OPTIMALISASI PENGABUTAN
RIDO
NIT.123303191035
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah Yang Maha Kuasa
karena atas karunianya Karya Ilmiah Terapan dengan judul Optimalisasi
Pengabutan Injector pada Auxiliary Engine Dikapal MV.UZAY ini dapat
terselesaikan tanpa ada kendala yang berarti.
Dalam upaya menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini, dengan penuh
rasa hormat setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada pihak- pihak
yang memberikan bantuan, motivasi, bimbingan dan petunjuk serta
dorongan berarti bagi penulis.
Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini, saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Capt Wisnu Risianto M.M. selaku Direktur Politeknik Pelayaran
SumateraBarat.
2. Bapak Syamsyir, S.T.,M.T.,M.Mar.E. selaku Ketua Prodi Teknologi
Nautika Politeknik Pelayaran Sumatera Barat.
3. Bapak Dwi Aribowo.SE.M.Mar.E. selaku Dosen Pembimbin satu saya.
4. Ibu Nelfi Erlinda,M,Pd. selaku Dosen Pembimbing dua saya.
5. Perusahaan BAKAN DENIZCILIK TICARET LTD,STI dan seluruh
crew kapal MV.UZAY yang telah memberikan saya kesempatan untuk
melakukan penelitian dan praktek laut serta membantu penulisan Karya
Ilmiah ini.
6. Kedua orang tua saya tercinta yakni Bapak Yusman dan Ibu Irmawati
yang selalu memberi dukungan, motivasi dan doa.
7. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Pelayaran Sumatera Barat yang telah
memberikan ilmu kepada taruna selama menempuh pendidikan di
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat.
9. Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik secara
moril maupun materil sehingga Karya Ilmiah Terapan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
ii
Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Politeknik Pelayaran
Ilmiah Terapan ini. Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang
sempurna begitu juga dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini, apabila
nanti terdapat kekurangan, kesalahan dalam Karya Tulis Ilmiah ini, saya
selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat meberikan
Penulis
materai 10.000
(RIDO)
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
The results of this study indicate that one of the factors that causes
the performance of the injectors to be less than optimal in Auxiliary
Engine is the less optimal fogging of the injectors so that it causes dirty
nozzles on the injectors, blockage of one of the holes on the nozzle, less
optimal dialy, weekly maintenance from engine officers resulting in
decreased performance on the injectors. Also the impact that will be
caused if the injector fogging is not optimal, namely the lack of engine
power and the appearance of black smoke in the exhaust gas. And efforts
are made so that the injector works optimally, namely when the fuel
pressure decreases, remove the injector and then clean all parts of the
fogging hole in the injector with diesel fuel so that the dirt on the injector
is cleanso that the injector works normally again.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................i
Abstrak ....................................................................................................................... iv
Abstract .........................................................................................................................v
Daftar Gambar............................................................................................................x
Daftar Lampiran....................................................................................................... xi
vi
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ................................................................................6
vii
4.2 Hasil Penelitian.................................................................................................... 30
LAMPIRAN ..................................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Keadaan Injektor Sebelum Dan Sesudah Dioptimalkan ................ 33
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 3 Hisap........................................................................................................9
x
Gambar 4. 8 Jurnal Kamar Mesin .............................................................................37
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Arti
MV : Motor vessel
MT : Motor tanker
PT : Perusahan terbatas
FO : Fuel oil
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
pelayaran juga harus selektif dalam memilih sumber daya manusia yang
unggul untuk mengelola kapal–kapal mereka agar tidak ada
keterlambatan dalam proses pelayaran sehingga tidak ada kerugian
yang ditimbulkan.
Untuk mencapai hal ini, perlu diadakan perawatan dan
perbaikan pada seluruh permesinan dan perlengkapan yang ada di atas
kapal, dengan mematuhi semua aturan dan kebijakan yang diterapkan
oleh perusahaan pelayaran. Untuk meminimalisir kerusakan dan
perbaikan pada permesinan di kapal, perlu diadakan perawatan pada
mesin induk dan mesin bantu sesuai running hours yang tertera pada
manual book. Auxiliary Engine merupakan salah satu permesinan bantu
yang kerja untuk mambantu mesin induk berfungsi untuk menunjang
sistem kelistrikan di atas kapal, dengan mengubah energi gerak menjadi
energi listrik. Auxiliary Engine termasuk mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) sebagai tenaga untuk menggerakkan
mesin. Pembakaran tersebut berasal dari alat pengabut bahan bakar
2
mesin mengalamipenurunan performa karena telah terjadi penumpukan
dan penyumbatan oleh kotoran yang ikut masuk kedalam sistem mesin.
Apabila hal tersebut terjadi pada injector, dapat menurunkan kualitas
pembakaran yang mengakibatkan rendahnya performa cylinder. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka penggantian pada komponen yang
bermasalah sangat dibutuhkan, namun terkadang masinis terkendala
karena minimnya supply spare part di atas kapal yang akhirnya
memaksakan mereka untuk tetap menggunakan komponen yang sudah
3
Mengingat masalah yang dibahas serta keterbatasan waktu yang
dimiliki oleh penulis, maka penulis membatasi masalah pada
Optimalisai Pengabutan Injector Pada Auxiliary Engine MV.
UZAY.
1.2 Batasan Masalah
4
a. Menambah wawasan bagi taruna Civitas Akademi
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, dan menambah
referensi ke pustakaan dan sumber terhadap pengabutan
pada injektor yang mana akan berguna bagi pembaca
apabila menemukan masalah yang sama.
b. Menambah informasi bagi para pembaca dan masinis
kapal sehingga dapat meningkatkan perawatan tehadap
injektor sebagai pendukung pengoperasian kapal.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dan yang akan saya jelaskan pada penelitian saya adalah untuk
mengetahui penyebab dan pengaruh pada injector dapat berjalan secara
maksimal atau tidak. Dan juga indikasi-indikasi atau tanda-tanda
sebelumnya disaat injector berjalan secara tidak normal.
2.2 Landasan Teori
1. Auxiliary Engine
diperoleh dari mesin penggerak seperti Auxiliary Engine, turbin dan lain-
lain.
Secara umum fungsi Auxiliary Engine adalah untuk mensuplai arus pada
sistem kelistrikan. Proses pembangkitan listrik pada Auxiliary Engine
menggunakan prinsip induksi yaitu apabila terjadi perpotongan medan
magnet dengan penghantar, maka pada penghantar akan timbul gaya gerak
listrik. Menghasilkan peningkatan daya yang cukup signifikan dimana daya
maksimum pada kondisi suhu udara masuk 50°C dengan tekanan 3 bar
sebesar 46.1 HP dan pada kondisi suhu udara masuk 40°C dan tekanan 2 bar
sebesar 45.24 Hp masing-masing terjadi pada putaran 2200 Rpm. Hal ini
dapat dijelaskan berdasarkan hubungan matematis antara suhu, volume dan
7
tekanan yang dinyatakan dengan PV/T = C, dimana untuk volume silinder
yang konstan berlaku hubungan P/T = C. Dengan menggunakan acuan suhu
lingkungan 32°C dan tekanan udara 1 bar, dapat dilihat dari hubungan
tersebut bahwa jika suhu udara masuk lebih kecil dari suhu lingkungan
(32°) maka tekanan udara yang masuk lebih kecil dari 1 bar, sehingga
dibutuhkan suplai udara tambahan melalui kompresor yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan udara yang masuk dan secara bersamaan akandiikuti
dengan adanya peningkatan suhu.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja Auxiliary
Engine yang dapat terjadinya black out. Salah satunya kurangnya perawatan
komponen-komponen Auxiliary Engine sehingga kinerja diesel tidak
optimal, yang dapat mengganggu pasokan listrik diatas kapal bahkan sama
sekali tidak ada pasokan listrik. Sistem bahan bakar, kurangnya tekanan
penyemprotan injector bahan bahan bakar, dan tidak normalnya kinerja
katup isap dan katup buang di Auxiliary Engine sehingga dapat terjadinya
black out di atas kapal. (Taufiqullah, 2019).
8
Penyebab Auxiliary Engine mati atau black out adalah sebagai berikut:
9
pembakaran tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan poros engkol
mesin motor 4 langkah merupakan motor yang satu siklus kerjanya
diperlukan 4 langkah gerakan piston atau 2 putaran engkol sehingga
menghasilkan 1 usaha, 4 langkah piston tersebut akan dijelaskan
secara lebih rinci sebagai berikut :
a. Langkah Hisap
b. Langkah Kompresi
10
Piston bergerak dari TMB (Titik Mati Bawah) menuju
TMA (Titik Mati Atas). Posisi katup hisap dan katup buang
tertutup. Gerakan piston menyebabkan volume didalam silinder
mengecil dan memampatkan atau mengkompresi campuran bahan
bakar didalam silinder sehingga tekanan dan temperatur naik.
c. Langkah Usaha
11
d. Langkah Buang
3. Injektor
12
Gambar 2.7 Injektor
Sumber : Klasotomotif
13
pengangkut penumpang dan barang di laut, sungai, dan sebagainya.
Seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya
cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan
istilah bahasa inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat
yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu
tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana
sebuah perahu disebut kapal selalu diterapkan undang-undang peraturan
atau kebiasaan setempat.
Penulis menyimpulkan bahwa kapal merupakan suatu alat
(kendaraan) yang mengapung di atas air yang digerakan oleh tenaga
pengerak berupa tenaga manusia ( pendayung), layar (memanfaatkan
angin), mesin induk berfungsi untuk memenuhi dan menunjang
kebutuhan makluk hidup.
4. Fungsi injector
1. Perawatan Injector
14
tradisional, pompa digerakkan tidak langsung dari poros engkol
dengan roda gigi, rantai atau sabuk bergigi (sering timing belt) yang
juga menggerakkan camshaft. (Karyanto, 2015)
Perawatan adalah kegiatan pendukung utama bertujuan untuk
menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu sistem peralatan
atau mesin sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai
kondisi yang diharapkan. (Surjaman F, 2020).
2. Komponen - Komponen Injector
15
7. Adjusting Washer berfungsi untuk penyetel tekanan
pengabutan.
8. Pressure Spring berfungsi untuk mengembalikan
tekananpengabutan.
9. Pressuret Pin berfungsi untuk proses penerus tekanan.
Sumber: geraiteknologi.com
16
1. Siapkan alat berupa pompa injektor tester yang telah
terisi solar pada tangki pompa.
2. Pasang injektor nozzle pada pipa dari alat pompa injektor
tester, dan sementara biarkan baut pengikatnya kendor
guna membuang angin yang terperangkap dalam pipa.
3. Tekan tuas pompa injektor tester untuk membuang semua
udara dalam pipa (bleeding).
4. Kencangkan baut pengikat antara pipa dengan injektor.
17
2.2 Kerangka Penelitian
18
2.2 Deskripsi penelitian
terjadi dan dampak yang disebabkan oleh pemakaian bahan bakar yang kotor
19
BAB 3
METEDOLOGI PENELITIAN
Data yang akan dicari terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:
1. Data Primer
20
2. Data Sekunder
peneliti.
21
Berikut ini adalah data informan dalam penelitian, dapat di
lihat ditabel:
Birth book
1992
September 1976
1. Observasi.
22
langsung di lapangan yang digunakan untuk menentukan faktor layak
2. Wawancara
jawab secara langsung dengan para perwira yang ada di atas kapal.
apa saja yang mempengaruhi injektor tidak optimal, dan upaya yang
selama pelayaran.
23
3. Dokumentasi
24
1. Pengumpulan Data
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis .Langkah
ini melibatkan transkrip wawancara, men-scanning materi, mengetik
data lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut
kedalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
2. Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tak perlu dan
mengorganisasikan data-data yang telah di reduksi memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan menjadi tema.
3. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik,
network, cart atau Pada penelitian kualitatif. Penyajian data
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, bagian dan hubungan
antar kategori melalui penyajian data tersebut maka data
terorganisasikan dan tersusun sehingga akan semakin mudah
dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)
25
BAB 4
1. Lokasi Peneitian
26
SHIP PARTICULAR
27
2. Objek Penelitian
optimal
4. Pengoperasian Injektor
30
dibutuhkan. Material ini dipilih karena mampu menahan
tekanan dan getaran yang terjadi pada Auxiliary Engine
Hasil penelitian ini yang saya lakukan diatas kapal yaitu sesuai
dengan inti permasalahan yang saya kaji dalam Karya Ilmiah Terapan
ini, Optimalisasi Pengabutan Injector Pada Auxiliary Engine MV.
UZAY Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, di bawah ini akan
disajikan data tentang Injektor pada Auxiliary Engine.
ENGINE PARTICULAR
Engine generator
Type : Caterpillar
Cylinder : 6 cylinder
Capacity : 1500 rpm
Attachment : cooling fresh water pump
31
Lubricating oil pump Fresh water cooler and Lub oil cooler
Firing order : 1-2-4-3-5-6
Starting system : Electric starting
32
Sumber : Data peneliti 2022
Berdasarkan penyajian data di atas, terdapat hasil kinerja injektor
sebelum dilakukan perbaikan pada tanggal 10 Febuari 2022, yaitu dengan
tekanan 220 kg/cm2, Rotation per minute 1200, dan kekentalan pada bahan
bakar adalah 8,0 cSt, pada tanggal 05 Maret 2022 penulis mendapatkan
data injektor sebagai berikut, tekanan 210 kg/cm2, RPM 1000, dan
kekentalan bahan bakar 8,5 cSt, pada tanggal 25 Mei 2022 penulis
mendapatkan data sebagai berikut, tekanan 270 kg/cm2, RPM 1400.
Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian
tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab 1, yaitu apa saja
dilakukan oleh peneliti dengan Bass Devial selaku 2/E dikapal MV.
,UZAY bass Jack Julianta selaku 3/E di kapal MV. UZAY dan bass Irfan
33
4.1.1 Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya kerja injektor
kepada prinsip segitiga api dimana api terjadi karena tiga unsur yaitu
bahan bakar, panas, dan udara. Namun ketiga unsur tersebut memiliki
kadar masing masing supaya tercipta api yang diinginkan. namun karena
34
Gambar 4.5 Jurnal Engine Room
35
c) Kotornya filter bahan bakar
Hasil selanjutnya dari penelitian ini didapatkan faktor penyebab
tidak maksimalnya tekanan injektor adalah karena Kotornya bahan bakar.
Yang menyebabkan injektor tidak mengabut dengan optimal. Dampak
36
Gambar 4.8 Jurnal Kamar Mesin
Sumber : Dokumentasi data peneliti 2022
dalam keaadaan aman, diliat dari rpm mesin jika rpm Auxiliary Engine
panas.
37
Untuk memperkuat hasil dari observasi ini peneliti melakukan
gambar.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dampak dari kotornya bahan
mengakibatkan rpm Auxiliary Engine tidak stabil. Jika tekanan injektor
tidak maksimal maka rpm mesin naik turun, rpm sebenarnya 1500rpm.
Dari faktor diatas menyebabkan dampak dari injektor rpm Auxiliary
Engine turun tidak bisa mencapai tenaga Auxiliary Engine yang
diinginkan, untuk memperkuat hasil dari observasi ini peneliti melakukan
wawancara kepada masinis 3. Beliau menyatakan bahwa dampak yang
ditimbulkan adalah tenaga Auxiliary Engine kurang, keluarnya asap hitam
dari cerobong dan
38
turunya rpm mesin. Untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara
peneliti melakukan studi dokumentasi untuk menyempurnakan bukti dari
penelitian yang dilakukan berupa gambar.
39
2. Upaya yang dilakukan agar injektor bekerja secara optimal
40
Gambar 4.14 Filter bahan bakar
Sumber : Dokumentasi 2022
41
4.3 Pembahasan
Pada Auxiliary Engine di atas kapal, memiliki sistem bahan bakar yang
diantaranya terdapat sebuah Injektor guna mengabutkan atau menghantarkan
bahan bakar dari bosch pump atau biasa disebut dengan pompa bahan bakar
sampai kedalam silinder pada setiap akhir langkah kompressi dimana torak
(piston) mendekati posisi titik mati atas (TMA). Jadi, disaat Injektor
mengalami masalah atau kerusakan yang disebabkan oleh kurangnya bahan
bakar yang masuk ke dalam silinder, maka tenaga yang dihasilkan oleh
Auxiliary Engine menjadi berkurang dan tidak normal. Hal ini juga dapat
mengakibatkan tergangunya pelayaran dikapal itu sendiri, karena Auxiliary
Engine sangat penting di atas kapal yang berfungsi untuk menghasilkan
tenaga listrik yang akan digunakan untuk keperluan selama pelayaran.
Injektor ini merupakan komponen utama dalam sistem bahan bakar
yang terdapat pada Auxiliary Engine, yang berfungsi untuk menyemprotkan
bahan bakar dari bosch pump sampai ke dalam silinder pada setiap akhir
langkah kompresi dimana piston mendekati posisi titik mati atas atau TMA.
Oleh sebab itu injektor ini merupakan salah satu komponen yang penting
pada Auxiliary Engine karena jika Injektor ini tidak berfungsi atau mengalami
kerusakan maka bahan bakar yang disemprotkan ke ruang pembakaran tidak
sesuai yang mengakibatkan kurang bertenaganya Auxiliary Engine
Pada saat peneliti melakukan penelitian di kapal MV. UZAY peneliti
melakukan penelitian tentang injektor. Pada injektor ini terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan seperti tekanan, kekentalan
dan suhu bahan bakar. Masalah yang terjadi pada menurunnya tekanan bahan
bakar ini bisa mengakibatkan tenaga yang dihasilkan Auxiliary Engine tidak
bekerja normal. Begitu pula masalah yang terjadi pada kekentalan bahan
bakar yang tinggi bisa mengakibatkan tersumbatnya lubang-lubang pada
injektor itu sendiri yang disebabkan oleh kotoran-kotoran bahan bakar dan
jika terlalu encer mengakibatkan injektor tidak dapat mengkabutkan bahan
bakar atau tidak dapat spray dengan baik. Gangguan lainnya yaitu biasanya
disebabkan oleh karena usia pemakaian ataupun karena filter-filter bahan
bakar seperti purifier tidak bekerja secara optimal yang mengakibatkan
42
kotoran bahan bakar yang dapat menyumbat lobang-lobang pengabutan.
Di saat penulis melakukan pengecekan dan perawatan bersama third
Engineer, dengan cara membuka injektor itu sendiri lalu bersihkan semua
bagian-bagian lobang pengabut pada injektor dengan menggunakan solar agar
kotoran yang dihasilkan oleh bahan bakar menutupi lobang tersebut bekerja
normal kembali. Dan tidak lupa juga mengecek bagian-bagian lainnya seperti
pegas atau spring, apabila pegas sudah mengalami kelelahan bahan yang
menyebabkan berkurangnya elastisitas akan berakibat berkurangnya
kerapatan jarum pada mulut pengabut atau biasa disebut nozzle. Apabila
spring sudah tidak bekerja normal maka ambil tindakan untuk mengganti
spring yang baru. Setelah melakukan pembersihan pada nozzle maka
dilakukan pengecekan tekanan pada injektor dan disesauiakan menurut
manual book yaitu pada tekanan 280 kg/cm2 Berdasarkan penelitian yang
peneliti lakukan di lapangan, maka peneliti
mendapatkan data yang peneliti perlukan. Data ini peneliti dapatkan melalui
wawancara dengan Perwira yang bekerja di atas kapal MV. UZAY Untuk
lebih jelasnya di bawah ini peneliti akan menguraikan data yang peneliti
dapatkan dari hasil wawancara dengan salah satu perwira MV. UZAY
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah peneliti uraikan
pada Bab 1 yaitu untuk mengetahui apa faktor yang menyebabkan kurang
optimalnya kerja injector, untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat
dari kurang optimalnya kerja injector, dan untuk mengetahui upaya yang
dilakukan agar injektor bekerja secara optimal. Maka data dari informan
sangat dibutuhkan. Untuk itu disusun pedoman perolehan penelitian yang
44
MV. UZAY 1di manual book sudah tertera bahwa tekanan injektor harus
280 kg/cm2 , sementara data di kapal MV. UZAY dari hasil observasi
pada tanggal 10 Febuari 2022 tekanan injektor yaitu 220 kg/cm2, pada
tanggal 05 Maret 2022 tekanan injektor yaitu 210 kg/cm2, dan pada
tanggal 25 Mei 2022 tekanan injektor yaitu 270 kg/cm2. Data tersebut
belum memenuhi tekanan standard pada manual book.
Tersumbatnya lubang pada nozzle Seperti kita ketahui
pengabutan pada Injektor sangat penting untuk pembakaran, dengan
kurang sempurnanya pengabutan dapat menyebabkan pembakaran di
dalam ruang bakar tidak sempurna sehingga daya yang dihasilkan
mesin berkurang dan temperatur gas buang tinggi, hal ini disebabkan
oleh:
a. Kotornya bahan bakar
45
ke dalam sistem bahan bakar kurang bagus, sehingga ketika bahan
bakar masuk nozzle, nozzle tidak bisa melakukan proses pengabutan
dengan sempurna karena lubang nozzle tersumbat oleh kotoran yang
bercampur dengan bahan bakar. Hal tersebut mengakibatkan bahan
bakar menumpuk pada ruang bakar, dan banyaknya kotoran karbon
pada ruang bakar sehingga gas buang akan menjadi hitam, dan akan
mengakibatkan polusi udara dan akan dikenai Anex VI tentang
polusi udara. Maka dapat dijelaskan bahwa fungsi injektor untuk
mengabutkan bahan bakar tidak terlaksana sehingga Auxiliary Engine
tidak mampu menghasilkan tenaga yang efektif.
Seperti yang terjadi pada kapal MV.UZAY pada tanggal 10
Januari 2022 posisi kapal sedang anchorage di Korea tiba tiba RPM
pada Auxiliary Engine menurun dari putaran 1200 menjadi 1000 dan
berselang kurang dari 8 jam RPM semakin menurun sehingga
Auxiliary Engine mati dan terjadi blackout, hal tersebut akan
menimbulkan masalah baru di kamar mesin. Sehingga dapat
menggangu pelayaran dan dapat merusak bagian mesin lainnya yang
menggunakan tenaga listrik dari Auxiliary Engine.
47
Gambar 4.18 proses pembersihan filter bahan bakar
Sumber : Data peneliti 2022
48
Setiap enam bulan sekali melakukan perawatan injektor pada tiap tiap
selinder, dengan cara injektor dibuka dari Auxiliary Engine lalu
dibersihkan menggunakan solar perhatikan nozzle, spring, dan nozzle
needle setelah dibersihkan lapping nozzle needle menggunakan pasta
lapping yang halus lalu lakukan injektor tes, jika hasilnya sudah sesuai
dengan manual book yaitu injektor pada tekanan 280 kg/cm2 maka injektor
bisa digunakan kembali, tetapi jika ada minyak yang mengalir pada nozzle
dan minyak tidak dapat dikabutkan maka dapat menggunakan spare part
yang baru.
Prosedur melakukan injektor tes yaitu injektor yang telah
dibersihkan dan dilaping dirakit kembali, setelah itu pasang injektor pada
alat injektor tes kemudian atur tekanan pada injektor sesuai pada manual
book yaitu 280 kg/cm2 , setelah tekanan sesuai dengan manual book
perhatikan keluarnya bahan bakar dari nozzle injektor, bahan bakar harus
dapat dikabutkan dengan sempurna yaitu berbentuk kabut atau spray dan
semua lubang pada nozzle harus keluar bahan bakar tidak boleh ada yang
tersumbat pada lubang nozzle. Setelah tekanan dan keluarnya bahan bakar
pada nozzle telah sesuai pada manual book maka injektor dapat digunakan
pada Auxiliary Engine. Injektor tes ini sangat penting untuk injektor disini
engineer dapat melihat dan mengetahui kondisi injektor tersebut sebelum
digunakan dan dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada Auxiliary
Engine Berikut adalah data running hour perawatan pada Auxiliary Engine
di kapal MV. UZAY dan untuk perawatan pada injektor
dilakukan secara berkala yaitu enam bulan sekali, setiap enam bulan
dilakukan pengecekan pada setiap bagian dari injektor dan dilakukan
injektor tes. dengan cara melakukan perawatan sesuai dengan PMS (planned
maintenance system) yang terdapat pada manual book, menambahkan FOT (fuel
oil treatment) dan melakukan penggantian pada nozzle, spring yang sudah rusak.
Dwi Prasetyo (2018: 7)
49
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian bab per bab yang saling berkaitan satu sama lain dan
dan spring yang sudah tidak bekerja normal, faktor lainnya yaitu
50
terhadap filter bahan bakar dan penggantian atau pembersihan
secara maksimal.
5.2 Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
Graha Ilmu.
Alfabeta.
978- 602-1180-04-04.
Bandung:Alfabeta Bandung.
Methods).Bandung:Alfabeta.
52
LAMPIRAN
1. Daftar Responden
2. Hasil Wawancara 1
hitam.
53
kurangnya tanggung jawab Masinis.
Second Engineer : “Kapal ini kan usianya sudah tua det, sama dengan
bekerja secaraoptimal”
54
Engineer : “Iya det, sama- sama”
3. Hasil Wawancara 2
perawatan injector?
generator.
Third Engineer : “Iya perawataan itu sangat perlu det, jika tidak
Third Engineer : “Iya det sama-sama, jangan lupa belajar terus tentang
56