Anda di halaman 1dari 15

PROSES PEMBENTUKAN

URINE
DISUSUN OLEH :

 Bella Setya P (17004)


 Desyanata W (17005)
 Dewangga A (17007)
 Dwi Oktavia H (17008)
 Desyanata W (17005)
 Putri Utami (17023)
PENGERTIAN URINE
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan
sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses
urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Urine disaring didalam
ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung
kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
URINASI

Faktor Internal
1) Hormon Antideuritik (ADH)
2) Hormon Insulin
3) Saraf
4) Tonus otot
5) Usia
FAKTOR EKSTERNAL

1) Zat-zat diuretik
2) Suhu lingkungan
3) Gejolak emosi dan stress
4) Jumlah air yang diminum
5) Kondisi penyakit
6) Life Style dan aktivitas
PEMBENTUKAN URINE
 Proses pembentukan urin dibagi menjadi tiga tahapan
yaitu Tahap filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Proses ini
pada tubuh manusia terjadi di organ tubuh bagian Ginjal
yang merupakan alat dan system ekskresi pada manusia.
Urin sendiri mempunyai definisi yaitu air yang
diekskresikan oleh ginjal kemudian akan disimpan dalam
kantung kemih (Organ tubuh yang mengumpulkan air
kencing yang dikeluarkan oleh ginjal sebelumnya dibuang)
dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra atau proses
urinasi (Saluran dan yang menghubungkan kantung
kemih ke lingkungan luar tubuh). Fungsi Urin dalam
tubuh adalah untuk membuang zat yang sifatnya beracun
bagi tubuh dan urin pun bisa menjadi sebuah penunjuk
dehidrasi. Pada umumnya, Urin berwarna bening seperti
air namun untuk orang-orang yang mengalami dehidrasi,
urin yang akan dikeluarkan berwarna kuning.
3 HAL PENTING YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PROSES PEMBENTUKAN URIN, YAITU :

1.) Filtrasi (Penyaringan)


Filtrasi merupakan proses penyaringan
darah dari zat zat sisa metabolisme yang dapat
meracuni tubuh.
Proses pembentukan urin diawali dengan
penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang
berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas
yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses
penyaringan. Hasil penyaringan di glomerulus
disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium,
kalium, dan garam-garam lainnya.
2.) REABSORPSI (PENYERAPAN)

Reabsorpsi merupakan proses penyerapan


kembali filtrat glomerulus yang masih bisa digunakan
oleh tubuh.
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin
pimer diserap kembali di tubulus kontortus
proksimal. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui
dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa
osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus
proksimal dan tubulus distal. Setelah terjadi
reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin
sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya
urea.
3.) AUGMENTASI (PENGUMPULAN)

Augmentasi merupakan proses pengeluaran


zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam
bentuk urine.
Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan
menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju
kantung kemih melalui saluran ginjal. Jika
kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa
ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui
uretra.
KOMPOSISI DARI URINE

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui


uretra :
1. Air, kurang lebih 95%

2. Urea, Amonia, dan asam urin yang merupakan


hasil metabolisme protein.
3. Garam-Garam mineral, terutama garam dapur
(NaCl).
4. Zat warna Empedu (bilirubin dan biliverdin),
yang menyebabkan warna kuning pada urin.
5. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti
hormon dan vitamin.
GANGGUAN / KELAINAN MASALAH
PADA URINE
1. Albuminuria
2. Diabetes insipidus
3. Diabetes melitus
4. Batu ginjal
5. Gagal ginjal
6. Hematuria
PENGERTIAN MIKRURISI (BERKEMIH)
 Mikturisi adalah proses pengosongan kandung
kemih setelah terisi dengan urin.
 Kandung kemih terisi secara progresif hingga
tegangan pada didndingnya meningkat
melampaui nilai ambang batas; keadaan ini akan
mencetuskan tahap kedua, yaiutu adanya refleks
saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih atau, jika gagal,
setidaknya akan menyebabkan keinginan
berkemih yang disadari.
ELIMINASI URINE
1. Ureter
Masing-masing ureter memanjang dari hilus
ginjal kebagian yang lebih bawah, kesisi posterior
vesika urinaria.
2. Vesika urinaria
Vesika urinaria(kandung kemih) adalah
kantong otot yang terdapat di bawah peritonium
dan di belakang tulang kemaluan.
3. Uretra
Uretra membawa urin keluar dari vesika
urinaria. Pada dinding vesika urinaria terdapat
sfingter uretra eksternal yang tersusun atas otot
skelet dan bekerja dibawah sadar.
4. REFLEKS BERKEMIH

Berkemih disebut juga miksi. Refleks berkemih


adalah refleks yang melalui medula spinalis dan
bersifat otonom. Rangsangan untuk otot ini adalah
peregangan muskulus detrusor divesika urinaritia.
Kandung kemih dapat menampung urine sampai
sebanyak 800 ml atau bahkan lebih,tetapi reflek
ini diaktifkan jauh selalu mencapai volume
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai