Produksi obat merupakan kegiatan unggulan di instalasi farmasi
RSKD. Farmasi rumah sakit perlu melakukan produksi obat-obat
yang dibutuhkan oleh rumah sakit, tatapi tidak tersedia di lapangan, dan semua hasil produksi di rumah sakit merupakan tanggung jawab apoteker farmasi rumah sakit.
Kegiatan di bagian produksi mencakup 3 bagian, antara lain :
1. Produksi Obat 2. Handling Cytotoxic 3. PIVAS 1. PRODUKSI OBAT Produksi obat dilakukan oleh instalasi farmasi untuk memenuhi kebutuhan penderita di RS Kanker Dharmais, dengan rincian sebagai berikut : a. Produksi obat Kriteria produksi - Kebutuhan banyak dan dapat diproduksi dengan biaya lebih murah - Tidak tersedia di lapangan - Dibutuhkan dalam bentuk baru dan segar. - Obat-obatan dengan formula khusus sesuai dengan permintaan dokter. - Obat-obatan untuk penelitian. - Pembuatan dan pengenceran antiseptik. - Sediaan yang dikemas kembali dalam kemasan kecil. - Memenuhi persyaratan CPOB b. Hasil unit produksi instalasi farmasi Obat Steril : Titriplex, Indigo Carmine, dll. Obat Non Steril : Mouthwash Powder, Mycostatin mouthwash, Metronidazole gel, dll. 2. HANDLING CYTOSTATIC Kegiatan rekonstitusi dilakukan oleh petugas yang telah terlatih dan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) pembuatan sediaan obat Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kegiatan Handling cytotoxic dilakukan di dalam clean room yg dilengakapi dengan HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter sebagai saringan udara dan LAF (Laminar Air Flow) yang berfungsi mengurangi risiko paparan obat kanker dan menjamin mutu produk obat kanker. Tujuan Safe Handling Cytostatic : Produk terlindung dari kontaminasi microba ( teknik aseptis ) Mutu terjamin Personal dan lingkungan yang terlibat, terlindung dari paparan bahan berbahaya Efisiensi biaya dan efisiensi waktu perawat PIVAS (PARENTERAL INTRA VENA ADMIXTURE SERIVICES)
PIVAS merupakan pelayanan yang diberikan oleh
instalasi farmasi RSKD terhadap kebutuhan obat injeksi, baik obat kanker, non kanker dan sediaan nutrisi dengan penanganan khusus. Pada kegiatan ini dilakukan proses pencampuran obat steril kedalam larutan intra vena steril untuk menghasilkan suatu sediaan steril yang bertujuan untuk penggunaan intravena dengan menggunakan teknik aseptis.