Anda di halaman 1dari 17

Laporan pendahuluan febris/ demam

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI


MOJOKERTO
2020
Definisi

• Demam adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di hipotalamus


(Elizabeth J. Corwin, 2000). Dikatakan demam jika suhu orang menjadi
lebih dari 37,5 ºC (E. Oswari, 2006).
• Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu
tubuh secara abnormal. Febris/demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas
variasi sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat
termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior.
Tipe demam:

1. Demam septik
2. Demam remiten
3. Demam intermiten
4. Demam kontinyu
5. Demam siklik
Etiologi febris:

a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
Tanda dan gejala:

• Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8⁰C - 40⁰C)


• Kulit kemerahan
• Hangat pada sentuhan
• Peningkatan frekuensi pernapasan
• Menggigil
• Dehidrasi
• Kehilangan nafsu makan
Patofisiologi :
• Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zat asing yang masuk ke
dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan
dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan
luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik
terhadap benda asing (non infeksi). Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain, terutama toksin
polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh menyebabkan demam selama
keadaan sakit.
• Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen. Pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan
jaringan akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini
selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri ke dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen leukosit.
• Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke
pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta
mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan
cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun,
terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas. Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu
yang tinggi ini akan merangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing
tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau
sistem kekebalan tubuh.
Pemeriksaan penunjang:

• Sebelum meningkat ke pemeriksaan-pemeriksaan yang mutakhir, yang


siap tersedia untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau
scanning, masih dapat diperiksa bebrapa uji coba darah, pembiakan
kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin.Dalam
tahap berikutnya dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis dengan lebih
pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai. Juga dapat
dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi, atau limfangiografi
Penatalaksanaan :
Secara fisik :
1. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
2. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
3. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya
sel-sel otak.
4. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya Minuman yang diberikan dapat berupa air putih,
susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap
akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
6. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh
dipermukaan tubuh anak.
7. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku
Obat-obatan Antipiretik :
8. Bayi 6 – 12 bulan : ½-1 sendok the sirup parasetamol
9. Anak 1 – 6 tahun : ¼-½ parasetamol 500 mg atau 1-1½ sendokteh sirup parasetamol
10. Anak 6 – 12 tahun : ½-1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh sirup parasetamol.
Komplikasi:
• Dehidrasi : demam ↑penguapan cairan tubuh
• Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi pada
anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam dan
umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayakan
otak
Asuhan keperawatan :

PENGKAJIAN

A.Keluhan Utama (penyebab klien sampai dibawa ke rumah sakit)


B.Riwayat kehamilan dan kelahiran:
C.Riwayat Masa Lampau
D.Pernah dirawat dirumah sakit
E.Obat-obat yang digunakan/riwayat Pengobatan
F. Riwayat kontak dengan penderita TBC
G.Alergi
H.Daya tahan yang menurun.
I. Imunisasi/Vaksinasi : BCG
J. Riwayat Penyakit Sekarang (Tanda dan gejala klinis TB serta terdapat benjolan/bisul pada tempat-
tempat kelenjar seperti: leher, inguinal, axilla dan sub mandibula)
K. Riwayat Keluarga (adakah yang menderita TB atau Penyakit Infeksi lainnya, Biasanya keluarga ada
yang mempunyai penyakit yang sama)
L. Riwayat Kesehatan Lingkungan dan sosial ekonomi
M. Riwayat psikososial spiritual (Yang mengasuh, Hubungan dengan anggota keluarga,Hubungan
dengan teman sebayanya, Pembawaan secara umum, Pelaksanaan spiritual)
N. Pengkajian TUMBANG menggunakan KMS,KKA, dan DDST
Diagnosa keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, proses penyakit.
2. Resiko injuri berhubungan dengan infeksi mikroorganisme.
3. Resiko kurang cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaforesis.
4. Ansietas berhubungan dengan hipertermi, efek proses penyakit.
No Diangnosa Tujuan & kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
. keperawatan
1. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama… Fever treatment
berhubungan dengan x24jam klien menunjukkan temperatur dalam batas ·     Monitir suhu sesering mungkin
proses infeksi, proses normal dengan kriteria hasil: ·     Monitor IWL
penyakit. ·  Suhu Tubuh dalam batas normal ·     Monitor warna dan suhu kulit
·  Bebas dari kedinginan ·     Monitor tekanan darah, nadi dan RR
·  Suhu tubuh stabil 36,50-37,50c ·     Monitor penurunan tingkat kesadaran
·  Termoregulasi dbn ·     Monitor WBC, HB dan HCT
·  Nadi dbn ·     Monitor intake dan output
<1 bln : 90-170 ·     Kolaborasikan pemberian antipiretik
<1 thn : 80-160 ·     Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
2 thn   : 80-120 demam
6 thn   : 75-115 ·     Selimuti pasien
10 thn : 70-110 ·     Berikan cairan intravena
14 thn : 65-100 ·     Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
>14thn : 60-100
·  Respirasi dbn
 BBL : 30-50 x/m
Anak-anak : 15-30 x/m
Dewasa : 12-20 x/m
·     Monitor TD, nadi dan RR
·     Monitor warna dan suhu kulit
·     Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
·     Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
·     Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan
tubuh
·     Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan
kemungkinan efek negative dari kedinginan
·     Berikan antipiretik bila perlu
Vital Sign Monitoring
·    Monitor TD, nadi, suhu dan RR
·    Catat adanya fluktuasi tekanan darah
·    Monitor VS pada saat pasien berbaring, duduk atau berdiri
·    Monitor TD , nadi, RR, sebelum, selama dan sesudah
aktivitas
·    Monitor kualitas dari nadi
·    Monitor frekuensi dan irama dari pernafasan
·    Monitor suara paru
·    Monitor pola pernafasan abnormal
·    Monitor warna, suhu dan kelembaban kulit
·    Monitor sianosis perifer
·    Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
·    Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan mencakup tindakan
mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat serta bukan atas petunjuk tenaga kesehatan yang lain. Sedangkan tindakan
kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan
dokter atau petugas kesehatan lain.

Evaluasi Keperawatan
Merupakan penilaian perkembangan ibu hasil implementasi keperawatan yang berpedoman kepada
hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

Discharge Planning
a. Ajarkan pada orang tua mengenal tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter/perawat
b.   Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai dengan dosis dan waktu
c.   Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi
d.   Instruksikan untuk control ulang
e.   Jelaskan factor penyebab demand an menghindari factor pencetus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai