Anda di halaman 1dari 83

 Penyebab : Virus, bakteri, jamur,

protozoa, ektoparasit

 PMS  kejadian meningkat


penyebaran meningkat

Kemandulan
Gangguan kehamilan
Gangguan pertumbuhan / Kecacatan
Kanker
GEJALA PMS :
1. PMS dengan duh tubuh
2. PMS dengan luka
3. PMS dengan benjolan/ tumbuhan
pada kemaluan
4. HIV/ AIDS
Gonore (kencing nanah)
Definisi
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
organisme gram (-)  Neisseria gonorrhoeae

diplokokus, berbentuk biji kopi, ukuran 1.6 x 0.8


µm, non motil, spora (-), obligat anaerob
intraseluler dan ekstraseluler, optimal pada suhu
35 - 37°C, pH 7.2 – 7.6, tidak tahan udara bebas
dan kering, tidak tahan zat desinfektan
Gejala Klinis

- Masa tunas 2 – 5 hari


- ♂  infeksi pertama : uretritis
Gejala : rasa gatal dan panas di sekitar oue, disuria,
polakisuria, duh tubuh, nyeri ereksi
Komplikasi :
a. Lokal : Tysonitis, parauretritis, Litritis, cowperitis
b. Asenden : prostatitis, vesikulitis, funikulitis,
epididimitis, trigonitis

- ♀  infeksi pertama : servisitis


Gejala : asimtomatik, kadang rasa nyeri perut bawah
Komplikasi :
a. Lokal : parauretritis, Bartholinitis
b. Asenden : salpingitis, PID
- Komplikasi ekstragenital :
orofaringitis, proktitis, konjungtivitis
- Komplikasi diseminata :
artritis, dermatitis, meningitis,
miokarditis, endokarditis, perikarditis
Diagnosa

♂  Ax : rasa panas dan gatal, disuria, polakisuria,


duh tubuh uretra (mukopurulen)
Pmx klinis : oue eritema, edematosa, ektropion

♀  Ax : asimtomatik, nyeri perut bawah , disuria,


duh tubuh uretra (mukopurulen)
Pmx klinis :
serviks tampak merah dengan erosi dan
sekret mukopurulen
oue tampak merah, edematosa, sekret
mukopurulen
- Bahan sediaan diambil dari :
♂ : duh tubuh dari uretra (heteroseksual : faring)
♀ : endoserviks, rektum, uretra, muara kelenjar
Bartholin, faring
- Pemeriksaan Pembantu :
1. Sediaan langsung  pewarnaan gram : gram (-),
diplokokus, seperti biji kopi
2. Kultur
3. Pemeriksaan tambahan :Tes Thomson / tes 2 gelas
Interpretasi :
Gelas I Gelas II Arti
Jernih Jernih tidak ada infeksi
Keruh Jernih uretritis anterior
Keruh Keruh panuretritis
Jernih Keruh tidak mungkin
Pengobatan
Penisilin
Seftriakson
Spektinomisin
Siprofloksasin
PMS DENGAN
GEJALA LUKA :

Sifilis ( raja singa )


Herpes Genitalis
Ulkus molle
DIFINISI
SIFILIS adalah :
 Penyakit menular
 Kronis
 Sistemik sejak awal
 Manifestasi klinik : - Florid
- Laten
 Menular pada bayi dalam kandungan
 Respons baik terhadap penisilin
ETIOLOGI

 Treponema pallidum (Spirocheta pallida)


 Bentuk spiral,6-12 u,5-20 lekukan
 Bergerak lincah
 Tidak dapat dibiakkan (media artifisial)
 Identifikasi :
 Mikroskop lapangan gelap
 Percobaan hewan
KLASIFIKASI
I. Sifilis didapat ( acquired syphilis)
1. Sifilis dini
- Sifilis primer
- Sifilis sekunder
- Sifilis laten dini
2. Sifilis kasip
- Sifilis laten kasip
- Sifilis tersier
3. Sifilis kardiovaskuler
4. Sifilis saraf
SIFILIS PRIMER
 Waktu inkubasi = 3-5 minggu
 Klinis :
- Ulkus durum afek primer
- Ulkus durum
+ pemb. kel. limfa reg. primer komplek
 Lokalisasi :
 Genetalia eksterna
 Ekstra genital Laki + Wanita
SIFILIS SEKUNDER
 6-8 minggu setelah afek primer
 Bersifat sistemik  gejala umum
 Sangat infeksious
 Efloresensi : Kulit, mukosa, kel. Limfa,
organ tubuh lain
 Kulit : bentuk makuler, papuler, pustuler
 Mukosa : bercak mukous, rhagaden,
kadet papel
 Limfoma generalisata
SIFILIS LATEN DINI
 Beberapa minggu – beberapa bulan
setelah sifilis sekunder
 Tidak ada gejala klinis
 TSS (STS) positif
 Dapat terjadi relaps  stadium rekuren
SIFILIS KASIP
 Sifilis tersier 3-10 tahun setelah afek
primer
 Bentuk lesi : gumma : noduler, ulsera
 Lokalisasi :
Mulut, palatum, laring, faring,
septum nasi dapat terjadi perforasi
DIAGNOSE
1. Pemeriksaan klinis
Anamnesa :
koitus suspektus, partner seksual
pengobatan sebelumnya dll
gejala klinis
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan histologi
4. Pemeriksaan radiologi
5. Pemeriksaan cairan otak
SIFILIS KARDIOVASKULER
 10 % dari kasus sifilis tak diobati
 10-20 tahun setelah periode laten
 Insufisiensi koroner dan aneurisma

SIFILIS SARAF
 10 % dari kasus sifilis tak diobati
 10-30 tahun setelah periode laten
SIFILIS KONGENITAL
 Penularan terjadi pada kehamilan > 4bulan
 Abortus < 4 bulan tidak pernah terjadi mati
dalam kandungan, partus imaturus /
prematusus lahir dengan sifilis kongenital
dini
 Lahir normal  sifilis kongenital kasip
 Lahir sehat
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

 Pem. Mikroskop lapangan gelap


 Pem. TSS (Tes Serologis Sifilis)
darah dan cairan otak

 Tes antigen non treponema :


VDRL, Khan, Waserman, RPR
 Tes Treponema :
TPHA, TPI, FTA, FTA Abs.
PENGOBATAN

 Obat pilihan : Penisilin


 Alergi penisilin :
Tetrasiklin, Eritromisin
ULKUS MOLE
Penyakit menular seksual akut yang
disebabkan oleh H. ducreyi basil gram
negatif, anaerobik fakultatif dengan
gejala khas berupa ulkus nekrotik yang
nyeri pada tempat inokulasi dan sering
disertai supurasi kelenjar getah bening
regional
Gejala klinis
 Masa inkubasi 1- 14 hari, rata-rata kurang dari
7 hari
 Sifat-sifat ulkus
 Kebanyakan multipel, jarang soliter
 Lunak pada perabaan
 Tidak terdapat indurasi
 Berbentuk cawan
 Tepi tidak rata
 Dinding sering bergaung dan dikelilingi halo yang
eritematous
 Dasar ulkus kotor tertutup jaringan nekrotik
 Pada perabaan terasa nyeri
 Predileksi pada pria:
 Permukaan mukosa preputium, sulkus koronarius,
frenulum penis, Batang penis
 Dapat juga di uretra, skrotum, perineum atau anus

 Predileksi pada wanita :


 Labia, klitoris, fourchette, vestibuli
 Anus, serviks

 Lesi ekstragenital
 Gejala sistemik jarang timbul
 Sering didapatkan limphadenitis inguinalis (bubo)
Sedian hapus
 Diambil bahan dari tepi ulkus atau dasar
ulkus
 Dibuat hapusan pada gelas alas
 Difiksasi di atas api
 Diwarnai dengan pewarnaan gram, unna-
pappenhein, wright atau giemsa
 Tampak gambaran “rel kereta api” atau
“school of fish”
Penatalaksanaan
Terapi sistemik :
 Ciprofloxasin
 Eritromisin
 Azithromycin
Terapi lokal:
 Lesi dini yang kecil diberi NaCl fisiologis
 Nodul supuratif tidak di insisi, kalau bisa dilakukan
pungsi untuk mencegah pecah spontan dan
terbentuk saluran sinus
HERPES GENITALIS
Herpes genitalis adalah infeksi pada genital dan
sekitarnya yang disebabkan oleh herpes simplex virus
(HSV) terutama tipe 2 (dapat pula oleh tipe 1 )
Gejala klinis :
 Inkubasi 2 – 12 hari (terbanyak 4 hari)
 infeksi primer dimulai dari makula-papular dan
menjadi gerombolan vesikel ( dapat juga tunggal )
yang pecah dalam beberapa hari membentuk erosi
(gejala klasik)
 nyeri pada lesi disertai dengan adenopati regional
 Gejala konstitusi seperti demam, sakit kepala,
malaise, dan mialgia
Herpes genitalis rekuren

 Umumnya rekurensi lebih ringan dan lebih bersifat


lokal daripada episode pertama.

Penatalaksanaan
 Simtomatik : Analgesik
 Diberikan anti virus bila gejalanya berat
 Non medika mentosa :
- Abstinensia seksual / pemakaian kondom bila ada lesi
- Konseling
- Bila memungkinkan pemeriksaan pasangan seksual
PMS DENGAN
TUMBUHAN GENITAL :

Kondiloma akuminatum ( kutil


kelamin / jengger ayam)
KONDILOMA AKUMINATA
Penyakit menular seksual krn Virus Papiloma Humanus
(HPV) tipe tertentu dgn kelainan berupa fibroepitelioma
pada kulit dan mukosa

Masa Inkubasi: 1- 8 bulan ( rata-rata 2-3 bln)


Distribusi:
 Anogenital :
Pria : perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans
penis, muara urethra eksterna, korpus dan pangkal penis,
scrotum
Wanita : daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina,
kadang pada portio uteri, perianal
 Non Anogenital : Crural folds, Conjungtival, nasal, oral,
laryngeal,trchaeal warts
• Btk Akuminata:
~ terutama di daerah lipatan dan lembab
~ terlihat vegetasi bertangkai dgn permukaan yg
berjonjot spt jari

 Bentuk Papul:
Di dapatkan didaerah dgn keratinisasi
sempurna,seperti batang penis, vulva bag lateral,
daerah perianal dan perineum kelainan berupa papul
yg permukaan yg halus dan licin, multiple secara
diskrit

 Bentuk Datar:
Terlihat sebagai makula.
Baru terlihat setelah dilakukan tes asetat.dan
dengan bantuan kopolsopi.
PENATALAKSANAAN

Tergantung besar, lokalisasi, jenis, jumlah lesi,


serta ketrampilan dokter yang melakukan
pengobatan

Bedah kaustik, bedah listrik, bedah beku,


bedah skalpel
AIDS
(ACQUIRED IMMUNO
DEFFICIENCY SYNDROME)

AIDS adalah suatu sindroma atau


kumpulan gejala penyakit dengan
karakteristik defisiensi imun yang berat
dan merupakan manifestasi stadium
akhir infeksi HIV.
CARA PENULARAN
 Sexual: homoseks, heteroseks
 Parenteral dengan darah atau produk darah
 Secara vertikal dari ibu ke anak

 Didalam tubuh manusia:


- banyak: darah, semen, cairan otak (LCS)
- sedikit: air mata, seni, ludah, ASI, sekret vagina.

PATOGENESIS
 Infeksi virus HIV, menyerang:
- Limfosit T4 pada reseptor CD4.
- Monosit, makrofag, sel dendrit, sel Langerhans dan
sel mikroglia.
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan terdiri dari:
- Pengobatan
- Perawatan
- Rehabilitasi
- Edukasi
PERAWATAN

 Isolasi protektif
 Isolasi preventif
REHABILITASI
 Dukungan mental psikologi
 Mengubah perilaku resiko tinggi menjadi
perilaku tidak beresiko
 Mempertahankan kondisi tubuh yang baik
 Menemukan solusi permasalahan yang
berkaitan dengan penyakitnya
EDUKASI
 Mendidik pasien dan keluarganya tentang
bagaimana menghadapi kenyataan hidup
bersama AIDS, kemungkinan diskriminasi
dari masyarakat sekitar, tanggung jawab
keluarga, teman dekat atau masyarakat
lain
 Cara hidup sehat menghindari kebiasaan
yang dapat merugikan kesehatan
PROGNOSIS
 Infeksi HIV yang berulang dan pemajanan
terhadap infeksi-infeksi lain, seperti virus
Herpes Simpleks, CMV dan EBV
mengakibatkan progresivitas penyakit
 Median Survikal pasien AIDS adalah
antara 1-2 tahun untuk negara maju dan
kurang dari 1 tahun untuk negara yang
sedang berkembang
HERPES ZOOSTER
MOLUSCUM KONTAGIOSUM
ORAL HAIR LEUKOPLAKIA
ERYTHEMATOUS
PSEUDOMEMBRANOUS
CANDIDIASIS OF TONGUE
KRIPTOKOKOSIS KUTIS
SEKIAN

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai