Anda di halaman 1dari 31

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS


KOMPUTER

Disusun Oleh :

Gusti Ayu Putu Agustini (16651015)

Muh. Faisal Agus (16651017)

Mahda Oktavia (16651019)

7B Akuntansi Manajerial

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas semua limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer” dengan baik, lancar dan
tepat waktu. Kami menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan dari berbagai pihak Tugas
Sistem Informasi Akuntansi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik dan benar,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
khususnya kepada Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA selaku dosen mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan semua pihak semangat serta bantuan selama
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas makalah sistem informasi
akuntansi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat dibutuhkan guna menyempurnakan tugas sistem informasi
akuntansi ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Samarinda, 10 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi ............................................................................
2.2 Pemahaman Teknologi Sistem Informasi ........................................................
2.3 Pengertian Audit ..............................................................................................
2.4 Sifat Audit ........................................................................................................
2.3.1 Standar-Standar Audit Internal ............................................................
2.3.2 Jenis-Jenis Kegiatan Audit Internal .....................................................
2.3.3 Tiga Jenis Risiko Audit ........................................................................
2.3.4 Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko .................................................
2.5 Audit Sistem Informasi ....................................................................................
2.6 Software Komputer ..........................................................................................
2.7 Audit Operasional atas Suatu SIA ...................................................................

BAB III ANALISIS KASUS


3.1 Kasus Praktik Penggunaan Audit Command Language (ACL) ......................
3.2 Penyebab Kasus Praktik Penggunaan Audit Command Language (ACL) ......
3.3 Penyelesaian Praktik Audit Dengan Menggunakan Audit Command
Language (ACL) ..............................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Definisi Audit Command Language (ACL) ....................................................
4.2 Perkembangan Audit Command Language (ACL) .........................................
4.3 Manfaat Audit Command Language (ACL) ....................................................
4.4 Fitur dan Kemampuan Audit Command Language (ACL) ............................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tinjauan Menyeluruh Proses Audit .........................................................


Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi dan Tujuan Audit yang Berkaitan .............
Gambar 2.3 Gambaran Umum Pemrosesan GAS .......................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan teknologi informasi berbasis komputer yang semakin maju dan
semakin modern, memerlukan komunikasi yang efektif dan efisien untuk dapat
mengatasi masalah dan memaksimalkan pekerjaan. Pentingnya penggunaan teknologi
informasi tersebut mulai disadari oleh organisasi modern, karena perusahaan dituntut
untuk semakin kompetitif dan berdaya saing, sehingga menjadi penting untuk memacu
tingkat pemanfaat dan penggunaan teknologi di organisasi. Penggunaan suatu teknologi
informasi diharapkan dapat memberikan nilai lebih dalam mempercepat waktu
pengerjaan suatu penugasan dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukan.
Perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam bidang akuntansi.
Perkembangan teknologi informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi
akuntansi dalam suatu perusahaan. Menurut Bodnar dan Hopwood (2004), SIA adalah
kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk
mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang dikomunikasikan
kepada berbagai pihak pengambil keputusan. Salah satu dampak yang dirasakan dalam
penggunan SIA oleh akuntan di suatu perusahaan adalah pemrosesan data yang
mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer, Proses dalam akuntansi
secara manual dan berbasis komputer tidak jauh beda, yang membedakan dalam Sistem
Informasi berbasis komputer dapat dilakukan dengan sekali entry /input data atau
transaksi saja, hal ini dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dapat
merubah Laporan Keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan informasi
khususnya Laporan Keuangan yang dapat dipercaya, sehingga dapat membantu pihak
manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat dan cepat. Pengolahan transaksi
yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer, proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan transaksi/data, cukup
user/pemakai tersebut meng-input data/transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut
akan terintegrasi dan menghasilkan informasi Laporan Keuangan yang up to date.
Untuk menjaga agar sistem tersebut dapat diandalkan dan dapat dipercaya, maka perlu
Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer sehingga Laporan Keuangan
menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu, akurat, lengkap (Firdaus, 2004).
Sering kali pegawai yang menangani pemrosesan pertama dalam input data pada
transaksi-transaksi tidak pernah melihat hasil akhirnya, ini dapat memungkinkan
adanya kekeliruan dalam Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini disebabkan adanya suatu
anggapan bahwa informasi hasil keluaran komputer selalu benar, maka dalam input
data (entry data) diperlukan suatu pengawasan atau pengendalian. Tidak hanya entry
data saja dalam proses dan hasil output berupa Informasi Akuntansi harus adanya suatu
pengendalian atau pengawasan sehingga dapat memberikan informasi yang benar-benar
dapat dipergunakan oleh pihak manajemen atau pihak lainnya (Firdaus, 2004).
Audit Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dapat memberikan masukan
mengenai baik buruknya suatu Sistem Informasi Akuntansi, mulai dari input data,
proses dan output-nya. Dengan adanya peranan Audit Sistem Informasi Akuntansi
berbasis komputer dapat memberikan dampak positif bagi organisasi. Sehingga
kecurangan-kecurangan atau penyelewengan dalam Sistem Informasi Akuntansi dapat
diminimalisasi dan juga dapat memperbaiki sistem yang sedang berjalan dimana data
yang tidak dapat memberikan pengaruh besar dalam informasi akuntansi dapat
dihilangkan sehingga Sistem Informasi dapat dilakukan dengan optimal (Gondodiyoto,
2007:448).
Salah satu sistem audit berbasis komputer yaitu Audit Command Language
(ACL) , ACL adalah software yang dirancang secara khusus untuk audit yang didesain
untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu menyiapkan
atau menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/non technical
users) maupun pengguna ahli (expert users) secara mudah dan interaktif (saling terkait).
Dengan menggunakan ACL pekerjaan audit akan jauh lebih cepat dapat dibandingkan
dengan proses auditing manual yang memerlukan waktu berjam-jam bahkan sampai
berhari-hari. Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data akan lebih efisien dan
lebih meyakinkan.
Dengan adanya ACL, perusahaan mampu menganalisis sekumpulan data dalam
jumlah besar secara keseluruhan. Software audit ini menyediakan kemudahan dan
keamanan dalam mengakses informasi yang mungkin berada pada platform komputer
yang berbeda serta terdistribusi di beberapa sistem. Dengan kemampuan dan
kecepatannya dalam mengakses data dengan ukuran file yang tidak terbatas, ACL
memungkinkan para penggunanya untuk dapat menganalisis jutaan record
data/transaksi. Sehingga ACL dapat membantu pengguna seperti auditor, manajer, dan
analis data dapat mengumpulkan berbagai jenis informasi yang diperlukannya,
mengambil keputusan yang efektif untuk memperbaiki operasi sehari-hari dan
merencanakan proses baru untuk kesuksesan bisnis yang dibangun.
Perusahaan PD. Indah Jaya Makmur adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan. Selama 20 tahun PD Indah Jaya Makmur melakukan audit atas
piutang dagang setiap 6 bulan sekali dengan cara mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan secara manual. Kegiatan pengauditan seperti ini selama bertahun- bertahun
sangat memakan waktu dan tenaga yang mengeluarkan biaya yang cukup besar. Untuk
meminimalkan biaya dan mengefisiensikan kegiatan audit perusahaan. Untuk kasus ini
kami menyarankan perusahaan PD. Indah Jaya Makmur untuk memperbarui sistem
perusahaan dengan upgrading sistem perusahaan menggunakan software, software yang
kita sarankan adalah Audit Command Language (ACL).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, kami menyimpulkan rumusan masalah yang akan
dibahas pada bab ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Audit Command Language (ACL) dan bagaimana
perkembangannya ?
2. Apa manfaat Audit Command Language (ACL) ?
3. Apa Fitur dan Kemampuan Audit Command Language (ACL) ?
4. Bagaimana praktik audit PD. Indah Jaya Makmur dengan menggunakan Audit
Command Language (ACL) ?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, kami menyimpulkan tujuan makalah yang ingin
dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Audit Command Language (ACL) dan
perkembangannya.
2. Untuk mengetahui manfaat Audit Command Language (ACL).
3. Untuk Fitur dan Kemampuan Audit Command Language (ACL)
4. Untuk mengetahui bagaimana praktik audit PD. Indah Jaya Makmur dengan
menggunakan Audit Command Language (ACL).
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Mulyadi (2001), sistem informasi akuntansi merupakan
organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
sebagai upaya untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan oleh tim
manajemen dalam upaya pengelolaan dan pengambilan keputusan perusahaan.
Menurut Wilkinson (1990), sistem informasi akuntansi merupakan sistem
informasi formal yang memiliki tujuan, tahapan, tugas, pengguna, dan sumber
daya yang mencakup seluruh bagian aktivitas dan kegiatan yang ada pada
perusahaan dalam penyediaannya informasi untuk setiap elemen tersebut.
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996), sistem
informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya seperti : manusia dan
peralatan, yang diatur sedemikian rupa untuk mengubah data akuntansi menjadi
informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para penggunanya.
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi (SIA) Sistem informasi merupakan serangkaian
prosedur formal dalam pengumpulan dara untuk diproses menjadi informasi dan
didistribusikan ke para pemakai. Subsistem/prosedur: merupakan bagian-bagian
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Syarat-syarat
dikatakan sebagai sistem adalah: a. Mempunyai bagian-bagian yang saling
berinteraksi; b. Mempunyai 3 unsur yaitu input, proses, dan output.

2.2 Pemahaman Teknologi Sistem Informasi


Bab ini dikemukakan mengingat keberhasila perusahaan itu tergantung
dari baik tidaknya sistem informasi yang dihasilkan dalam perusahaan. Untuk
dapat memberikan gambaran dalam kaitannya dengan pemeriksaan intern, maka
ada baiknya jika perusahaan ingin maju fan berkembangnya pengendalian intern
dalam pengertian perbaiki sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam
perusahaan, sehingga jika ini baik, maka lebih meringankan beban internal
audit.
Informasi memegang peranan penting di berbagai bidang, terutama bidang
pendidikan yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini. Informasi di atas dibentuk dengan melahirkan beberapa
sistem informasi lebih luas dan spesifik, seperti a) teknologi informasi bidang
pendidikan, b) informasi bidang bisnis, c) informsai jaringan teknologi, d)
informsi jendela yang ada di organisasi, e) informasi ekonomi baik lingkungan
perusahaan, daerah dan Negara, f) informasi yang berkaitan dengan kebijakan,
baik manajemen perusahaan manajemen pemerintah , dan manajemen
pemerintah Negara, g) informasi laporan keuangan, baik laporan keuangan
suatu entitas tertentu mauun informasi keuangan yang dalam suatu
daerah/Negara, dan lain-lain bentuk infomasi.
Perkembangan teknologi informasi (TI) merubah berbagai bidang
kehidupan ke dalam suatu cara yang serba cepat, dan dengannya bidang-bidang
tersebut memperoleh keuntungan yang tidak dapat diperoleh dengan cara lama.
Perubahan itu terjdi tentu tidak dengan sendirinya.niat dan keinginan untuk
mendapatkan manfaat yang lebih ,mendorong orang-orang untuk menigkuti dan
menerapkan TI ke dalam bidang yang mereka geluti. Dunia usaha dan hiburan
merupakan bidang paling peka terhadap kemajuan TI, kemudian diikuti dunia
pendidikan dan dunia profesi lainnya. Dalam dunia usaha, pemasaran misalnya,
sudah bisa dilakukan melalui internet dengan membuka web. Pemasaran dengan
cara ini dirasa lebih memberi banyak manfaat daripada yang dilakukan
sebelumnya. Konsumen dapat membeli barang dengan mudah dan murah tanpa
harus meninggalkan rumah. Pembayaran hanya cukup mengetikkan nomor kartu
kredit/mengonfirmasikan melalui telepon, jika tak ingin diketahui orang lain.
Informsai produk dan jasa sampai ke konsumen dengan cepat dan mudah, tanpa
harus merasa dipaks untuk membeli, sebagaimana sering terjadi di pasar
swalayan. Dengan demikian konsumen diberi kebabasan penuh untuk menilai
barang yang ingin ditampilkan di web tanpa diganggu oleh sales.
Transaksi cukup dilakukan dengan PC, termasuk juga proses penawaran
produk, negosiasi harga, pengiriman barang dan pembayaran. Jadi dengan
internet, proses tawar-menawar seperti halnya di pasar tradisional bisa
dilakukan tanpa anda harus merasa takut atau menerima resiko diperlakukan
kasar oleh penjual. Itulah salah satu alasan mengapa pemasarandengan cara ini
dikatakan efisien. Selain itu, meskipun tidak ada interkasi antara penjual dan
pembeli secara langsung, hubungan antara keduamnya bisa teralin lebih initm
dan bersifat pirbadi. Produsen bisa menyapa dan disapa konsumen kapan saja.
Informasi terbaru selalu disajikan kapanpun konsumen menginginkannya.
Dalam profesi akuntansi, kemajuan TI telah menimbulak pemikiran
tergesernya profesi akuntan yang akan digantikan komputer. Hal ini sempat
menimbulkan rasa pesimis para profesional dan calon profesional yan gtidak
siap menghadaoi tantangan fan memahami dunia profesi yang digelutinya.
Namun, pada akhirnya terjadi hubungan harmonis di antara keduanya, meskipun
akuntan harus menghadapi tantangan lebih keras. Selain kesiapan SDM, dana/
anggaran, kemjuan TI menuntu auditor , yang biasanya seorang akuntan, untuk
mau tidak mau mengikuti kemajuan tersebut. Sebagaimana diketahui
pemrosesan transaksi akuntansi sekarang ini semua bisa filakukan dengan
komputer.
Auditor yang berkepentingan atas laporan akuntansi yang akan diperiksa,
tentu tidak bisa melakukan tugsa tersebut dengan cara yang sama ketika
transkaksi akuntansi diproses dengan cara manual. Selain memberikan manfaat
yang sangat besar, kemajuan TI juga menciptakan celah-celah yang
memungkinkan timbulnya kejahatan. Semakin canggih suatu teknologi, maka
semakin sulit kejahatan tersebut untuk dideteksi. Seperti halnya akuntan dan
auditor, apakah lembaga berwenang menyelidiki kejahatan yang timbul dari
efek kejahatan TI, siap menghadapi semua ini? Apa yang harus dilakukan?.
Tulisan ini bertujuan memberi masukan bagaimana lembaga tersebut harus siap
dan selalu mengambil langkah inspiratif dalam menghadapi keadaan ini, di
tengah tuntutan masyarakat yang menginginkan perbaikan di dalam pelayanan
masyarakat terutama yang berkaitan dengan penanganan tindak kejahatan.

2.3 Pengertian Audit


Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap
pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan
pengamanan supaya dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan ketidakwajaran
yang dilakukan oleh perusahaan. Proses audit sangat diperlukan suatu perusahaan
karena dengan proses tersebut seorang akuntan publik dapat memberikan pernyataan
pendapat terhadap kewajaran atau kelayakan laporan keuangan berdasarkan
international standards auditing yang berlaku umum. Untuk memahami pengertian
audit secara baik, berikut ini pengertian audit menurut pendapat beberapa ahli
akuntansi.
Menurut Agoes (2012:4) audit adalah Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut.
Menurut Mulyadi (2014:9) audit adalah Suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan,
serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Audit menurut Arens dkk (2015:2) adalah Pengumpulan dan evaluasi bukti
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuain antara informasi
itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Dari berbagai pengertian di atas, dapat dikatakan
bahwa audit merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan secara sistematik
terhadap laporan keuangan, pengawasan intern, dan catatan akuntansi suatu perusahaan.
Audit bertujuan untuk mengevaluasi dan dan memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan berdasarkan buktibukti yang diperoleh dan dilakukan oleh
seorang yang independen dan kompeten.

2.4 Sifat Audit


Asosiasi Akuntansi Amerika (American Accounting Association)
mendefinisikan auditing sebagai sebuah proses sistematis untuk secara obyektif
mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan
dan transaksi bernilai ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.
Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk
dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat
dengan hati-hati. Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau dan
mendokumentasikan bukti audit. Para auditor biasanya mengaudit di luar
komputer dan tidak menghiraukan dan program-programnya. Auditor hanya
mempelajari catatan dan output dari sistem tersebut, dan berfikir jika output
telah dengan benar dihasilkan dari input sistem, maka pemrosesan pastilah
handal.

2.3.1 Standar-standar Audit Internal


Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari
audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem
pengendalian internal perusahaan. Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan
tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA
memberikan gars besar atas tanggung jawab auditor internal:
a. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan
keuangan serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan
dilaporkan.
b. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional
dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku.
c. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga dan memverifikasi keberadaan
aset tersebut.
d. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien
mereka digunakan.
e. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan
apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat
memenuhi tujuan-tujuan mereka.

2.3.2 Jenis-Jenis Kegiatan Audit Internal


Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan, yaitu :
a. Audit keuangan, memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi (baik
informasi keuangan dan operasional).
b. Audit sistem informasi, melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilai
kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam
menjaga aset perusahaan.
c. Audit operasional atau manajemen, berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis
dan efisien sumber daya serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Tinjauan Menyeluruh Proses Audit


Seluruh audit menggunakan urutan kegiatan yang hampir sama, hingga
dapat dibagi ke dalam empat langkah (lihat gambar 8.1):
a. Merencanakan audit
b. Mengumpulkan bukti audit
c. Mengevaluasi bukti audit
d. Mengkomunikasikan hasil audit

2.3.3 Tiga Jenis Risiko Audit


Perencanaan audit menentukan mengapa, bagaimana, kapan, dan oleh
siapa audit akan dilaksanakan. Audit direncanakan, sehingga jumlah terbesar
pekerjaan audit berfokus pada area dengan factor-factor risiko tertinggi.
Terdapat tiga jenis risiko audit:
a. Risiko bawaan (inherent risk): kelemahan terhadap risiko material karena tidak
tersedianya pengendalian internal.
b. Risiko pengendalian (control risk): risiko saat suatu salah saji material akan
melampaui struktur pengendalian internal ke dalam laporan keuangan.
c. Risiko deteksi (detection risk): risiko ketika para auditor dan prosedur auditnya akan
gagal mendeteksi sebuah kesalahan atau salah saji yang material.

2.3.4 Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko


Pendekatan berdasarkan risiko untuk audit memberikan para auditor
pemahaman yang jelas atas kesalaan dan ketidak bertuturan yang daat terjadi
dan risiko serta penyingkapan yang terkait. Pemahaman atas hal ini memberikan
dasar yang kuat untuk mengembangkan rekomendasi pada pihak manajemen
mengenai bagaimana sistem pengendalian SIA seharusnya ditingkatkan.
Empat tahap evaluasi pengendalian internal:
a. Tentukan ancaman-ancaman yang dihadapi SIA.
b. Identifikasi prosedur pengendalian diimplementasikan untuk meminimalkan setiap
ancaman dengan mencegah/ mendeteksi kesalahan/ ketidak beraturan.
c. Evaluasi prosedur pengendalian
d. Evaluasi kelemahan (kesalahan dan ketidak-beraturan yang tidak terungkap oleh
prosedur pengendalian). Gambar 2.1

2.5 Audit Sistem Informasi


Tujuan audit SIA adalah untuk mengukur dan mengevaluasi pengendalian
internal yang melindungi sistem. Saat melakukan audit sistem informasi, auditor
harus memastikan bahwa tujuan berikut tercapai:
1. Sarana keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi dan
data dari akses yang tidak sah, modifikasi atau perusakan
2. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus
dan umum dari pihak manajemen.
3. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak
manajemen.
4. Pemrosesan transaksi, file, laporan dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap.
5. Data sumber yang tidak akurat atau tidak diotorisasi dengan benar diidentifikasi dan
ditangani sesuai kebijakan menejemen yang telah ditetapkan
6. File data komputer akurat, lengkap dan dijaga kerahasiaannya.

Gambar 2.1 Tinjauan Menyeluruh Proses Audit


Tetapkan lingkup dan tuju

Pengamatan atas kegiatan- kegiatan operasional, tinjauan dokumentasi, berdiskusi dengan para pega

Nilai kualitas pengendalian internal, nilai keandalan informasi, nilai kinerja operasiona

Memformulasikan kesimpulan audi

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi dan Tujuan Audit yang Berkaitan
Tujuan 1

Tujuan 5
Data sumber
juan 5
Data sumber
Data sumber

Tujuan 2
Pengembangan dan perolehan program Entri Data

Data
Program sumbe File
r

Tujuan 3 Data sumber Tujuan 6


Modifikasi program File data

Tujuan 4
Pemoresan komputer

Tujuan 1 : Kerangka untuk audit keamanan komputer


a. Jenis- jenis kesalahan dan penipuan
1) Pencurian atau kerusakan yang tidak disengaja atas hardware dan file
2) Kehilangan, pencurian/ akses tidak sah ke program, file data, dan sumberdaya
system
3) Modifikasi atau penggunaan secara tidak sah program dan file data
b. Jenis- jenis prosedur pegendalian
1) Rencana keamanan/ perlindungan informasi
2) Pembatasan atas akses secara fisik ke perlengkaoan komputer
3) Pengendalian penyimpanan dan pengiriman data seperti enkripsi
4) Prosedur perlindungan dari virus
5) Menggunakan firewall
6) Rencana pemulihan dari bencana
7) Pemeliharaan pencegahan
8) Asuransi system informasi
c. Prosedur audit: tinjauan atas system
1) Menginpeksi lokasi komputer
2) Wawancara dengan personil system informasi mengenai prosedur keamanan
3) Meninjau kebijakan dan prosedur
4) Memeriksa kebijakan asuransi apabila terjadi bencana atas system informasi
5) Memeriksa daftar akses system
6) Memeriksa rencana pemulihan dari bencana
d. Prosedur audit: uji pengendalian
1) Mengamati prosedur akses ke lokasi komputer
2) Memverivikasi bahwa terdapat pengendalian dan pengendalian tersebut
berfungsi seperti dengan yang diharapkan
3) Menginvestigasi berbagai masalah untuk memastikan ditangani dengan benar
4) Memeriksa berbagai uji yang sebelumnya telah dilaksanakan
e. Pengendalian pengimbang
1) Kebijakan yang baIk dalam hal personalia
2) Penggunaan pengendalian secara efektif
3) Pemisahan pekerjaan yang tidak boleh disatukan

Tujuan 2 : kerangka pengembangan dan perolehan program


a. Jenis- jenis kesalahan dan penipuan
1) Kesalahan pemrograman yang tidak disengaja
2) Kode program yang tidak sah
b. Jenis- jenis prosedur pengendalian
1) Otorisasi manajemen atas pengembangan program dan persetujuannya untuk
spesifikasi pemerograman
2) Persetujuan pemakai atas spesifikasi pemrograman
3) Pengujian keseluruhan atas program yang baru
4) Pengujian penerimaan oleh pemakai
5) Dokumentasi system yang lengkap
c. Prosedur audit: tinjauan atas system
1) Tinjauan independent dan bersamaan atas proses pengembangan system
2) Tinjauan prosedur dan kebijakan pengembangan/ perolehan system
3) Tinjauan otorisasi system dan prosedur persetujuannya
4) Tinjauan atas standar evaluasi pemrograman
5) Tinjauan atas standar dokumentasi program
6) Tinjauan atas pengujian program dan prosedur persetujuan pengujian
d. Prosedur audit: uji pengendalian
1) Wawancara dengan pemakai mengenai keterlibatan mereka dalam perolehan/
pengembangan serta implementasi system
2) Tinjauan notlen rapat tim pengembangan untuk mendapat bukti keterlibatan
3) Memverifikasi poin penting penolakan dan pemakai dalam proses
pengembangan
4) Tinjaianatas spesifikasi pengujian, data uji, dan hasil pengujian sistem
e. Pengendalian pengimbang
1) Pengendalian pemrosesan yang kokoh
2) Pemrosesan secara independent data uji oleh auditor

Tujuan 3 kerangka modifikasi program


a. Jenis- jenis kesalahan dan penipuan
1) Kesalahan pemrograman yang tidak sengaja
2) Kode program yang tidak sah
b. Jenis- jenis prosedur pengendalian
1) Daftar berbagai komponen program yang akan dimodifikasi
2) Otorisasi dan persetujuan pemakai atas perubahan spesifikasi program
3) Pengujian keseluruhan perubahan program, termasuk uji penerimaan pemakai
c. Prosedur audit tinjauan atas system
1) Tinjau kebijakan, standar, dan prosedur modifikasi program
2) Tinjau standar dokumentasi untuk modifikasi program
3) Tinjau pengujian modifikasi program serta uji prosedur pemberian
persetujuan
4) Diskusikan kebijakan dan prosedur modifikasi program dengan pihak
manajemen, pemakai system dan personil system informasi
d. Prosedur audit uji pengendalian
1) Verifikasi pemakai dan persetujuan manajemen system informasi perubahan
program
2) Verifikasi pemakai mengenai keterlibatan perancangan dan implementasi
sitem
3) Meverifikasi poin penting penolakan dan pemakai dalam proses
pengembangan
4) Tinjauan notulen rapat tim pengembangan untuk mendapat bukti keterlibatan
5) Tinjauan atas spesifikasi pengujian, data uji, dan hasil dar pengujian sistem
e. Pengendalian pengimbang
1) Pengendalian pemrosesa yang bagus
2) Uji audit independent untuk perubahan program yang tidak sah atau yang
salah.

Tujuan 4: Kerangka Pemrosesan Komputer


a. Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:
1) Kegagalan untuk mendeteksi input data yang salah, tidak lengkap, / tidak sah
2) Kegagalan memperbaiki kesalahan yang ditandai oleh prosedur edit data yang
tepat
3) Masuknya kesalahan dalam file atau database selama pembaruan
b. Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
1) Rutinitas edit data komputer
2) Penggunaan dengan benar label file eksternal dan internal
3) Prosedur perbaikan kesalahan yang efektif
4) Daftar dan ringkasan perubahan file disiapkan untuk tinjauan atas dep.pemakai
c. Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
1) Meninjau dokumentasi administratif untuk standar pengendalian pemrosesan
2) Mengamati operasional komputer dan fungsi pengendalian data
3) Meninjau salinan daftar kesalahan, laporan jumlah total batch, daftar
perubahan file
d. Prosedur Audit: Uji Pengendalian
1) Mengevaluasi kecukupan dan kelengkapan pengendalian edit data
2) Memverifikasi kepatuhan pada prosedur pengendalian pemrosesan dengan
cara mengamati operasional komputer dan fungsi pengendalian data
3) Menelusuri pengaturan sampel kesalahan yang ditandai oleh rutinitas edit data
untuk memastikan adanya penanganan yang tepat
4) Mengawasi system pemrosesan on-line menggunakan teknik audit bersamaan
e. Pengendalian Pengimbang:
1) Pengendalian yang kokoh terhadap pemakai
2) Pengendalian data sumber yang efektif

Tujuan 5: Kerangka Pengendalian Data Sumber


a. Jenis-jenis kesalahan dan penipuan:
1) Data sumber yag tidak akurat
2) Data sumber yang tidak sah
b. Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
1) Otorisasi pemakai atas input data sumber
2) Penanganan input data sumber secara efektif oleh personal pengendalian data
3) Mendaftar penerimaan, perpindahan, dan pemrosesan input data sumber
4) Penggunaan dokumen yang dapat dikirim kembali
c. Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
1) Meninjau dokumentasi administratif atas standar pengendalian data sumber
2) Mendokumentasikan pengendalian data sumber akuntansi dengan
menggunakan sebuah matriks pengendalian input
3) Meninjau dokumentasi system akuntansi untuk mengidentifikasi isi data
sumber dan langkah pemrosesan serta pengendalian data sumber tertentu yang
digunakan
d. Prosedur Audit: Uji Pengendalian
1) Mengamati dan mengevaluasi jalannya departemen pengendalian data dan
prosedur pengendalian data tertentu
2) Merekonsiliasi sebuah sampel jumlah total batch dan menindaklanjuti
penyimpangan
3) Memeriksa beberapa sampel data sumber akuntansi dalam hal keberadaan
otorisasi yang memadai
e. Pengendalian Pengimbang:
1) Pengendalian pemrosesan yang kokoh
2) Pengendalian yang kokoh terhadap pemakai

Tinjauan 6: Kerangka Pengendalian File Data


a. Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan
1) Modifikasi atau pengungkapan yang tidak sah atas data yang disimpan
2) Penghacuran atas data yang disimpan akibat kesalahan yang tidak disengaja,
kegagalan fungsi hardware/software, dan tindakan sengaja untuk melakukan
sabotase atau vandalisme
b. Jenis-jenis Prosedur Pengendalian
1) Pengendalian pembaruan bersamaan
2) Penggunaan yang sesuai atas label file dan mekanisme write-protection
3) Penggunaan software perlindungan virus
c. Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
1) Memeriksa rencana pemulihan dari bencana
2) Mendiskusikan prosedur pengendalian file data dengan para manajer dan
operator sistem
3) Meninjau kebijakan dan prosedur akses logika
4) Meninjau dokumentasi atas fungsi-fungsi operasional perpustakaan file
d. Prosedur Audit: Uji Pengendalian
1) Mengamati dan mengevaluasi operasional perpustakaan file
2) Meninjau catatan pemberian dan modifikasi password
3) Mengamati persiapan dan penyimpanan diuar lokasi kantor dari file cadangan
4) Merekonsiliasi jumlah total file utama dengan jumlah total pengendalian yang
diproses secara terpisah
e. Pengendalian Pengimbang
1) Pengendalian keamanan komputer secara efektif
2) Pengendalian pemakai yang kokoh
3) Pengendalian pemrosesan yang kokoh

2.6 Software Komputer


Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software
(CAS) atau generalized audit software (GAS) (gambar 2.3), telah dibuat secara
khusus untuk auditor. CAS adalah program komputer yang berdasarkan
spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-
fungsi audit.
Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit,
mempelajari file serta database yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan
menetapkan bagaimana cara menghasilkannya. Informasi ini akan dicatat dalam
lembar spesifikasi dan dimasukkan kedalam sistem melalui program input data.
Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk
menghasilkan satu atau lebih program audit. Program audit memproses file-file
sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk
menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.
1. Pemformatan ulang 4. Pemilihan data 7. Statistik
2. Manipulasi file 5. Pemrosesan file 8. Pembuatan Laporan
3. Perhitungan 6. Analisis data

Gambar 2.3 Gambaran Umum Pemrosesan GAS

Menetapkan Tujuan2 Mendapatkan


Audit Dokumentasi Database
Mendesain Laporan Audit
Mengidentifikasi Kegiaan Au

Dokumentasi Database Desain Laporan AuditSpesifikasi Kegiatan Au


Tujuan Audit yg Didokumentasi

Lembar
Lembar Spesifikasi GAS Spesifikasi
Pengkodean

Monitor Masukan Data


Program GAS untuk
memasukkan data
Entri Data untuk Spesifikasi

GAS Pengoperasian Pembuatan


Spesifikasi GAS
Program

Program Audit

Pengoperasian Audit
File Sumber Audit Pertama

Pengoperasian
File Kerja Audit Tambahan Audit

Daftar Sampel Laporan Lain-Lain


Laporan Pengecualian Laporan Ringkasan

2.7 Audit Operasional Atas Suatu SIA


Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hamper
sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan. Perbedaan
utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian
internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem. Sebaliknya,
lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem
informasi. Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas,
efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Pengsumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini:
1. Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
2. Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil
operasional
3. Mengamati fungsi-fungsi dan kegiata operasional
4. Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional
5. Menguji akurasi informasi operasional
6. Menguji pengendalian
BAB III
ANALISIS KASUS

3.1 Kasus Praktik Penggunaan Audit Command Language (ACL).


Perusahaan PD. Indah Jaya Makmur adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang perdagangan. Selama 20 tahun PD Indah Jaya Makmur
melakukan audit internal perusahaan setiap 6 bulan sekali dengan cara
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan secara manual. Kegiatan
pengauditan seperti ini selama bertahun- bertahun sangat memakan waktu dan
tenaga yang mengeluarkan biaya yang cukup besar. Untuk meminimalkan biaya
dan mengefisiensikan kegiatan audit perusahaan. Untuk kasus ini kami
menyarankan perusahaan PD. Indah Jaya Makmur untuk memperbarui sistem
perusahaan dengan upgrading sistem perusahaan menggunakan software,
software yang kita sarankan adalah Audit Command Language (ACL).
Pada kasus ini PD. Indah Jaya Makmur akan melakukan audit atas piutang
dagang, perusahaan ingin mengetahui lebih detail mengenai umur piutang yang
dimiliki perusahaan. Seperti yang diketahui dengan melakukan audit
menggunakan software ACL akan membantu perusahaan untuk mengaudit
piutang dagang dan mengetahui berapa umur piutang secara cepat dibandingkan
dengan audit secara manual. Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data
atas piutang dagang akan lebih efisien dan lebih meyakinkan.

3.2 Penyebab Kasus Praktik Penggunaan Audit Command Language (ACL).


3.3 Penyelesaian Kasus Praktik Penggunaan Audit Command Language (ACL).
Perusahaan PD. Indah Jaya Makmur melakukan pemeriksaan piutang dagang
selama 6 bulan. Perusahaan ingin mengetahui umur piutang yang dimiliki perusahaan.
PD. Indah Jaya Makmur akan melakukan analisa menggunakan aplikasi Audit
Command Language (ACL) sebagai berikut:
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Definisi Audit Command Language (ACL).


ACL merupakan salah satu jenis audit software yang termasuk dalam kategori
Generalized Audit Software (GAS). Seperti halnya program GAS yang lainnya, ACL
hanya dapat digunakan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang dihasilkan
dari pemrosesan transaksi. Oleh karena itu ACL lebih berorientasi pada pendekatan
auditing around the computer dibanding auditing through the computer. Namun
demikian, ACL memiliki manfaat yang cukup besar dalam membantu pelaksanaan
tugas auditor.
ACL dapat membaca data dari berbagai macam sistem yang terbentang mulai dari
model sistem mainframe lama hingga ke relational database modern. ACL adalah
aplikasi yang hanya ‘read-only’, ACL tidak pernah mengubah data sumber asli
sehingga aman untuk menganalisis jenis live-data. Keanekaragaman sumber data dan
teknologi akses data, cara mengakses data juga bervariasi dari satu sumber data ke lain.
ACL membaca beberapa sumber data secara langsung dengan mengimpor dan
menyalin sumber data sehingga dapat dianalisis. ACL dirancang khusus untuk
menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa
(common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users).
Dengan menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada
proses auditing secara manual yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan
sampai berhari-hari Software ini dapat melakukan akses data langsung ke
dalam database ataupun dalam bentuk teks file dalam waktu yang singkat tanpa
menganggu sistem yang sedang berjalan, melakukan proses verifikasi hasil dari data
yang diperoleh untuk menciptakan integrasi data yang dipercaya, dan hasil analisa data
yang dapat diandalkan. Semua dapat dilakukan dengan cepat, tepat, aman, dan akurat.
Kelebihan menggunakan Audit Command Language (ACL) antara lain:
1. Mudah dalam penggunaan (user friendly).
ACL for Windows sesuai dengan namanya adalah software berbasis windows,
dimana sistem operasi windows telah dikenal User Friendly (mudah digunakan).
Kemudahan ini ditunjukkan dengan user hanya melakukan click pada gambar-
gambar tertentu (icon) untuk melakukan suatu pekerjaan, dan didukung pula dengan
fasilitas wizard untuk mendefinisikan data yang akan dianalisis.
2. Built-in audit dan analisis data secara fungsional.
ACL for Windows didukung dengan kemampuan analisis untuk keperluan
audit/pemeriksaan seperti: Analisis Statistik, Menghitung total, stratifikasi, sortir,
index dan lain-lain.
3. Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas.
ACL for Windows mampu menangani berbagai jenis file dengan ukuran file yang
tidak terbatas.
4. Kemampuan untuk membaca berbagai macam tipe data.
ACL for Windows dapat membaca file yang berasal dari berbagai format antara lain:
Flat sequential, dBase (DBF), Text (TXT), Delimited, Print, ODBC (Microsift
Access database, Oracle), Tape (1/2 inch 9 – track tapes, IBM 3480 cartridges, 8 mm
tape dan 4 mm DAT).
5. Kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai macam format data antara
lain: Plain Text (TXT), dBase III (DBF), Delimit (DEL), Excel (XLS), Lotus
(WKS), Word (DOC), dan WordPerfect (WP).
6. Pembuatan laporan berkualitas tinggi, ACL memiliki fasilitas lengkap untuk
keperluan pembuatan laporan.

4.2 Perkembangan Audit Command Language (ACL).


ACL dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada.
Beliau adalah seorang Profesor Emeritus Akuntansi, Auditing dan Sistem Informasi
manajemen di Sekolah Administrasi Publik di Victoria. Hart tidak sendiri
mengembangkan aplikasi ini. Dia mengembangkan ACL ini melalui perusahaan yang
bernama ACL Services Ltd , Vancouver, Canada, dan merupakan pemimpin pasar
dalam teknologi pengambilan data, analisis data, serta pelaporan (hasil survey
tahunan The Institute of Internal Auditors, USA, 2005). Perusahaan ini sebenarnya
khusus membuat aplikasi-aplikasi komputer. Sehingga kegiatan utamanya adalah
membuat dan menjual aplikasi analisis data, aplikasi tata kelola, aplikasi manajemen
resiko dan aplikasi kepatuhan. Awal mula Hart mengembangkan ACL dimulai pada
tahun 1960 ketika dia berada di Berlin yang sedang menyelesaikan tesisnya. ACL yang
dia kembangkan itu selesai pada tahun 1968 ketika dia berada di Illinois. Awal mula
sistem yang dia buat adalah kerangka Manajemen Sistem Informasi yang isisnya adalah
Bank Data dan Bank Model. Selanjutnya dikembangkan sedemikian rupa sehingga
jadilah aplikasi audit yang bernama ACL.
ACL telah dikembangluaskan dengan fungsi untuk memenuhi kebutuhan analisis
data seluruh aktivitas bisnis operasional di dalam perusahaan, di antaranya pada bidang
audit untuk analisis data, pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan,
dsb; pada bidang IT (Information Technology) untuk data migration, data
cleansing, data matching, data integrity testing; selain itu juga untuk analisis,
konsolidasi, rekonsiliasi data, dan pelaporan pada divisi lain seperti Keuangan,
Pemasaran, Distribusi, Operasional, dan lain sebagainya.

4.3 Manfaat Audit Command Language (ACL).


Manfaat ACL antara lain:
1. Bagi auditor: Penggunaan ACL akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas
audit secara lebih terfokus, cepat, efisien, efektif, dan murah dengan lingkup yang
lebih luas dan analisis mendalam. Indikasi penyimpangan dapat dilakukan dengan
cepat, akurat, dan dengan beraneka ragam analisis menggunakan ACL sehingga
auditor dapat menemukan lebih banyak penyimpangandan memiliki lebih banyak
waktu untuk melakukan pembuktian.
2. Untuk manajemen termasuk profesi akunting dan keuangan: ACL dapat membantu
mereka dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian pengendalian
yang telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan fleksibel
3. Untuk Sumber Daya Manusia/Pemeriksa, IT, dan lainnya: Dapat melakukan sistem
pelaporan yang sesuai dengan keinginan atau laporan yang diinginkan
(independensi) dengan akurasi dan kualitas data yang sangat bagus sehingga data
pelaporan dapat dipercaya. Proses pembuatan rekapitulasi dengan sangat cepat.

4.4 Fitur dan Kemampuan Audit Command Language (ACL).


Fitur dan kemampuan ACL antara lain:
1. Universal Data Access, yaitu dapat mengakses data dari hampir semua
jenis database yang ada (DBF, XLS, Text File, report file, Oracle, SQL, DB2,
AS/400 FDF, COBOL, dsb) dan semua platform (PC, minicomputer,
dan mainframe).
2. Jumlah Data Besar, yaitu kemampuan dalam mengakses dan memproses data
dalam jumlah yang sangat besar (hingga ratusan juta record).
3. Kecepatan Waktu Proses, kemampuannya untuk memproses dalam waktu yang
singkat walaupun data yang diproses dalam jumlah yang besar.
4. Integritas Data, dengan kemampuan mengakses database 100% (tanpa
metode sampling) serta data yang bersifat Read Only yang dapat menjamin
orisinalitas, keamanan dan integritas data untuk pengolahan menjadi informasi
yang bermanfaat bagi user dan manajemen.
5. Automasi, pembuatan aplikasi audit yang sangat cepat dan mudah untuk
melakukan automasi analisis data untuk efisiensi proses kerja.
6. Multi File Process, dapat digunakan untuk menangani beberapa file sekaligus,
tanpa mengganggu operasional teknologi informasi yang dijalankan oleh
perusahaan.
7. Log File Navigation, dilengkapi dengan log file untuk pencatatan proses analisis
yang telah dilakukan sehingga menghasilkan suatu audit trail yang komprehensif.
8. Fungsi Analisis yang Lengkap, dilengkapi fungsi-fungsi analisis yang sangat
lengkap yang dapat dengan mudah dikombinasikan dalam menghasilkan temuan-
temuan yang tidak pernah terkirakan sebelumnya.
9. Pelaporan yang Handal, kemudahan untuk merancang laporan yang handal sarat
informasi yang bermanfaat serta dapat dikirimkan secara otomatis via email atau
integrasi ke dalam software aplikasi Crystal Report.
10. IT Audit, kemudahan dalam menguji integritas data dan menganalisis data yang
ada di dalam database ataupun menganalisis user-user yang telah masuk ke
dalam suatu jaringan/network.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Salah satu sistem audit berbasis komputer yaitu ACL atau Audit Command
Language, ACL adalah software yang dirancang secara khusus untuk audit yang
didesain untuk melakukan analisa data elektronik suatu perusahaan dan membantu
menyiapkan atau menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/non
technical users) maupun pengguna ahli (expert users) secara mudah dan interaktif
(saling terkait). Dengan menggunakan ACL pekerjaan audit akan jauh lebih cepat dapat
dibandingkan dengan proses auditing manual yang memerlukan waktu berjam-jam
bahkan sampai berhari-hari. Dengan beberapa kemampuan ACL, analisis data akan
lebih efisien dan lebih meyakinkan. Kelebihan menggunakan Audit Command
Language (ACL) antara lain:
1. Mudah dalam penggunaan (user friendly).
2. Built-in audit dan analisis data secara fungsional.
3. Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas.
4. Kemampuan untuk membaca berbagai macam tipe data.
5. Kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai macam format data.
6. Pembuatan laporan berkualitas tinggi.

Manfaat ACL antara lain:


1. Bagi auditor: ACL dapat membantu dalam melaksanakan tugas audit secara lebih
cepat, efisien, efektif, dan murah dengan lingkup yang lebih luas dan analisis
mendalam dan dapat menemukan lebih banyak penyimpangan dan memiliki lebih
banyak waktu untuk melakukan pembuktian.
2. Untuk manajemen termasuk profesi akunting dan keuangan: ACL dapat membantu
dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian pengendalian yang
telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan fleksibel
3. Untuk Sumber Daya Manusia/Pemeriksa, IT, dan lainnya: Dapat melakukan sistem
pelaporan yang sesuai dengan keinginan atau laporan yang diinginkan
(independensi) dengan akurasi dan kualitas data yang sangat bagus sehingga data
pelaporan dapat dipercaya.
DAFTAR RUJUKAN
Akmal, & Hadi, M. (2010). Praktek Teknik Audit Berbantuan Komputer dengan
Aplikasi MS Excel dan ACL. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
http://eprints.umm.ac.id/36497/2/jiptummpp-gdl-irdayulcei-49372-2-bab1_pdf.pdf
http://scholar.unand.ac.id/29978/2/PENDAHULUAN.pdf
https://dessyresmalia.wordpress.com/2017/10/29/review-acl-audit-command-language/
https://labalasite.files.wordpress.com/2015/09/modul-praktikan-audit-it-2016-2017.pdf
http://agungsm567.blogspot.com/2018/11/audit-command-language.html
https://www.kompasiana.com/noviw132/5ccfcf696c329d25f946c2d8/pentingnya-
perkembangan-teknologi-berbasis-sistem-informasi-akuntansi-di-era-zaman-
modern?page=all
https://magisterakutansi.blogspot.com/2016/02/makalah-audit-berbasis-komputer.html
http://friskaayuk.blogspot.com/2018/10/bab-11-pengauditan-sistem-informasi.html
http://reni_dk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43536/BAB+VI.pdf

Anda mungkin juga menyukai