MAKALAH
Disusun oleh:
ARI SUPRIANTO
NIT: 1430844
CILACAP
2018
Lembar Persetujuan
Makalah ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan memenuhi
syarat dalam mengikuti Ujian Sidang
MAKALAH
Oleh:
ARI SUPRIANTO
NIT : 1430844
Mengetahui Menyetujui,
Ketua Program Studi Nautika Pembimbing
ii
Lembar Pengesahan
Mengetahui
Direktur Akademi Maritim Nusantara
Cilacap
iii
PERNYATAAN ORISINILITAS
NIT : 1430844
JAWARA adalah hasil karya saya sendiri dan bebas plagiasi, tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali
secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam makalah ini dan disebutkan dalam sumber
acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah
ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
ARI SUPRIANTO
iv
Analisis Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Atas kapal
MV. Triton Jawara
Oleh Ari Suprianto
NIT. 1430844
ABSTRAK
Kecelakaan merupakan suatu kejadian yang bersifat tidak pasti. karena tidak
dapat diprediksi kapan terjadinya, dimana tempatnya serta besar atau kecilnya
kerugian yang ditimbulkan. Sehingga orang sering beranggapan bahwa
kecelakaan itu berhubungan dengan nasib seseorang. Padahal kecelakaan itu
sebenarnya selalu didahului oleh gejala-gejala yang menandakan akan adanya
suata kecelakaan tersebut. dengan kata lain kecelakaan itu bisa dicari apa
penyebabnya.
Suatu kecelakaan sering terjadi diakibatkan oleh lebih dari satu sebab.
Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan hal-hal yang menyebabkan
kecelakaan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama,
tindakan yang tidak aman. Kedua, Kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang
mendapatkan kecelakaan luka-luka sering disebabkan oleh orang lain atau karena
tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat-
NYA serta petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan ini untuk melengkapi
tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat akademik dalam menempuh pendidikan
Adapun yang mendorong penulis untuk memilih judul tersebut karena penulis
ingin tahu akan penyebab penyebab terjadinya kecelakaan kerja di atas kapal MV.
Triton Jawara, serta ingin menambah wawasan kemaritiman dalam lingkup yang
terbatas.
Penulis menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan waktu, data, referensi, dan
serta bimbingan dari berbagai pihak dengan harapan memperoleh ilmu dan
Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
PENULIS
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 21
B. Saran / Rekomendasi ........................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
laut hampir setiap hari kita dengar. Lama kelamaan, maka, segala sesuatu
yang terjadi seolah dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Padahal, banyak
kerugian baik materi maupun non materi yang ditimbulkan oleh kecelakaan
kondisi alat yang digunakan yang sudah rusak atau tidak layak pakai.
diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah dengan
yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang
mendapat kecelakaan sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena
Dalam hal ini kesalahan bukan hanya tertumpu pada crew kapal, tapi
juga kepada perwira diatas kapal yang lalai dalam mengawasi dan
1
meeting merupakan prosedur utama sebelum di lakukanya pekerjaan,
sehingga crew
2
yang akan bekerja mengetahui bahaya bahaya yang akan di timbulkan
memastikan alat dan peralatan yang akan digunakan saat bekerja dalam
keadaan yang baik dan siap pakai serta tidak lupa untu berdoa agar
ringan maupun berat yang memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang
dan akibat yang timbul karena kecelakaan tersebut, serta upaya yang harus
B. Perumusan Masaah
penelitian yaitu :
3
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi Masyarakat
4
3. Bagi Dunia Akademik
minimalisir.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
malapetaka / bencana yang menimpa kapal itu sendiri beserta awak dan
muatannya.
b. Kecelakaan Kerja
tersebut. dengan kata lain kecelakaan itu bisa dicari apa penyebabnya.
6
c. Insiden
mengurangi produktifitas.
d. Kecelakaan Kerja
e. Selamat
f. Keselamatan
g. Keselamatan Kerja
h. Kesehatan Kerja
7
i. Bahaya
8
- Menjalankan alat/mesin dengan kecepatan diluar batas aman.
- Peralatan kerja tidak dalam ondisi baik dan tidak siap pakai.
k. Pencegahan Kecelakaan
9
yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, dan segera melaporkan
l. Keselamatan Kapal
10
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan jika penelitian Rahmat Tjahyanto
(2014), berbeda dengan yang dilakukan oleh penulis, jika Rahmat Tjahyanto
meneliti tentang Faktor Penyebab dan Kurangnya disiplin para ABK diatas kapal
dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja dikapal MV. TRITON JAWARA
2.Keadaan cuaca
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan jika penelitian Jea Jelly (2015),
berbeda dengan yang dilakukan oleh penulis, jika Jea Jelly meneliti tentang
11
meneliti tentang Faktor Penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan
12
BAB III
METODE PENELITIAN
Indoliziz Global Marine. Dengan alamat perusahaan Sopo Del Tower, Towe
B Lt. 17 unit 2 dan 3 Jl. Mega Kuningan Barat III Lot 10. 1-6, Jakarta
Selatan 12950. Waktu Penelitian dilakukan selama satu tahun di atas kapal
MV. Triton Jawara terhitung dari tanggal 01 September 2017 s/d 23 Sept
2018.
dan dapat dipertanggung jawabkan sangat diperlukan agar dapat diolah dan
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Dalam hal ini dilakukan pengumpulan
1. Metode Observasi
anjungan. Dalam teknik observasi ini obyek yang diamati oleh penulis
adalah :
13
a. Rapat keselamatan sebelum pekerjaan dimulai.
sebelum bekerja
2. Metode Wawancara
kapal.
3. Metode Kapustakaan
14
15
C. METODE ANALISIS
16
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Awak Kapal
Mengalami
17
Dari beberapa kejadian yang dipaparkan diatas, penulis mencoba
kecelakaan ini didasari oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang paling
misalnya:
terkena serpihan karat pada saat melakukan chipping di deck, hal ini
kerja karena hanya merepotkan saja dan membuat pergerakan pada saat
kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapanpun yang dapat merenggut
18
Begitupun pada kejadian yang terjadi pada No.I Oiler. Pada saat
sarung tangan lass, sehingga percikan api mengenai tangan Oiler tersebut
yang tersedia di atas kapal mv. Triton Jawara sesuai dengan jumlah crew
yang ada di atas kapal yang berjumlah 16 orang. Namun dalam bekerja
pergerakan pada saat bekerja tidak bebas, padahal mereka tidak menyadari
bahwa kecelakaan dapat terjadi dimana saja dan kapan pun yang dapat
atas kapal agar selalu mengawasi dan mengontrol para pekerja yang sedang
melakukan suatu pekerjaan serta menegur langsung kepada crew yang tidak
himbauan tentang bahaya dan akibat-akibat yang akan terjadi apabila tidak
19
Meeting. Hal ini dilakukan agar semua crew faham akan pekerjaan yang
akan dia lakukan, tingkat kesulitanya dimana, bahayanya apa dan resikonya
gimana. Sehingga semua crew akan lebih berhati hati ketika akan
pekerjaan atau yang biasa ita kenal Permit to Work (PTW). Hal ini di
lakukan agar pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang
ada. Sehingga ketika terjadi accident / kecelakaan kerja maka prosedur kita
sudah jelas, karena jika terjadi sebuah Accident / kecelakaan kerja pihak
kantor atau HSE yang menginvestigasi pasti yang pertama kali ditanya
adalah Apakah ada toolbox meetingnya? Apa ada Perit to wor nya? Itu yang
B. Pembahasan
kesadaran sendiri. Sebagai contoh seorang ABK yang tidak memakai alat
kerja karena hanya merepotkan saja dan membuat pergerakan pada saat
bekerja tidak bebas, dan ia pikir hal itu tidak perlu. Ini adalah bukti bahwa
sebelum bekerja telah di jelaskan oleh perwira jaga dalam toolbox meeting
agar tidak meyepelekan suatu pekerjaan dan harus selalu memakai PPE
20
penegakkan disiplin. Tindakan-tindakan penegakkan disiplin dapat
Dalam hal peningkatan kualitas dan kedisiplinan kerja dari anak buah
kapal dapat ditempuh dengan cara pengadaan job training dan mengadakan
study perbandingan yang memadai dan memenuhi syarat atau standar yang
baik.
baru yang belum terbiasa bekerja secara aman. Ketidak tahuan tentang
adanya suatu resiko bahaya tersebut. Adapula tenaga kerja baru yang
21
sebenarnya menaruh perhatian terhadap adanya bahaya, tapi ia tidak mau
selamat tidak berbeda dari latihan untuk mencapai efisiensi kerja yang
tentang ketentuan keselamatan umum. Anak buah baru dididik dan dilatih
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut diatas maka antara atasan dan
22
dalam kerja. Untuk itu maka di kapal harus : a. Safety commitee meeting
kamar mesin serta mengingatkan para crew untuk selalu memakai PPE
oleh setiap ABK yang bertugas dan jika ada hal-hal yang kurang
c. Reporting
temukan dan tidak pada tempatnya atau pada semestinya kepada atasan
atau perwira jaga melalui radio agar dapat segera mengambil tindakan-
23
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
dapat menyimpulkan :
Kedisiplinan yang dimiliki oleh para anak buah kapal (ABK) tentang
kapal salah satunya yaitu dengan selalu melakukan Safety Meeting atau
akan bekerja selalu berhati hati, konsentrasi, memakai PPE yang lengkap
itu, pastikan peralatan kerja dalam keadaan baik dan siap untuk dipakai.
24
B. Saran
3. Pastikan crew yang akan bekerja memiliki kemampuan yang baik untuk
4. Mengecek semua alat yang akan digunakan agar selalu dalam keadaan
baik dan siap pakai sehingga bahaya atau resiko kecelakaan kerja bisa di
minimalisir.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://tuloe.wordpress.com/2009/07/12/ dasar-dasar-kesehatan-dankeselama-
tankerja-k3/ America Society of safety and engineering (ASSE), Kese-lamatan
Kerja & Bahaya. Diakses pada tanggal 29 September 2018
J.D. Dunda, S. K.M. (1984) Panduan Medik Untuk Kapal.Ujung Pandang : Balai
Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP)
26
LAMPIRAN LAMPIRAN
27