PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR DI PUSKESMAS
Azas
Organisasi Penyelenggaraa
10 Puskesmas 11 n
Puskesmas
1. Puskesmas
Dalam rangka mencapai misi tersebut, maka visi yang dilaksanakan meliputi:
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah kerjanya
Memelihira dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehat
an yang diselenggarakan.
Memeliharaserta meningkatkan kesehtan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta li
ngkungannya (Swarjana, 2016).
Klasifikasi Puskesmas
Konsep Strata Puskesmas
(Berdasarkan kualitas)
08 Kesehatan olahraga
13 Kesehatan mata
14 Laboratorium
Pencatatan dan pelaporan system
15
informasi kesehatan
Lanjutan
Surveilans epidemiologi
Imunisasi
TBC
Malaria
Kusta
DBD
Penanggulangan KLB
ISPA/Pnemonia
Filariasis
AFP
Diare
Rabies/Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)
Kesehatan Matra (Haji dan P. Bencana)
Frambusia
Leptospirosis
HIV/AIDS
Kegiatan Pokok P2M
NO. Penyakit NO. Penyakit
1. Kolera 14. Malaria Klinis
2. Diare 15. Malaria Vivax
3. Diare berdarah 16. Malaria falsifarum
4. Tifus perut klinis 17. Malaria mix
5. TBC paru BTA (+) 18. Demam berdarah dengue
6. Tersangka TBC paru 19. Demam dengue
7. Kusta PB 20. Pneumonia
8. Kusta MB 21. Sifilis
9. Campak 22. Gonrrhea
10. Difteri 23. Frambusia
11. Batuk rejan 24. Filariasis
12. Tetanus 25. Influensa
13. Hepatitis klinis
Konsep Manajemen Program Puskesmas
(POAC)
PLANNING
Perencanaan Puskesmas adalah proses penyusunan kegiatan yang sistematis untuk mengatasi masala
h atau sebagian masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan Puskesmas dalam periode wak
tu tertentu.
Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan yang ada baik per
encanaan sektoral maupun lintas sektoral melalui Musrenbang di setiap tingkatan administrasi.
a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)
Ada 6 program pokok puskesmas Keseh
atan dasar (BASIC SIX) Kesehatan lingk
ungan.
• Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
• Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
• Perbaikan Gizi masyarakat
• Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
ORGANIZING
Menurut Endang S, Pengorganisasian Puskesmas adalah struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas yang m
erupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksanan Puskesmas.
Adapun faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi Puskesmas adalah :
Strategi untuk mencapai tujuan Puskesmas.
Ukuran organisasi Puskesmas.
Tingkat penggunaan teknologi,
Preferensi(kesukaan) yang menguntungkan pribadi dari individu atau kelompok yang memegang kekuasaan
dan kontrol dalam organisasi Puskesmas.
Pegawai dan stakeholder dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan dan cara berfikir para pegawai dan st
akeholderPuskesmas serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang str
uktur organisasi Puskesmas. Kebutuhan pegawai dan stakeholder Puskesmas dalam pembuatan keputusan
akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara unit-unit kerja fungsional.(Enda
ng S.2011).
ACTUATING
Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu ditempu
h dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut dengan mempergunakan organisasi yang terbentu
k. Langkah tersebut adalah actuating yang secara harfiah diartikan sebagai memberi bimbingan namun istilah
tersebut lebih condong diartikan penggerak atau pelaksanaan.
CONTROLLING
Kriteria mutu pelayanan :
Struktur
Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi, konsep asuhan keperawatan)
Proses
Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif keperawatan proesional, pr
aktek keperawatan professional
Tujuan
Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional, kepuasan pasien, sumberpeng
gunaan/ pengeluaran efektif dan efisien, kejadian dan proses yang tidak menyenangkan.
Syarat pelayanan berkualitas :
Efficacy
a) Efficacy (kamanjuran)
b) Appropriatennes (kepantasan)
c) Accebility (mudah dicapai)
d) Accepbility (diterima)
e) Effectiveness (keberhasilan)
f) Efficiency (ketepatan)
g) Continuity (terus - menerus)
Pelaksanaan kegiatan pengendal
ian mutu: