KELOMPOK II
ANGGOTA:
1. Andika Firmantara FAA 115 013
2. Megumi Wilhelmina P. Palar FAA 115 032
3. Martina Lovenia Romaito FAA 115 034
4. Andreyan Philiatama FAA 115 040
5. Yohana Septhiya Siburian FAA 115 041
Skenario Pemicu 3
Seorang perempuan 37 tahun datang dengan keluhan
keputihan seperti susu kental. Keluhan gatal pada bagian
intim ditemukan sering dan berulang. Keluhan seperti perih
dan panas pada bagian intim kadang ditemukan. Bagian intim
ditemukan gelembung disangkal. BAK pedih dan panas
disangkal. Pasien mengaku menderita DM tipe2 tidak
terkontrol. Pekerjaan suami sebagai supir mengaku pernah
menderita kencing bernanah 1 bulan yang lalu. Kadang
mengalami nyeri saat berhubungan.
Kata Kunci
Perempuan 37 tahun
Keputihan seperti susu kental
Gatal dan perih pada bagian intim yg sering dan berulang
Kadang perih dan panas pada bagian intim
Gelembung pada bagian intim (-)
Riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol
Pekerjaan suami sebagai sopir, mengalami kencing nanah 1 bulan lalu
Kadang nyeri saat berhubungan
Identifikasi Masalah
Perempuan 37 tahun mengeluh keputihan seperti susu kental.
Analisis Masalah
Perempuan 37 tahun
Anamnesis
Keluhan
Utama : Keputihan seperti susu Riwayat
kental RPD : DM Tipe 2 tidak
terkontrol
Penyerta : gatal pd bagian intim RPK : Suami kencing nanah
berulang, kadang perih dan sejak 1 bulan yang lalu
Diagnosis Banding
panas, nyeri saat berhubungan
Kandidosis
Vaginitis Vulvitis Trikomoniasis Gonore Genitalis
Diagnosis Kerja
Tabel Diagnosis Banding
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Vulvitis • vulva terasa gatal dan • kulit vagina tampak merah dan kasar • mikroskopis untuk
mengalami iritasi • Dari vagina keluar cairan kental seperti keju mengetahui organisme
• Infeksi jamur dapat • tergantung penyebab (jamur, bakteri, parasit, penyebab
menyebabkan gatal sedang- virus) •pap smear bila curiga ada
hebat dan rasa terbakar pd keganasan
vulva dan vagina • biopsi jaringan bila
menahun dan tdk ada
respon pengobatan
Trikomoniasis • keputihan yang kekuningan • Sekret vagina seropurulen berjumlah sedikit • Mikroskopis : sediaan
dan berbau sampai banyak, encer, berwarna basah dengan NaCl 0,9%;
• Gatal pada bagian intim kekuningan/kehijauan, berbau tidak enak dan parasit dengan gerakan
•Timbul bercak merah di berbusa flagel
vagina • Dinding vagina erimatosa dan mengalami edema • Pewarnaan Giemsa:
•Rasa tidak nyaman perut • Strawberry cervix appearance :abses kecil pd parasit T.Vaginalis
bagian bawah dinding vagina dan serviks yg terlihat seperti jar. • Pewarnaan Gram : parasit
• Perdarahan pasca koitus Granulasi berwarna merah T.Vaginalis
• Perdarahan intermstrual • Dispareunia • Pewarnaan Papanicolaou :
• Iritasi inguinal dan sekitar genitalia eksterna, parasit T.Vaginalis
dapat disertai abses kecil dan maserasi • Pewarnaan Leishman:
•Vaginitis dan vulvitis meluas hingga uretritis, parasit T.Vaginalis
bartolinitis, skenitis, sistitis yg biasanya
asimtomatik
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PENUNJANG
Kandidosis • Duh vagina berwarna putih susu RINGAN : • Mikroskopis
• Gatal dan panas • Hiperemis labia-minora, introitus vagina dan • Pewarnaan Gram untuk
Genitalis • Nyeri pasca berkemih vagina terutama bagian 1/3 bawah mencari sel ragi (sel-sel
• Dispareunia • Pseudomembran berupa plak putih tunas berbentuk lonjong,
kekuningan yang terdiri dari miselia kusut gram positif), blastospora
(matted mycelia), leukosit, dan sel epitel yg atau pseudohifa (sel-sel
melekat pd dinding vagina dgn dasar erimatosa memanjang bersambung
erosif. tersusun seperti sosis)
• Fluor albus (gumpalan seperti kepala susu • Biakan agar dekstroksa
(cottage cheese) berwarna putih kekuningan, glukosa Sabaraud yang
mukoid/cair, berasal dari massa yg terlepas dari dapat ditambahi bubuk
dinding vulva/vagina mengandung bahan kloramfenikol yg disimpah
nekrotik, sel-sel epitel, jamur )dapat dalam suhu kamar atau 37
berbau/tidak derajat C selama 1-5 hari.
•Vulva erosi disertai fisura, ulserasi Hasil positif ditandai
• Edema dinding vagina, labia, hingga dengan timbulnya koloni
perineum berwarna putih (yeast-like
• Lesi satelit. colony)
BERAT :
• Edema pada labia minora
• Ulkus dangkal pada labia minora dan introitus
vagina
Gonore • Asimtomatik Tampak orifisium uretra dengan duh tubuh • Mikroskopik : swab sekret
• Sekret vagina mukopurulen disertai edema dan eritem di diplococcus gram negatif.
• Disuria daerah tersebut. • Kultur : Neisseria
• Dispareunia Gonorrhea (Media Thayer-
• Nyeri perut bagian bawah ringan Martin)
Hipotesis
Perempuan 37 tahun tersebut mengalami vulvovaginitis
INTERPRETASI DATA TAMBAHAN!
Tanda Vital
Dalam Batas Normal
Status Generalis
Dalam Batas Normal
Status Lokalis
Regio vagina dan perineum Terdapat infeksi yaitu infeksi
hiperemis, bercak-bercak putih, karena jamur
flour albus kental
Pemeriksaan Darah Rutin
Nilai yang di dapat Nilai Normal Interpretasi Data
Hemoglobiln 13,8 g/dL Pria : 13 - 18 g/dL Normal
Wanita: 12 - 16 g/dL
Hematrokrit 42 % Pria : 40% - 50 % Normal
Wanita : 35% - 45%
Eritrosit 4,3 x106/mm3 Pria: 4,4 - 5,6 x 106 sel/mm3 Normal
Wanita: 3,8-5,0 x 106 sel/mm3
Peningkatan
konsentrasi flora
normal
VAGINITIS
GEJALA KLINIS
Bau
Gatal (pruritus)
Keputihan
Dispareunia
Disuria
Hubungan PENYAKIT PASIEN dengan
riwayat DMT 2
Kadar gula dalam darah dan urin yang meningkat akan merangsang pertumbuhan Candida
albicans.
Wanita diabetes akan sangat peka terhadap keputihan karena gula di dalam darahnya yang
tinggi
Jumlah glikogen yang disekresikan oleh dinding vagina meningkat sehingga bakteri normal
Gula di dalam urin juga tertimbun pada vulva sehingga menyediakan nutrisi yang
kandidiasis.
Diagnosis
Tatalaksana
• Topikal
Farmakologi • Lokal
• Sistemik
TOPIKAL LOKAL SISTEMIK
• Larutan gentian ungu 1-2% • Klotrimazol intravaginal 500 • Amfoterisin B intravena
untuk selaput mukosa, oles 2 mg dosis tunggal, 200 mg untuk kandidosis sistemik , atau
kali sehari selama 3 hari. setiap hari selama 3 hari atau • Ketokonazol 200 mg PO 2
• Nistatin (krim, salep, emulsi) 100 mg selama 6 hari, atau kali/hari selama 5 hari, atau
• Amfoterisin B •Nistatin 100.000 U • Itrakonazol 100 mg PO 2
• Gol azol : Mikonazol 2% intravaginal seklai sehari selama kali/hari selama 3 hari atau 200
(krim, bedak), Klotrimazol, 1% 10-14 hari, atau mg PO 2 kali/hari dosis
(bedak, krim, larutan), •Amfoterisin B intravaginal 50 tunggal, atau
tiokonazol, bufonazil, mg 1 kali/hari selama 7-12 • Flukonazol 150 mg PO dosis
isokonazol, butokonazol) hari (dikombinasi dengan tunggal
• Sikloprioksolamin 1% tetrasiklin100 mg 1 kali/hari
(larutan, krim) peroral selama 7-12 hari)
• Antimikotik spektrum luas
lain
Pasien dengan keluhan duh tubuh vagina
Keluhan/gejala?
5. Hindari pemakaian sabun untuk membersihkan daerah vagina yang dapat menggeser
jumlah flora normal dan dapat merubah kondisi pH daerah kewanitaan tersebut.