Anda di halaman 1dari 29

PEMICU 2

Fasilitator: dr. Dewi Klarita Furtuna, M.Ked.Klin., Sp.MK

Anggota Kelompok:
Megumi Wilhelmina Paula Palar FAA 115 032
Andreyan Philiatama FAA 115 040
Martina Lovenia Romaito FAA 115 034
Yohana Septhiya Siburian FAA 115 041
Andika Firmantara FAA 115 013
“Bengkak Pada Kelopak Mata”

Seorang pasien laki-laki usia 12 tahun, dirujuk oleh dokter umum setelah
ditemukan pembengkakan di sekeliling kelopak mata. Pasien melihat mata
sembab dan bengkak pada kelopak tersebut 3 hari yang lalu. Namun
merasakan tidak sehat karena radang tenggorokan 3 minggu yang lalu
dengan mual dan muntah. Pasien mengeluh merasakan panas dan
menggigil selama 2 minggu. Frekuensi BAK berkurang, keluhan sesak
disangkal. Pasien belum mendapatkan pengobatan antibiotik sebelumnya,
hanya mendapatkan obat diuretik dan obat demam.
 Kata Sulit  Kata Kunci
 - • Laki-laki 12 tahun
• Bengkak dan sembab pada mata (onset 3 hari)
• Radang tenggorokan 3 minggu lalu
• Mual muntah
• Panas dan mengigil selama 2 minggu
• Frekuensi BAK berkurang
• Sesak (-)
• Tidak ada pengobatan antibiotik
• Riwayat konsumsi obat diuretik dan demam
Identifikasi Masalah

Laki-laki 12 tahun mengeluh adanya bengkak


dan sembab pada mata 3 hari lalu.
Analisis Masalah
Laki-laki 12 ahun

Keluhan Riwayat:
- Obat diuretik dan demam

Utama: Penyerta:
Bengkak dan sembab - Radang tenggorokan
pada kelopak mata - Mual Muntah
(onset 3 hari) - Panas dan menggigil
- Frekuensi BAK
berkurang

Diagnosis Banding
- Glomerulonefritis
- Sindrom Nefrotik
- Demam Rheumatik

Pemeriksan Fisik Pemeriksan Penunjang

Diagnosis Kerja
Hipotesis

Laki-laki 12 tahun mengalami glomerulonefritis.


Pertanyaan Terjaring
 Interprestasi data tambahan
 Jelaskan tabel diagnosis banding
 Jelaskan mengenai glomerulonefriti
a) Definisi
b) Epidemiologi
c) Etiologi
d) Klasifikasi
e) Patofisiologi
f) Tanda dan gejala
g) Diagnosis
h) Tata Laksana
i) Komplikasi
j) Prognosis
INTERPRETASI DATA TAMBAHAN

TANDA VITAL Nilai Nilai Rujukan Keterangan

Suhu 38,6 °𝑐 36-37 o C Peningkatan Suhu

TD 130/80 mmHg 120/80 mmHg Prehipertensi

Nadi 108 x/menit 60-100x/menit Tacycardi

RR 19 x/menit 16-20x/menit Normal


PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN HASIL KETERANGAN
FISIK
Keadaan Umum Sakit sedang berat Sakit

Kesadaran Compos mentis Sadar

Konjungtiva Anemis +/+ - Kurangnya Hb dalam darah


Edema peri orbital +/+ karena penurunan eritrosit
- Akumulasi cairan
Sklera Ikterus -/- Normal

Jantung Dalam batas normal, tidak Normal


ada murmur

Paru Vesikuler, dalam batas norma Normal

Abdomen Inspeksi : datar, lemas Normal


Palpasi : nyeri tekan
epigastrium (-), hepar dalam
batas normal, lien dalam
batas normal, balotemen (-)
Perkusi : timpani, shifting
dullnes (-)
Auskultasi : bising usus (+),
normal

Ektremitas Edema pitting -/- Normal


Palmar eritema -/-
Skrotum edema (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL KETERANGAN

HB 9,7 g/dL 13,5-17,5 g/dL Rendah


Ht 42 % 41-53 % Normal
Eritrosit 4,3 x 10⁶/mm³ 4,3 – 5,9 x 10⁶/mm³ Normal
MCV 80 𝜋m³ 80-100 𝜋m³ Normal
MCH 25 pg/cell 25-35 pg/cell Normal
MCHC 34 g/dL 31-36 g/dL Normal
Leukosit 13.000/mm³ 4.500-11.000 /mm³ Leukositosis
Trombosit 150.000/mm³ 150.000- Normal
400.000/m³
PEMERIKSAAN HASIL KETERANGAN

URINALISIS Warna Cucian daging Hematuria dan berubah karena


konsumsi obat-obatan

Berat Jenis 1,020 Normal

PH 6 Normal

Protein (++) Keberadaan protein dalam urin


menunjukkan kegagalan fungsi ginjal
dalam memfiltrasi, yaitu peran glomerulus,
misalnya pada infeksi glomerulus
(glomerulonefritis), penyakit ginjal akibat
diabetes, penyaki ginjal akibat autoimun,
dan sebagainya

Keton (-) Normal

Darah (+++) Hematuria

Bilirubin (-) Normal

Urobilinogen 316 𝜋mol/L Tidak Normal


PEMERIKSAAN HASIL KETERANGAN
Ureum 48 mg/dL Meningkat ( Gangguan
atau Gagal Ginjal )

Kreatinin 1,8 mg/dL Meningkat ( Gangguan


atau Gagal Ginjal)

SEDIMEN PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Eritrosit 0-2 /LPB 0-2 /LPB
Leukosit 3-5 /LPB 1-5 /LPB
Silinder Cast (+) Negatif
Kristal ca oxalate (-) Normal
Sel Epitel (+) Normal

PEMERIKSAAN HASIL
Kultur Apus Tenggorok Biakan streptococcus
grup A
Uji Serologi ASTO - Meningkat
- C 3 (complemen 3 )
menurun
2. Tabel DD
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Awitan atau durasi penyakit biasanya •Tanda kelebihan cairan : • Darah lengkap : anemia,
mendadak edema, periorbital/edema kaki, peningkatan LED, kreatinin
• Adanya penyakit sistemik serta infeksi hipertensi, ronki basah halus serum meningkat
yg terjadi (infeksi tenggorok, kulit dll) (jika ada edema paru), • Level komplemen: c3 dan
• Gejala kehilangan nafsu makan, gatal peningkatan tek vena jugularis, c4. pasca infeksi
generalisata, kelelahan, mual, mudah asites, atau efusi pleura streptococcus kadar c3
memar, mimisan, bengkak pada wajah • Ruam kulit, pucat, nyeri ketok rendah
serta kaki, serta sesak nafas CVA (costovertebrae angle), • Urinalisis : proteinuria,
• Oliguria, hematuria, rasa nyeri pembengkakan sendi hematuria, sedimen
abdomen • Pemeriksaan neurologis tdk eritrosit, leukosituria
normal, gangguan kesadaran • Tes antigen streptococcus
• Trias sinusitis, nefritis apabila curiga
: ASTO
Glomerulonefritis granulomatosis Wegener
• Purpura, mual, muntah dan nyeri
abdomen apabila curiga purpura
Henoch-Schonlein
• Atralgia terkait dgn SLE
• Hemoptisis terjadi pd Sindrom
Goodpasture atau GN progresif
idiopatik
• Ruam kulit biasanya pd vaskulitis
hipersensitivitas, SLE, purpura Henoch-
Schonlein
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN
PENUNJANG
SEKUNDER : • Garis putih (Muehrcke’s • Urinalisis : proteinuria,
•Lemas band) merupakan tanda albuminuria, hematuria,
• Urin yang berbusa hipoalbuminemia. sedimen urin, oval fat
• Kehilangan nafsu makan • Edema anasarka bodies
• Hipertensi (generalisata) • Darah perifer lengkap
menyebabkan : hipoalbinemia, fungsi
pertambahan BB hati, profil lipid,
elektrolit, gula darah,
hemostasis.
• Biopsi ginjal untuk
diagnosis pasti
Sindrom Nefrotik PRIMER : • Edema • Kadar komplemen
• Usia 1-8 tahun • kadang ditemukan serum normal
• Bengkak pada kedua kelopak mata, hipertensi • Pemeriksaan ANA
perut (asites), tungkai, skrotum/labia, • Fungsi ginjal normal negatif
atau seluruh tubuh • Tidak ada tanda dan • Skrinning infeksi viral
gejala penyakit sistemik negatif
• Tidak ada riwayat
penyakit ginjal di
keluarga
Demam Reumatik

Revisi kriteria WHO 2004:


• A primary episode of RF (2 mayor atau 1 mayor & 2 minor + bukti infeksi SGA sebelumnya)
• Recurrent attacks of RF in patients without RHD (2 mayor atau 1 mayor & 2 minor + bukti infeksi SGA
sebelumnya)
• Recurrent attacks of RF in patients with RHD (2 minor + bukti infeksi SGA sebelumnya)
• Rheumatic chorea. Insidious onset rheumatic carditis (tidak perlu kriteria mayor lainnya atau bukti
infeksi SGA sebelumnya)
• Chronic RHD, patient presenting for the first time with pure mitral stenosis or mix mitral valve disease
and/or aortic valve disease (tidak perlu kriteria lain untuk mendiagnosis)
Definisi

 Glomerulonefritis adalah penyakit inflamasi pada glomerulus yang menyebabkan


perubahan permeabilitas, perubahan struktur, dan fungsi glomerulus

 Glomerulonefritis merupakan suatu penyakit ginjal yang disebabkan oleh proses inflamasi
pada struktur glomerular sehingga sel darah merah dan protein keluar ke dalam urin.
Epidemiologi

GNA dapat terjadi pada semua usia, akan tetapi biasanya terjadi
pada anak usia 5-15 tahun. Hanya 10% GNA yang terjadi pada
dewasa di atas 40 tahun. GN akut dominan terjadi pada laki-laki
dengan perbandingan 2:1 pada wanita. Higenitas yang
rendah pada beberapa kelompok sosioekonomi menunjukkan adanya
insidensi yang tinggi pada infeksi GNA.
Etiologi
 Sebagian besar masih idiopatik
 Pada glomerulonefritis akut disebabkan oleh infeksi streptococcus beta
hemolitikus grup A.

1. Bakteri: Streptokokus grup C, Meningococcocus, Streptoccocus


1. Bakteri: Streptokokus
viridans, Gonococcus, grup C, Meningococcocus,
Leptospira, Streptoccocus
Mycoplasma viridans, Gonococcus,
pneumoniae,
Staphylococcus albus, Salmonella typhi, dll
Leptospira, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi, dll
2. Virus: Hepatitis B, varicella, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis
2. Virus: Hepatitis B, varicella, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis epidemika
epidemika
3. Parasit: Malaria
3. Parasit: Malaria dandan toksoplasma
toksoplasma

 GNA dapat terjadi karena suatu penyakit imunologis maupun vaskular


(Diabetes mellitus dan hipertensi kronik, SLE)
Klasifikasi

Berdasarkan
sumber terjadinya
kelainan :

Glomerulonefritis Glomerulonefritis
akut primer

Glomerulonefritis Glomerulonefritis
kronik sekunder
Patofisiologi
Tanda dan Gejala

Oliguria
Edema
hipertensi,
Uremia dengan proteinuria,
Hematuria
Takhipnea dan dispnea
Penegakkan Diagnosis
 Keluhan
 Infeksi saluran nafas (faringitis)
 Infeksi kulit (piodermi)
 Overload cairain, berupa sembab
 Hipertensi
 Pemeriksaan
 Urinalisis
 Hematuria mikros/makros
 Proteinuria
 Sedimen urin ditemukan eritrosit dismorfik dan khas eritrosit\
 Darah
 Ureum ↑
 Kreatinin serum ↑
 Komplemen C3 rendah
 C4 normal atau menurun sedikit
 Pencitraan

Radiologi dan USG tidak spesifik


Foto toraks
Kongesti vena sentral daerah hilus, derajat sesuai
dengan meningkatnya vol. cairan ekstraseluler
Sering terlihat adanya sembab paru
Efusi pleura 81,6%
Kardiomegali ringan 80,26%
Efusi pericardial 81,6%
Foto abdomen, asites
Tatalaksana

PRINSIP UMUN
 Pengaturan tekanan darah dengan antihipertensi (diuretik dosis tinggi, penghambat ACE atau ARB
atau penghambat kanal kalsium nondihidropiridin) dan restriksi asupan garam. Target tekanan darah
<125 mg/75 mmHg.

 Reduksi proteinuria dengan restriksi asupan protein (0,8-1 g/KgBB/hari) serta penggunaan penghambat
ACE atau ARB. Hati-hati dengan risiko malnutrisi yg mungkin dialami pasien

 Reduksi edema dengan diuretik dosis tinggi dan pengaturan asupan cairan. Pengeluaran cairan
disarankan kurang dari 2 kg/hari untuk mengurangi risiko hipovolemia.

 Tatalaksana konsekuensi metabolik (hiperlipidemia, hiperkoagubilitas)

 Hindari penggunaan zat-zat nefrotoksik.


TATALAKSANA SPESIFIK :

GNAPS
(glomerulonefritis akut • Antibiotik (penisilin, eritromisin atau sefalosporin
pasca infeksi generasi pertama)
streprokokus)

•Hidroksiklorokuin 6-6,5 mg/KgBB ideal


Nefritis Lupus •Kortikosteroid dan agen sitotoksik (biasanya siklofosfamid
oral/IV bulanan selama 6 bulan)

•Kortikosteroid + siklofosfamid/rituximab (apabila siklofosmfamid


GN Pauci-Imun (terkait dikontraindikasikan)
anti neutrophil •Pasien yg mecapai remisi diberikan terapi maintanance selama 18 bulan
cytosplasmic antibody (azatioprin 1-2 mg/kgBB/hari)
•Plasmaferesis diberikan pd pasien yang memerlukan dialisis, pasien dengan
(ANCA)) peningkatan kreatinin cepat, serta adannya perdarahan paru

•Kortikosteroid + SIKLOFOSFAMID + plasmafaresis


Nefropati IgA
•Tidak diberikan terapi imunosupresif maintanance

GN Pauci-Imun (terkait •Penggunaan penghambat ACE atau ARB untuk pasien dengan proteinuria
>1 g/hari, target proteinuria <1 g/hari
anti neutrophil •Apabila proteinuria persisten dalam 3-6 bulan terapi penghambat ACE atau
cytosplasmic antibody ARB serta LFG >50 mL/menit, pasien diberikan kortikosteroid selama 6 bulan
(ANCA)) •Pemberiaan minyak ikan bagi pasien
KOMPLIKASI

Penyakit Ginjal Kronis


Oliguria
Hipertensi ensefalopati
Gangguan sirkulasi
Anemia
Prognosis

Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5%


diantaranya mengalami perjalan penyakit memburuk dengan
cepat pembentukan kresen pada epitel glomerulus.
Kesimpulan

Laki-laki 12 tahun mengalami glomerulonefritis


akut et causa streptococcus beta hemolitikus
grup A.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pemicu 3
    Pemicu 3
    Dokumen28 halaman
    Pemicu 3
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Ca Endoo
    Kata Pengantar Ca Endoo
    Dokumen6 halaman
    Kata Pengantar Ca Endoo
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • dkp1 Uro
    dkp1 Uro
    Dokumen37 halaman
    dkp1 Uro
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Pleno P4
    Pleno P4
    Dokumen27 halaman
    Pleno P4
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Pleno P4
    Pleno P4
    Dokumen27 halaman
    Pleno P4
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Asuransi
    Asuransi
    Dokumen12 halaman
    Asuransi
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • DK2P3 Gangguan Reproduksi
    DK2P3 Gangguan Reproduksi
    Dokumen47 halaman
    DK2P3 Gangguan Reproduksi
    Andika Firmantara
    Belum ada peringkat
  • Asuransi
    Asuransi
    Dokumen12 halaman
    Asuransi
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Doc
    Doc
    Dokumen4 halaman
    Doc
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • DK2P2 Hemo
    DK2P2 Hemo
    Dokumen39 halaman
    DK2P2 Hemo
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • P3 Repro
    P3 Repro
    Dokumen17 halaman
    P3 Repro
    brigita
    Belum ada peringkat
  • Pleno Pemicu 4
    Pleno Pemicu 4
    Dokumen31 halaman
    Pleno Pemicu 4
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen1 halaman
    Presentation 1
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • P4 Repro
    P4 Repro
    Dokumen38 halaman
    P4 Repro
    brigita
    Belum ada peringkat
  • Apendisitiss
    Apendisitiss
    Dokumen15 halaman
    Apendisitiss
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Karotis
    Karotis
    Dokumen13 halaman
    Karotis
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • P2 Uro
    P2 Uro
    Dokumen6 halaman
    P2 Uro
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 4
    Pemicu 4
    Dokumen79 halaman
    Pemicu 4
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Rehabilitasi Fisik Pada Kusta
    Rehabilitasi Fisik Pada Kusta
    Dokumen16 halaman
    Rehabilitasi Fisik Pada Kusta
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • P2 Uro
    P2 Uro
    Dokumen6 halaman
    P2 Uro
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • dk2p2 IKK
    dk2p2 IKK
    Dokumen43 halaman
    dk2p2 IKK
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Asuransi Gumi
    Asuransi Gumi
    Dokumen15 halaman
    Asuransi Gumi
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Makalah DR Dewi Sindrom Cushing (Gumi)
    Makalah DR Dewi Sindrom Cushing (Gumi)
    Dokumen26 halaman
    Makalah DR Dewi Sindrom Cushing (Gumi)
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Elsa
    Tugas Bu Elsa
    Dokumen5 halaman
    Tugas Bu Elsa
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Rehabilitasi Fisik Pada Kusta
    Rehabilitasi Fisik Pada Kusta
    Dokumen16 halaman
    Rehabilitasi Fisik Pada Kusta
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen32 halaman
    Bab 3
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Lipoma
    Lipoma
    Dokumen5 halaman
    Lipoma
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi, Gambar, Tabel, Singkatan, Lampiran
    Daftar Isi, Gambar, Tabel, Singkatan, Lampiran
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi, Gambar, Tabel, Singkatan, Lampiran
    Megumi Palar
    Belum ada peringkat