Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL)


Tujuan PKL bagi Taruna/I SMK Negeri 7 Kupang yaitu :
1. Sebagai bentuk latihan dalam menghadapi Ujian Kompetensi
2. Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Sekolah ( US)
3. Memenuhi kurikulum pendidikan
4. Dapat membandingkan penerapan pengetahuan teori maupun praktek yang
diperoleh di sekolah dengan kesesuaian kenyataan pelakasaan PKL
5. Dapat menambah pengetahuan tentang bahan dan peralatan yang digunakan
di kapal
6. Memiliki keterampilan yang diperoleh saat PKL
7. Bersikap disiplin, teliti juga bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
yang diberikan selama PKL
8. Dapat mengenal dan berinteraksi langsung dengan suasana lingkungan kerja
yang sesungguhnya
1.2. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengamatan
Pengamatan dan pengumpulan data dilaksanakan dengan mengamati dan
mempelajari tentang apa saja yang ada dalam kamar mesin KN.NIPA
2. Wawancara
Pengambilan data dilakukan dengan berdiaolog serta wawancara dengan oiler
KN.NIPA
1.3. Hasil Observasi Lingkungan KN.NIPA

A. Sejarah Singkat Perusahaan


Di sela-sela pembukaan progam pemberdayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur
(NTT). Diserahkan pengoperasian Kapal Kelas 1 Kenavigasian KN.NIPA kepada
masyarakat NTT yang secara simbolis diserahkan oleh Direktur Kenavigasian
Sugeng Wibowo kepada ketua komisi V DPR RI Fary Djemy Francis selaku
perwakilan masyarakat NTT. Kapal Kelas 1 kenavigasian KN.NIPA merupakan
kapal baru kementrian perhubungan hasil buatan anak bangsa yang diproduksi oleh
galangan kapal PT Citra Shipyard Batam. Ujar sugeng mengemukakan
pengoperasian KN.NIPA yang memiliki panjang 60 meter dan kecepatan 15knot ini
merupakan bentuk komit dan tanggung jawab Kemenhub terhadap perwujudan
keselamatan pelayaran. Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut meluncurkan 2 (dua) unit Kapal Kelas 1 Kenavigasian yaitu
KN.NIPA yang akan di pangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjung Pinang
dan KN.MASALEMBO yang akan di pangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas 1
Surabaya. Di galangan kapal PT Citra Shipyard Batam. Peluncuran ini ditandai
dengan pemotongan tali thross oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny
Budiono dan dilanjutkan dengan penekanan tombol sirene oleh Gubenur Provinsi
Kepulauan Riau. Dr H Nurdin Basirun. Direktur Kenavigasian Bambang Wiyanto
dan Direktur Utama PT Citra Shipyard Ali U Lai. Yang diikuti dengan peluncuran
kedua Kapal Kelas 1 Kenavigasian ke kolam pelabuhan Peluncuran (launching)
2(dua) unit Kapal Kelas 1 Kenavigasian ini merupakan tindak lanjut dari
penandatangan kontrak pembangunan 2 dan merupakan salah satu tahapan penting
dari serangkaian pembangunan kapal kenavigasian yang dibangun oleh Galangan
Kapal PT Citra Shipyard Batam.

B. Identitas Kapal
Nama Kapal : KN.NIPA
Call sign : YCAU2
GRT/NRT : 1208/363
Register : Batam
Owner : Direktorat Kenavigasian Kemenhub
Nationalty : Indonesia
LOA : 60,00 Meter
LBP : 54,00 Meter
Breadth Moulded : 12,00 Meter
Draff : 3,50 Meter
Built/Bullding Year : PT. Citra Shipyard

C. Struktur Organisasi Kapal

N NAMA JABATAN
O
1 Sri Paduka Agung Nahkoda
2 Yerahmial Y Y Timung Mualim I
3 Hendrik Y Djokaho Mualim II
4 Yacob Lukuaka Mualim III
5 - Mualim IV
6 Stephanus E Koten Marconist
7 Emil Aryan Serang
8 Titus Charles Lay Juru Mudi I
9 Max E Wollo Juru Mudi II
10 Usman Bachtiar Juru Mudi III
11 Dominggus A Remi Huki KKM
13 Budi Santoso Yuwono Masinis I
14 Soni M Luther Riwu Masinis II
15 Fransiskus H Hura Masinis III
16 Syebab Boby J Matalena MandorMesin
17 Fernando Dedy R Rohi Juru Minyak I
18 Rudianto Wetang Juru Minyak II
19 Rudi Mulyana Kelasi
20 Hendrik A Pasutan Juru Masak
21 Melky P Wetangmau Pelayan
22 Ricky P Bunga Kolo Pelayan
23 Simon Kago Pelayan

KN.NIPA dibuat pada tahun 2016 dan mulai beroperasi pada tahun 2017
BAB II
LANDASAN TEORI

Komponen - Komponen yang ada dalam kamar mesin KN.NIPA

1. Control Room

Salah satu rungan di dalam kamar mesin dimna semua alat-alat kontrol mesin-mesin yang
beroperasi dipasang,termasuk system kontrol energy listrik,agar pengawasan terhadap mesin-
mesin lebih efektif dan efisien

Gambar 1 Control Room KN.NIPA


2. Mesin induk

Merupakan suatu instalasi mesin yang terdiri dari berbagai unit/system pendukung dan berfungsi
untuk menghasilkan daya dorong terhadap kapal,sehingga kapal dapat berjalan maju atau
mundur.

Gambar 2 Mesin induk KN.NIPA


3. Mesin bantu

Adalah unit – unit dan instalasi- instalasi permesinan yang dibutuhkan untuk membantu
pengoperasian kapal, termasuk untuk mesin induk, operasi muatan , pengemudian,
navigasi dll.

Gambar 3 Mesin bantu KN.NIPA


4. Kompressor

Kompresor adalah pesawat bantu yang berfungsi untuk mendapatkan udara kempa
(bertekanan) yang ditampung dalam bejana udara.biasanya compressor di atas kapal
digunakan untuk meniup suling kapal

Gambar 4 Kompresor KN.NIPA

5. OWS (Oil Water Saparator)

Oil water saparator adalah pesawat bantu yang dipakai diatas kapal untuk memisahkan air
got di kamar mesin dari campuran minyak,tumpahan,minyak kotor,dari limbah operasi
saparator minyal lumas,kebocoran kebocoran minyak lumas dari pipa pipa,dari bodi
mesin induk dan mesin mesin bantu yang bercampur dengan air yang tertampung di got
kamar mesin

Gambar 5 Oil water Saparator KN.NIPA

5. Pompa Bilge dan PDU

Pompa bilge adalah pompa yang berfungsi menghisap air got kamar mesin yang
kemudian dibuang keluar kapal, sedangkan PDU atau pompa dinas umum adalah pompa
yang digunakan untuk menggantikan fungsi pompa air laut pendingin,pompa ballast atau
pompa got
Gambar 7 Pompa Bilge dan PDU KN.NIPA

5. Pompa Air Tawar

Pompa air tawar adalah pompa yang menyalurkan air tawar dari tangki induk ke kamar
mandi,toilet,dapur,laundr,dll tempat yang membutuhkan

Gambar 8 Pompa Air Tawar KN.NIPA

6. Tanki Service / Tanki Harian

Adalah tanki yang jumlahnya satu atau lebih.dan tanki ini menyimpan bahan bakar
yang telah mengalami perlakuan dan siap digunakan oleh pesawat:mesin induk,mesin
bantu,dan boiler

Gambar 9 Tanki harian KN.NIPA

7. Tanki Sewage
Tanki yang mengolah dan memproses limbah dari kotoran manusia sehingga setelah
dibuang ke laut tidak menimbulkan pencemaran lingkungan yang berupa kekeruhan dan
berbagai macam penyakit

Gambar 10 Tanki Sewage KN.NIPA

2.1. MESIN PENGGERAK UTAMA

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi ).
Mesin diesel pertama diperkenalkan oleh Rudolph Diesel,seorang ilmuan jerman pada tahun
1892. Mesin diesel adalah mesin pembakaran dalam, karena cara penyalaan bahan bakarnya
dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi ada beberapa hal yang mempengaruhi
kinerja mesin diesel, antara lain besarnya perbandingan kompresi, tingkat homogenitas campuran
bahan bakar dengan udara, karakteristik bahan bakar (termasuk cetane number), dimana cetane
number menunjukan kemampuan bahan bakar itu sendiri.Mesin diesel memiliki efisiensi termal
terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena
memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi.Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin
kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.Mesin diesel dikembangkan dalam versi
dua-tak dan empat-tak.Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap.Sejak tahun
1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif,
truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya.Motor diesel adalah jenis khusus dari mesin
pembakaran dalamkarakteristik utama pada mesin diesel yang membedakannya dari motor bakar
yang lain, terletak pada metode pembakaran bahan bakarnya(Arismunandar W, Koichi Tsusada,
1986 ). Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini mesin kalor dibagi menjadi dua
golongan, yaitu mesinpembakaran luar dan mesin pembakaran dalam.Pada mesin pembakaran
luar atau sering disebut juga sebagai eksternal combustion engine ( ECE ) proses pembakaran
terjadi diluarmesin,energi thermal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin
melalui dinding pemisah, Contohnya mesin uap. pembakaran dalam atau sering disebut juga
sebagai internal combustion engine ( ICE ), proses pembakaran berlangsung di dalam motor
bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Mesin pembakaran dalam umumnya dikenal juga dengan nama motor bakar. Dalamkelompok ini
terdapat motor bakar torak dan sistem turbin gas ( Gunawan
A. PRINSIP KERJA MESIN DIESEL

Prinsip kerja engine diesel 4 tak sebenarnya sama dengan prinsip kerja engine otto, yang
membedakan adalah cara memasukkan bahan bakarnya. Pada motor diesel bahan bakar
disemprotkan langsung ke ruang bakar dengan menggunakan injector. Dibawah ini adalah
langkah dalam proses engine diesel 4 tak:

a. Langkah Isap

Pada langkah ini piston bergerak dari TMA ( Titik Mati Atas ) keTMB ( Titik Mati
Bawah ). Saat piston bergerak ke bawah katup isap terbuka yang menyebabkan ruang
didalam silinder menjadi vakum, sehingga udara murni langsung masuk keruang silinder
melalui filter udara.

b. Langkah kompresi

Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup
tertutup.Karena udara yang berada didalam silinder didesak terus oleh piston
menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan temperatur, sehingga udara di dalam silinder
menjadi sangat panas.Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar
disemprotkan keruang bakar oleh injector yang berbentuk kabut.pada langkah kompresi
udara yang bertekanan dan bertemparatur tinggi akan disemprotkan atau diinjeksikan
oleh injektor sehingga terjadilah pembakaran diruang bakar mesin tersebut.

c. Langkah Usaha

Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar diruang
bakar akanmenyebabkan terjadinya ledakan pembakaran yang akan meningkatkan suhu
dan tekanan diruang bakar.Tekanan yang besar tersebut akan mendorong piston
kebawah yang menyebabkan terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini dirubah dan diteruskan
oleh poros engkol menjadi gaya radial ( putar ).
d. Langkah Buang

Pada langkah ini, gaya yang masih terjadi di flywhell akan menaikkan kembali piston
dari TMB ke TMA, bersamaan itu juga katup buang terbuka sehingga udara sisa
pembakaran akan di dorong keluar dari ruang silinder menuju exhaust manifold dan
langsung menujuk knalpot. Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus pergerakan piston
yang tidak berhenti

2.2. MESIN BANTU

a. Definisi Mesin bantu

Mesin bantu adalah seluruh mesin yang ada diatas kapal baik yang berada diatas anjungan
maupun di dalam kamar mesin –mesin kecuali mesin utama yang fungsinya tidak lain untuk
mendukung operasional kapal.

b. Yang termasuk dalam mesin bantu yaitu

1. Generator, yaitu:

Pesawat yang dapat menghasilkan tenaga listrik (sumber pembangkit listrik dikapal) yang
berfungsi untuk menjalankan generator sebagai penggerak pompa dan pesawat – pesawat
baik lainnya

2. Pompa – Pompa

a. Pompa Bahan Bakar


Gambar a Pompa Bahan Bakar
Fungsi : mengalirkan bahan bakar dari tanki menuju ke tanki harian
b. Pompa Ballast

Gambar b pompa ballast dan pompa PDU

Fungsi: pompa ballast fungsinya untuk mengatur keseimbangan kapal dan proses pembuangan
air got,sedangkan pompa PDU digunakan pada saat emergency

c. Pompa seawage
Fungsi: sebagai pengolah limbah tinja atau kotoran manusia
d. Pompa Sanitary
Fungsi:untuk mencukupi kebutuhan air tawar bagi air pendingin mesin
mesin,serta kebutuhan lainnya seperrti dapur,kamar mandi,wc dan
sebagainya
Gambar c Pompa sanitary atau pompa air laut/tawar

2. Kompresor
Kompresor adalah pesawat bantu yang berfungsi untuk mendapatkan udara kempa
(bertekanan) yang ditampung dalam bejana udara. biasanya compressor di atas kapal
digunakan untuk meniup suling kapal

Gambar 3 Kompresor KN.NIPA

3. OWS (Oil Water Saparator)


Oil water saparator adalah pesawat bantu yang dipakai diatas kapal untuk memisahkan air
got di kamar mesin dari campuran minyak,tumpahan,minyak kotor,dari limbah operasi
saparator minyal lumas,kebocoran kebocoran minyak lumas dari pipa pipa,dari bodi
mesin induk dan mesin mesin bantu yang bercampur dengan air yang tertampung di got
kamar mesin

Gambar 4 Oil water Saparator KN.NIPA

2.3. PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN KAPAL

a. Pengertian Perawatan

Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar kapal selalu
berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk
pengangkutan laut pada setiap saat degan kemampuan diatas kondisi
minimum tertentu
b. Tujuan Perawatan Dan Perbaikan Mesin
 Mencegah terjadinya kerusakan berat serta mendadak
 Mencegah turunya efisiensi
 Mengurangi pengangguran waktu yang berarti menambah hari - hari kerja
kapal
 Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan saat kapal dok
tahunan
 Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik agar mempunyai
tanggung jawab kerja

2.4 Dinas Jaga dan Kepedulian Keamanan Mesin Kapal

a. DEFINISI DINAS JAGA MESIN

Dinas jaga mesin adalah seseorang atau sekelompok personil dinas jaga l dalam
suatu periode tanggung jawab seorang perwira atau awak kapal selama kehadirannya
diruang mesin merupakan keharusan atau tidak.Sedangkan perwira jaga mesin
adalah personil yang bertanggung jawab melaksanakan dinas jaga mesin terhadap
cara pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan peralatan permesinan yang ada
dibawah tanggung jawabnya saat dinas jaga.

b. STANDAR DINAS JAGA MESIN

Menjalankan dinas jaga mesin dapat perorangan atau sekelompok personil dinas
jaga dalam periode tertentu, dan menurut bab VIII section A/SCTW 1995yang
menjalankan dinas jaga , personil harus dalam keadaan segar atau fitness dan sesuai
dengan dinas jaga,diantaranya sebagai berikut:

1. Semua orang yang ditunjuk untuk mejalankan dinas sebagai perwira


yangmelaksanakansuatu dinas jaga atau sebagai bawahan yang ambil
bagiandalam suatu dinas jaga, harus diberi waktu istirahat paling sedikit 10 jam
setiap periode 24jam.
2. Pada jam-jam istirahat hanya dapat dibagi paling banyak menjadi dua periode
istirahat yang salah satunya tidak kurang dari enam jam.
3. Persyaratan untu kperiode istirahat yangdiuraikan dalam paragraph satu dan dua
diatas, tidak berlaku jika berada pada situasi darurat, situasi latihan atau kondisi
operasional yang mendesak.
4. Meskipun adanya ketentuan didalam paragraph satu dan dua diatas tetapi metoda
minimum 10 jam tersebut dapat dikurangi menjadi paling sedikit 6 jam
berturut-turut.Pengurangan ini tidak lebih dari dua hari dan paling sedikit
diperlukan 70 jam istirahat selama periode 7 hari.
5. Perintah yang bersangkutan ditetapkan dan dibuat jadwal dinas jaga dan
ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat.

c. PENGATURAN DINAS JAGA MESIN

Adapun hal-hal yang hendaknya mendapat perhatian dalam pengaturan jaga mesin
adalah:

1. Komposisi tugas jaga harus memadai untuk menjamin pengoperasian


secaraaman seluruh unit permesinan yang mempengaruhi pengoperasian
2. Jika memutuskan komposisi jaga mesin, termasuk bawahan-bawahan yang
memenuhi syarat criteria dibawah ini harus manjadi pertimbangan sebagai
berikut:
a. Jenis kapal dan kondisi permesinan.
b. Pengawasan mesin-mesin yang mempengaruhi keamanan pengoperasian
kapal,secara terus menerus.
c. Setiap cara pengoperasian khusus yang dipengaruhi oleh kondisi
seperti:cuaca,air beku,air tercemar, air dangkal, kondisi darurat,
penanggulangan kerusakan atau pencegahan pencemaran.
d. Kualifikasi dan pengalaman petugas jaga mesin.
e. Keselamatan jiwa ,kapal, muatan dan pelabuhan serta perlindungan
lingkungan.
f. Keputusan terhadap peraturan-peraturan internasional, nasiona dan lokal
g. Menjagapengoperasiankapalsecaranormal.

d. JAGA LAUT DIRUANG MESIN

Dalam satu hari periode jaga laut dibagi 3 kelompok dengan masing-masing
kelompok bertugas selam 4 jam pada siang hari dan 4 jam pada malam hari.
Sehingga tiap regu bertugas selama 8 jam perhari, bagian dek dan bagian mesin
sama-sama menggunakan periode pembagian dinas tersebut diatas. Daftar jaga kapal
pada umumnya seperti tabel sebagai berikut.
Tabel:Daftar Jaga Laut

KELOMPOK JAM JAGA PERIODE PETUGAS DEK PETUGAS MESIN


JAGA
24.00-04.00 Jaga Mualim dgn juru mudi Masinis 2 dng
I Tengah
12.00-16.00 dan panjarwala mandor
Malam
Siang
12.00-16.00 Jaga Mualim 3 dgn juru Masinis 2 dng
II Siang
24.00-04.00 mudi dan panjarwala mandor
Tengah
Malam
24.00-04.00 Jaga
III Mualim 2 dgn juru Masinis 2 dng
12.00-16.00 Tengah mudi dan panjarwala mandor
Malam
Siang

e. TUGAS JAGA AHLI MESIN KAPAL

Petugas jaga mesin diruang mesin melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1. Mengatur kecepatan kapal dan melakukan pekerjaan-pekerjaan diruang mesin sesuai


yang diperintahkan.
2. Mengerjakan pembaraan di atas, persiapan uap pengaturan
pesawat/motor Bantu, pengaturan penggunaan listrik.
3. Menjaga kelancaran bekerja mesin-mesin dan kemudi.
4. Mengukur bahan bakar dan air ketel serta menghitung pemakaiannya.
5. Mengatur putaran mesin induk (main eugine) dan kontrol suhu dari mesinpendingin.
6. Mencegah terjadinya kebakaran dikamar mesin, ketel dan tanki bahan bakar dari
membuang air saat bila perlu.
7. Bila ada kelainan pada keadaan dan bekerjanya mesin-mesin segera laporkan pada
Kepala Kamar Mesin (ceriefeuginaer). Dalam keadaan darurat perwira jaga mesin
mengambil tindakan untuk mengatasinya. Bila kerusakan mesin akan mempengaruhi
olah gerak kapal memberitahukan melalui jaga di anjungan.
BAB III
PEMBAHASAN MATERI

Mesin Rigid
 Merk /Model : Suzuki DF 115A
 No. OF engine : 2 unit marine engine outboard motor
 Engine type : 4 Stroke
 Bore and Stroke : 86.0 x 88.0 mm (3.39 x 3.46)
 Power : 2 x 115 HP
 Maximum Output : 84.6 kW
 RPM : 5000-6000
 Ignition system : Full-transistor
 Engine lubrication : Trochoid pump pressure lubrication
 Engine oil capacity : 5.5 L
 Gear oil capacity : 1050 cm3

A. CARA MENJALANKAN MESIN

Gambar a. cek oli carter mesin induk


Sebelum menjalankan/menghidupkan mesin kita harus pastikan oli carter mencapai batas full pada
souldingan .agar mesin tidak panas dan komponen mesin tidak cepat aus.

B. Perawatan harian
Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setap hari dalam kamar mesin
Yang termasuk perawatan harian yaitu:
1) Membersihkan strainer
Strainer adalah filter/penyaring air laut yang menuju ke pendingin air laut mesin.
Strainer wajib di bersihkan setiap hari sehingga air laut yang masuk ke pendingin
bebas dari kotoran
Alat dan bahan yang harus di siapkan untuk membersihkan strainer, yaitu kunci 24
dan sikat baja
Cara membersihkanstrainer :
 buka plat kamar mesin
 Setelah itu buka tutupan strainer sesudah tutupan terbuka cabut saringan
strainer
 Lalu bersihkan dengan cara di sikat menggunakan sikat baja
 Setelah di bersihkan lalu di pasang kembali
2) Membersihkan kamar mesin
Alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membersihkan kamar mesin, yaitu:
 sabun rinso
 makjun
 spon
 ember
Cara membersihkan kamar mesin :
 siram semua kamar mesin dengan air tawar
 Setelah semua ruangan kamar mesin tersiram lalu pel kamar mesin
menggunakan busa yang sudah di basahi air sabun rinso sesudah semua
ruangan di pel lalu siram lagi semua ruangan dengan air tawar dan tunggu
ruangan kamar mesin kering

C. Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap 1 atau 2 minggu dalam
kamar mesin
Yang termasuk perawatan mingguan yaitu
1. Mengganti filter (FO/LO)
Filter adalah penyaring bahan bakar/oli yang letaknya dibagian kiri dan kanan mesin
induk dan mesin bantu.filter harus diganti setiap 1 atau 2 minggu sekali karena jika
tidak di ganti maka mesin tidak akan awet atau mengalami kerusakan.
Alat dan bahan yang digunakan untuk mengganti filter
 kunci filter
 filter baru
 baskom
 makjun
Cara mengganti filter FO dan LO adalah sama yaitu:
 filter dibuka dengan menggunakan kunci filter dan
 siapkan baskom di bawah filter agar bahan bakar/oli tidak tumpah
 setelah itu isi filter baru dengan bahan bakar/oli
 setelah filter terisi pasang filter baru dan kencangkan menggunakan kunci filter

2. Membersihkan sea cheast


Sea cheast adalah peti penampung air laut yang digunakan untuk kebutuhan
pendingin mesin induk atau mesin bantu.
Alat dan bahan yang digunakan untuk membersihkan sea cheast :
 kunci 32
 kunci pipa
 sikat baja
 -grease
Cara membersihkan sea cheast
 sea cheast dibuka
 setelah dibuka angkat saringan yang ada di sea cheast
 lalu dibersihkan/disikat menggunakan sikat baja
 setelah disikat pasang kembali saringan sea cheast dan tutup sea cheast
 olesi baut penutup sea cheast dengan grease agar mudah dibuka kembali

BILGE WELL [ GOT ]

Bilge Well merupakan suatu tempat dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan untuk
menampung berbagai kotoran atau dalam bentuk zat cair yang ada di kapal. Got tersebut
memiliki instalasi pipa air got masuk ke pompa balast1 dan ballast 2 dipararelkan ke
pompa general service {GS} , dimana GS Pompa adalah pompa yang bisa melayani
semua pompa.

PROSES PEMBERSIHAN GOT

 Alat dan bahan yang dipakai saat pembersihan got

1. Sarung tangan
2. Scrub
3. Ember
4. Busa spon
5. Majun
6. Sepatu safety

 Proses pembersihan got

1. Buka kran pancingan air got pada pipa induk, mana yang mau dibuka tingga
l dipilih, apakah bagian kanan atau kiri ,
2. Setelah itu baru bisa dibuka pompa air got supaya bisa keluar air – air dalam
tampungan got tersebut
3. Jika pompa got sudah tidak bisa mengisap kotoran cairan dalam got maka kr
an pancingan dibuka lagi supaya pompa got bisa kembali mengisap cairan te
rsebut dan dibuang ke laut
4. Proses ini dilakukan terus menerus sampai cairan atau air dalam got habis
5. Setelah habis jika ada lumpur atau kotoran yang tersisa maka dibersihkan de
ngan cara mengeluarkan dengan menggunakan ember atau skop
6. Karena yang dibahas adalah pembersihan got saat docking, maka pompa got
mengeluarkan air-air got tersebut ke dalam tampungan yang telah disediaka
n oleh pihak galangan, tidak dibuang ke laut
7. Setelah got kering, maka dilanjutkan dengan proses pengetokan karat di das
ar atau samping- samping got karena sering ada pengendapan pada dasar got
yang mengakibatkan karat atau korosi
8. Lalu dilanjutkan dengan proses meni, dan kemudian dicat
9. Tinggal menunggu kering dan sudah bisa digunakan kembali
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PADA TANGGAL 3 MARET – 1 SEPTEMBER

Disusun Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan


Guna Menyelesaikan Tugas Akhir
Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Kota Kupang

Disusun oleh:

NAMA : AVENT ANDREAS NABU OTEMUSU


NIS/NISN : 0042638149
PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIKA KAPAL NIAGA
PAKET KEAHLIAN :TEKNIKA KAPAL NIAGA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 KOTA KUPANG


TAHUN 2022
DATA SISWA

Nama : AVENT ANDREAS NABU OTEMUSU


NIS/NISN : 0042638149
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Tempat/TanggalLahir : JAKARTA 06 AGUSTUS 2004
Golongan Darah :O
Alamat : PENFUI
TempatPraktek : KN.NIPA
TanggalMasuk : 3 MARET 2022
Tanggal Selesai : 1 SEPTEMBER 2022

FOTO 4X6
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

NAMA : AVENT ANDREAS NABU OTEMUSU


NIS/NISN : 0042638149
PROGAM KEAHLIAN : TEKNIKA KAPAL NIAGA
PAKET KEAHLIAN : TEKNIKA KAPAL NIAGA

Laporan ini Telah Diperiksa dan Disetujui


Pada Tanggal :

Pembimbing Lapangan Guru Pembimbing

Alex R Huki Delfon A Tobe,S.Pd

Mengetahui
Plt.Kepala SMK Negeri 7 Kupang

Murni Pallawagau, S.Pi, M.PD


NIP 19830601 200501 2016

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek yang dilaksanakan di PT. Citra Shipyard Indonesia (BKI) Cabang Batam
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan Ini sebagai bukti dalam pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan dan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pedidikan
di kelas XII Jurusan Nautika Kapal Niaga SMK N 7 Kupang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang dialami penulis, baik dalam segi isi, penulisan maupun kata–
katanya yang tidak tersusun secara baik, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya Laporan Kerja Praktek Ini dapat diselesaikan.
Dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima
kasih serta penghargaan yang tak terhingga sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu   Murni Pallawagau, S.Pi.M.PD Selaku Plt Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Kupang
2. Ibu Ermiyati Radja Dima,S.Pi , selaku Ketua Panitia PKL
3. selaku Pembimbing 3 yang selalu memberikan masukan dan motivasi
4. Seluruh Bapak / Ibu guru dan Pegawai SMK Negeri 7 Kupang.
5. Nahkoda KN NIPA Sri P Agung, KKM KN NIPA Alex R Huki, Perwira – Perwira Deck,
Perwira – pewira Mesin KN NIPA, dan Seluruh Crue KN NIPA, yang telah banyak
memberikan bantuan selama melakukan kerja praktek serta dalam penyelesaian laporan
ini.
6. Keluargaku yang telah memberikan begitu banyak dorongan dan dukungan yang begitu
besar. Doa dan dukunganmu selalu menyertai langkahku.
7. Teman – teman siswa SMK N 7 Kupang Umumnya, Khususnya siswa/i Teknika Kapal
Niaga kelas XII, yang sudah banyak mendukung dalam penulisan laporan ini
8. Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan Serta kerja
sama yang baik, sehingga laporan ini selesai dengan baik.

Akhir kata penulis mengucapkan Puji Syukur, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
menyertai langkah penulis amin.Dan mudah-mudahan laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat
dan dapat menambah wawasan berfikir serta sebagai bahan referensi dan informasi yang
bermanfaat bagi pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang Teknika/ Perkapalan.

Kupang, 1 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................. i
Data Siswa .................................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan...................................................................................................... iii
Kata Pengantar.............................................................................................................. iv
Daftar Isi....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
..........................................................................................................................
B. Batasan Masalah............................................................................................... 1
..........................................................................................................................
C. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek................................................................... 2
..........................................................................................................................
D. Manfaat PKL.................................................................................................... 2
..........................................................................................................................
E. Metode Kerja Praktek....................................................................................... 2
..........................................................................................................................
F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan....................................................................... 3
..........................................................................................................................
G. Sistematika Penulisan....................................................................................... 3
..........................................................................................................................
BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN KAPAL TEMPAT PKL
A. Sejarah Perusahaan dan KN.NIPA................................................................... 4
B. Profil KN.NIPA................................................................................................5
C. Struktur Organisasi KN.NIPA.......................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian mesin diesel.................................................................................... 7
..........................................................................................................................
B. Prinsip kerja dan cara menjalankan mesin diesel............................................. 9
..........................................................................................................................
C. Prinsip kerja mesin bantu di atas kapal............................................................ 10
D. Perawatan dan perbaikan yang dilakukan di kamar mesin baik harian,mingguan,bulanan
Dan tahunan.......................................................................................................... 11
E. Pengertian dinas jaga........................................................................................ 11
F. Pembagian dinas jaga ...................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
..........................................................................................................................
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai