Anda di halaman 1dari 27

UPDUTE SITUASI PROGRES BUKAAN TAMBANG

BERDASARKAN SURVEI FOTO UDARA


PT. MAGATTI INTERNASIONAL SITE
PT. CITRA LAMPIA MANDIRI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

AKMAL RATA
093 2020 0062

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSA
R 2023
HALAMAN PENGESAHAN

AKMAL RATA
093 2020 0062

UPDATE SITUASI PROGRES BUKAAN TAMBANG


BERDASARKAN SURVEI FOTO UDARA
PT. MAGATTI INTERNASIONAL SITE
PT. CITRA LAMPIA MANDIRI
Diajukan Sebagai Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek (KP) Pada
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Disetujui Oleh,
Pembimbing

Ir. Arif Nurwaskito, S.T., M.Si. IPP


NIPS. 109 03 0798

Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP


NIPS. 109 10 1032

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek yang
berjudul “Studi Tahapan Penambangan Dengan Metode Open Cast Pada Tambang Nikel
PT Mineral Makmur Utama” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
studi strata satu (S1) pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP. Selaku ketua Program Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia.

2. Ir., S.T., M.Si., IPP. Selaku dosen pembimbing Teknik Pertambangan


Universitas Muslim Indonesia yang banyak memberikan ilmu, kritik serta saran
yang membangun.

3. Bapak Syahrul Amir, S.T selaku Pembimbing yang membimbing selama Kerja
Praktek di PT Vale Indonesia Tbk.

4. Kedua Orang tua yang selalu memberikan nasehat dan dukungan baik materi
maupun moral.

5. Teman-teman angkatan 2020 yang selalu mendoakan dan memberikan


semangat dalam suka maupun duka.

Akhir kata penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya


apabila dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini masih banyak kesalahan dan
kehilafan. Semoga Allah SWT. memberikan berkah pada setiap umatnya yang
senantiasa berbagi ilmu.

Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Makassar, 03 Juli 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.........................................................................................2
1.4. Batasan Masalah.............................................................................................2
1.5 Alat dan Bahan................................................................................................2
1.6 Manfaat............................................................................................................2
1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah.........................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan.............................................................................................5
2.2 Nikel Laterit.....................................................................................................5
2.3 Genesa Pembentukan Nikel Laterit.................................................................7
2.4 Sistem Penambangan.......................................................................................10
2.5 Proses Penambangan Dengan Metode Open cast............................................10
BAB III METODOLOGI KERJA PRAKTEK
3.1 Tahap Pendahuluan.........................................................................................12
3.2 Tahap Pengambilan Data.................................................................................12
3.3 Tahap Pengolahan Data Dan Analisis Data.....................................................13
3.4 Tahap Penyusunan Laporan............................................................................13
3.5 Tahap Seminar Kerja Praktek..........................................................................13
3.6 Laporan Kerja Praktek.....................................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.................................................................................................................15
4.2 Pembahasan.....................................................................................................21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................26
5.2 Saran................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Lokasi Kesampaian Daerah.............................................................................4
2.1 Profil Pembentukan Nikel laterit.....................................................................8
3.1 Bagan Alir Kerja Praktek................................................................................14
4.1 Land Clearing..................................................................................................15
4.2 Pengupasan tanah pucuk..................................................................................16
4.3 Kegiatan Pengupasan Over Burden.................................................................17
4.4 Kegiatan Penambagan Bijih (Ore Mining)......................................................18
4.5 Kegiatan Screening Station.............................................................................18
4.6 Proses Pemuatan material................................................................................19
4.7 Diagram alir proses penambangan..................................................................23

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi fotogrametri semakin berkembang dengan diciptakannya metode


dan berbagai software pendukung secara otomatis dari data foto udara, secara efektif
dan efisien dengan memanfaatkan foto udara wahana tanpa awak (UAV).
Pemanfaatan teknologi ini sangat berpotensi besar dalam hal keefektifan dan
kemudahan dalam pengoperasian peralatan tersebut. Beberapa bidang yang telah
memanfaatakan UAV dalam kegiatan pemetaan ataupun pemantauan lokasi
sepertidalam hal survey, monitoring tambang, patrol, riset pemetaan, dll. Dalam
bidang pemetaan UAV dimanfaatkan sebagai wahana dalam pengambilan data foto
yang akan diolah menjadi peta foto. Salah satu UAV yang digunakan berupa Drone.
Drone mampu menghasilkan beberapa image yang dapat disesuaikan dengan luasan
area dan tinggi terbang, hal tersebut tersebut tergantung dari skala dan resolusi yang
diinginkan. Hasil dari data foto tersebut akan dilolah dengan menggunakan software,
terdapat berbagai macam software yang menunjang dalam pengolahan data foto,
salah satu software opensource yang dapat digunakan secara online yaitu
DroneDeploy. Software tersebut merupakan salah satu software yang simple dan
mudah dalam pengolahan data foto bahkan diklaim mampu mengolah ribuan foto
seperti yang dikutip Amit Chowdhry (2017) dalam The Story Behind DroneDeploy
And How It Built The Largest Drone Mapping Repository. Berdasarkan pemanfaatan
software DroneDeploy yang memberikan berbagai kemudahan, maka diperlukan
suatu pengujian secara sederhana tentang hasil visualisasi Orthofoto yang dihasilkan
dari pengolahan software tersebut. Hasil orthofoto tersebut akan dibandingkan
dengan Citra Quickbird yang merupakan citra satelit resolusi tinggi dengan cara
melakukan proses overlay.pengujian sederhana ini hanya sebatas pengujian secara
visual tanpa memakai GCP dan ICP dimana overlay dilakukan dengan
mentranformasikan koordinat dari foto yang disesuaikan dengan koordinat pada citra
Quickbird. Berdasarkaan hal tersebut, maka dilakukan Kerja Pratek (KP) yang
mengenai metode dan tahapan penambangan PT Magatti Internasional, Desa
Tontowea, Keacamaan Petasia Barat, kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi
Tengah.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana progres bukaan tambang tiap minggu?


2. ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Maksud dari penilitian ini adalah melakukan observasi lapangan dan
melakukan wawancara, serta mengambil data lapangan dan dokumentasi
update situasi penambangan dengan photogrametri di PT. Magatti
Internasional.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui update situasi bukaan tambang yang di perusahaan.
2. Untuk mengetahui tahapan penambangan di perusahaan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah keingintahuan peneliti


mengenai progres bukaan tambang terbarukan berdasarkan foto udara di PT.
Magatti Internasional.

1.5 Alat dan Bahan

1. Alat Tulis Menulis


2. Alat Pelindung Diri (APD)
3. Laptop
4. Kamera HP

1.6 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari kerja praktek ini adalah:


1. Menambah pengalaman dan pengetahun bagi peneliti mengenai kegiatan
pertambangan.
2. Dapat memberikan saran atau rekomendasi dari hasil pengolahan yang
dilakukan kepada perusahaan, mengenai pengolahan bahan galian yang
didapatkan.

2
1.7 Waktu, Lokasi dan Kesampaian Daerah

Secara administrasi wilayah penambangan PT Magatti Internasional,


termasuk dalam Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk menuju
daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan jalur darat berupa kendaraan
roda dua ataupun roda empat. Jarak tempuh dari kota Makassar ke lokasi penelitian
±550 km dengan waktu tempuh sekitar 12 jam perjalanan dengan menggunakan
kendaraan motor atau mobil dari Kota Makassar.

3
Gambar 1.1 Lokasi kesampaian daerah

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

PT. Magatti Internasional adalah salah satu produsen nickel di Luwu Timur.
Nickel adalah logam serba guna yang penting bagi taraf hidup dan bagi pertumbuhan
ekonomi. Selama lebih dari delapan tahun sejak kontrak karya ditandatangani dengan
Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2015, perseroan telah menyediakan
pekerjaan yang membutuhkan keterampilan, memperlihatkan kepedulian terhadap
kebutuhan masyarakat dimana perseroan beroperasi, memberikan keuntungan bagi
para pemegang saham dan memberi sumbangan yang positif kepada ekonomi
Indonesia.
PT. Magatti Internasional menghasilkan nickel, yaitu produk mentah, dari bijih
laterit di fasilitas pertambangan. Keseluruhan produksinya dijual dalam Dollar
Amerika Serikat berdasarkan kontrak-kontrak jangka panjang untuk selanjutnya
dilakukan proses pengolahan. Daya saing PT. Magatti Internasional terletak pada
cadangan bijih dalam jumlah besar, tenaga kerja yang terampil dan terlatih baik,
fasilitas produksi yang modern dan pasar yang terjamin untuk produknya.

2.2 Drone/ UAV


Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau biasa disebut dengan pesawat tanpa
awak. Terminologi terbaru UAV fotogrametri menyebutkan bahwa UAV
fotogrametri adalah media pengukuran fotogrametri yang dioperasikan dari kejauhan
secara semi-otomatis atau secara otomatis tanpa pilot yang berada di platform
tersebut (Eisenbei, 2009). UAV dikendalikan oleh seorang atau lebih operator dari
permukaan tanah menggunakan kontroler. UAV dapat membawa kamera dan atau
sensor yang digunakan untuk melakukan pengambilan foto dari udara. Foto yang
didapatkan dari hasil pemotretan menggunakan wahana UAV merupakan foto udara
format kecil non-metrik. Dari data foto ini bisa didapatkan nilai posisi tiga dimensi di
permukaan bumi dengan menerapkan suatu persamaan terntentu dengan syarat harus
lebih dulu diketahui parameter-parameter berikut: sudut kemiringan pemotretan,
posisi pemotretan dan ketinggian wahana UAV ketika pengambilan foto (Hafid,
2014).

5
2.3 Metode Photogrametri

Pada dasarnya metode fotogrametri memanfaatkan beberapa foto yang


diambil secara berurutan, dimana diantara foto yang berurutan harus terdapat
pertampalan dari foto ke foto selanjutnya. Pada bagian yang bertampalan satu sama
lain (overlap dan sidelap) yang dapat dimodelkan menjadi model 3D. Pengaplikasian
fotogrametri memugkinkan pengguna dapat mengetahui informasi geometri pada
objek seperti lebar, panjang dan volume melalui data foto yang diambil. Objek dapat
diperkirakan ukuran dan volume lewat gambar-gambar yang diambil melalui berbagai
arah. Model 3D dapat dipahami sebagai kesatuan gambar digital yang meliputi semua
informasi geometri objek yang bersangkutan. Teknik fotogrametri yang digunakan
berkaitan dengan pengukuran suatu objek untuk mendapatkan informasi 3D dari
beberapa gambar yang diambil dari posisi berbeda yang menunjukkan objek atau
permukaan yang sama.

2.4 Mamfaat UAV / Drone

BAB III
METODOLOGI KERJA PRAKTEK

3.1 Tahap Pendahuluan

3.1.1 Studi Literatur


Studi literatur dijadikan sebagai pedoman dasar pada kegiatan kerja
praktek dan penentuan langkah-langkah yang bersumber pada referensi dan
juga sejurnlah informasi yang terdapat di lokasi kerja praktek yang sesuai
dengan pokok permasalahan.
3.1.2 Orientasi Lapangan
Melakukan pengamatan keseluruhan mengenai lokasi Perusahaan yaitu

6
melakukan pengenalan tempat-tempat yang berada di PT. Mineral Makmur
Utama.

3.2 Tahap Pengambilan Data

Melakukan pengamatan lapangan yang disertai dengan interview


dengan pengawas lapangan yang bertugas.
3.2.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini didapatkan melalui pengamatan
lapangan yang disertai dengan interview dengan pengawas lapangan yang
bertugas.
3.2.2 Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan melakukan
pengamatan secara langsung di lapangan, pengamatan dilakukan dengan cara
peninjauan lapangan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap semua
kegiatan di daerah yang akan diteliti, data ini seperti:
a. Data pengamatan proses pengolahan bahan galian Nikel
b. Data hasil diskusi
c. Data dokumentasi
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dalam
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder
dikumpulkan berdasarkan literatur dan berbagai referensi dari PT Mineral
Makmur Utama.
3.2.3 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan
langsung dan interview dengan pengawas lapangan yang bertugas.
3.3 Tahap Pengolahan Data Dan Analisis Data

3.3.1 Pengolahan Data


Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pengolahan data secara kualitatif. Pengambilan kesimpulan umum berdasarkan
pengamatan lapangan dan interview dengan pengawas lapangan.

3.3.2 Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
7
kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh
gambaran dari hasil pengolahan data.
3.4 Tahap Penyusunan Laporan

Tahap ini yaitu penyusunan laporan kerja praktek yang disusun berdasarkan
data yang telah diperoleh selama kegiatan kerja praktek. Tahap ini dilakukan di
lokasi kerja praktek PT. Magatti Internasional. dan akan dilanjutkan di Program
Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.

3.5 Tahap Seminar Kerja Praktek

Tahap ini akan dilakukan presentasi mengenai laporan yang telah dibuat dan
disusun selama berada diperusahaan.

3.6 Laporan Kerja Praktek

Tahap terakhir pengumpulan laporan kerja praktek yang telah dibuat dan
direvisi setelah seminar kerja praktek yang dilakukan di kampus.

8
METODOLOGI KERJA PRAKTEK

TAHAP PENDAHULUAN

Studi Literatur Orientasi Lapangan

STUDI PUSTAKA

DATA PRIMER - Data Proses Pengolahan


Material
- Dokumentasi
- Data Hasil Diskusi
DATA SEKUNDER

- Profil Perusahaan

TAHAP PENGOLAHAN - Peta Lokasi Daerah

DATA DAN ANALISIS - Keadaan Geologi

- Pengolahan Data LAPORAN KERJA PRAKTEK


- Analisis Data Diatas disusun sesuai dengan
standar penulisan yang digunakan
di Pertambangan

SEMINAR
Tahap ini akan dilakukan
presentasi mengenai laporan
yang telah dibuat dan disusun
selama berada diperusahaan.

Gambar 3.1 Bagan alir kerja praktek

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kegiatan penambangan tujuannya agar kegiatan penambangan tidak terhambat


oleh kegiatan non produksi. Persiapan penambangan ini meliputi:

4.1.1 Land Clearing


Land Clearing adalah proses pembersihan dan penyiapan lahan yang
akan digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas
penambangan.

Gambar 4.1 Land Clearing

Berdasarkan gambar diatas, Kegiatan pembersihan lahan yang dilakukan


pada lokasi tersebut akan direncanakan dalam proses penambangan dengan
menggunakan alat berat seperti bulldozer. Proses pekerjaan ini dimulai dengan
menyiapkan lahan terlebih dahulu, seperti melakukan pemotongan pepohonan hutan
dan pembabatan.
4.1.2 Pengupasan Lapisan Tanah Pucuk (Top Soil)

Tanah lapisan atas atau biasa dikenal dengan tanah top soil biasanya terletak
pada bagian paling atas dan bisa mencapai hingga mencapai kedalaman 30 cm.

10
Gambar 4.2 Pengupasan Tanah Pucuk (Top Soil)

Berdasarkan gambar diatas, pemindahan tanah pucuk bertujuan untuk


menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur
tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat digunakan dan ditanami
kembali untuk kegiatan reklamasi. Tanah lapisan atas ini biasanya terbentuk ketika
bebatuan telah melewati suatu proses geological yang mana membuat batu-batu
tersebut hancur dan terurai menjadi serpihan- serpihan yang sangatlah kecil dan
terkumpul diatas permukaan bumi.
Proses ini menggunakan alat Dozer agar proses selanjutnya (pengupasan Over
Burden) dapat berjalan dengan baik dan juga bertujuan agar material yang akan di
tambang nantinya tidak bercampur lagi dengan material dari hasil Clearing. Dalam
prosesnya, tanah top soil ini terbentuk bukan dari jangka waktu yang sebentar,
bahkan mungkin bisa terjadi atau terbentuk dalam ribuan tahun lamanya.
4.1.3 Kegiatan Pengupasan OB (Over Burden)

Dalam kegiatan proses penambangan di PT Vale Indonesia Tbk, salah satu


tahapan yang dilakukan adalah pengupasan lapisan tanah penutup (stripping of
overburden), agar dapat mengambil bijih nikel (ore) yang berada di bawah lapisan
overburden. Kegiatan pengupasan lapisan tanah ini bertujuan agar bahan galian
tersebut menjadi tersingkap.

11
Gambar 4.3 Kegiatan Pengupasan Over Burden

Berdasarkan gambar diatas, Tanah ini diangkut ketempat pembuangan atau


digunakan untuk menutupi daerah purna tambang sebagai dasar bagi tanaman
penghijauan dalam rangka menghutankan kembali (revegetation) setelah
penambangan selesai. Proses tersebut menggunakan alat Dozer, Back Hoel ataupun
Front Shouvel hingga sampai ke material limonit ore.
4.1.4 Kegiatan Penambangan Bijih (Ore Mining)

Setelah pengupasan lapisan tanah penutup selesai dilakukan, maka


penambangan nijih nikel (saprolit dan limonit) dapat dilakukan. Tahapan
penambangan ini dilakukan dengan dengan mengunakan kombinasi peralatan back
hoe dan dump truck. Bijih nikel yang telah ditambang kemudian akan diangkut ke
stock pile untuk di timbun sementara pada lokasi tambang, atau langsung menuju ke
lokasi yang telah ditentukan.
Pada proses ini akan dilakukan pengecekan patok di daerah yang akan
dilakukan penambangan, pengecekan patok di daerah tersebut di lakukan dengan
teknik patok sampel yang yang diambil yaitu sebanyak 9 titik ± 2 kg. Setelah hasil
sampel sudah keluar dan sudah dinyatakan ore dan sudah dilakukan pengukuran One
Expose. Untuk bachole ore expose < 1500+ dan untuk Front shofel >2500+, sesudah
itu dilakukan penambangan menggunakan Back Hole dan Front Shofel .

12
Gambar 4.4 Kegiatan Penambangan Bijih (Ore Mining)
Berdasarkan gambar di atas, Pada tahap ini dilakukan pengambilan lapisan
tanah yang mengandung nikel dengan kadar sedang hingga kadar tinggi yang
ekonomis untuk ditambang. Bijih nikel kadar sedang (MGL = Medium Grade
Limonit) yang kadar nikelnya 1.0%-1.5% diangkut dan ditumpuk pada tempat
tertentu. Bijih nikel kadar tinggi dengan rata-rata kandungan Ni adalah 1.8%
ditumpuk pada daerah east block dan 2.1% pada west block disebut dengan saprolite
ore. Kemudian bijih nikel tersebut diangkut ketempat penyaringan bijih (screening
station).
4.1.5 Kegiatan Hauling

Di tahap Hauling, bijih nikel di angkut dari Pit menggunakan Dump Truck ke
Tempat Penyimpanan (Stockpile).

Stockpile adalah tempat penyimpanan atau penumpukan hasil material sebelum


diolah ke pabrik. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan
proses produksi.

13
Gambar 4.5 Kegiatan Screening Station
Berdasarkan gambar diatas, Pada proses penyaringan ini material yang
berukuran +18 +6 +3 merupakan material yang tidak tersaring (reject) dapat
digunakan sebagai pengeras jalan.
4.1.6 Proses Stockpile
Stockpile adalah tempat penyimpanan atau penumpukan hasil material
sebelum diolah ke pabrik.

Gambar 4.6 Proses Pemuatan Material


Berdasarkan gambar diatas, yaitu proses atau tempat penyimpanan sementara
Screening Station Product (SSP) di was untuk keperluan ore blanding dan
memisahkan kadar air atau Moisture. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara

14
pengiriman dan proses produksi.
4.2 Pembahasan

4.2.1 Persiapan Penambangan


Kegiatan penambangan tujuannya agar kegiatan penambangan tidak terhambat
oleh kegiatan non produksi. Persiapan penambangan ini meliputi:
1. Pembersihan lahan (land clearing)
Land Clearing adalah proses pembersihan dan penyiapan lahan yang akan
digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas penambangan. Pada
proses pembersihan lahan tersebut menggunakan alat berat seperti excavator. Proses
pekerjaan ini dimulai dengan menyiapkan lahan terlebih dahulu, seperti melakukan
pemotongan pepohonan hutan, pembabatan, sampai dengan ke pembakaran
hasilnya.
2. Pengupasan Lapisan Tanah Pucuk (Top Soil)

Top soil merupakan tahapan selanjutnya yang akan dilakukan setelah tahap land
clearing telah selesai dilakukan. Pada tahap ini, lapisan tanah pucuk (top soil) yang
mengandung humus dan unsur hara yang penting untuk kesuburan tanah dikupas,
diangkut lalu ditimbun pada suatu lokasi khusus (dipisahkan dari mateial tanah
penutup/overburden) yang telah dipersiapkan untuk menimbun tanah pucuk ini (top
soil bank). Hal ini dilakukan dengan harapan kondisi dan komposisi tanak pucuk
tersebut tidak berubah dan dapat digunakan kembali ketika proses reklamasi dan
revegetasi dilakukan setelah operasi penambangan selesai dilakukan.
Proses ini menggunakan alat excavator agar proses selanjutnya (pengupasan
Over Burden) dapat berjalan dengan baik dan juga bertujuan agar material yang akan
di tambang nantinya tidak bercampur lagi dengan material dari hasil Clearing. Dalam
prosesnya, tanah top soil ini terbentuk bukan dari jangka waktu yang sebentar,
bahkan mungkin bisa terjadi atau terbentuk dalam ribuan tahun lamanya.
3. Kegiatan Pengupasan Over Burden

Pengupasan dan pengangkutan tanah penutup (Overburden) Tahapan ini


dilakukan bila tahapan land clearing dan top soiling telah selesai dilakukan. Endapan
cadangan timah (saprolit dan limonit) biasanya terletak dibawah lapisan tanah yang
tidak mengandung diperlukan pengupasan dan pengangkutan lapisan tanah penutup
(overburden) terlebih dahulu. Proses ini akan menggunakan kombinasi peralatan
tambang berupa back hoe dan dump truck. Tanah penutup yang telah dikupas tersebut

15
kemudian akan ditimbun pada lokasi penimbunan (disposal area). Kegiatan
pengupasan lapisan tanah ini bertujuan agar bahan galian tersebut menjadi tersingkap.
4. Kegiatan Penambangan Bijih (Ore Mining)

Setelah pengupasan lapisan tanah penutup selesai dilakukan, maka


penambangan nijih nikel (saprolit dan limonit) dapat dilakukan. Tahapan
penambangan ini dilakukan dengan dengan mengunakan kombinasi peralatan back
hoe dan dump truck. Bijih nikel yang telah ditambang kemudian akan diangkut ke
stock pile untuk di timbun sementara pada lokasi tambang, atau langsung menuju ke
lokasi yang telah ditentukan.
Pada proses ini akan dilakukan pengecekan patok di daerah yang akan
dilakukan penambangan, pengecekan patok di daerah tersebut di lakukan dengan
teknik patok sampel yang yang diambil yaitu sebanyak 9 titik ± 5 kg. Setelah hasil
sampel sudah keluar dan sudah dinyatakan ore dan sudah dilakukan pengukuran One
Expose. Untuk bachole ore expose < 1500+ dan untuk Front shofel >2500+, sesudah
itu dilakukan penambangan menggunakan Back Hole dan Front Shofel .
5. Kegiatan Hauling
Di tahap Hauling, bijih nikel di angkut dari Pit menggunakan Dump Truck ke
Tempat Penyimpanan (Stockpile).

Stockpile adalah tempat penyimpanan atau penumpukan hasil material sebelum


diolah ke pabrik. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan
proses produksi.

4.2.2 Diagram Alir Kegiatan Penambangan


Kegiatan penambangan nikel pada PT Mineral Makmur Utama. meliputi
Clearing, pengupasan lapisan tanah penutup, penggerusan, penggalian serta
pemuatan dan pengangkutan bijih nikel sampai pada pengapalan.

16
TAHAPAN PENAMBANGAN

LAND CLEARING

PENGUPASAN TANAH
PUCUK (TOP SOIL)

PENGUPASAN TANAH
PENUTUP ( OVER BURDEN)

KEGIATAN ORE
GETTING

KEGIATAN HAULING

STOCKPILE

Gambar 4.7 Diagram Alir Kegiatan penambangan

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengambilan data dan pembahasan yang diperoleh, maka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode penambangan di PT Mineral Makmur . menyebar mengupas bukit
dari satu tempat ketempat lain. Selain itu pada pemindahan tanah penutup
metode open cast tidak di buang ke daerah pembuangan, tetapi dibuang ke
daerah bekas tambang yang berbatasan.
2. Tahapan kegitan yang di lakukan di PT Mineral Makmur Utama. yaitu
pertama persiapan penambangan yaitu land clearing, pengupasan tanah
pucuk (topsoil), pengupasan over burden, kegiatan penambangan ore,
kegiatan Hauling dan proses penyimpanan (stockpile).
5.2 Saran

Saran saya berdasarkan hasil pengamatan kerja praktek selama di PT Mineral


Makmur Utama. yaitu perlu dilakukan pengaturan alat gali dilapangan agar sesuai
dengan kondisi lapangan dan ketebalan material yang akan digali terutama ore. Hal
ini perlu di lakukan agar selective mining dalam proses penambangan dapat berjalan
dengan efektive dan efisien.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arif, I dan Adisoma G. S. (2002). Perencanaan Tambang. Bandung: Institut


Teknologi Bandung.

Chironis, N. P. (1978). Coal Age Operating Handbook of Coal Surface Mining and
Reclamation. New York: McGraw-Hill, Inc.

Gafoer S., Burhan, G. and Purnomo, J. (1986). Thegeology of the Palembang


Quadrangle, Sumatera. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi (P3G).

Hartman, H. L. (1987). Introductory Mining Engineering. Alabama: The University


of Alabama Tuscaloosa.

Hustrulid, W dan Kuchta, M. (1995). Open Pit Planning and Design Volume 1
Fundamentals. Rotterdam: A.A. Balkema.

Nabar, D. (1998). Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat.Palembang:


Universitas Sriwijaya. 63 Jurnal Pertambangan Vol. 3 No. 2 Mei 2019 ISSN
2549-1008

Novita, D., Handayani, H. E. dan Bochori, B. (2014). Perancangan Pengupasan


Overburden Pada Quarter 4 Tahun 2013 di Pit S5 Pt. Cipta Kridatama Site
RBH, Indragiri Hulu, Riau. Jurnal Ilmu teknik.

Singh, R. D. (1997). Principles and Practices of Modern Coal Mining. New Delhi:
New Age International, Ltd.

Suryaputra, A. (2009). Kajian Teknis Produksi Alat Muat dan Alat Angkut pada
Kegiatan Pengupasan Tanah Penutup PT. Marunda Grahamineral di
Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan
Tengah.Jurnal Teknologi Pertambangan.
Tenriajeng, A. T. (2003). Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Gunadarman.

19
LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai