Dokumen - Tips - Materi Ilmu Bedah Umum Dasar Dasar Orthopedi
Dokumen - Tips - Materi Ilmu Bedah Umum Dasar Dasar Orthopedi
Digolongkan berdasarkan :
-derajad kerusakan tulang
-bentuk garis patahan
-ada tidaknya hubungan dengan udara luar.
Berdasar derajad kerusakan :
Rekognisi.
Reduksi.
Retensi.
Rehabilitasi.
RECOKNISI :
pengenalan dengan melakukan diagnosa yang
benar berdasarkan:
- anamnesa.
- inspeksi.
- palpasi.
- sinar rontgen ( yang paling tepat ).
REDUKSI ATAU REPOSISI.
Adalah tindakan mengembalikan fragmen fragmen
fraktur semirip mungkin dengan keadaan atau
kedudukan semula atau keadaan letak normal.
RETENSI ATAU FIKSASI ATAU IMOBILISASI.
Adalah tindakan mempertahankan atau menahan
fragmen fragmen fraktur selama proses
penyembuhan.
REHABILITASI
Adalah tindakan dengan tujuan agar bagian yang
menderita dapat kembali normal.
REDUKSI ATAU REPOSISI.
Dapat dilakukan dengan cara :
- cara tertutup(tanpa pembedahan).
- cara terbuka(dengan pembedahan).
CARA TERTUTUP.
Mereposisi bentuk patahan tulang ke normal.
Hanya dapat dilakukan pada patah sederhana.
Dilakukan dibawah anesthesi umum.
Difiksasi dengan gips.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMASANGAN GIPS.
Tekanan pada jaringan lunak atau kulit, sehingga
menimbulkan nekrose pada jaringan yang tertekan.
Untuk menghindari nekrose , bagian yang akan
digips diberi bantalan dari kapas atau kasa .
Bantalan tidak boleh terlalu tebal, akan mengurangi
efek fiksasi.
Pembalutan gips tidak boleh terlalu kencang , agar
vaskularisasi darah tetap terjaga, sehingga tidak
menimbulkan nekrose jaringan di bagian distalnya.
CARA TERBUKA:
Dikenal dengan istilah open reduction and internal
fixation.
Insisi dilakukan dengan cepat dan aman untuk
mencapai daerah fraktur.
Bekuan darah dan jaringan yang mati dikeluarkan
dari luka.
Fraktur direposisi ke kedudukan semula secara
manual.
Distabilkan dengan peralatan orthopedik yang
sesuai seperti : pen, wire, plat dan skrup .
KOMPLIKASI PATAH TULANG DAPAT TERJADI KARENA :
1.Frakturnya sendiri :
-Infeksi.
-Delayed union.
-Non union.
-Avaskuler nekroses.
-Mal union.
-Pemendekan.
2.Akibat ikutan yang menyertai fraktur:
-Kerusakan pada kulit, pembuluh darah, saraf, tendo.
-Kekakuan sendi.
-Emboli lemak.
INFEKSI :
Dapat terjadi pada patah tulang yang
terbuka,maupun yang tertutup.
Menyebabkan osteomielitis.
DELAYED UNION.
Adalah suatu keadaan dimana terjadi kesembuhan
tulang yang terlambat, batasannya 4 bln, masih ada
pergerakan,tetapi tampak adanya tanda tanda
penyambungan,kemudian difoto rontgen,bila ujung
ujung yang patah tidak ada tanda tanda
sklerotik,maka hanya bisa menunggu dan
mengobservasi.
Sebagai patokan, bila lebih dari 6 bln masih ada
pergerakan, dikatakan non union, sehingga perlu
tindakan pembongkaran kembali.
NON UNION.
Adalah suatu keadaan kesembuhan tulang
yang salah dan tidak mungkin sembuh kembali.
Apabila 6 bln lebih tidak sembuh, maka ke2
ujung tulang yang patah akan jadi padat,antara
ke dua fraktur terisi oleh jaringan ikat fibrous
sehingga terbentuk persendian palsu yang
disebut pseudoarthrosis.
Penyebab delayed union dan non
union :
Infeksi.
Suplai darah yang tidak cukup.
Gerakan yang berlebihan.
Aposisi yang tidak bagus.
Metal yang memberi reaksi korosif didaerah
fraktur.
Kerusakan tulang akibat suatu penyakit.
Terapi non union :
Harus dibongkar dan direposisi kembali.
AVASKULER NEKROSIS
Adalah : suatu keadaan dimana suplai darah
tidak ada ssehingga menyebabkan sel tulang
mati.
MALUNION.
Adalah suatu keadaan kesembuhan tulang
dimana walaupun terjadi union tetapi tidak
pantas, kemungkinan karena adanya rotasi.
PEMENDEKAN.
Adalah kesembuhan tulang yang lebih pendek
dari normalnya.
AKIBAT IKUTAN DARI FRAKTUR :
KOMPLIKASI PADA KULIT.
- terjadi bila, karena fraktur menyebabkan hilangnya
kulit yang luas
- Jaringan yang mengalami nekrosis dibersihkan dan
dibuang.
KOMPLIKASI PADA PEMBULUH DARAH.
- dapat berupa perobekan total atau partial dari
dinding pembuluh darah atau contusio dinding
pembuluh darah.
- tandanya : rasa sakit, kulit pucat, dingin, paralisis.
KOMPLIKASI PADA OTOT DAN TENDO.
- yang paling ringan berupa perdarahan sehingga
mengakibatkan terjadinya kesembuhan dengan
jaringan fibrosis dan timbulnya kekakuan.
- yang lebih berat terjadinya myositis ossificans
yaitu terjadinya penulangan didalam otot (
karena trauma yang berat terutama pada
persendian )
- terapi : pembongkaran, eksisi dan rehabilitasi.
KEKAKUAN SENDI.
- dapat disebabkan karena :
Perlekatan otot penggerak sendi.
Perlekatan intra artikuler.
Trauma langsung mengenai sendi.
Perdarahan sendi yang berakibat fibrotik.
Frakturnya sembuh tetapi terdapat kelainan pada
sendi.
Myosiis ossifikans.
EMBOLI LEMAK.