Anda di halaman 1dari 44

KEMATIAN AKIBAT

ASFIKSIA MEKANIK &


TENGGELAM

dr. A. Indra Gunawan, SpAn


Latar Belakang

• Asfiksia merupakan penyebab kematian terbanyak yang


Penyebab ditemukan dalam kasus kedokteran forensik.
Kematian

• Asfiksia yang diakibatkan oleh karena adanya obstruksi pada


saluran pernafasan disebut asfiksia mekanik. Asfiksia jenis inilah
Asfiksia yang paling sering dijumpai dalam kasus tindak pidana yang
Mekanik menyangkut tubuh dan nyawa manusia.

• Mengetahui gambaran asfiksia, khususnya pada postmortem


serta keadaan apa saja yang dapat menyebabkan asfiksia,
Gambaran khususnya asfiksia mekanik mempunyai arti penting terutama
Asfiksia dikaitkan dengan proses penyidikan.
ASFIKSIA MEKANIK

dr. A. Indra Gunawan, SpAn


Definisi Asfiksia
 Keadaan yang ditandai dengan terjadinya
gangguan pertukaran udara pernafasan
 Oksigen darah berkurang(hipoksia)
 Peningkatan CO2(hiperkapnia)
 Organ tubuh mengalami kekurangan
oksigen
 kematian
Etiologi:
1. ALAMIAH :
- PENYAKIT SAL NAFAS.
2. MEKANIK :
- TRAUMA
- SUMBATAN SAL. NAFAS.
3. KERACUNAN :
- CNS DEPRESANT.
Asfiksia Mekanik
 Mati lemas akibat udara pernafasan
terhalang masuk ke saluran pernafasan
oleh berbagai kekerasan yang bersifat
mekanik
Fase Asfiksia
1. Fase dispnea
2. Fase Konvulsi
3. Fase Apnea
4. Fase akhir
Ada 4 stadium gejala / tanda dari
asfiksia
Fase dispneu / Fase akhir /
Fase konvulsi Fase apneu
sianosis terminal / final
• Berlangsung • Berlansung kira- • Berlangsung • Paralisis pusat
kira-kira 4 kira 2 menit. kira-kira 1 pernapasan
menit. • Awalnya berupa menit. lengkap.
• Pernapasan kejang klonik • Depresi pusat • Denyut jantung
terlihat cepat, lalu kejang tonik pernapasan beberapa saat
berat. kemudian (napas lemah), masih ada lalu
• Nadi teraba opistotonik. kesadaran napas terhenti
cepat. • Kesadaran mulai menurun kemudian mati.
• Tekanan darah hilang, pupil sampai hilang
terukur dilatasi, denyut dan relaksasi
meningkat. jantung lambat, spingter.
dan tekanan
darah turun.
Tanda Asfiksia pada jenazah
1. Sianosis
2. Lebam mayat (livor Mortis)
1. Lebih gelap
2. Lebih luas
3. Lebih cepat terbentuk
3. Busa halus:
1. Depan hidung dan mulut
2. Saluran pernafasan
Tanda Asfiksia pada jenazah(2)
4. Darah berwarna lebih gelap dan encer
5. Perbendungan sirkulasi pada seluruh
organ tubuh
6. Petekie/tardieu’s spot/bintik perdarahan,
pelebaran pembuluh darah
7. Edema paru
Tanda Kardinal (Klasik) Asfiksia

1. Tardieu’s spot (Petechial hemorrages)


 Ditemukan pada jaringan longgar, seperti
kelopak mata, dibawah kulit dahi, kulit
dibagian belakang telinga, circumoral skin,
konjungtiva dan sklera mata. Selain itu
juga bisa terdapat dipermukaan jantung,
paru dan otak, mukosa laring dan faring.
Cont’d
2. Kongesti dan Oedema
 Terjadi akibat bendungan pada pembuluh
darah
3. Sianosis
 terjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb
tereduksi (Hb yang tidak berikatan dengan
O2).
4. Tetap cairnya darah
 Terjadi karena peningkatan fibrinolisin paska
kematian
Gambaran Postmortem pada
Asfiksia.
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam

• Dapat ditemukan sianosis pada bibir, • Darah berwarna lebih gelap dan lebih
ujung - ujung jari dan kuku encer
• Warna lebam mayat ( livor mortis ) merah • Busa halus di dalam saluran pernafasan.
- kebiruan gelap akan terbentuk lebih • Petekie dapat ditemukan pada mukosa
cepat. usus halus, epikardium pada belakang
• Terdapat busa halus pada hidung. jantung daerah aurikuloventrikular,
• Gambaran perbendungan pada mata subpleura viseralis paru terutama di lobus
berupa pelebaran pembuluh darah bawah pars diafragmatika dan fissura
konjungtiva bulbi dan palpebra berupa interlobaris, kulit kepala sebelah dalam
bintik - bintik perdarahan yang terutama daerah otot temporal, mukosa
dinamakan sebagai tardeou’s spot. epiglottis dan daerah subglotis.
• Kelainan - kelainan yang berhubungan
dengan kekerasan, seperti fraktur laring,
perdarahan faring terutama bagian
belakang rawan krikoid ( pleksus vena
submukosa dengan dinding tipis ).
ASFIKSIA MEKANIK
1. PEMBEKAPAN/SMOTHERING.
2. GAGGING & CHOKING.
3. PENCEKIKAN.
4. PENJERATAN / STRANGULASI.
5. GANTUNG / HANGING.
6. TRAUMATIC ASFIKSIA.
Asfiksia Mekanik

• Mati lemas yang


terjadi bila udara
pernapasan
terhalang memasuki
Definisi saluran pernapasan
oleh berbagai
kekerasan (yang
bersifat mekanik)
MEKANISME
• Penutupan saluran napas bagian atas: Pembekapan (smothering) dan
Obstruksi Penyumbatan (gagging dan choking)

• Penekanan dinding saluran nafas: Penjeratan (strangulation)Pencekikan


(manual strangulation, throttling),Penggantungan (hanging)
Penekanan

Asfiksia
• Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)
Traumatik

• Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning)


Tenggelam
PEMBEKAPAN
 Tanda kekerasan yang ditemukan
tergantung :jenis dan kekuatan benda
yang digunakan
 Kekerasan yang mungkin ditemukan:
 Luka lecet tekan/goreskuku pada hidung,
pipi, dagu, bibir
 Luka memar bibir bagian
dalam,gusi,lidah,kepala bagian belakang
PEMBEKAPAN
1. SUICIDE SMOTHERING :
- MENTAL PSYCHOSIS
2. ACCIDENTAL SMOTHERING :
- OVERLYING BABY , GEMPA BUMI
3. HOMICIDAL SMOTHERING :
- BAYI P.A.S.
- TUA, SAKIT, PENGARUH ALKOHOL
GAGGING & CHOKING
 Sumbatan jalan nafas benda asing
 Gagging orofaring
 Choking laringofaring
 Sebab Kematian:
 Asfiksia
 Reflek vagal
GAGGING & CHOKING
1. Bunuh diri kelainan jiwa
2. Pembunuhanbayi,fisik lemah
3. Kecelakaantersedak, regurgitasi
makanan

Pemeriksaan jenazah: benda asing di dalam


saluran pernafasan
PENCEKIKAN
 Penekanan leher dengan tangan dinding
sal nafas bag atas tertekanpenyempitan
saluran pernafasanudara tidak bisa
lewat
 Mekanisme kematian:
 Asfiksia
 Reflek vagal  rangsangan pada carotid
body(jarang)
Pemeriksaan jenazah
 Luka lecet kecil kecil berbentuk bulan sabit
di leher kuku
 Luka memar pd kulit, otot bagian dalam
leher
 Patah tulang lidah unilateral
 Patah tulang rawan gondok unilateral
 PERBENDUNGAN –MUKA/KEPALA
PENJERATAN
 Jeratjejas jerat/simpul
 Beda Bunuh diri jeratpembunuhan
 JEJAS = LUKA LECET TEKAN
1. MENDATAR ,SELURUH LEHER
2. DIBAWAH RAWAN GONDOK.
3. SIMPUL MATI
PENJERATAN(2)
 Mekanisme Kematian:
 Asfiksia
 Reflek vasovagal
 Jerat masih terdapat di leher 
 Disimpan
 Dibuka dengan tehnik yang benar (digunting
serong pd tempat yg berlawanan dg simpul)
 Simpul harus diamankan
PENJERATAN(3)
 Gambaran jejas bervariasi:
 Jerat lunak,lebar jejas tidak ditemukan
 Jerat kasar luka lecet tekan(kulit
mencekung berwarna coklat,perabaan kaku
spt kertas perkamen)
 Otot leher resapan darah
GANTUNG / HANGING
 JEJAS JERAT ;
1. MENGARAH KEATAS KE SIMPUL
MENGHILANG PADA B.RAMBUT
2. DIATAS RAWAN GONDOK
3. SIMPUL HIDUP
 LEBAM MAYAT PD UJUNG EXT. DAN
GENITALIA EXTERNA
GANTUNG / HANGING(2)
POSISI GANTUNG :
1. KOMPLIT HANGING
2. INKOMPLIT HANGING ;
A. DUDUK/ BERLUTUT
B. BERBARING TERLUNGKUP
GANTUNG / HANGING(2)
LETAK SIMPUL :
1. TYPICAL HANGING: BLK KEPALA
2. ATYPICAL HANGING :
- SAMPING LEHER KIRI,KANAN
- DEPAN.
SEBAB KEMATIAN (GANTUNG)
1. ASFIKSIA.
2. ANOKSIA JARINGAN OTAK.
JERAT KECIL&KERAS,
LETAK SIMPUL, POSISI GANTUNG
3. VAGAL REFLEX.
4. FRAKTUR OS CERVICAL
 KASUS HUKUM GANTUNG.
PEMBUNUHAN & BUNUH DIRI
KASUS GANTUNG
1. ALAT PENJERAT :
SIMPUL,LILITAN,ARAH.
2. KORBAN :
JEJAS DILEHER,PERLAWANAN
LUKA LAIN, JARAK DG LANTAI.
3. T.K.P. :
LOKASI,KONDISI,PAKAIAN,SURAT
TENGGELAM
TENGGELAM / DROWNING

 Definisi : masuknya air ke dalam saluran


pernafasan
 Seluruh tubuh terbenam/hanya wajah
yang terbenam
 Sudah meninggal baru masuk
air/meninggal ketika berada didalam air
JENIS2 DROWNING :

1. Wet Drowning
2. Dry Drowning
3. Secondary Drowning
4. Immersion Syndrome
WET DROWNING

TENGGELAM YANG DI AIR TAWAR : (Hypotonik)

Air masuk aliran darah Hemodilusi Hemolisis

Ion K. Fibralasi Ventrikel Tek.darah

Cerebral Anoksi  dalam 5 menit


TENGGELAM DI AIR ASIN (Hypertonik) :

Konsentrasi elektrolit > dari darah air ditarik dari sirkulasi

Pulmonal Ke jaringan Interstitial Oedem Pulmonal

Haemokonsentrasi Sirkulasi lambat

payah jantung  dlm 8 – 9 menit.


SEBAB KEMATIAN LAIN AKIBAT TENGGELAM

- Asphyxia akibat Spasme Larynx


Gangging & Choking

- Vagal Reflex
TUJUAN PEMERIKSAAN JENAZAH

1. Tentukan identitas korban


2. Apakah korban masih hidup waktu tenggelam
3. Apakah sebab kematiannya
4. Faktor2 apa yg berperan pada proses
kematian
5. Tempat dimana korban pertama kali
tenggelam
Untuk itu perlu pem.teliti

1. Pemeriksaan luar jenazah

2. Pemeriksaan dalam jenazah

3. Pemeriksaan Laboratorium
*PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH :

Tanda2 terendam dalam air

1. Basah, berlumuran pasir, lumpur, dll

2. Telapak tangan & kaki keriput

(Washer Woman Hand)

3. Kulit permukaan kasar Kulit bebek

(Cutis Anserina)
Tanda-tanda Intravital

1. Kaku pada sebagian otot/cadaveric Spasme


Posisi & Kekuatan sesuai Orang hidup.
2. Luka2 lecet  gesekan / benturan dalam air
Luka2 lecet  tempat2 lain  kekerasan pd
kasus pembunuhan
3. Busa halus pd hidung & mulut
4. Perdarahan / pelebaran pembuluh darah pada
mata
4. Membusuk cairan aspirasi di paru

infiltrasi ke rongga dada.

Bila > 100 cc kemungkinan besar

tenggelam.

5. Lambung dapat sangat membesar, isi air,

lumpur, dll diusus halus.

6. Otak, hati, ginjal tanda perbendungan


PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

1. Adanya diatome ganggang bersel satu bila

pd.pem. di paru2 ditemukan 4 –5 diatome berarti

orang masih hidup.

a. pemeriksaan lung swab sediaan langsung

b. pemeriksaan destruksi jaringan

2. Pem.darah jantung bilik kiri dan bilik kanan. Berat

jenis & kadar elektrolitnya Mg, beda > 10%

sokong diagnosa.

3. Pem. Keracunan (kalau perlu)

4. Pem. Mikroskopik jaringan (histologi forensik)


DIAGNOSA KEMATIAN
AKIBAT TENGGELAM

Pada mayat segar mudah ditegakkan


2
berdasarkan pemeriksaan tersebut diatas.
Pada mayat busuk pemeriksaan diatome
saja.

Anda mungkin juga menyukai