitam Pada Cerobong
Auxiliary Engine
3. Tekanan Injektor Menurun Dan Tak Dampak yang ditimbulkan
Sesuai Panduan Dan Manual

1. Kurang Lancarnya operasi


sebuah kapal
2. Terjadi kerusakan Pada
Upaya yang dilakukan komponen Injektor
3. Kurang Optimalnya tenaga
yang di hasilkan mesin
Diesel

1. Optimalkan perawatan danperbaikan


injector Diesel secara berkala
2. Menerapkan PMS sesuai ketentuan
Manual book
3. Melakukan penggantian pada
Injector bekerja secara
Komponen terutama Nozzle dan Spring
optimal
4. Memperhatikan kualitas bahan bakar
dan Pengecekan dan Pengantian Secara
berkala

18
2.2 Deskripsi penelitian

Pada penelitian ini penulis akan menjelaskan tentang permasalahan yang

terjadi dan dampak yang disebabkan oleh pemakaian bahan bakar yang kotor

dan komponen yang rusak pada injektor Selanjutnya penulis akan

menganalisa penelitian lalu melakukan faktor penelitian dan upaya penelitian

akhirnya injektor bekerja secara normal.

19
BAB 3

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:22), metode penelitian kualitatif dilakukan


secara intensif, peneliti ikut mengamati media, mencatat kendala apa yang
terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang
ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, data dan fakta-fakta
nyata mengenai optimalisasi pengabutan injector pada Auxiliary Engine
MV. UZAY pada saat melakukan praktek laut.

3.2 Lokasi Penelitian

Adapun tempat peneliti tentang optimalisasi pengabutan injector


pada Auxiliary Engine DiKapal MV.UZAY Dengan waktu peneliti selama 1
(tahun) tiga hari dari tangal 3 bulan Maret 2021 sampai 6 Maret 2022.

3.3 Sumber Data Penelitian

Data yang akan dicari terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

1. Data Primer

Menurut Hasan, (2002:82) data primer ialah data yang


diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data ini didapatkan melalui wawancara langsung dengan crew
engine beserta observasi dilapangan pada saat melakukan praktek

20
2. Data Sekunder

Menurut Hasan, (2002:58) data sekunder adalah data yang


diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
dari sumber-sumber yang telah ada. Jadi data sekunder adalah data
yang diperoleh dari dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Selain itu,
data ini juga dapat diperoleh dari internet yang berkaitan dengan
objek penelitian proposal atau yang berhubungan dengan
permasalahan yang sedang diteliti, yang berguna sebagai pedoman
dari informasi lain yang telah disampaikan pada saat penulis
mendapatkan pendidikan dikampus. Adapun beberapa data sekunder
seperti engine particular, ship particular dan maual book pada
Auxiliary Engine.
3.4 Pemilihan Informan.

Menurut Lexy J. Moelong (2015) informan adalah seseorang yang


tidak hanya dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
belakang penelitian, tetapi juga mampu memberikan masukan tentang sumber
bukti yang mendukung.
Pemilihan informan-informan pada penelitian ini menggunakan
teknik Purposive sampling, sebagaimana maksud yang disampaikan oleh
Sugianto dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif, adalah: “Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi

objek/situasi social yang diteliti”. (Sugianto,2015:54). Dalam penelitian

ini yang menjadi informanpenelitian adalah orang-orang pilihan peneliti yang

dianggap terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan kepada

peneliti.

21
Berikut ini adalah data informan dalam penelitian, dapat di

lihat ditabel:

Tabel 3.1 Informan Kunci

No Name Date and Place of Rank Seaman

Birth book

1. Devial Muara Labuh, 12 C 2834189


2/Engineer
Bendri Desember 1977

2. Jack Julianta P. siantar, 24 Januari 3/Engineer C6315801

1992

3. Irfan Sofa Bukit tinggi, 10 C/Engineer C2877373

September 1976

Sumber: Data Peneliti, 2022

Pengambilan informan dari penelitain ini berjumlah 3 orang.


Peneliti mengambil tiga perwira tersebut karena mempunyai jabatan tinggi
di Kamar Mesin. Proses penelitian terdapat juga informan pendukung
sebagai menambah informasi, informasi dapat di ambil melalui observasi,
jika informan tidak mendukung atau situasi dan kondisi yang harus
melakukan observasi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik penggumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi.

Menurut Sugiyono (2016:203) observasi sebagai teknik

pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain. Observasi dilakukan dengan melihat

22
langsung di lapangan yang digunakan untuk menentukan faktor layak

yang didukung melalui wawancara, survey, analisis jabatan.

Pengumpulan data pada metode ini dilakukan pada saat melihat

kejadian-kejadian yang sering menimbulkan masalah terhadap kerja

injector pada optimalisasi pengabutan injector pada Auxiliary Engine

optimalisasi pengabutan injector pada Auxiliary Engine terhadap

proses pembakaran di kapal. Penulis melakukan observasi seperti

mengambil data Auxiliary Engine performa, tekanan pada Auxiliary

Engine dan temperature bahan bakar.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2016:194) wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal–hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit

atau kecil. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada awak

kapal pada kapal MV. UZAY dimana peneliti mengadakan tanya

jawab secara langsung dengan para perwira yang ada di atas kapal.

Peneliti menanyakan apa akibat dari tidak optimalnya injektor, dan f

apa saja yang mempengaruhi injektor tidak optimal, dan upaya yang

dilakukan agar injektor terus bekerja dengan optimal sehingga

Auxiliary Engine berjalan dengan baik dan tidak mengganggu

selama pelayaran.

23
3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016:329) dokumentasi adalah suatu cara


yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk
buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan

serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dari teknik


pengumpulan data seperti di atas penulis berharap data yang
terkumpul akan lebih akurat karena berasal langsung dari objek yang
diteliti. Peneliti melakukan dokumentasi pada saat engineer
melakukan perawatan terhadap injektor Auxiliary Engine seperti
membersihkan filter bahan bakar, injektor tes sebelum digunakan dan
penggantian nozzle pada injektor.

3.6 Instrumen Penelitian

Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak


sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia,
dapat juga dilakukan dengan pemberian kuisioner, wawancara, pedoman
observasi dan sebagainya dengan peneliti berperan sebagai instrument
kunci. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti
adalah mutlak, karena peneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik
manusia dan non manusia yang ada dalam kancah penelitian. Ini berkaitan
dengan keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif
atau pasif (Murni, 2017).

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan oleh penulis adalah metode “deskriptif


kualitatif“, dalam penelitian deskriptif kualitatif, data diperoleh dari
berbagai sumber, dan dilakukan secara terus-menerus sampai data
terpenuhi.
Analisis data kualitatif bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya dan mencari apa yang penting dan apa yang dapat dipelajari.
Miles & Huberman (2014: 17) menyebutkan bahwa teknik analisis data
dalam penelitian kualitatif meliputi:

24
1. Pengumpulan Data
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis .Langkah
ini melibatkan transkrip wawancara, men-scanning materi, mengetik
data lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut
kedalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tak perlu dan
mengorganisasikan data-data yang telah di reduksi memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan menjadi tema.
3. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik,
network, cart atau Pada penelitian kualitatif. Penyajian data
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, bagian dan hubungan
antar kategori melalui penyajian data tersebut maka data
terorganisasikan dan tersusun sehingga akan semakin mudah
dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)

Kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi.


Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang
mendukung tahap pengumpulan berikutnya. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal.

25
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Lokasi Peneitian

Tempat penelitian yang dilakukan peneliti yaitu diatas kapal MV.


UZAY yang merupakan kapal milik Perusahaan BAKAN DENIZCILIK
TICARET LTD,STI. Penulis melaksanakan praktek laut di kapal ini
pada tanggal 3 Febuari 2021 sampai dengan 6 Febuari 2022.
Gambar 4.1 Auxiliary Engine

Sumber : Data peneliti, 2022

Diatas kapal ini saya melakukan penelitian tentang Optimalisasi


Pengabutan Injector Pada Auxiliary Engine di Kapal MV.UZAY untuk
melengkapi Karya Ilmiah Terapan ini, untuk lebih lengkapnya data-data
kapal maka saya lampirkan Ship’s Particular berikut ini.

26
SHIP PARTICULAR

Gambar 2.8 MV.UZAY


Sumber : Foto Dokumentasi

27
2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah sebuah pesawat


bantu berupa Auxiliary Engine yang berfugsi menghasilkan Energi
gerak dapat diubah menjadi energi listrik. Berikut ini adalah objek
penelitian Auxiliary Engine MV.UZAY.

Gambar 4.2 Auxiliary Engine MV. UZAY

Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

Penelitian ini saya lakukan diatas kapal selama lebih kurang


1 tahun di masa praktek layar.Kapal ini berlayar di daerah Asia dan
Eropa. Kapal ini selalu mengoperasikan Auxiliary Engine baik saat
layar maupun saat proses bongkar muat dan sering terjadi trouble
saat pengoperasian pada permesin dan sehingga dapat dengan
mudah memahami dan mempelajari kendala dan masalah apa yang
terjadi.
Peneliti melakukan penelitian ini diatas kapal untuk
perawatan dan pengoptimalan injektor yang sudah tersedia dan
mengetahui bagaimana komponen tersebut dapat bekerja dengan
baik. Hal ini perlu adanya pelatihan dan pengetahuan yang cukup
untuk mempelajarinya agar suatu saat dapat menggunakannya
dengan baik dikarenakan banyak sekali faktor ketidaktahuan yang
disebabkan kurangnya pemahaman dalam perawatan dan perbaikan
sehingga dapat mengakibatkan hal yang tidak di inginkan terjadi.
Dan beberapa data yang peneliti kumpulkan untuk menguatkan
bukti berupa dokumentasi dan obeservasi lapangan berupa data
28
kerusakan dan perbaikan sesuai PMS (plained maintenance system)
yang peneliti sematkan pada lampiran berikutnya.

3. Perawatan Plan Maintenance System injector

Plan maintenance system (PMS) adalah suatu sistem perawatan


yang direncanakan secara sistematis untuk memastikan bahwa
injector atau peralatan dapat beroperasi dengan optimal dan
mencegah terjadinya kerusakan yang tidak diinginkan. Plan
maintenance system biasanya melibatkan jadwal perawatan yang
telah ditentukan sebelumnya, pemeliharaan dan perbaikan yang
berkala, dan pemeriksaan terhadap kondisi mesin atau peralatan
secara berkala.
Perawatan plan maintenance system untuk injektor pada
Auxiliary Engine sangat penting untuk memastikan kinerja optimal
injektor dan mencegah kerusakan yang tidak diinginkan. Dalam
plan maintenance system, jadwal perawatan biasanya dibagi
menjadi tiga kategori yaitu perawatan harian, perawatan mingguan,
dan perawatan bulanan.
Berikut ini adalah plan maintenance system untuk injektor pada
Auxiliary Engine dengan periode perawatan harian, mingguan, dan
bulanan:
1. Perawatan harian injektor:

a) Periksa tekanan bahan bakar pada Auxiliary Engine

b) Periksa filter bahan bakar .

c) Periksa bahan bakar yang masuk kotor atau tidaknya.

2. Perawatan Mingguan injektor:

a) Ganti filter bahan bakar

b) Periksa kondisi injektor dengan dibukak injektor, dan Tes


tekanan injektor jika tekanan injektor kurang.
c) Periksa injector dan kebersihan serta lakukan pembersihan
jika diperlukan.
3. Perawatan bulanan injektor :
29
a) Periksa kualitas injektor dan pastikan sesuai dengan standar.

b) Periksa sistem injektor dan pastikan kondisi injektor secara

optimal

c) Periksa injektor yang tidak bisa dipakai dan ganti dengan


yang baru
d) Periksa tekanan injektor dan pastikan sesuai dengan standar.

4. Pengoperasian Injektor

Pengoperasian injektor pada Auxiliary Engine merupakan


salah satu hal yang sangat penting dalam menjaga kinerja mesin
agar dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Injektor adalah
salah satu komponen utama Auxiliary Engine yang memiliki peran
yang sangat penting, yaitu mengaburkan bahan bakar diruang
pembakaran dalam selinder hingar Auxiliary Engine bekareja
secara optimal. Proses pengoperasian injektor dimulai dari saat
mesin dihidupkan. Ketika mesin dihidupkan, bahan bakar akan
dibakar di dalam ruang bakar dan menghasilkan tenaga yang akan
memindahkan gerakan naik-turun piston.
Selama proses pengoperasian, injektor dapat mengalami
berbagai masalah dan kerusakan yang dapat mempengaruhi
kinerja mesin secara keseluruhan. Beberapa masalah yang sering
terjadi pada Injektor antara lain adalah kurangnya tenaga
Auxiliary Engine pada injektor , dan kerusakan pada lubang"
nozzel yg tersubat Hingga pengabutan tidak bekaja secara
optimal.
5. Fakta kondisi terkait injektor

Dalam menjaga injektor agar selalu dalam kondisi normal


dan tidak mengalami kerusakan, perlu diketakui fakta mengenai
injektor tersebut.
Berikut adalah beberapa fakta kondisi mengenai injektor:

a. Injektor umumnya terbuat dari baja karbon tinggi atau baja


paduan, tergantung pada aplikasi dan kekuatan yang

30
dibutuhkan. Material ini dipilih karena mampu menahan
tekanan dan getaran yang terjadi pada Auxiliary Engine

b. Suhu juga mempengaruhi kinerja injektor pada Auxiliary


Engine. Jika suhu terlalu tinggi, maka dapat mengalami
deformasi dan kelelahan yang dapat menyebabkan kerusakan
pada Auxiliary Engine. Oleh karena itu, penting untuk menjaga
suhu Auxiliary Engine agar tetap stabil dan tidak melebihi batas
yang ditentukan oleh produsen mesin.
c. Perawatan injektor, pada Auxiliary Engine membutuhkan
perawatan yang teratur agar tetap berfungsi dengan optimal.
Perawatan ini meliputi penggantian filter bahan bakar sesuai pms
teratur, pembersihan dan pelumasan, serta pemeriksaan berkala
pada kondisi injektor. Jika ditemukan kerusakan pada injektor,
maka perlu segera dilakukan perbaikan atau penggantian injektor
yang baru.
d. Desain injektor juga mempengaruhi kinerja dan masa pakai
Injektor pada Auxiliary Engine. Desain yang baik akan
memperpanjang masa pakai injector dan meningkatkan efisiensi
Auxiliary Engine.
4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini yang saya lakukan diatas kapal yaitu sesuai
dengan inti permasalahan yang saya kaji dalam Karya Ilmiah Terapan
ini, Optimalisasi Pengabutan Injector Pada Auxiliary Engine MV.
UZAY Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, di bawah ini akan
disajikan data tentang Injektor pada Auxiliary Engine.

ENGINE PARTICULAR

Engine generator
Type : Caterpillar
Cylinder : 6 cylinder
Capacity : 1500 rpm
Attachment : cooling fresh water pump

31
Lubricating oil pump Fresh water cooler and Lub oil cooler
Firing order : 1-2-4-3-5-6
Starting system : Electric starting

Tabel 4.1 Data keadan injektor sebelum dan sesudah dioptimalkan

Injektor Tekanan Kecepatan penyemprotan

Sebelum dioptimalkan 220 bar 190/detik

Sesudah dioptimalkan 280 bar 240/detik

Sumber : Data peneliti, 2022

Berdasarkan penyajian data di atas, terdapat panduan yang sesuai


dengan manual book, yaitu dengan tekanan 280 kg/cm2, Rotation per
minute 1500, dan kekentalan pada bahan bakar adalah 10 cSt. Apabila
tekanan bahan bakar, RPM dan kekentalan bahan bakar tidak sesuai
dengan apa yang ada pada manual book, maka segeralah periksa atau
lakukan maintenance pada alat seperti injektor ataupun pompa bahan
bakar. Pada penurunan kinerja injektor, bisa juga disebabkan oleh purifier
yang tidak sempurna membersihkan bahan bakar berjenis Solar. Purifier
ini berfungsi untuk membersihkan bahan bakar ataupun memisahkan
bahan bakar dari kotoran-kotoran. Hal ini juga sangat berpengaruh
terhadap bersih tidaknya bahan bakar, apabila bahan bakar memiliki
banyak kotoran, kotoran tersebut bisa menyumbat lubang-lubang pada
injektor yang mengakibatkan menurunnya tekanan pada injektor.

Tabel 4.2 Data injektor yang dipakai/ belum optimal

Kriteria Data 1 Data 2 Data 3


10 Febuari 2022 05 Maret 2022 25 Mei 2022

Tekanan 220 kg/cm2 210 kg/ cm2 270 kg/ cm2

Rpm 1200 1000 1400

Kekentalan 8,0 cst 8,5 cSt 7,5 cSt

32
Sumber : Data peneliti 2022
Berdasarkan penyajian data di atas, terdapat hasil kinerja injektor
sebelum dilakukan perbaikan pada tanggal 10 Febuari 2022, yaitu dengan
tekanan 220 kg/cm2, Rotation per minute 1200, dan kekentalan pada bahan
bakar adalah 8,0 cSt, pada tanggal 05 Maret 2022 penulis mendapatkan
data injektor sebagai berikut, tekanan 210 kg/cm2, RPM 1000, dan
kekentalan bahan bakar 8,5 cSt, pada tanggal 25 Mei 2022 penulis
mendapatkan data sebagai berikut, tekanan 270 kg/cm2, RPM 1400.

Gambar 4.3 Injektor


Sumber : Data peneliti 2022

Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian

tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab 1, yaitu apa saja

penyebab yang mempengaruhi kinerja pengabutan bahan bakar pada

injektor dan bagaimana upaya perawatan maupun perbaikan pada injektor

disaat menurunnya tekanan bahan bakar. Data-data hasil penelitin ini

diperoleh dari teknik observasi, dokumentasi dan wawancara, yang

dilakukan oleh peneliti dengan Bass Devial selaku 2/E dikapal MV.

,UZAY bass Jack Julianta selaku 3/E di kapal MV. UZAY dan bass Irfan

Sofa selaku C/E. Peneliti juga menggunakan metode kualitatif untuk

melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan

memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks.

33
4.1.1 Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya kerja injektor

a) injektor tidak menganut dengan maksimal

Dari data hasil observasi yang peneliti lakukan selama melakukan

penelitaian di atas kapal tetang tidak maksimalnya tekanan injektor

dikapal MV.UZAY adalah di sebabkan oleh injektor tidak menganut

secara maksimal.Injektor ini disebabkan oleh lubang nozzle yang

tersumbat, sehingga pembakaran di dalam selinder berkurang. Kembali

kepada prinsip segitiga api dimana api terjadi karena tiga unsur yaitu

bahan bakar, panas, dan udara. Namun ketiga unsur tersebut memiliki

kadar masing masing supaya tercipta api yang diinginkan. namun karena

kurangnya kadar bahan bakar karena nozzle yang tersumbat

mengakibatkan hasil pengabutan yang kurang maksimal

Gambar 4.4 Injektor


Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

Adapun untuk memperkuat penelitian ini selain data hasil


observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan Devial sebagai
masinis 2 dan Jack Julianta Masinis 3 di kapal MV UZAY wawancara
tersebut oleh peneliti dilampirkan dan dapat dilihat pada lampiran 1
berupa hasil wawancara bersama informan terkait hasil penelitian
tersebut. Untuk memperkuat hasil observasi peneliti melakukan studi
dokumentasi untuk menyempurnakan bukti dari penelitian yang
dilakukan berupa gambar.

34
Gambar 4.5 Jurnal Engine Room

Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

b) Tekanan pompa bahan bakar tidak sesuai.

Tekanan pompa menjadi faktor lain penyebab tidak maksimalnya


tekanan injektor Tekanan pompa bahan bakar tidak sesuai dengan
instruction manual book, hal ini mengganggu pengabutan didalam
injektor dalam selinder. Menruut instruction manual book tekanan
injektor yang dibutuhkan adalah 280 bar sedangkan fakta dilapangan
menunjukkantekanan pompa bahan bakar 210 bar. Dari kejadian tersebut
peneliti mengambil kesimpulan bahawasannya tekanan injektor menjadi
tidak optimal dan mengakibatkan tekanan steam tidak mencapai yang
diinginkan. Untuk memperkuat hasil observasi peneliti melakukan studi
dokumentasi untuk menyempurnakan bukti dari penelitian yang
dilakukan berupa gambar.

Gambar 4.6 Tekanan Pompa Injektor

Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

35
c) Kotornya filter bahan bakar
Hasil selanjutnya dari penelitian ini didapatkan faktor penyebab
tidak maksimalnya tekanan injektor adalah karena Kotornya bahan bakar.
Yang menyebabkan injektor tidak mengabut dengan optimal. Dampak

yang ditimbulkan dari tekanan injektor tidak maksimal, karena Kotornya


bahan bakar seperti lumpur,air dan oli yang menyebabkan tersumbatnya
lubang-lubang injektor.

Gambar 4.7 Filter Bahan Bakar


Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

Untuk memperkuat hasil dari observasi ini peneliti melakukan


wawancara kepada masinis 2 dan perwira jaga pada saat melakukan dinas
jaga di engine room beliau menyatakan bahwa : “Faktor lain tekanan
injektor tidak maksimal adalah karena disebabkan oleh tekanan pompa
bahan bakar yang rendah. Untuk memperkuat hasil observasi dan
wawancara peneliti melakukan studi dokumentasi untuk
menyempurnakan bukti dari penelitian yang dilakukan berupa gambar.

36
Gambar 4.8 Jurnal Kamar Mesin
Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

1. Dampak yang ditimbulkan akibat kurang optimalnya kerja injektor

a) Warming up untuk Auxiliary Engine berkurang

Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dampak yang di

akibatkan tidak maskimalnya tekanan injektor Auxiliary Engine

berkurang. Seperti yang peneliti ketahui Auxiliary Engine MV UZAY

adalah two stroke dimana sebelum start Auxiliary Engine diharuskan

dalam keaadaan aman, diliat dari rpm mesin jika rpm Auxiliary Engine

tidak normal maka dampak yg ditimbulkan suhu Auxiliary Engine

panas.

4.9 Temperatur Auxiliary Engine


Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

37
Untuk memperkuat hasil dari observasi ini peneliti melakukan

wawancara kepada masinis 2. Pada saat melakukan dinas jaga di

engine room beliau menyatakan bahwa dampak dari tekanan injeksi

tidak maksimal adalah pemanas awal mesin . Untuk memperkuat hasil

observasi dan wawancara peneliti melakukan studi ,dokumentasi

untuk menyempurnakan bukti dari penelitian yang dilakukan berupa

gambar.

Gambar 4.10 Jurnal engine room


Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022
b) kotonya bahan bakar

Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dampak dari kotornya bahan
mengakibatkan rpm Auxiliary Engine tidak stabil. Jika tekanan injektor
tidak maksimal maka rpm mesin naik turun, rpm sebenarnya 1500rpm.
Dari faktor diatas menyebabkan dampak dari injektor rpm Auxiliary
Engine turun tidak bisa mencapai tenaga Auxiliary Engine yang
diinginkan, untuk memperkuat hasil dari observasi ini peneliti melakukan
wawancara kepada masinis 3. Beliau menyatakan bahwa dampak yang
ditimbulkan adalah tenaga Auxiliary Engine kurang, keluarnya asap hitam
dari cerobong dan

38
turunya rpm mesin. Untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara
peneliti melakukan studi dokumentasi untuk menyempurnakan bukti dari
penelitian yang dilakukan berupa gambar.

Gambar 4.11 pm Auxiliary Engine


Sumber : Dokumentasi 2022
c) Timbulnya asap hitam dari atas cerobong asap Auxiliary Engine
disebabkan kurang optimalnya pengabutan Injector. Untuk memperkuat
hasil dari obervasi ini peneliti melakukan wawancara kepada masinis 3.
Beliau menyatakan bahwa dampak dari tekanan injektor tidak maksimal
adalah keluarnya asap hitam dicerobong gas buang Auxiliary Engine tidak
mencapai tenaga yang seharusnya. Untuk memperkuat hasil observasi dan
wawancara peneliti melakukan studi dokumentasi untuk menyempurnakan
bukti dari penelitian yang dilakukan berupa gambar.

Gambar 4.12 Gas buang Auxiliary Engine


Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022

39
2. Upaya yang dilakukan agar injektor bekerja secara optimal

a) Membersihkan injektor dan mengganti nozzle

Upaya yang dilakukan agar tekanan injektor maksimal adalah


dengan cara membersihkan nozzle beserta dudukan injektor dalam
Auxiliary Engine, bukan hanya membersihkan saja tetapi nozzle yang
telah mencpai running hoursnya yaitu 4000 hours. Karena faktor yang
menyebabkan adalah hole nozzle tersumbat, maka tidak lupa juga
membersihkan filter bahan bakar.

Gambar 4.13 Cleaning injektor


Sumber : Dokumentasi Kapal Peneliti 2022

b) Membersihkan filter bahan bakar


Tekanan pompa bahan bakar yang tidak optimal mengharuskan
pengabutan di dalam selinder menjadi berkurang dan membuat hasil
pengabutan injektor tidak maksimal. Untuk mencegah atau mengurangi
dari dampak yang di akibatkan dari tidak maksimalnya tekanan injektor
peneliti melakukan pembersihan terhadap filter bahan bakar, peneliti
membersihkan bagian bagian filer terlebih dahulu.

40
Gambar 4.14 Filter bahan bakar
Sumber : Dokumentasi 2022

c) Mengganti atau membersihkan injektor yang kotor.


Penggantian atau pembersihan injektor bertujuan agar tekanan
tekanan injektor bisa menganut secara maksimal, untuk menangani
kejadian tersebut peneliti memiliki 2 opsi yaitu memberikan injektor yang
tersumbat tersebut atau mengganti injektor dengan yang baru. Masinis 2
sebagai penannggung jawab dari injektor ingin melakukan pembersihan
hal ini hanya berpengaruh pada waktu jangka pendek. Maka sewaktu
waktu injektor akan tersumbat kembali.

Gambar4.15 injektor setelah dibersihkan


Sumber : Dokumentasi Kapal Peneliti 2022

41
4.3 Pembahasan

Pada Auxiliary Engine di atas kapal, memiliki sistem bahan bakar yang
diantaranya terdapat sebuah Injektor guna mengabutkan atau menghantarkan
bahan bakar dari bosch pump atau biasa disebut dengan pompa bahan bakar
sampai kedalam silinder pada setiap akhir langkah kompressi dimana torak
(piston) mendekati posisi titik mati atas (TMA). Jadi, disaat Injektor
mengalami masalah atau kerusakan yang disebabkan oleh kurangnya bahan
bakar yang masuk ke dalam silinder, maka tenaga yang dihasilkan oleh
Auxiliary Engine menjadi berkurang dan tidak normal. Hal ini juga dapat
mengakibatkan tergangunya pelayaran dikapal itu sendiri, karena Auxiliary
Engine sangat penting di atas kapal yang berfungsi untuk menghasilkan
tenaga listrik yang akan digunakan untuk keperluan selama pelayaran.
Injektor ini merupakan komponen utama dalam sistem bahan bakar
yang terdapat pada Auxiliary Engine, yang berfungsi untuk menyemprotkan
bahan bakar dari bosch pump sampai ke dalam silinder pada setiap akhir
langkah kompresi dimana piston mendekati posisi titik mati atas atau TMA.
Oleh sebab itu injektor ini merupakan salah satu komponen yang penting
pada Auxiliary Engine karena jika Injektor ini tidak berfungsi atau mengalami
kerusakan maka bahan bakar yang disemprotkan ke ruang pembakaran tidak
sesuai yang mengakibatkan kurang bertenaganya Auxiliary Engine
Pada saat peneliti melakukan penelitian di kapal MV. UZAY peneliti
melakukan penelitian tentang injektor. Pada injektor ini terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan seperti tekanan, kekentalan

dan suhu bahan bakar. Masalah yang terjadi pada menurunnya tekanan bahan
bakar ini bisa mengakibatkan tenaga yang dihasilkan Auxiliary Engine tidak
bekerja normal. Begitu pula masalah yang terjadi pada kekentalan bahan
bakar yang tinggi bisa mengakibatkan tersumbatnya lubang-lubang pada
injektor itu sendiri yang disebabkan oleh kotoran-kotoran bahan bakar dan
jika terlalu encer mengakibatkan injektor tidak dapat mengkabutkan bahan
bakar atau tidak dapat spray dengan baik. Gangguan lainnya yaitu biasanya
disebabkan oleh karena usia pemakaian ataupun karena filter-filter bahan
bakar seperti purifier tidak bekerja secara optimal yang mengakibatkan

42
kotoran bahan bakar yang dapat menyumbat lobang-lobang pengabutan.
Di saat penulis melakukan pengecekan dan perawatan bersama third
Engineer, dengan cara membuka injektor itu sendiri lalu bersihkan semua
bagian-bagian lobang pengabut pada injektor dengan menggunakan solar agar
kotoran yang dihasilkan oleh bahan bakar menutupi lobang tersebut bekerja
normal kembali. Dan tidak lupa juga mengecek bagian-bagian lainnya seperti
pegas atau spring, apabila pegas sudah mengalami kelelahan bahan yang
menyebabkan berkurangnya elastisitas akan berakibat berkurangnya
kerapatan jarum pada mulut pengabut atau biasa disebut nozzle. Apabila
spring sudah tidak bekerja normal maka ambil tindakan untuk mengganti
spring yang baru. Setelah melakukan pembersihan pada nozzle maka
dilakukan pengecekan tekanan pada injektor dan disesauiakan menurut
manual book yaitu pada tekanan 280 kg/cm2 Berdasarkan penelitian yang
peneliti lakukan di lapangan, maka peneliti

mendapatkan data yang peneliti perlukan. Data ini peneliti dapatkan melalui
wawancara dengan Perwira yang bekerja di atas kapal MV. UZAY Untuk
lebih jelasnya di bawah ini peneliti akan menguraikan data yang peneliti
dapatkan dari hasil wawancara dengan salah satu perwira MV. UZAY
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah peneliti uraikan
pada Bab 1 yaitu untuk mengetahui apa faktor yang menyebabkan kurang
optimalnya kerja injector, untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat
dari kurang optimalnya kerja injector, dan untuk mengetahui upaya yang
dilakukan agar injektor bekerja secara optimal. Maka data dari informan
sangat dibutuhkan. Untuk itu disusun pedoman perolehan penelitian yang

dapat dijadikan sebagai pedoman wawancara. Untuk menginterprensikan data


yang diperoleh dari hasil wawancara, maka berikut ini akan berikut ini akan
dideskripsikan data hasil penelitian sebagai berikut:
1. Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya pengabutan injektor
Menurunnya tekanan bahan bakar pada injektor di Auxiliary Engine
bisa saja disebabkan oleh injektor itu sendiri. Yaitu, terjadinya
permasalahanpada nozzle Needle yang sudah aus dan spring yang sudah
tidak bekerja normal, dan salah satu faktor lainnya yaitu kualitas
bahan bakar yang masuk ke Auxiliary Engine yang kotor sehingga
43
kotoran masuk kedalaminjektor dan menyumbat didalam lobang
injektor. Hal ini pernah terjadipada saat peneliti melakukan praktek laut
di kapal UZAY saatitu kapal dalam posisi anchorage, dan putaran
Auxiliary Engine tiba tiba menurun putaran mesin dan mati mendadak,
setelah diamati ditemukan

permasalahan yaitu kualitas dari bahan bakar yang kurang bagus,


sehingga engineer kapal melakukan pembersihan filter bahan bakar
pada sistem bahan bakar mesin diesel. Ini sesuai dengan teori yang
penulis dapatkan bahwa syarat optimalnya injektor harus dengan
pengabutan dan distribusi bahan bakar yang baik, jika bahan bakar tidak
dapat dikabutkan maka pembakaran yang terjadi di ruang bakar tidak
sempurna karena kotoran tersebut menyumbat pada nozzle.

Gambar 4.16 filter bahan bakar diesel


Sumber : Dokumentasi 2022
Penyebab lain yang mempengaruhi menurunnya kinerja pengabutan
bahan bakar pada injektor yaitu bisa saja disebabkan oleh bosch pump
atau pompa bahan bakar. Pada bosch pump tersebut memiliki plunger
dan barrel yang sudah limit atau sudah mencapai batas waktu pemakaian
dengan kata lain running hours yang sudah terlalu lama. Yang
mengakibatkan berkurangnya tekanan bahan bakar untuk mencapai
injektor.
Ini berkaitan dengan teori yang penulis dapatkan sebelumnya praktek
laut yaitu syarat optimalnya injektor harus memenuhi kecepatan injektor
yang akan dikabutkan pada ruang bakar. Pada Auxiliary Engine

44
MV. UZAY 1di manual book sudah tertera bahwa tekanan injektor harus
280 kg/cm2 , sementara data di kapal MV. UZAY dari hasil observasi
pada tanggal 10 Febuari 2022 tekanan injektor yaitu 220 kg/cm2, pada
tanggal 05 Maret 2022 tekanan injektor yaitu 210 kg/cm2, dan pada
tanggal 25 Mei 2022 tekanan injektor yaitu 270 kg/cm2. Data tersebut
belum memenuhi tekanan standard pada manual book.
Tersumbatnya lubang pada nozzle Seperti kita ketahui
pengabutan pada Injektor sangat penting untuk pembakaran, dengan
kurang sempurnanya pengabutan dapat menyebabkan pembakaran di
dalam ruang bakar tidak sempurna sehingga daya yang dihasilkan
mesin berkurang dan temperatur gas buang tinggi, hal ini disebabkan
oleh:
a. Kotornya bahan bakar

Tersumbatnya lubang pada nozzle sangat di pengaruhi oleh bahan


bakar yang masuk ke dalam injector. Karena bahan bakar yang
tidak bersih atau terdapat kotoran masuk ke dalam injector, maka
kotoran tersebut akan menempel di sekitar dinding pada lubang
nozzle, dan dalam jangka waktu yang agak lama dengan adanya
panas yang diperoleh dari proses pembakaran mengakibatkan
terjadinya pembentukan karbon pada dinding lubang nozzle tersebut,
yang akhirnya menutup lubang lubang pada nozzle
b. Terjadinya pembentukan karbon pada ujung nozzle

sistem pembakaran yang tidak sempurna juga menyebabkan


terjadinya pembentukan karbon yang menempel pada permukaan
ujung nozzle yang berbentuk butiran-butiran karbon dan apabila
dibiarkan, karbon karbon tersebut akan bertambah banyak dan
akhirnya akan menyebabkan terhambatnya bahan bakar yang
dikabutkan ke dalam ruang bakar Karyanto (2000).

2. Dampak yang ditimbulkan akibat kurang optimalnya kerja injektor


Dampak yang akan ditimbulkan jika injektor pada Auxiliary Engine
tidak bekerja dengan optimal yaitu kurangnya tenaga pada Auxiliary
Engine, yang disebabkan oleh kualitas dari bahan bakar yang masuk

45
ke dalam sistem bahan bakar kurang bagus, sehingga ketika bahan
bakar masuk nozzle, nozzle tidak bisa melakukan proses pengabutan
dengan sempurna karena lubang nozzle tersumbat oleh kotoran yang
bercampur dengan bahan bakar. Hal tersebut mengakibatkan bahan
bakar menumpuk pada ruang bakar, dan banyaknya kotoran karbon
pada ruang bakar sehingga gas buang akan menjadi hitam, dan akan
mengakibatkan polusi udara dan akan dikenai Anex VI tentang
polusi udara. Maka dapat dijelaskan bahwa fungsi injektor untuk
mengabutkan bahan bakar tidak terlaksana sehingga Auxiliary Engine
tidak mampu menghasilkan tenaga yang efektif.
Seperti yang terjadi pada kapal MV.UZAY pada tanggal 10
Januari 2022 posisi kapal sedang anchorage di Korea tiba tiba RPM
pada Auxiliary Engine menurun dari putaran 1200 menjadi 1000 dan
berselang kurang dari 8 jam RPM semakin menurun sehingga
Auxiliary Engine mati dan terjadi blackout, hal tersebut akan
menimbulkan masalah baru di kamar mesin. Sehingga dapat
menggangu pelayaran dan dapat merusak bagian mesin lainnya yang
menggunakan tenaga listrik dari Auxiliary Engine.

Gambar 4.17 Injektor


Sumber : Dokumentasi 2022
Menetesnya Bahan Bakar pada Nozzle Akibat dari adanya bahan
bakar yang menetes juga dapat menyebabkan terjadinya pembakaran
tidak sempurna. Hal itu di sebabkan karena kurangnya suplay bahan
bakar ke dalam ruang bakar dalam bentuk kabut. Akan tetapi juga juga
memasukkan bahan bakar dalam bentuk tetes. Pemasukan bahan bakar
dalam bentuk tetes tidak baik untuk proses pembakaran. Pemasukan
46
bahan bakar dalam bentuk tetes tidak bersamaan dengan bahan bakar
yang dikabutkan oleh injector. Selain bisa menyebabkan terjadinya
pembakaran susulan, hal tersebut juga dapat menyebabkan 167
perubahan warna pada manipol karena adanya bahan bakar yang ikut
keluar sewaktu exausht valve terbuka saat terjadi penetesan yang terbakar
pada manipol. Dan juga dapat menyebabkan adanya asap hitam pada
cerobong. Menetesnya bahan bakar pada nozzle dapat disebabkan oleh
dudukan nozzle pada body tidak rata. Dudukan nozzle yang tidak rata
sangat mempengaruhi metesnya bahan bakar pada nozzle. Bahan bakar
menetes ketika injector memasukkan bahan bakar ke ruang bakar dengan
adanya tekanan, maka tidak semua bahan bakar masuk ke dalam nozzle,
tetapi sejumlah bahan bakar keluar melalui dudukan yang tidak rata.
Bahan bakar yang berada diluar nozzle akan terus bertambah dengan

tekanan dan akhirnya keluar melaluipenutup kepala nozzle dan menetes


melalui ujung nozzle Karyanto (2000).
3. Upaya yang dilakukan agar injektor bekerja secara optimal.

Upaya perawatan maupun perbaikan pada injektor agar bekerja


secara optimal yaitu disaat menurunnya tekanan bahan bakar cabut
injektor tersebut lalu bersihkan semua bagian-bagian lobang pengabut
pada injektor dengan menggunakan solar agar kotoran yang dihasilkan
oleh kotoran bahan bakar yang menutupi lobang tersebut bekerja normal
kembali. Dan jangan lupa juga mengecek bagian-bagian lainnya seperti
pegas atau spring, apabila pegas sudah mengalami kelelahan bahan yang
menyebabkan berkurangnya elastisitas akan berakibat berkurangnya
kerapatan jarum pada mulut pengabut atau biasa disebut nozzle. Apabila
spring sudah tidak bekerja normal maka ambil tindakan untuk mengganti
spring yang baru. Sehingga untuk engineer harus lebih teliti
memperhatikan dan melakukan PMS ( plan maintenance system ) tepat
pada waktunya sehingga tidak terjadi hal yang mengakibatkan kerusakan
yang lebih parah lagi terhadap Auxiliary Engine

47
Gambar 4.18 proses pembersihan filter bahan bakar
Sumber : Data peneliti 2022

elain itu untuk memperhatikan kualitas dari bahan bakar sangatlah


penting, karena jika bahan bakar tidak bagus atau banyak kotoran pada
bahan bakar akan menghambat pengabutan pada injektor jadi kita harus
rutin melakukan mengecekan dan membersihkan semua filter yang dilalui
oleh sistem bahan bakar, Jika tidak nozzle akan tersumbat oleh kotoran
dari bahan bakar sehingga pengabutan tidak dapat dilakukan dengan baik.
Tidak hanya itu faktor lainnya adalah bosch pump atau pompa bahan
bakar. Di dalam bosch pump terdapat plunger dan barrel yang berfungsi
untuk memberikan tekanan bahan bakar dari pompa bahan bakar sampai
ke injektor.
Apabila berkurangnya tekanan bahan bakar yang disebabkan oleh
plunger dan barrel sudah melebihi batas kerja normal, upaya yang harus
diambil yaitu dengan mengganti plunger dan barrel yang baru. Jika tidak
tekanan yang masuk ke injektor tidak akan bisa normal yang sesuai pada
buku panduan manual book. Agar injektor bekerja dengan optimal
pengaturan waktu harus diperhatikan juga itu akan dilakukan pengecekan
berkala oleh engineer yang bertanggung jawab terhadap Auxiliary Engine
yaitu pengecekan timing pada pompa bahan bakar atau bosch pump.
Sebelum pelakukan pemasangan injektor pada Auxiliary Engine harus
dilakukan pressure test, melihat keluarnya bahan bakar dari nozzle, ini
harus dalam bentuk kabut atau spray, jika tidak lakukan pembersihan pada
nozzle atau mengganti dengan spare part yang baru. Sesuai running hours
injektor di kapal MV.UZAY
.

48
Setiap enam bulan sekali melakukan perawatan injektor pada tiap tiap
selinder, dengan cara injektor dibuka dari Auxiliary Engine lalu
dibersihkan menggunakan solar perhatikan nozzle, spring, dan nozzle
needle setelah dibersihkan lapping nozzle needle menggunakan pasta
lapping yang halus lalu lakukan injektor tes, jika hasilnya sudah sesuai
dengan manual book yaitu injektor pada tekanan 280 kg/cm2 maka injektor
bisa digunakan kembali, tetapi jika ada minyak yang mengalir pada nozzle
dan minyak tidak dapat dikabutkan maka dapat menggunakan spare part
yang baru.
Prosedur melakukan injektor tes yaitu injektor yang telah
dibersihkan dan dilaping dirakit kembali, setelah itu pasang injektor pada
alat injektor tes kemudian atur tekanan pada injektor sesuai pada manual
book yaitu 280 kg/cm2 , setelah tekanan sesuai dengan manual book
perhatikan keluarnya bahan bakar dari nozzle injektor, bahan bakar harus
dapat dikabutkan dengan sempurna yaitu berbentuk kabut atau spray dan
semua lubang pada nozzle harus keluar bahan bakar tidak boleh ada yang
tersumbat pada lubang nozzle. Setelah tekanan dan keluarnya bahan bakar
pada nozzle telah sesuai pada manual book maka injektor dapat digunakan
pada Auxiliary Engine. Injektor tes ini sangat penting untuk injektor disini
engineer dapat melihat dan mengetahui kondisi injektor tersebut sebelum
digunakan dan dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada Auxiliary
Engine Berikut adalah data running hour perawatan pada Auxiliary Engine
di kapal MV. UZAY dan untuk perawatan pada injektor

dilakukan secara berkala yaitu enam bulan sekali, setiap enam bulan
dilakukan pengecekan pada setiap bagian dari injektor dan dilakukan
injektor tes. dengan cara melakukan perawatan sesuai dengan PMS (planned
maintenance system) yang terdapat pada manual book, menambahkan FOT (fuel
oil treatment) dan melakukan penggantian pada nozzle, spring yang sudah rusak.
Dwi Prasetyo (2018: 7)

49
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian bab per bab yang saling berkaitan satu sama lain dan

secara terperinci yaitu untuk mengenai optimalisasi pengabut injector

MV.UZAY , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya pengabutan

injektor di MV.UZAY adalah dari data yang di dapatkan oleh

peneliti mengenai faktor-faktor penyebab tidak maksimalnya

pengabutan injektor dikapal MV. UZAY dapat di ambil

kesimpulan adalah tersumbatnya Nozzle Needle yang sudah aus

dan spring yang sudah tidak bekerja normal, faktor lainnya yaitu

kualitas bahan bakar yang masuk ke Auxiliary Engine yang kotor

sehingga kotoran masuk kedalam injektor dan menyumbat

didalam lobang injektor.

2. Dampak yang ditimbulkan akibat kurang optimalnya

pengabutan injektor dikapal MV.UZAY adalah dari data yang di

dapatkan oleh peneliti adalah kurangnya tenaga pada Auxiliary

Engine juga dapat menyebabkan adanya asap hitam pada

cerobong dan turunya rpm pada Auxiliary Engine

3. Upaya yang dilakukan agar injektor bekerja secara optimal

dikapal MV.UZAY Untuk menangani masalah tersebut maka

dilakukan dengan cara membersihkan nozzle beserta dudukan

injektor dalam Auxiliary Engine melakukan pembersihan

50
terhadap filter bahan bakar dan penggantian atau pembersihan

injektor bertujuan agar tekanan tekanan injektor bisa menganut

secara maksimal.

5.2 Saran

Ada beberapa perhatian yang penulis sarankan yaitu :

1. Agar perawatan injector menjadi optimal maka penerapan

PMS sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada manual

book, Masinis yang bersangkutan lebih memperhatikan

kualitas bahan bakar dan segera melakukan penggantian pada

nozzle, spring yang sudah rusak.

2. Melakukan perawatan yang lebih intensif pada injector,

melakukan perawatan setiap bulannya dengan pembersihan

nozzle, tes tekanan injector, melakukan pengecekan nozzle dan

spring, sehingga pengabutan menjadi sempurna dan tekanan

maksimal pada silinder menjadi optimal.

3. Kepala Kamar Mesin mengadakan engine kru meeting untuk

membahas beberapa hal mengenai pentingnya Masinis dalam

melaksanakan perawatan sesuai dengan MS dan manual book,

pentingnya Masinis yang bersangkutan melakukan

penambahan FOT pada saat bunker dan Masinis dapat

mengambil keputusan secara tepat terhadap permasalahan yang

timbul pada nozzle dan spring injector.

51
DAFTAR PUSTAKA

Karyanto. (2015). Pengertian Injector Menurut Para Ahli.Jakarta: Rineka

Kurniawan, Fajar. (2013). Manajemen Perawatan Industri : Teknik dan

Aplikasi Implementasi Total Productive Maintenance (TPM), Preventive

Maintenance dan Reability Centered Maintenance (RCM). Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Halimah, D.N. (2020). Optimalisasi Perawatan Injector Guna Menunjang

performa Diesel Generator Di MT. Serang Jaya.(skripsi tidak diterbitkan)

Semarang: Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Moleong, lexy. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Rinawati, D. I & Dewi, N. C. (2014), Analisa Penerapan Total Productive

Maintenance Menggunakan Over All Equipment Effectiveness Dan Six

BigLosses Pada Mesin Cavitec Di PT Essentra Surabaya. Jurnal ISBN :

978- 602-1180-04-04.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung:

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta Bandung.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix

Methods).Bandung:Alfabeta.

Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. (2014). Qualitative Data

Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.

Terjemahan Tjetje Rohindi Rohidi, UI-Press

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

52
LAMPIRAN

Lampiran 1. Wawancara bersama informan kunci MV UZAY

1. Daftar Responden

1.1 Responden 1 : Second engineer

1.2 Responden 2 : Third engineer

2. Hasil Wawancara 1

Nama : Devial Bendri

Jabatan : Second Engineer

Cadet : “Selamat malam bass, ijin menanyakan perihal

masalah pada injectorbass?”

Second Engineer : “Malam det, mau tanya tentang apa?”

Cadet : Apa fungsi sebuah injector pada Auxiliary


Engine Bass?”

Second Engineer : Fungsinya untuk , menyuplai bahan bakar ke ruang

bakar atau silinder det, dengan cara mengaburkan

bahan bakar menjadi pertikel” kecil, Injector yang

bermasalah akan berakibat mesin sulit dinyalakan,

bahan bakar menjadi lebih boros dan menimbulkan

suara mesin yang kasar dan asap pada gas buang

hitam.

Cadet : siap bass

Cadet : Apa penyebab injector tidak berfungsi secara


optimal?

Second Engineer :“Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi, seperti


kualitas bahan bakar yang kurang baik, kurangnya perawatan
pada injector, komponen injector sudah ada yang rusak dan

53
kurangnya tanggung jawab Masinis.

Cadet :“Begitu bass, lantas seperti di kapal kita faktor

mana yang paling mendukung sehingga

menyebabkan Injector bekerja kurang optimal bass?”

Second Engineer : “Kapal ini kan usianya sudah tua det, sama dengan

banyak mesindisini, salah satunya Diesel Generator,

jadi Masinis yang bertanggung jawab harus benar-

benar memperhatikan PMS Diesel Generator

khususnya pada injector”

Cadet : “ Apa dampak injector jika perawatan tidak


maksimal?

Second Engineer : “Injector akan mengalami

kelelahan komponen det dan akan merusak sebagian

dari fungsinya, jika diamati pada pengukuran

performa, pasti tekanannya Menjadi tidak maksimal

danmenurunkan performa Salah satu silinder”

Cadet : “Bagaimana caranya agar injector bekerja secara


optimal bass?”
Second Engineer : “Semua itu terletak pada Masinisnya det, Masinis yang

bertanggung jawab harus menjalankan PMS Dengan

benar, memeriksa kualitas bahan bakar, Melakuka

penggantian komponen jika sudah rusak. Kalau

semua itu sudah terlaksana, maka injector Akan

bekerja secaraoptimal”

Cadet : “Terimakasih banyak bass atas informasinya” Second

54
Engineer : “Iya det, sama- sama”

3. Hasil Wawancara 2

Nama : JACK JULIANTA

Jabatan : Third Engineer

Cadet : “Ijin masuk bass”

Third Engineer : “Masuk det, ada apa?”

Cadet : “Ijin menanyakan tentang injector bass”

Third Engineer : “Masalah apa?”

Cadet : “Kemaren kan ditemukan selalu terjadi kerusakan

pada injektor bass, jadi Bagaimana pelaksanaan

perawatan injector?

Third Engineer : “Yang kemaren itu, setelah dilakukan Pembongkaran,

ketemu masalahnya di injector Det, spring dan

nozzle yang sudah rusak. Spring Sudah tidak elastis

lagi dan nozzle neddle yang Mengalami aus karena

gesekan dengan kotoran Yang mengalir bersama

bahan bakar, banyak Kotoran bekas pembakaran

yang menggumpal Menutupi lubang pada ujung

nozzle sehingga menyebabkan pembakaran tidak

sempurna” erawatan yang selalu dilakukan pada

injector Mengecek tekanan injektor pada disel

generator, membersihkan kotor pada lubang-lubang


55
nozzel dan Menganti filter bahan bakar pada disel

generator.

Cadet : “Apakah perlu perawatan injector auxiliary engine?

Third Engineer : “Iya perawataan itu sangat perlu det, jika tidak

dilakukan perawatan pada injektor maka dampak

yang terjadi pada mesin sangat berpengaruh det,

seperti boros bahan bakar, kurangnya tenaga

mesin, keluarnya asap hitam pada gas buang, maka

dari itu diberi jadwal perawatan injektor pada

auxiliary engine supaya mesin dan injektor pada

kapal kita selalu berkerja secara optimal.

Cadet : “Siap bass terimakasih banyak atas informasinya”

Third Engineer : “Iya det sama-sama, jangan lupa belajar terus tentang

sistem yang ada di auxiliary engine, biar jadi

engginer yang handal”

Cadet : “Iya bass,terimakasih banyak

56

Anda mungkin juga menyukai