Anda di halaman 1dari 27

MORNING REPORT

POLI
18 Desember 2019

Supervisor : dr. Badrul Munir, Sp.S (K)


Alifia
Iffa
Udhma
Ragilda
Witri
Findie
Ageng
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Alamat : Malang
Pekerjaan : Makelar emas
No.register : 11402768
KELUHAN UTAMA: Gemetaran pada kedua tangan dan kaki
Pasien datang ke poli Neurologi dengan keluhan gemetaran pada kedua
tangan dan kaki sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan timbul berbarengan
pada tangan dan kaki. Keluhan terasa lebih berat pada ekstrimitas kanan.
Keluhan terasa terus menerus namun terkadang membaik dengan
aktivitas.
Pasien juga mengeluhkan kesulitan berdiri dari posisi duduk. Saat posisi
berdiri pasien merasa sulit menjaga keseimbangan. Sehingga untuk
berjalan harus melangkah dengan jarak langkah kecil-kecil.
Saat siang hari pasien mengatakan suara menjadi lebih kecil dan lebih lirih.
Ekspresi wajah minimal(–), tulisan menjadi lebih kecil(–), mudah lupa(–),
demam(–), kejang(–), pusing(–), lemah setengah badan(–) BAB BAK dbn.
 Riwayat penyakit dahulu:
Hipertensi (+) 3 bulan tidak terkontrol ,PPOK (+) 3bulan, DM (-),
Riw trauma (-)

 Riwayat keluarga:
 Keluhan serupa (-) HT (-) DM (-)

 Riwayat pengobatan:
Madapar 2x1, Trihexil 2x1, Propanolol 2x10mg, Amlodipin 1x10mg, Spiriva 2x1,
Concor 1x2.5 mg, Nerbe 1x200mg, Candesartan 1x16mg

 Riwayat Sosial :
Pasien sudah menikah
Pasien merupakan seorang makelar emas di Pasar Besar.
Merokok (+) 40 tahun 1 ½ pak/hari
PEMERIKSAAN FISIK

Status Interna
Thoraks :
TD :130/90 mmHg C/ S1 S2 single, murmur (-), gallop (-)
N : 86x/menit P/ SN v v Rh - - Wh - -
RR : 19x/menit v v - - - -
Tax : 36.6˚C v v - - - -
SpO2 : 99% ra
Abdomen: Rounded, soefl, BU (+) N
Kepala: anemis -/- Ikterik -/-
Leher : Pembesaran KGB (-) Ekstremitas :
CRT < 2”, akral hangat, ed -/-
STATUS NEUROLOGIS

 GCS : 456  ANS : dbn


 Fungsi Luhur : dbn  Refleks Patologis Refleks Fisiologis
 MS (-): KK(-) K (-) Brudzinski I-IV (-) H/T - -
 Nervus Cranialis : B - - B +2 +2
 N I : tde
C - - T +2 +2
 N II : dbn
O - - K +2 +2
 N III, IV, VI : Gerak bola mata N,
diplopia (-), PBI 3 mm/3mm G - - A +2 +2
RC +/+ S - -
 N V : dbn, RK +/+
 N VII : dbn
 N IX, X : dbn
 N XII : dbn
 Sensorik : dbn
Motorik
Tonus :
N|N
N|N

Power :
5|5
5|5
Pemeriksaan
1. Tremor 3. Bradikinesia
5. Gait
- Resting tremor (+|+)
-Ekspresi Wajah Topeng (-)
- Action Tremor (+|+) -Parkinsonian gait (+)
-Bicara (hipofonia) (+)
- Re Emerging Temor (-)
-Hand movement (-)
- Intensional Tremor (-|-) 6. Postural Instability
-Finger Taping (-)
- Postural Tremor (-|-) -Arising From Chair Test (+)
Lingual Tremor (+) -Rapid Alernating Movement (-)
- -Retropulsion Test (+)
- Task Specific Tremor (+|+) Menulis (-)
-Toe Tapping Test (-)
2. Rigiditas -Leg Agility Test (-)
- Cogwheel phenomenon (-)
- Shoulder Shaking Test (-) 4. Postur
-Antecolli / comptocormia (-)
Assesment
 DIAGNOSIS KLINIS :
Pria, 55 th
 Chronic non progressive tremor saat istirahat
 Chronic non progressive tremor saat aktivitas
 Tremor Lingual
 Task specific tremor
 Hipoponia
 Parkinsonian gait
 Postural Instability
 DIAGNOSIS TOPIS : Ganglia Basalis
 DIAGNOSIS ETIOLOGIS : Parkinson Disease
 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS : Essential Tremor
 DIAGNOSIS SEKUNDER : PPOK, HT st 1 uncontrolled
PLANNING DIAGNOSIS :

 MRI Kepala + Kontras


PLANNING THERAPY :

 Non Farmakologi
• KIE
• Fisioterapi

 Farmakologi :
• Levodopa 2x30 mg
• Trihexyphenidyl 2x1 mg
• Propanolol 2x10mg
PLANNING MONITORING :

 Subjective
 Vital Sign
 Efek Pengobatan
TEORI
Definisi
Epidemiologi

Penyakit parkinson diperkirakan . sering diderita oleh pasien usia


menyerang 876.665 orang Indonesia diatas 60 tahun, lebih banyak pria
dari total jumlah penduduk sebesar dibandingkan wanita dengan
238.452.952 perbandingan rasio 3:2

15
Etiologi
• Etiologi penyakit parkinson belum diketahui, atau idiopatik.
Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah: infeksi oleh
virus yang non-konvensional (belum diketahui),reaksi
abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan
terhadap zat toksik yang belum diketahui, serta terjadinya
penuaan yang prematur atau cepat.

16
Penyakit Parkinson terjadi karena hilangnya inervasi dopamine dari
basal ganglia. Terdapat 2 temuan neuropatologis mayor pada penyakit
Patofisiologi Parkinson :
• Hilangnya pigmentasi neuron dopamine pada substansia nigra
Dopamine berfungsi sebagai pengantar antara 2 wilayah otak, yakni
substansia nigra dan korpus striatum, untuk menghasilkan gerakan
halus dan motorik.
• Adanya lewy bodies
Lewt bodies yang tersusun dari Alpha synuclein, lewy bodies dalam
substansia nigra adalah karakteristik penyakit Parkinson, namun tidak
patognomik

17
Diagnosis
• Possible
Terdapat salah satu gejala utama :
Tremor istirahat, Rigiditas, Bradykinesia, Kegagalan reflex postural
• Probable
Bila terjadi kombinasi 2 gejala utama (termasuk kegagalan reflex postural) alternative lain :
tremor istirahat asimetris, rigiditas asimetris, atau bradikinesia asimetris
• Definite
Jika terjadi 3 dari 4 gejala atau 2 gejala dengan 1 gejala lain yang tidak simetris (3 tanda
cardinal), atau 2 dari 3 tanda tersebut, dengan 1 dari ketiga tanda pertama, asimetris. Bila
semua tanda-tanda tidak jelas sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulangan beberapa bulan
kemudian

18
Gejala dan
• Tremor saat istirahat
Tanda
Timbul pada saat istirahat dan berkurang saat
ekstremitas digerakkan. Tremor akan
bertambah pada keadaan emosi dan hilang
pada saat tidur
• Rigiditas
Kekakuan yang disebabkan karena
meningkatnya aktivitas dari motor neuron alfa
• Bradikinesia
Gerakan pasien menjadi lambat
• Instabilitas postural
Pasien gampang terjatuh

19
• Pemeriksaasn fisik umum
Pemeriksaan• Pemeriksaan neurologis
Fisik • Pemeriksaan neurologis lengkap
• Pemeriksaan tremor harus dilakukan dalam keadaan istirahat. Pasien
diperintahkan dalam posisi duduk dengan kedua tangan diistirahatkan di
pangkuan paha.
• Pemeriksaan Bradikinesia
- inspeksi, Menulis untuk menilai mikrografia, Kecepatan pergerakan pasien
dapat dinilai dengan tes dengan membuka dan menutup telapak tangan,
finger tapping test dengan menempelkan jari telunjuk dan ibu jari secara
berulang secepat mungkin.

20
• Pemeriksaan rigiditas diperiksa dengan melakukan fleksi dan ekstensi
pada lengan pasien yang sedang relaksasi. Resistensi yang muncul
dapat bersifat halus (lead pipe) atau oscillating (cogwheeling).
• Pemeriksaan Instabilitas Postural Pull test / retropulsive pull test yaitu
jumlah langkah yang diperlukan pasien dalam menyeimbangkan
badannya. Pasien dengan Parkinson umumnya membutuhkan 3 atau
lebih langkah

21
22
Diagnosis Banding

Tremor esensial
Hidrosefalus bertekanan normal
Progresif supranuklear palsi
Parkinsonism akibat pengaruh obat-obatan.

23
Terapi non 1. Terapi fisik ROM (range of motion)

farmakologi – Terapi Peregangan

– Koreksi postur tubuh

– Latihan koordinasi

– Latihan jalan (gait training)

– Latihan buli-buli dan rectum

– Latihan kebugaran kardiopulmonar

– Edukasi dan program latihan di rumah


2. Terapiokupasi
3. Terapiwicara
4. Psikoterapi
5. Terapisosialmedik
24
Tatalaksana
e. COMT (catechol-O-Methyl Transferase)
a. Antagonis NMDA :
Inhibitors
- Amantadin 100-200 mg per hari
b. Antikholinergik - Entacapone 200 mg per hari bersamaan
- Benztropine mesylate 8 mg per hari dengan setiap dosis levodopa, maksimal 1600
- Biperiden 3-6 mg per hari mg entacapone per hari
- Procyclidine 7.5-30 mg per hari f. MAOB (Mono Amine Oxidase n B) Inhibitor
- Triheaphenidyl 3-15 mg per hari
- Selegiline 10 mg per hari (pagi dan siang) →
c. Dopaminergik
5 mg per hari
- Carbidopa + Levodopa 10/100 mg, 25/100 mg,
25/250 mg per hari Antioksidan : Asam askorbat (vit.C) 500-1000
- Benserazide + Levodopa 50/100 mg per hari mg per hari, Betacaroten (pro Vit. A) 4000 IU
d. Dopamin agonis per hari
- Bromocriptine mesylate 5-40 mg per hari g. Betabloker : Propranolol 10-30 mg per hari
- Pramipexole 1.5-4.5 mg per hari
25
- Ropinirole 0.75-2.4 mg per hari
Rehab
instabilitas
posterior1. Senam Parkinson
. Senam parkinson yang teratur bertujuan untuk menjaga fleksibilitas, latihan aerobik,
latihan fungsional, serta latihan penguatan untuk meningkatkan keseimbangan
2. Tai Chi
Latihan TTC (Therapeutic Tai Chi) Suatu bentuk olahraga kuno dari Cina, tai chi dapat
meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan dan kekuatan otot. Tai chi juga dapat
mencegah terjadinya jatuh.
3. Hatha yoga
Hatha yoga bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan maupun, memperbaiki postur
tubuh pengidap yang sering membungkuk saat berjalan, keseimbangan tubuh mereka
menjadi lebih terjaga, sehingga risiko terjatuh menjadi sangat kecil.

26
Prognosis
• Tergantung dari etiologi dan adanya parkinson sekunder, gejala berkurang jika penyakit primer

diatasi

27

Anda mungkin juga menyukai