Anda di halaman 1dari 28

PSAK 24

“IMBALAN KERJA”

Gusti Ayu Putu Agustini


(16651015)

7B Akuntansi Manajerial

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda
01 Pengertian PSAK 24 mengenai imbalan kerja

02 Tujuan PSAK 24 mengenai imbalan kerja

03 Perbedaan PSAK 24 imbalan kerja sebelum dan setelah revisi

04 Jenis-Jenis PSAK 24 mengenai imbalan kerja

Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan PSAK 24 mengenai imbalan


05 kerja
LATAR BELAKANG

Undang-Undang Ketenagakerjaan (UUK) Nomor 13 Tahun 2003


mengatur secara umum mengenai tatacara pemberian imbalan-
imbalan di perusahaan, mulai dari imbalan jangka pendek sampai
dengan imbalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan
berlakunya UUK ini mengakibatkan perusahaan akan dibebani
dengan jumlah pembayaran pesangon yang tinggi terutama untuk
perusahaan yang memiliki jumlah karyawan ribuan orang

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan


terganggunya cash flow perusahaan akibat dari ketentuan
dalam UU No. 13 tahun 2003 tersebut, maka PSAK No. 24
mengharuskan perusahaan untuk membukukan pencadangan
atas kewajiban pembayaran pesangon/imbalan kerja dalam
laporan keuangannya.
PSAK 24 – IMBALAN KERJA

Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang


diberikan entitas dalam pertukaran atas jasa yang
diberikan oleh pekerja atau untuk terminasi
kontrak kerja. Imbalan kerja meliputi imbalan
yang diberikan kepada pekerja atau
tanggungannya atau penerima manfaat dan dapat
diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan
penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung
kepada pekerja, pasangan hidup mereka, anak-
anak atau tanggungan lain, atau kepada pihak lain
seperti perusahaan asuransi (IAI,2013).
Tujuan PSAK 24 - Imbalan Kerja

PSAK No 24 Bertujuan untuk mengatur akuntansi dan


pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini
mensyaratkan entitas untuk mengakui:

Liabilitas ketika pekerja telah memberikan


1 jasanya dan berhak memperoleh imbalan
kerja yang akan dibayarkan dimasa depan.

Beban ketika entitas menikmati manfaat


ekonomi yang dihasilkan dari jasa yang
2
diberikan oleh pekerja yang berhak
memperoleh imbalan kerja.
Modern Portfolio
Designed
Ringkasan Perubahan PSAK 24 2013 & 2015
Untuk melaporkan perubahan kewajiban
imbalan pasti dan aset program Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang
didefinisikan dengan cara yang lebih ada, membatasi komparabilitas  opsi ditiadakan.
mudah dipahami Pengakuan gain or loss aktuaria sebagai penghasilan
komprehensif lain.

Perubahan dalam pengukurun:


* Komponen biaya pensiun  biaya
jasa kini, jasa lalu dan bunga neto
(tingkat diskonto x (aset program
nilai kini kewajiban manfaat pasti)
* Gain loss aktuaria  OCI
* Biaya jasa kini  laba rugi

Penyempurnaan
Revisi 2015 – Iuran Kontribusi pengungkapan tentang risiko
dari Pekerja yang timbul dari program
imbalan pasti yang diperlukan
Perubahan PSAK 24 2013 & 2015
Item PSAK 24 (Lama) PSAK 24R (Baru)
Langsung diakui seluruhnya
Actuarial gain loss Menggunakan corridor method di Other Comprehensive Income
(OCI)
Terkait vested benefit dibebankan ke PL,
Baik vested maupun unvested lang
Past Service Cost terkait unvested benefit diamortisasi
sung diakui di PL
sepanjang remaining vesting period.
Disajikan net, dengan interest
Dipisah antara interest income dan interest cost,
income dan interest
Net interest cost dimana interest income dihitung
cost menggunakan tingkat discount
menggunakan rate of expected return
rate yang sama
Hanya administration cost yang
langsung terkait dengan
Tidak mengatur administration cost yang mana
Administration cost investasi/pengelolaan aset yang
yang boleh dikurangkan dari return on plan asset
boleh dikurangkan dari return on
plan asset
Jenis-Jenis PSAK 24
Imbalan Pascakerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan pascakerja merupakan imbalan kerja
imbalan kerja yang jatuh tempo ≤12 (selain pesangon dan imbalan kerja jangka
bulan setelah akhir periode pelaporan saat pendek) yang terutang setelah pekerja
1 2
pekerja memberikan jasa. menyelesaikan kontrak kerja.

Pesangon
Imbalan Kerja Jangka Pesangon adalah imbalan yang diberikan
Panjang Lainnya dalam pertukaran atas terminasi perjanjian
Imbalan kerja yang diharapkan kerja dengan pekerja sebagai akibat dari :
akan diselesaikan seluruhnya Keputusan entitas untuk memberhentikan
3 4 pekerja sebelum usia purnakarya normal
sebelum dua belas bulan setelah
akhir periode pelaporan tahunan atau Keputusan pekerja menerima tawaran
saat pekerja memberikan jasa imbalan sebagai pertukaran atas terminasi
terkait. perjanjian kerja.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
• Jenis imbalan kerja jangka pendek :
Perusahaan wajib memberikan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial kepada tenaga
kerja. Upah, gaji dan iuran jaminan sosial merupakan bagian dari imbalan kerja
Gaji dan Upah jangka pendek yang diberikan kepada tenaga kerja yang sudah bekerja dalam
perusahaan. Menurut Pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 gaji dan
upah terdiri dari: Upah pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap

Pada umumnya, perusahaan memberikan cuti sebagai hak dari tenaga kerja.
Perusahaan memberikan cuti bagi tenaga kerja selama 12 hari kerja atau ketentuan
perusahaan tersebut, dan hanya diberikan bagi tenaga kerja yang sudah bekerja
Cuti berimbalan jangka
selama lebih dari 12 bulan dalam suatu perusahaan yang sama. Perusahaan
pendek memiliki wewenang untuk menolak permohonan cuti tahunan dari tenaga kerja
yang belum genap 12 bulan bekerja di satu perusahaan yang sama (UU 13, 2003).

Pada umumnya, perusahaan memberikan bonus kepada tenaga kerja. Menurut


Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI No. SE-07/MEN/1990 tentang
pengelompokan komponen upah dan pendapatan non upah. Bonus bukan
Program bagi laba dan
merupakan bagian dari upah, melainkan pembayaran yang diterima tenaga kerja
bonus dari hasil keuntungan perusahaan atau karena tenaga kerja menghasilkan hasil kerja
yang lebih besar dari target produksi yang normal atau karena peningkatan
produktifitas. Besarnya pembagian bonus diatur berdasarkan kesepakatan antara
perusahaan dengan tenaga kerja.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Kerja Jangka Pendek
Ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada entitas dalam suatu periode
akuntansi, entitas mengakui jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka
pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut (PSAK
24, 2015:11):
a. Sebagai liabilitas (beban akrual), setelah dikurangi jumlah yang telah
dibayarkan. Jika jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah yang tidak
didiskonto dari imbalan tersebut, maka entitas mengakui kelebihan tersebut
sebagai aset (beban dibayar di muka) selama pembayaran tersebut akan
menimbulkan, sebagai contoh, pengurangan pembayaran di masa depan atau
pengembalian kas
b. Sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan
imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aset (lihat, sebagai contoh,
PSAK 14: Persediaan dan PSAK 16: Aset Tetap).

Penerapan PSAK 24, 2015:11) untuk imbalan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti
berbayar, program bagi laba, dan program bonus adalah sebagai berikut:

Cuti Berbayar Jangka Pendek Program Bagi Laba dan Bonus Upah, Gaji dan Jaminan Sosial
Pengungkapan Imbalan kerja Jangka pendek

Berdasarkan PSAK 24 tidak memberikan syarat


pengungkapan secara spesifik mengenai imbalan kerja
jangka pendek. SAK mungkin mensyaratkan
pengungkapan tersebut, sebagai contoh adalah PSAK 7:
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan
pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk personel
manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.
Imbalan Pascakerja

Tunjangan purnakarya (Pensiun dan


Pembayaran sekaligus pada purnakarya)
Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja lain (Asuransi jiwa
pascakerja dan fasilitas layanan
kesehatan pascakerja)

Iuran pasti
bergantung pada
Program imbalan substansi ekonomis
pascakerja dari setiap program
Imbalan pasti
PERBEDAAN PROGRAM IURAN PASTI DAN
PROGRAM IMBALAN PASTI

01 Program Iuran Pasti

Program iuran pasti adalah jumlah imbalan pascakerja yang


diterima pekerja ditentukan berdasarkan jumlah iuran yang
dibayarkan entitas (dan mungkin juga oleh pekerja) kepada
program imbalan pascakerja atau perusahaan asuransi, ditambah
dengan hasil investasi dari iuran tersebut. Akibatnya, risiko
aktuaria (imbalan lebih kecil dari yang diharapkan) dan risiko
investasi (aset yang diinvestasikan tidak cukup untuk memenuhi
imbalan yang diharapkan) secara substansi ditanggung pekerja.

02 Program Imbalan Pasti

Program imbalan pasti adalah kewajiban entitas yang


menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja yang ada
saat ini maupun mantan pekerja; dan risiko aktuaria (biaya
untuk imbalan lebih besar dari yang diharapkan) dan risiko
investasi secara substansi ditanggung entitas. Jika pengalaman
aktuaria atau investasi lebih buruk dari yang diharapkan, maka
kewajiban entitas akan meningkat.
Program Multipemberi Kerja
Program multipemberi kerja adalah program iuran pasti atau program imbalan pasti (selain program nasional
jaminan sosial) yang:
a. menyatukan aset yang dikontribusi dari beberapa entitas yang tidak sepengendali; dan
b. menggunakan aset tersebut untuk memberikan imbalan kepada para pekerja dari lebih satu entitas, dengan
dasar bahwa tingkat iuran dan imbalan ditentukan tanpa memperhatikan identitas entitas mempekerjakan
pekerja tersebut.

Klasifikasi Program Iuran Pasti


Sesuai ketentuan
program Program Imbalan Pasti

• melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban imbalan pasti, aset program dan biaya
yang terkait dengan program tersebut dengan cara yang sama dengan program imbalan pasti
lainnya; dan
• mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan.
• Jika informasi memadai tidak tersebut  iuran pasti
Program Jaminan Sosial

Program Jaminan Sosial


• cara yang sama seperti program multi-pemberi kerja
• Umumnya program iuran pasti

Dicirikan sebagai imbalan pasti atau iuran pasti


berdasarkan kewajiban entitas dalam program.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Pascakerja Program Iuran Pasti

Ketika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selam


suatu periode, entitas mengakui iuran terutang kepada program
iuran pasti atas jasa pekerja:
a. Sebagai liabilitas (beban akrual), setelah dikurangi dengan
iuran yang telah dibayar, jika iuran yang telah dibayar
tersebut melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum akhir
periode pelaporan, maka entitas mengakui kelebihan tersebut
sebagai aset (beban dibayar dimuka) sepanjang kelebihan
tersebut akan mengurangi pembayaran iuran masa depan
atau pembayaran kembali dalam bentuk kas.
b. Sebagai beban, kecuali PSAK lain mensyaratkan atau
mengizinkan iuran tersebut untuk dimasukan dalam biaya
perolehan aset.
Pengungkapan Imbalan Pascakerja
Program Iuran Pasti

Entitas harus mengungkapkan jumlah


biaya iuran pasti untuk periode dan
jumlah yang diakui dalam laporan laba
rugi sebagai beban untuk program
iuran pasti. (SAK ETAP 24:37).
Iuran Pasti
• Misal Juni 20X5, iuran pensiun yang harus dibayar
oleh PT ABC untuk bulan tersebut Rp 5.000.000.
Jika iuran tersebut dibayar semua maka jurnal yang
dibuat adalah:
Beban Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
• Jika baru Rp 3.000.000 dibayar, sisanya belum
dibayar sampai akhir Juni 20X0. Maka jurnalnya
adalah :
Beban Rp 5.000.000
Kas Rp 3.000.000
Liabilitas jk pendek Rp 2.000.000
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Imbalan Pasti
Faktor-faktor:

Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
• Pembayaran pensiun Nilai Kini Kewajiban
Imbalan Pasti (NKKIP)
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)  OCI

• Pendapatan Bunga
• Iuran
Nilai Wajar Aset Program
• Pembayaran pensiun
(NWAP)
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)  OCI
Komponen Biaya Imbalan Pasti

Biaya Jasa

Bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto

• Bunga neto ditentukan berdasarkan perkalian liabilitas (aset) imbalan pasti neto
dengan tingkat diskonto, yang ditentukan pada awal periode pelaporan tahunan,
memperhitungkan setiap perubahan selama periode sebagai akibat dari iuran dan
pembayaran imbalan.

Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto


dalam penghasilan komprehensif lain
• Tidak direklasifikasi dalam ke laba rugi periode berikutnya
• Dapat mengalihkan jumlah yang diakui ke pos lain dalam ekuitas
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Pascakerja Program
Imbalan Pasti
Menurut PSAK 2017 (24.12), Akuntansi untuk program
imbalan pasti kompleks karena disyaratkan adanya asumsi
actuarial untuk mengukur kewajiban dan beban dan terdapat
kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian actuarial. Selain
itu, kewajiban diukur dengan menggunakan dasar terdiskonto
karena kemungkinan kewajiban tersebut baru terselesaikan
beberapa tahun setelah pekerja memberikan jasanya.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto


yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tidak
direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Namun
demikian, entitas dapat mengalihkan jumlah yang diakui
sebagai penghasilan komprehensif lain tersebut pada akun lain
dalam ekuitas. Bunga Neto Atas Kewajiban (Aset) Imbalan
Pasti Neto.
Pengungkapan Imbalan Pascakerja
Program Imbalan Pasti

Entitas mengungkapkan informasi yang:


a. Menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan
risiko yang terkait (lihat paragraf 139);
b. Mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang
timbul dari program imbalan pasti dalam laporan
keuangan (lihat paragraf 140–144); dan
c. Menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat
berdampak terhadap jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas entitas di masa depan (lihat
paragraf 145–147).

Modern Portfolio
Designed
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Cuti berimbalan jangka panjang

Penghargaan masa kerja atau imbalan jasa jangka panjang lain

Imbalan cacat permanen

Utang bagi laba dan bonus yang dibayar ≥12 bulan setelah akhir periode
pelaporan saat pekerja memberikan jasanya

Kompensasi ditangguhkan yang dibayar ≥12 bulan sesudah akhir dari periode
pelaporan saat jasa diberikan
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Pengakuan dan Pengukuran Imbalan


01
Jangka Panjang Lainnya
Menurut SAK ETAP 2016 (23:96) untuk imbalan kerja jangka
panjang lain, entitas mengakui total nilai neto dari jumlah
berikut dalam laba rugi kecuali jika SAK mensyaratkan atau
mengizinkan jumlah tersebut untuk termasuk dalam biaya
perolehan aset yaitu biaya jasa, biaya bunga neto atau liabilitas
(aset) imbalan pasti neto dan pengukuran kembali liabilitas
(aset) imbalan pasti neto.

Pengungkapan Imbalan Jangka Panjang


02
Lainnya
Menurut SAK ETAP (2016:96) untuk setiap kategori imbalan
kerja panjang lainnya yang diberikan oleh entitas kepada
pekerja, maka entitas harus mengungkapkan sifat imbalan,
jumlah kewajiban dan status pendanaan pada tanggal pelaporan.
Pesangon dihasilkan baik dari keputusan suatu entitas untuk
memutuskan hubungan kerja atau keputusan untuk menerima
tawaran imbalan dari entitas atas pemutusan kontrak kerja.

Pesangon biasanya merupakan pembayaran lump sum. Tapi


kadang-kadang juga meliputi:
a. Peningkatan imbalan pascakerja, baik secara tidak langsung
Pesangon Pemutusan melalui program imabalan kerja atau secara langsung.
b. Gaji sampai akhir periode yang ditentukan jika pekerja tidak
Kontrak Kerja (PKK) memberikan jasa lebih lanjut yang memberikan manfaat
ekonomi bagi entitas.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)

Pengakuan Pesangon Pemutusan


01
Kontrak Kerja (PKK)
Entitas harus mengakui pesangon PKK sebagai liabilitas dan
beban jika, dan hanya jika, entitas berkomitmen untuk:
a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja
sebelum tanggal pensiun normal atau
b. Menyediakan pesangon PKK bagi pekerja yang
menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

Pengukuran Pesangon Pemutusan


02
Kontrak Kerja (PKK)
Dalam pengukuran pesangon, jika pesangon PKK jatuh tempo lebih dari
12 bulan setelah periode pelaporan, maka besarnya pesangon PKK harus
didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto yang dirinci pada
paragraph 83. Dalam hal entitas menawarkan pekerja untuk melakukan
pengunduran diri secara sukarela, maka pesangon PKK harus diukur
berdasarkan jumlah pekerja yang diperkirakan menerima tawaran
tersebut.
Pengungkapan Pesangon Pemutusan
Kontrak Kerja (PKK)

Jika terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pekerja


yang bersedia menerima tawaran pesangon PKK, maka
terdapat suatu liabilitas kontinjensi. Seperti diatur dalam
PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi, entitas mengungkapkan informasi
mengenai liabilitas kontinjensi tersebut, kecuali jika
kemungkinan kecil terjadi arus keluar pada saat
penyelesaian.
Thank you
Any Questions

Anda mungkin juga menyukai