Anda di halaman 1dari 35

APENDISITIS KRONIS

Reinhar rusli
11. 2017.148
DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis dan
merupakan kegawatdaruratan bedah
abdomen yang paling sering ditemukan
Apendisitis Kronis

 Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna


 membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan
dengan jaringan sekitarnya.
 menimbulkan keluhan berulang diperut kanan bawah.
 Pada suatu ketika organ ini dapat meradang akut lagi dan
dinyatakan mengalami eksaserbasi akut.
Anatomi apendiks
 Terletak di puncak sekum
 Bentuk tabung p : 7 -10cm, d : 0,7cm
 Terdapat valvula apendikularis
 Lumen menyempit dibagian proksimal
dan melebar didistal
 Vaskularisasi :
a. Apendikularis ; cabang dari
a.iliocaecalis ; cabanf dari a mesenterica
superior
EPIDEMIOLOGI

0-1 tahun : <1%

2-3 tahun : 15%

Puncak : 20-30 tahun


ETIOLOGI

Obstruksi
Bakteri
Lumen

Familial Diet
PATOFISIOLOGI

Tekanan intra
Bendungan
Obstruksi lumen
mukus
meningkat

Apendisitis akut
Aliran limfe
lokal  nyeri
terhambat
epigastrium
Sekresi
Tekanan
mukus
terus
berlanjut
meningkat

Peradangan
obstruksi vena,
mengenai
edema bertambah,
peritoneum
dan bakteri akan
setempat  nyeri
menembus dinding
kanan bawah

Apendisitis
supuratif
akut
infark dinding
aliran arteri apendisitis
apendiks +
terganggu
gangren gangrenosa

Dinding Apendisitis
pecah perforasi
Melekat
Jaringan Eksaserbasi
jaingan
parut akut
sekitar
Manifestasi Klinis

 nyeri perut kanan bawah


 Mual muntah
 Nafsu makan menurun
 Demam
Pemeriksaan Fisik

Nyeri tekan dan nyeri lepas

Nyeri tekan kontralateral/ Rovsing sign

RT: Nyeri arah jam 9-12

Psoas sign: bila apendiks menempel di m. Psoas


mayor, pada letak retrosekal retropreitoneal

Obturator sign
Alvarado Score
M • Migratory of pain (1)

A • Anorexia (1)

N • Nausea/ vomitus (1)

T • Tenderness (2)

R • Rebound tenderness (1)

E • Elevation of temperature (1)

L • Leukositosis (2)

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Pemeriksaan penunjang

 Laboratorium
-leukositosis
 Urinalisa
 Foto polos abdomen
- tidak spesifik dan tidak direkomendasikan kecuali
ada kelainan yang membutuhkan pemeriksaan foto
polos abdomen (seperti perforasi, obstruksi usus atau
batu utereter).
- gambaran udara usus abnormal, fecolith, atau
benda asing
Gambaran foto polos abdomen tampak
apendikolith (panah)
• Apendikografi

- Pemeriksaan apendikografi tidak mempunyai peran diagnosis dalam


kasus appendisitis
- Kontra indikasi: peritonitis dan curiga perforasi
- dapat untuk menegakkan diagnosis penyakit lain yang menyerupai
apendisistis
Temuan appendikografi pada appendisitis:
- Non filling appendiks
- Irregularitas nodularitas dari appendiks yang
memberikan gambaran edema
mukosa yang disebabkan oleh karena inflamasi akut.
- Efek massa pada sekum serta usus halus yang
berdekatan.

Gambaran pengisian penuh dengan kontras pada apendiks, apendiks normal


Barium Enema
• dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari
appendisitis pada jaringan sekitarnya,untuk menyingkirkan
diagnosis banding,
• sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi sebagai
metode diagnostik untuk menegakkan diagnosis
appendisitis kronis  tampak pelebaran/penebalan dinding
mukosa appendiks, disertai penyempitan lumen hingga
sumbatan usus oleh fekalit
kriteria diagnosis appendisitis :
 non filling apendiks dengan desakan lokal sekum
 pengisian dari apendiks dengan penekanan local pada
sekum
 nonfilling apendiks dengan adanya massa pelvis (kabur
pada kuadran bawah kanan dengan perubahan letak usus
halus akibat desakan)
 pola mukosa apendiks irregular dengan terhentinya
pengisian.
Gambaran foto oblique superior kanan abdomen dengan barium enema single kontras.
Tampak Sekum (C) dan appendix yang mengalami osifikasi dan kontur yang ireguler
(tanda panah).
 USG

Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dicurigai


adanya abses, menyingkirkan diagnosis banding
seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan
sebagainya.
Sensitivitas sekitar 90%
 Tanda appendisitis akut pada sonografi :
- Indentifikasi apendiks
- Struktur tubuler dengan ujung buntu pada titik nyeri
- Non-kompresibel
- Diameter 6 mm atau lebih
- Tidak adanya peristaltic
- Apendikolith dengan bayangan akustik
- Ekogenesitas tinggi non-kompersibel disekitar lemak
- Cairan disekitar lesi atau abses
- Edema dan ujung sekum
Gambaran appendisitis
: tampak penebalan dari dinding apendiks
CT Scan
dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan appendisitis.
keakuratan diagnosis CT scan rata-rata antara 93%
dan 98 % dengan sensitifitas 90-98% dan spesifitas
83-98%

Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitis.


Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari
appendisitis seperti bila terjadi abses
Gambaran CT scan tampak apendiks terinflamasi (A) dengan
apendikolith (a)
Gambaran Appendisitis perforasi dengan abses. Tampak apendikolith
(panah) dan udara dalam abses dan perubahan inflamasi dengan
penebalan dinding (panah terbuka)
Diagnosis Banding

• mual, muntah, diare mendahului rasa sakit.


Sakit perut tidak berbatas tegas.
GE Hiperperistaltik.

• RL +, trombositopenia, ht meningkat
Demam
dengue

• Pernah timbul nyeri yg sama sebelumnya,


Kelainan radang (-)
ovulasi
• lebih sering menyerang anak-anak dengan biasanya diawali
infeksi saluran napas. Lokasi nyeri perut di bawah kanan tidak
konstan dan menetap, dan jarang terjadi true muscle guarding
Limfadenitis
• didahului ge, nyeri perut, mual, NT samar terutama kanan
mesenterika

• Demam tinggi, nyeri difus, keputihan, infeksi urin, vt: nyeri


PID

• Riw.telat haid, ruptur tuba/abortus : nyeri mendadak, difus di


pelvis, syok,
Kehamilan • Vt: nyeri, peninjolan rongga Douglas,
ektopik
• demam (-)
• nyeri mendadak, teraba massa
Kista ovarium • Vt/rt: teraba massa
terpuntir

• Riw.kolik menjalar dari pinggang ke perut ke


inguinal kanan
• Eritrosituria
• Foto polos abdomen/ urografi iv
Urolitiasis • Pielonefritis : demam tinggi, mengigil, nyeri
pielum/ ureter cva, piuria
Tatalaksana
 Apendiktomi
dapat dilakukan secara terbuka ataupun dengan
cara laparoskopi. Bila apendiktomi terbuka, incise
McBurney paling banyak dipilih oleh ahli bedah
 Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
- Preoperative, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi kejadian infeksi pasca
pembedahan.
- Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam pada
pasien tanpa komplikasi apendisitis
- diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk kasus
apendisitis ruptur atau dengan abses.
- diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus apendisitis
ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI

Perforasi

Peritonitis

Masa
periependikuler
Prognosis

 Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi


prognosisnya baik. Kematian dapat terjadi pada
beberapa kasus. Setelah operasi masih dapat terjadi
infeksi pada 30% kasus apendix perforasi atau apendix
gangrenosa.
 Serangan berulang dapat terjadi bila appendiks tidak
diangkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai