Anda di halaman 1dari 21

LOGO

PENERAPAN KOMUNIKASI
SBAR DALAM HANDOVER
KEPERAWATAN

Ns. ANDARA MAURISSA, MNS


www.themegallery.com
Insiden Keselamatan Pasien
Di Dunia dan Di Indonesia
Angka kematian akibat KTD pada
pasien rawat inap yang berjumlah 33.6 RS Utah dan Colorado (2000), KTD 2.9%,
juta di seluruh Amerika berkisar 44.000 6.6% meninggal.
– 98.000 per tahun (IoM, 1999) New York: KTD adalah
sebesar 3.7% dengan
angka kematian 13.6%
(IoM, 1999)

4500 rekam medis pada 15


RS di Indonesia
menunjukkan angka KTD
yang tinggi, 8.0 – 98.2%
untuk diagnostic error dan
4.1 – 91.6% untuk
medication error (Utarini,
2011)

Amerika, Inggris, Denmark,


dan Australia ditemukan KTD
dengan rentang 3.2 – 16.6%
(WHO,2004)
Program keselamatan pasien di
Indonesia
WHO memulai program keselamatan pasien tahun 2004. Tingginya angka insiden di Dunia
di respon cepat oleh indonesia dengan mencanangkan keselamatan pasien di Indonesia.

Payung hukum:
Panduan UU No. 44 thn Keselamatan
nasional 2009 ttg RS pasal
Pertama
keselamatan 43 serta PMK No. Pasien
sekali
dicanangkan pasien 1691 tahun 2011
ttg KP di RS

2005 2006 - 2008 2006


Laporan KKPRS (2007-2010)
insiden keselamatan pasien
423 laporan

58,33%
03. Dokter
33,33 %

8,33%
01.Keperawatan
Keperawatan merupakan unit terbesar
yang sering ditemukan adanya insiden 02.Lain2: farmasi, sarana pra sarana,
radiologi, PMI, CS, dsb
Komunikasi adalah penyebab terbesar
terjadinya insiden
1. JCAHO (1995-2004)
- komunikasi adalah akar penyebab
sekitar 65% dari 2.966 kejadian sentinel

1 2. Karen (2007)

2
- 67% dari 2.900 sentinel events di
Amerika Serikat pada 1995-2005
disebabkan oleh miskomunikasi

3 3. Wakefield (2007)
- 2004 hingga 2005, 25-41% dari
kejadian sentinel di Australia disebabkan

4
oleh miskomunikasi

4. Kusumapradja (2012)
- 66% kejadian sentinel yang dilaporkan
disebabkan oleh permasalahan komunikasi
Komunikasi SBAR
Sejarah SBAR

SBAR diadopsi untuk pelayanan kesehatan


Leonard, Graham, oleh Kaiser Permanente sebagai model
& Bonacum, 2004
atau kerangka komunikasi  sebelumnya
sebagai alat komunikasi militer

Schneider, komunikasi SBAR dikembangkan sebagai


2005 alat komunikasi yang baku antar tim di RS

membuat form komunikasi SBAR yang dapat


Haig (2006) dipergunakan dalam komunikasi antara
perawat
Lanjutan…….
Sejarah SBAR

American College of Healthcare Executive


Dingley, Dougherty, dan American College of Nurse Executive
Derig & Persing,
2008 menyetujui penggunaan SBAR

SBAR meningkatkan kualitas handover perawat


 diajarkan pd mhs perawat sebagai roleplay
Goupil, 2009 handover (Ascano, 2008) hasilnya dapat
meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa

RSUP Fatmawati mengembangkan SBAR sejak


Tahun 2012, RSCM juga telah mengembangkan,
RSUP Arifin Ahmad Pekanbaru, RS Swasta yang
Indonesia
Telah/akan akreditasi JCI telah mengembangkan SBAR
RS Siloam, RS Bunda Jakarta, RS Bunda Margonda,
RS Premier Jati Negara, dsb
Hasil penelitian komunikasi
angka KTDSBAR
berkaitan dengan
kesalahan obat SBAR merupakan
menurun dari 30 Haig, teknik yang efektif
menjadi 18 kasus Sutton, Leonard, yang telah terbukti
per 1000 pasien & Whittington Graham, untuk meningkatkan
perhari (2006) & Bonacum kepuasan
(2004) interdisipliner dalam
komunikasi
meningkatkan
komunikasi antar
individu dan tim,
Velji, et all meminimalisir risiko dalam
mempengaruhi
budaya (2008) perawatan intensif, gawat
keselamatan di darurat, kamar operasi,
McFerran peningkatan kepuasan
RS
Nunes pasien dan staf, hasil klinis,
Pucci, komunikasi tim, dan
data yang disampaikan
& Zuniga (2005) keselamatan pasien
akurat, waktu
berkomunikasi dalam
handover menjadi lebih
singkat, komunikasi
menjadi lebih efektif, ThemeGallery is a Design Digital
Rachmah Content & Contents mall
setiap perawat memiliki
kerangka dalam (2012) developed by Guild Design Inc.
berkomunikasi, dan lebih
percaya diri
Penelitian Penerapan Komunikasi SBAR
dalam handover – Rachmah (2013)
merupakan penelitian kuantitatif – quasi eksperimen pre post test, dilakukan pada 2 RS
swasta, sampelnya 84 orang perawat, dilakukan selama + 6 bulan

RS X (Kel. Intervensi) RS Y (Kel. Kontrol)

ThemeGallery is a
Design Digital Content &
Description of Contents mall developed
the contents by Guild Design Inc.

Teknis
Penelitian
ThemeGallery is a
Design Digital Content &
Description of Contents mall developed
the contents by Guild Design Inc.
Uji Statistik yang digunakan pada Penelitian Penerapan
Komunikasi SBAR dalam handover – Rachmah (2013)
Komunikasi SBAR
Apakah yang dimaksud dengan komunikasi SBAR?
penjelasan ringkas yang berhubungan
dengan riwayat pasien terdahulu, diagnosa
medis/keperawatan, intervensi yang sudah
Background diberikan hingga hari terakhir, keefektivan dari
intervensi yang sudah diberikan dalam bentuk
respon pasien, dan riwayat alergi

menjelaskan
Situation SBAR penilaian perawat
Assesment mengenai kondisi pasien
nama pasien,
yang dianggap perlu
tanggal
diinformasikan dan
masuk/hari
mengalami gangguan
rawat, kondisi
terkini dari
pasien tindakan yang dibutuhkan untuk segera
dilakukan terkait kondisi pasien, tindakan
Recomendation
apa yang tidak dapat dikerjakan/ selesaikan
selama bersama dengan pasien, tindakan
yang memerlukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lain, pemeriksaan tambahan,
atau perlu perencanaan tambahan
DAFTAR
SINGKATAN
BAKU YANG
TIDAK BOLEH
DIGUNAKAN.

“ WRITING
DOWN “
“READING CRITICAL
BACK “ , RESULT VALUE/
KOMUNIKASI
NILAI-NILAI
“REPEAT EFEKTIF
PEMERIKSAAN
BACK “ YANG KRITIS
“CHEK
BACK “

“ HAND-OFF
COMMUNICA
TIONS “
S SITUATION
- nama. Umur, tgl masuk, hari
perawatan, dr yg merawat
- diagnosa medis dan masalah
kep yg belum dan sdh teratasi

B BACKGROUND
- keluhan utama, intervensi yg
telah dilakukan, respon pasien 
diagnosa kep.
- riwayat alergi, rwyt pembedahan,
pemasangan alat invasif dan obat/
infus
- pengetahuan pasien/ kel  D/ medis
A ASSESSMENT
- Jelaskan  hasil pengkajian pasien
terkini  tanda vital, pain score, tk
kesadaran, status restrain, risiko
jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal
yg kritis, dll.
- hasil investigasi yg abnormal
- informasi klnik lain yg mendukung

R RECOMMENDATION
- rekomendasi intervensi keperawatan
yg perlu dilanjutkan ( refer ke nursing
care plan) termasuk discharge
planning
- edukasi pasien/ keluarga
Contoh : SBAR
• Situation : Dr.Anwar, Saya Ani, dari Ruang
Melati. Bpk. Djoko mengalami
distress pernafasan.

• Background: Bpk. Djoko, 60 tahun, dengan COPD


berat, yang keadaannya semakin
menurun dan saat ini kondisinya
semakin memburuk.

• Assessment: Suara nafas makin menurun pada


paru kanan. Kemungkinan Bpk.
Djoko mengalami Pneumothoraks.

• Recommendation: Menurut saya, apakah ia perlu chest x-


ray ?
Saran
Untuk menerapkan komunikasi SBAR dalam
handover sebagai salah satu upaya dalam
meningkatkan keselamatan pasien di RS,
Menjadikan komunikasi SBAR
Bidang keperawatan harus komitmen untuk
sebagai standar dalam
dengan membuat aturan kebijakan terkait
handover
komunikasi SBAR sebagai komunikasi standar
dalam handover keperawatan di RS.
.
RS Pelayanan Keperawatan

Peneliti Selanjutnya Pendidikan Keperawatan

Mengembangkan komunikasi Komunikasi SBAR merupakan salah satu strategi yang


SBAR di RS lainnya sebagai dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan
upaya dalam meningkatkan pasien, sehingga peneliti menganggap perlu bagi pihak
keselamatan pasien di RS -- pendidikan untuk mensosialisasikan atau mengajarkan
SIM. komunikasi dengan teknik SBAR kepada peserta didik
terutama dalam handover untuk meminimalisir
kesalahan dalam pengelolaan pasien di RS.

Saran
LOGO

Add your company slogan

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai