Anda di halaman 1dari 65

KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA

SABARUDDIN BERUTU KEMBANG S.Kep,Ns,CWCCA.


Konsep Manusia & KDM
• Manusia  mahluk ciptaan tuhan yg
diberikan banyak kelebihan
• Manusia  mahluk yg utuh dan unik.
• Sebagai mahluk yang utuh manusia
terdiri  bio psiko sosio dan spiritual.
• Manusia terdiri dari satu kesatuan yg
merupakan karakteristik dan berakal,
memiliki sifat-sifat yang unik yang
ditimbulkan oleh berbagai macam-
macam kebudayaan.
Konsep Manusia & KDM
• Manusia  unik karena manusia
memiliki beragai macam perbedaan dg
manusia lain,
•  mempunyai cara yang berbeda dalam
upaya memenuhi kebutuhannya.
• Manusia sebagai mahluk individu,
dimana manusia perbedaan dengan
manusia lain dalam salah satu atau
beberapa segi meliputi bio- psiko sosio
dan spiritual
1. Manusia sbg mahluk biologis
2. Manusia sbg mahluk
psikologis
3. Manusia sbg mahluk social
4. Manusia sbg mahluk spiritual
1. Manusia sebagai mahluk biologis
• Manusia  mahluk hidup yg lahir, tumbuh &
berkembang sesuai dg tuntutan & kebutuhan.
• Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri :
a. merupakan susunan sel-sel hidup yg  jaringan &
membentuk organ & system organ.
▫ Dlm pertumbuhan & perkembangannya Dipengaruhi :
1). Fr lingkungan: idiologi, politik, ekonomi, budaya,agama.
2). Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
3). Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
4). Factor fisiologis : system tubuh manusia
5). Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-
cita.
6). Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.
b. Tunduk terhadap hukum alam
c. Memiliki individu
2. Manusia sebagai mahluk psikologis
a. Memiliki struktur kepribadian yang
terdiri dari id, ego dan super ego
b. Dipengaruhi perasaan & kata hati
c. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d. Memiliki kebutuhan psikologis agar
pribadi dapat berkembang
e. Memiliki kepribadian yang unik
• 3. Manusia
Manusia sebagai
membutuhkan mahluk
manusia social
lain didalam
menjalani kehidupannya.
• Ciri-ciri mahluk sosial adalah :
a. Sebagai mahluk yg tidak dapat lepas dari orla, manusia
memiliki cipta (kemampuan unt melakukan sesuatu),
rasa (perasaan), dan karsa (tujuan).
b. Manusia hidup dlm kelompoknya (keluarga,
masyarakat), manusia suci bagi manusia lain
(Homosacra Res Homonim), & engkau adalah aku (Tat
Twan Asi)
c. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungan,
menyesuaikan diri, saling mencintai, menghormati, &
saling menghargai manusia lain dari masa kanak-kanak
sampai meningal dunia.
4. Manusia sebagai mahluk spiritual
• Manusia diciptakan oleh Allah SWT,
dlm bentuk yg sebaik-baiknya,
memiliki jiwa yang sempurna, untuk
menjadi khalifah dibumi.
• Bukti manusia mahluk spiritual :
a. Memiliki keyakinan dan
kepercayaan
b. Menyembah tuhan
Perlunya perawat/bidan memahami ttg
•konsep manusia tugas & tanggung jawabnya
saat menjalankan
perawat/bidan akan berhadapan dg manusia yg
utuh & unik sebagai individu.
• Perawat/bidan harus gunakan pendekatan yg
komprehensif dlm :
▫ mengidentifikasi kebutuhan pasien
▫ mengembangkan potensi pasien
▫ menolongnnya dlm memenuhi kebutuhan dasar
Perlunya perawat/bidan memahami ttg
• Pada dasarnya
konsep manusia memiliki kebutuhan yg sama
manusia
 tetapi adakalanya
▫ suatu kebutuhan lebih penting bagi seseorang dari
pada kebutuhan lainnya
▫ Dan bagaimana cara memenuhinya.
 Artinya betapapun arif dan bijaksanannya ataupun
bagaimana kerasnya usaha perawat ia tidak mungkin
pernah bisa menyelami atau memenuhi segala
sesuatu yg diperlukan oleh klien dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
 disebabkan pengetahuan manusia untuk
mengetahui kebutuhan orang lain sangat terbatas,
Perlunya perawat/bidan memahami ttg
namun
konsep perawat
manusiadpt melakukan beberapa hal untuk
dapat mengetahui kebutuhan klien, antara lain :
1.Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien
2.Berusaha mengerti maksud klien
3.Peka terhadap ekspresi non verbal klien
4.Mendorong kliebn mengekspresikan perasaannya
5.Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
A. Maslow menyusun kebutuhan dasar manusia
secara hirarkhi:
1. Kebutuhan fisiologis
Udara segar (O2), air (H2O) dan elektrolit,
makanan, pengeluaran zat sisa, tidur,
istirahat, latihan, kebersihan dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman
Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca
jelek, kecelakaan,infeksi, alergi, terhindar dari
pencurian dan mendapatkan perlindungan
hukum.
3.Kebutuhan dasar
Kebutuhan manusia
akan menurut
cinta, Abraham
dicintai Maslow
& mencintai
Mendambakan kasih saying, ingin dicintai
individu/kelompok dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dihargai dalam pekerjaan, profesi, kecakapan,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepuasan bekerja sesuai dengan potensi dan
dilaksanakan dengan senang hati serta jika
berhasil mendapat pengakuan orang lain.
Manusia Sebagai Sistem
• Manusia merupakan system terbuka
 manusia mahluk dinamis
belajar mengembangkan diri,
selalu berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya
saling mempengaruhi satu sehingga mengalami
perkembangan bio psiko sosio dan spiritual.
Manusia Sebagai Sistem
Tujuan utama manusia sebagai sebuah system
terbuka :
1. Manusia mampu bertahan hidup di dunia &
berusaha mencapai kebahagiaan lahir & batin.
2. Manusia dapat menempatkan diri di
lingkungannya dlm segala situasi dan bertahan
untuk tetap dalam keadaan sehat.
3. Derajat kesehatan ditentukan oleh kemampuan
manusia dalam menerima segala pengaruh baik
dari dirinya (dalam) ataupun dari orang lain
(luar)
Manusia Sebagai Sistem
Konsep manusia sebagai system
tertutup kurang dapat
diterima/kurang memuaskan, karena
system tertutup memandang manusia
adalah mahluk yang statis, tidak
dapat berkembang dalam
menjalankan aktifitas kehidupannya
serta dalam upaya memenuhi
Faktor yg mempengaruhi manusia dlm
upaya pemenuhan kebutuhan dasar
1. Umur dan tingkat perkembangan
2. Sex
3. Status kesehatan
4. Social budaya
5. Status ekonomi
6. Spiritual
7. Emosi
Homeostasis dan equilibrium
• Homeostasis  pemeliharaan
kesatuan, stabilitas dan ketetapan
fungsi tubuh.
• Konsep homeostasis menjelaskan
bagaimana tubuh berusaha
memerangi penyakit untuk
memelihara ketetapan lingkungan
didalamnya.
•Homeostasis dansebagai
Homeostatis berfungsi equilibrium
system terbuka 
manusia berupaya untuk tetap memelihara
stabilitas dan ketetapan dalam dirinya karena
manusia adalah sebagai subjek terhadapa segala
pengaruh dan tantangan yang ada pada dirinya.
• Konsep homeostatis telah digunakan oleh berbagai
macam fungsi organ tubuh secara fisiologis.
Homeostasis dan equilibrium
• Menurut Cannon tujuan homeostatis adalah
kebebasan, yaitu bahwa dari detik ke detik
manusia bebas tidak memperhatikan proses-
proses tubuh dalam memelihara keseimbangan
asam-basa, cairan, makanan sel dan lain-lain.
• Equilibrium merupakan proses keseimbangan
yang terjadi akibat adanya proses adaptasi
manusia terhadap kondisi yang akan
menyebabkan sakit.
Homeostasis dan equilibrium
• Proses menjaga keseimbangan dalam tubuh
manusia terjadi secara dinamis dimana manusia
berusaha menghadapi segala tantangan dari luar
sehingga keadaan seimbang dapat tercapai.
• Apabila manusia tidak mampu menghadapi
pengaruh dari luar maka pada dirinya akan
terjadi suatu ketidak seimbangan dan manusia
dikatakan dalam keadaan sakit, sebagai
gambaran dapat dilihat pada rentang sebagai
berikut :
Homeostasis
• Steady State atau homeostasis akan terancam
apabila tubuh tidak dapat menjaga kesimbangan
yang dinamis, fungsinya akan rusak dan
mekanisme fisiologis berubah menjadi
mekanisme patofisiologi.
• Mekanisme patofisiologi akan menyebabkan
penyakit dan akan tetap aktif selama sakit, disini
penyakit adalah ancaman dari homeostasis
dimana terjadi variasi abnormal dari struktur
dan fungsi setiap bagian tubuh.
Homeostasis
• Mekanisme koping merupakan proses
penyesuaian yang berlangsung terus menerus
dalam tubuh untuk memelihara keseimbangan
dinamis, proses ini diatur oleh system syaraf
otonom dan system endokrin dan
pengontrolannya dengan umpan balik negatif.
• Implikasi keperawatan yang dapat diambil
adalah, penting bagi perawat untuk memahami
titik intervensi optimal dalam memelihara
kesehatan saat mekanisme kompensisi
seseorang masih berfungsi.
Konsep Sehat
A.Pengertian
1. Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental,
social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
2.UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan
(jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
3.Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis
antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan
penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari
luar.
Konsep Sehat
4. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961
adalah suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
5. Kesehatan social adalah suatu kemampuan
untuk hidup bersama dengan masyarakat
dilingkungannya.
6. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana
bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan
sehingga memungkinkan perkembangan
psikologis, dan social serta dapat melaksanakan
kegiatan sehari-hari dengan optimal.
Sesuai dg pengertian sehat di atas
kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social
seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-
luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk
mendapatkan atau mengartikan sehat.
konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat
diterima secara mutlak dan umum.
Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih mungkin dinilai
abnormal oleh orang lain, masing-masing
orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam
mengartikan sehat.
Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan,
tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh
adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah
normal.
Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang
bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu
ruang/wilayah.
Sesuai dg pengertian sehat di atas
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap
pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang
sesuatu fenomena yang dinamis.
Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu
kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang
dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau
berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan
hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan
sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari
badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian
yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang
cenderung menggangunya.
Badan seseorang bekerja secara aktif untuk
mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga
Konsep Sakit
A.Pengertian
1.Perkins : keadaan yg tidak menyenangkan yg
menimpa seseorang shg menimbulkan gg aktivtas
sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani & social
2.R. Susan : tidak adanya keserasian antara
lingkungan dan individu.
3.Oxford English Dictionary : suatu keadaan dari
badan atau sebagian dari organ badan shg
fungsinya terganggu atau menyimpang.
Keadaan sehat – Sakit
A. Kontinum Sehat - sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua
kutub yaitu “ sehat optimal dan “ kematian “,
yang sifatnya dinamis.
Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub
kematian maka seseorang berada pada area
sakit (illness area) dan bila status kesehatan
bergerak kearah sehat (optimal well being)
maka seseorang dalam area sehat (wellness
area).
B. Mempertahankan Status Kesehatan
1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka
keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat optimal,
sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.
2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu
diupayakan pencegahan primer (primary prevention)
yang meliputi health promotion dan spesific protection
guna mencegah terjadinya sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan
pencegahan sekunder dan tersier yaitu early
diagnosisand promt treatment, disability limitation dan
rehabilitation
C. Factor Yang Berpengaruh
Terhadap Perunbahan Sehat Sakit
A. Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang
mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu :
1. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan
dll.
2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia,
kebiasaan manusia, adat istiadat.
3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis,
fator resiko, ras dll.
4. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
6. Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan
dll.
D. Tingkat Pencegahan
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk
penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
• Pencegahan primer: promosi kesehatan (health
promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).
• Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan
pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), pembatasan cacat (disability
limitation)
• Pencegahan tersier: rehabilitasi.
1.D. Tingkatprimer
Pencegahan Pencegahan
dilakukan pada masa individu
belum menderita sakit, upaya yg dilakukan :
a. Promosi kesehatan/health promotion yang
ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya
spesifik untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit tertentu, mis. melakukan imunisasi,
peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah
ajakan menggunakan narkotik dan untuk
menanggulangi stress dan lain-lain.
D. Tingkat Pencegahan
2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu
mulai sakit
a.Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini
ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini
merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati
dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan
cacat.
b.Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini
cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah
penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan
terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
D. Tingkat Pencegahan
3. Pencegahan tersier
a.Rehabilitasi, pada proses ini
diusahakan agar cacat yang di
derita tidak menjadi
hambatan sehingga individu
yang menderita dapat
berfungsi optimal secara fisik,
mental dan sosial.
D. Tingkat Pencegahan
 Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan
itu dapat di lihat pada gambar dua. Pada
gambar dua proses perjalanan penyakit
dibedakan atas
 a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai
dengan adanya keseimbangan antara agen
(kuman penyakit, bahan berbahaya),
host/tubuh orang dan lingkungan dan
 b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya
sembuh atau mati.
• Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh
orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku
sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah
terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang
biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara,
menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit
misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya
dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.
• Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya
imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising .
Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk
mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman
penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik
sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
• Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara,
kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan
dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang
tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan
pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat
termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter,
perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal
empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu
(Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya, kapan terjadinya, dimana,
siapa penderitanya, bagaimana terjadinya, kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan
musim atau periode tertentu.
Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada
orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang
menurunkan kejadian (faktor protektif).
Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat di
rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan
segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong
korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.
Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar). Setelah
diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di
pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.
• E. Visi Indonesia Sehat 2010
Visi Indonesia Sehat 2010 yang telah dirumuskan oleh Dep.Kes (1999)
menyatakan bahwa, gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa
dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Republik
Indonesia.
Pengertian sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani, serta sosial dan
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Masyarakat Indonesia yang dicita citakan adalah masyarakat Indonesia
yang mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagai salah
satu unsur dari pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya.
• Proses terjadinya penyakit merupakan hasil
• interaksi antara :
• - Agen (faktor penyebab penyakit)
• - Manusia sebagai penjamu atau host; dan
• - Faktor Lingkungan/Environtment yang
• mendukung
• Ketiganya disebut Trias Penyebab Penyakit
• Trias Penyebab Penyakit
• Penyakit disebabkan adanya interaksi antara
agen
• penyebab penyakit dengan manusia yang
rentan dan
• didukung oleh keadaan lingkungan yang
sesuai
• Trias 1 – Faktor Agen
• Agen sebagai penyebab penyakit dapat berupa
• unsur hidup atau mati, terdiri atas 5 kelompok :
• Agen biologis
• virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, dan
• insekta.
• 5. Agen kimiawi
• dari luar tubuh (zat racun, obat, senyawa kimia)
• dan dari dalam tubuh (ureum, kolesterol)
• Faktor Agen (2)
• 1. Agen Fisika
• panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan,
• radiasi, dll
• 4. Agen Nutrisi
• Kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti :
• Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral,
• dan air.
• 6. Agen Psikis
• Penyebab penyakit jiwa dan ggn tingkah laku
• Trias 2 – Faktor Host (penjamu)
• intrinsic factors yang mempengaruhi
individu
• untuk terpapar, kepekaan (susceptibility), atau
• berespon terhadap agen penyebab penyakit
• Cth : umur, sex, suku bangsa, dan perilaku
• adalah beberapa faktor yang menentukan risiko
• seseorang untuk terpapar terhadap agen.
• Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status
imun
• adalah faktor2 yang mempengaruhi kepekaan
• dan respon individu terhadap agen.
• Trias 3 – Faktor Lingkungan
• extrinsic factors yang mempengaruhi agen dan
• peluang untuk terpapar.
• Meliputi faktor fisika (e.g. iklim, karakteristik
• geologis)
• Faktor biologis (e.g. vectors – serangga yang
• menyebarkan agen); dan
• faktor struktural (e.g. kepadatan rumah, dan
• akses terhadap pelayanan kesehatan dan
• sanitasi)
Konsep Sehat Sakit
• Seseorang dapat menjadi sakit apabila
• mengalami keterpaparan (exposured)
• terhadap agen (faktor penyebab) penyakit
• tertentu, baik scr langsung maupun tidak
• langsung.
• Orang tersebut berada pada tingkat
• kerentanan tertentu.
• Keterpaparan dipengaruhi pula oleh unsur
• lingkungan dan unsur penjamu.
Konsep Sehat Sakit
• Nagatif Tidak sakit Tidak sakit
• Positif Sakit Tidak sakit
• Rentan Kebal
• Kerentanan (kekebalan)
• Kondisi
• keterpaparan
• Peranan Faktor keterpaparan dan Kerentanan
• sangat penting dalam epidemiologi, karena :
• • Keduanya sangat erat hubungannya dengan
• faktor risiko terjadinya penyakit. Mereka yg
• memiliki keterpaparan dan kerentanan yang
• tinggi -> berisiko tinggi (high risk) untuk sakit.
• • Sangat penting untuk menghitung angka
• indidensi dan angka prevalensi.
• • Untuk menilai hasil akhir penyakit dalam
• masyarakat (cth : angka kematian, tingkat
• kesembuhan, dll).
• • Dalam penelitian epidemiologi, faktor
• kerentanan selalu diperhitungkan.
• Riwayat Alamiah Penyakit
• Riwayat alamiah penyakit mengacu pada proses
• perkembangan penyakit pada individu dari waktu
• ke waktu dan di dalam hal tidak dilakukannya
• intervensi.
• Pengetahuan tentang riwayat alamiah suatu
• penyakit membantu kita untuk memahami akibat
• dari penyakit dan pola tindakan, potensial
• intervensi, dan perbedaan tingkat pencegahan
• penyakit.
• RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
• MASA PREPATHOGENESIS
• MASA
• PATHOGENESIS
• HA
• E
• Keseimbangan
• Interaksi
• HA
• E
• HA
• E
• Pergeseran
• keseimbangan
• HORIZON KLINIS
• Awal
• terjadi
• Sakit
• Masa
• awal
• sakit
• Masa
• lanjut
• Sakit
• Masa
• penyem
• buhan
• Meninggal
• Kronis
• Cacat
• Sembuh
• Waktu
• Tempat
• Orang
• Proses penyakit dimulai dengan terpapar, atau
• lengkapnya penyebab yang cukup dari penyakit.
• Tanpa intervensi yang memadai, proses penyakit
• berakhir dengan kesembuhan, cacat, atau mati.
• Cthnya, terpapar dengan virus flu pada individu
• yang peka menunjukkan tahapan subklinis
• penyakit.
• Serangan demam kira2 10 hari (7-18 hari)
• setelah terpapar pertanda awal kinis dari
• penyakit.
• Penyakit, walau bagaimana pun biasanya
• didiagnosa dalam 14 hari ketika ruam yang khas
• nampak dan penyakit mulai sembuh, untuk
• komplikasi seperti pneumoni, atau mati,
• tergantung pada host dan faktor lainnya
• Beberapa penyakit punya kemiripan riwayat
• alamiah, tapi rentang waktu dan manifestasi
• penyakit mungkin berbeda antar individu terkait
• dengan kehadiran faktor2 dari host (spt: imunitas
• dan umur) dan determinan lainnya.
• Beberapa faktor mempengaruhi perkembangan
• suatu penyakit pada seseorang dan sama halnya
• dengan hasilnya.
• Estimasi hasil pada individu, dipakai untuk
• menghitung riwayat alamiah penyakit dan faktor
• risiko lainnya, dikenal sebagai prognosis.
• Keadaan suatu penyakit bisa juga
• dimodifikasi pada titik manapun di
• (dalam) perkembangannya dengan
• tindakan pencegahan dan pengobatan.
• Tahapan subklinis mengikuti pajanan biasa
• disebut incubation period (untuk penyakit
• infeksi) atau latency period (untuk penyakit
• kronis).
Rentang Respon Ansietas

Adaptif Maladaptif

Antisi Ringan Sedang Berat Panik


pasi
FASE PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
FASE PREPATOGENESIS FASE PATOGENESIS

FASE FASE FASE


FASE PRESIM- KLINIS KETIDAK
SUSEPTIBEL TOMATIS MAMPUAN

PROMOSI PROTEKSI REHABILITASI


DIAGNOSA DINI & MEMBATASI
KESEHA- SPESIFIK PENGOBATAN KETIDAK
TAN
MAMPUAN

PENCEGAHAN PRIMER PENCEGAHAN PENCEGAHAN TERSIER


SKUNDER

Anda mungkin juga menyukai