Anda di halaman 1dari 1

1. Dr. W. L. G.

Lemaire (mantan guru besar UI) dalam bukunya “Het Recht in


Indonesia” menuliskan banyaknya segi dan luasnya isi hukum itu, tidak
memungkinkan perumusan hukum dalam suatu definisi tentang apakah sebenarnya
hukum itu, namun tidak berarti bahwa tidak perlu ada definisi atau batasan tentang
hukum maka dari itu ada beberapa pandangan dalam mendefinisikan hukum tersebut,
salah satunya menurut J. C. T. Simorangkir, SH, hukum adalah peraturan yang
bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat dan terhadap pelanggaran aturan tersebut dapat dikenai sanksi berupa
hukuman tertentu.
2. Unsur hukum terdiri dari 4 antara lain ; peraturan mengenai tingkah laku manusia
dalam masyarakat, diadakan oleh badan resmi yang berwajib, bersifat memaksa, serta
adanya sanksi terhadap yang melanggar peraturan.
3. Ciri- ciri dan sifat hukum ; berisi perintah dan larangan dan bersifat memaksa (harus
ditaati),
4. “As a tool of social control” dan “As a tool of social engineering” merupakan peranan
dari adanya sebuah hukum.
5. Tujuan hukum ada 5 antara lain ; adanya kepastian hukum, keadilan,
kemanfaatan/kesejahteraan, ketertiban, serta keamanan.
6. 4 asas berlakunya Undang-Undang yaitu Undang-Undang tidak berlaku surut, lex
posteriori derogat legi priori, lex posteriori derogat legi inferiori, dan lex specialis
derogat legi generalis.
7. Ada 4 norma atau kaidah yang berlaku di masyarakat yaitu norma kesopanan, norma
kesusilaan, norma agama dan norma hukum.
8. Azas hukum kesehatan ; azas perikemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Tuhan
Yang Maha Esa, Azas manfaat, Azas adil dan merata, Azas perikehidupan dalam
keseimbangan.
9. 4 Upaya kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat meliputi ; promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
10. Terdapat beberapa hal-hal penting dari Undang-Undang Kesehatan antara lain;
Adanya payung hukum bagi tindakan aborsi atas dasar indikasi medis, penyembuhan
dan pemulihan kesehatan dengan transplantasi, dimungkinkan melakukan upaya
kehamilan di luar cara alami, diakuinya hak pasien untuk menentukan nasibnya
sendiri, dibolehkannya melakukan pengobatan tradisional, dibentukan majelis disiplin
tenaga kesehatan, dan adanya payung hukum bagi program KB.

Anda mungkin juga menyukai